Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKUNTANSI INTERNASIONAL"— Transcript presentasi:

1 AKUNTANSI INTERNASIONAL
Modul 12 Pertemuan ke 13 Oleh : SUHARMADI, DRS. AK, MSi FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Jakarta 2012 ‘12 Akuntansi Internasional Suharmadi, Drs.AK,MSi 1 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana

2 3 langsung seperti pajak konsumsi, tidak dapat dikenali dengan jelas dan tidak terlalu sering diungkapkan. Umumnya, mereka tersembunyi dalam pos “biaya dan beban lain-lain”. Tampilan Pengaruh Pajak Langsung vs Pajak Tidak Langsung Terhadap Laba Langsung Tidak Langsung Pendapatan Beban Laba sebelum Pajak Pajak Langsung ( 40% ) Laba sesudah Pajak 250 150 100 40 61 250 190 60 Pajak penghasilan perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya, dengan kemungkinan pengecualian untuk bea dan cukai. Pajak Pungutan, adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran royalti yang diterima oleh investor asing. Sebagai contoh misalkan suatu negara mengenakan pajak pungutan sebesar 10% atas bunga yang dibayarkan oleh obligasi. Apabila pajak ini dikenakan terhadap penerima bunga dari luar negeri, pajak ini umumnya dipungut oleh perusahaan pembayar bunga dari sumbernya, yang kemudian membayarkan hasil pungutan itu kepada pengumpul pajak di negara asal. Karena pajak pungutan dapat menghambat arus modal investasi jangka panjang secara internasional, sering kali pajak ini dimodifikasi melalui perjanjian pajak bilateral. Pajak pertambahan nilai, merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual perantara. Perusahaan yang membayar pajak ini sebelumny sebagai biaya dapat mengajukan klaim di kemudian hari kepada pihak otoritas pajak. Pajak perbatasan, seperti bea cukai dan bea impor, umumnya ditujukan untuk menjaga agar barang domestik dapat bersaing dalam harga dengan barang impor. Dengan demikian , pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara ‘12 Akuntansi Internasional Suharmadi, Drs.AK,MSi 3 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana

3 5 Pajak Pertambahan Nilai Produsen Grosir Pedagang Konsumen Biaya
Sistem Administrasi Pajak Beberapa sistem penentuan pajak yang digunakan saat ini : 1. Berdasarkan sistem klasik, pajak penghasilan peusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham. Pemegang saham dikenakan pajak pada saat laba perusahaan dibayarkan sebagai dividen atau pada saat mereka mencairkan investasinya. Ketika suatu Produsen Grosir Pedagang Konsumen Biaya PPN yg dpt dikreditkan Biaya bersih Harga jual sebelum PPN Pertambahan nilai Pajak Pertambahan Nilai (20%) Harga jual setelah PPN PPN yang dibayar PPN yang dikreditkan PPN yang harus dilunasi PPN yang ditanggung Asumsi 0 - €10,00 2,00 €12,00 €2,00 € 12,00 13,00 €3,00 0,60 €15,60 €2,60 €0,60 2,60 €13,00 18,00 €5,00 1,00 €21,60 €3,60 €1,00 €21,6 perusahaan dikenakan pajak atas laba yang diukur sebelum dilakukan pembayaran dividen, pemegang saham kemudian dikenakan pajak atas dividen yang mereka terima, maka pendapatan dividen pemegang saham secara efektif telah dikenakan pajak sebanyak dua kali. Sebagai contoh, suatu induk perusahaan di Zonolia (suatu negara fiktif) yang dikenakan pajak penghasilan perusahaan sebesar 33% menghasilkan laba 100 zonos (z) dan membagi dividen sebesar 100% kepada pemegang saham tunggal, yang berada dalam keranjang pajak 30%. Pajak efektif yang dibayarkan atas penghasilan perusahaan ditentukan sebagai berikut : ‘12 Akuntansi Internasional Suharmadi, Drs.AK,MSi 5 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana


Download ppt "AKUNTANSI INTERNASIONAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google