Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

1 Modul 7 Pertemuan ke 7 Oleh : SUHARMADI,DRS.AK.MM.MSi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "1 Modul 7 Pertemuan ke 7 Oleh : SUHARMADI,DRS.AK.MM.MSi"— Transcript presentasi:

1 1 Modul 7 Pertemuan ke 7 Oleh : SUHARMADI,DRS.AK.MM.MSi
AKUNTANSI INTERNASIONAL Modul 7 Pertemuan ke 7 Oleh : SUHARMADI,DRS.AK.MM.MSi FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Jakarta 2012 ‘12 Akuntansi Internasional Suharmadi, Drs.AK,MSi 1 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana

2 3 Dan jika perusahaan telah mendistribusikan labanya maka besar
kemungkinan perusahaan tidak dapat melakukan penggantian aktiva tertentu yang mengalami kenaikan harga karena kekurangan sumber daya. Penyajian laporan keuangan yang tidak disesuaikan dengan kemampuan daya beli ini juga akan mempengaruhi pembaca laporan dalam menginterprestasikan dan membandingkan kinerja oprerasi perusahaan. Jika pendapatan dicatat sesuai dengan nilai daya beli kini sedangkan biaya dicatat sebesar daya beli historis akan membuat pengukuran laba yang tidak akurat. Prosedur akuntansi yang konvensional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari kepemilikan kas (atau ekuivalennya) selama periode inflasi. Pengakuan pengaruh inflasi secara eksplisit perlu dilakukan karena: 1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini. 2. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pamahaman yang akurat atas masalah tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga. 3. Laporan dari para manager mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga labih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut. JENIS PENYESUAIAN INFLASI Seri statistik yang mengukur perubahan baik dalam harga umum maupun harga spesifik pada umumnya tidak bergerak secara pararel. Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbeda terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. ‘12 Akuntansi Internasional Suharmadi, Drs.AK,MSi 3 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana

3 5 pengukuran yang baru-daya beli umum pada akhir periode. Apabila transaksi terjadi secara merata dalam suatu periode (sepertj halnya pendapatan dari penjualan barang atau jasa), penyesuaian tingkat harga melalui jalan pintas dapat dilakukan. Pada saat menyatakan pendapatan dalam ekuivalen daya beri akhir periode, bukan dengan menyesuaikan pendapatan setiap hari terhadap tingkat harga (perhitungan sebanyak 365 kali!), tetapi dapat digunakan cara dengan mengalikan seluruh pendapatan dalam satu tahun dengan rasio indeks akhir tahun terhadap indeks rata-rata tingkat harga umum selama tahun tersebut. Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum Sekarang kita melihat ulang secara singkat istilah-istilah konvensional laba perusahaan. Secara tradisional, laba (yaitu kekayaan yang dapat digunakan) merupakan bagian dari kekayaan perusahaan (yaitu aktiva bersih) yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga berada di bawah posisi awal. Dengan demikian, akuntansi konvensional mengukur laba sebagai jumlah maksimum yang dapat ditarik dari perusahaan tanpa mengurangi jumlah uang yang menjadi modal awalnya. Model daya beli konstan biaya historis menganggap selisih perbedaan ini dengan mengukur laba sehingga perusahaan mampu membayarkan seluruh labanya sebagai dividen, sementara memiliki daya beli pada akhir periode yang sama besarnya dengan awal periode. Darimana datangnya kerugian moneter? selama inflasi, perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasinya. Perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban moneter, klaim terhadap atau kewajiban untuk membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap di masa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan piutang usaha, yang umumnya akan kehilangan daya beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang, yang umumnya akan menimbulkan keuntungan daya beli selama inflasi. Berkebalikan dengan akuntansi konvesional, laba yang dihitung dengan model daya beli konstan harga historis. Namun demikian, mengambil dana membuat kekayaan perusahaan pada akhir periode menjadi besar, sehingga memberikan kepada perusahaan daya beli yang sama pada akhir periode dengan awal periode. ‘12 Akuntansi Internasional Suharmadi, Drs.AK,MSi 5 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana


Download ppt "1 Modul 7 Pertemuan ke 7 Oleh : SUHARMADI,DRS.AK.MM.MSi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google