Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perhitungan Biaya Cetak

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perhitungan Biaya Cetak"— Transcript presentasi:

1 Perhitungan Biaya Cetak
PRINTING PROSES - VCD 018

2 ALOKASI TATAP MUKA 1st week - Digital Input
2nd week - Graphic Software 3rd week - Kertas 4th week - Sablon & Digital printing 5th week - Offset 6th week - Finishing 7th week - Pricing 8th week - UTS

3 OBJECTIVE Anda mungkin penasaran saat mendapatkan harga penawaran cetak yang berbeda-beda antara percetakan satu dan lainnya. Anda jadi khawatir percetakan yang sudah anda pilih terlalu banyak ambil untung atau mungkin bila terlalu murah nanti kualitas cetakannya tidak bagus atau terjamin. Dengan mengetahui harga pokok biaya cetak, anda paling tidak bisa merasa aman dan nyaman dalam memutuskan suatu transaksi tidak saja murah dan tapi juga masuk akal bagi percetakan untuk menyelesaikan order yang akan dicetak.

4 DEFINISI Harga pokok adalah seluruh biaya yang dapat dihitung dengan uang untuk mendapatkan,mengerjakan,menyerahkan sampai pada penagihan dari suatu order. Kenapa harga pokok menjadi penting ? Karena adanya persaingan, bertambahnya jumlah perusahaan percetakan, langganan menginginkan pelayanan cepat, kwalitas baik dan harga murah, adanya permainan harga bahan, kurangnya jumlah pesanan.

5 TUJUAN Minimal Anda mendapat wawasan dan dapat memprediksi secara awal berapa perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan desain yang kita buat bila diproduksi, sehingga nantinya kita dapat meng’aman’kan dan sekaligus dapat mempertanggungjawabkan penawaran harga yang diajukan kepada klien kita.

6 KOMPONEN PRODUKSI A. Image Setter / Repro House : Scanning hi-res
Image retouch / digital imaging Film (satu warna / multi color / separasi) Proof print (untuk separasi) Plat cetak B. Pencetak / percetakan : Biaya cetak minimum per lembar plat Biaya finishing (varnish, UV, embossing, die cut, bending, dll)

7 KOMPONEN PRODUKSI C. Kertas Harga kertas di pasaran
Biaya pembelian kertas minimal (jumlah & jenis kertas yang dipakai). D. Biaya-biaya lain Biaya expedisi/ pengiriman Prosentase keuntungan perusahaan Pajak penjualan. Pekerjaan pihak ketiga

8 A. IMAGE SETTER Scanning hi-res
Biaya scanning hi-res adalah biaya tambahan yang dibebankan apabila kita meminta operator image setter / repro house untuk men-scan drum image berupa foto atau gambar ke dalam format file dengan resolusi tinggi. Besar ongkosnya sangat relatif, tetapi saat ini desainer grafis sudah jarang menggunakan scanning hi-res karena perkembangan scanner saat ini yang semakin canggih, perkembangan hi-res digital camera dan semakin mudahnya mendapatkan hi-res image dari internet.

9 A. IMAGE SETTER Image Retouch
Biaya image retouch / digital imaging adalah biaya tambahan yang dibebankan apabila kita meminta operator image setter / repro house untuk mengolah image secara digital untuk kebutuhan tertentu (setup warna, cropping, montage, effects, dsb.) Besar ongkosnya sangat relatif, tetapi umumnya desainer grafis jarang menggunakan jasa mereka, karena lebih percaya pada kemampuan sendiri. Kecuali bersifat bantuan untuk kalibrasi warna akhir.

10 A. IMAGE SETTER Film Biaya print film diukur per cm2 per warna. Harga variatif antara Rp 40-80/ cm2. Dihitung dari panjang x lebar (yang ditambahkan masing-masing 1 cm atau pembulatan) x harga per cm2. Minimum Rp Contoh: - Untuk mencetak poster A3 satu warna / hitam putih (A3 = 42 x 29.7) dengan harga film Rp 40/cm2 . Maka dihitung : 43 x 31 x Rp.40 = Rp ,- - Untuk poster A3 full separasi biayanya 4 kali lipat (CMYK) : 43 x 32 x Rp 160 (dari 40 x 4) = Rp ,-. Demikian pula halnya untuk 2 / 3/ 4/ 5 warna dst, tinggal dikalikan atau ditambahkan saja.

11 A. IMAGE SETTER Proof Print
Biaya Proof print diukur per cm/2. Hasil print film dapat langsung diproof. -Proof biasanya hanya dilakukan untuk cetak separasi warna (CMYK) demi ketepatan warna saat pencetakan sesungguhnya. Menggunakan mesin cetak proof. Dihitung dari panjang x lebar x harga per cm2. Contoh: Untuk poster A3 full separasi, harga Rp 100 per cm2, maka 43 x 32 x Rp 100 = Rp ,-

12 A. IMAGE SETTER Proof Print
- Dengan membayar harga sekian biasanya kita mendapatkan copy proofing set ( proofing set terdiri dari lembar C ; M ; Y ; K ; CM ; CMY dan CMYK), dicetak diatas kertas art paper berat medium. - Proofing juga dapat menjadi alat persetujuan/ ACC terakhir dari klien terhadap pekerjaan kita sebelum naik cetak. - Saat ini telah jarang dipakai sehubungan dengan meningkatnya pembuatan proofing dengan menggunakan Digital Printing

13 A. IMAGE SETTER Plat Biaya Plat diukur berdasarkan jenis dan ukuran plat yang di expose (tergantung besar film, teknik cetak, jenis mesin cetak yang akan dipakai). Kita hanya membahas plat alumunium untuk offset. Ada beragam ukuran plat offset alumunium yang paling sering digunakan.

14 A. IMAGE SETTER Plat (ukuran plat dan harga) Plat mesin kecil
(mesin toko) ukuran 25.4 x cm : Rp Ukuran sedang GTO 46 : 45.7 x 38.4 cm : Rp GTO 52 : 50.4 x 51 cm : Rp GTO 58 : 50.8 x 57.5 cm : Rp Ukuran besar S0R M : 61.5 x 72.4 cm : Rp S0R D : 71.5 x 91.5 cm : Rp S0R S : 77 x cm : Rp

15 B. PERCETAKAN Biaya Cetak
- Biaya cetak mesin dihitung berdasarkan jumlah naik cetak x harga minimum. - Harga minimum per lembar plat, maksudnya adalah biaya cetak tidak dipengaruhi dengan jumlah cetakan di bawah cetak minimum. - Misalnya bila kita mencetak untuk 200 exp. ongkos cetaknya akan sama dengan mencetak 1600 exp. Umumnya di atas 2000 exp. baru dikenai tambahan biaya tinta yang jumlahnya relatif. - Jumlah berapa kali naik cetak tergantung jumlah warna, cetak 1 warna berarti satu kali naik cetak, separasi =4 x naik cetak.

16 B. PERCETAKAN Biaya Cetak Harganyapun variatif, misalnya :
Mesin kecil : Rp / plat Mesin GTO / sedang Rp – Rp / plat Mesin besar Rp – Rp / plat

17 B. PERCETAKAN Biaya finishing Biaya potong dan packing umumnya gratis.
Tetapi untuk varnish, uv, hotprint, emboshing, die cut, bending, jahit kawat dll. Masing-masing mempunyai perhitungan tersendiri dan sifatnya sangat khusus. Harap direncanakan betul jenis finishing yang akan dipakai, agar dapat diperhitungkan sejak awal dan desain kita telah dipersiapkan untuk maksud tersebut.

18 B. PERCETAKAN RITT / PLONG - PEMBUATAN PISAU
- Pisau Jerman Rp 400/ cm (min. Rp ) - Pisau Biasa Rp 300/ cm (min ) - ONGKOS RITT / PLONG - Rp 15-30/ lbr - Minimum Rp untuk jumlah minimum 2000 lbr

19 B. PERCETAKAN LAMINASI - Rp 0,25/ cm2 (P x L x Rp 0,25) – doff
- Rp 0,15/ cm2 (P x L x Rp 0,25) – gloss - Minimum Rp untuk sekitar 1250 lembar A4 SPOT UV - Perhitungan sama seperti LAMINASI, namun dihitung bukan berdasarkan luas bidang yang di spot UV, namun luas halaman yang di spot UV - Rp 0,25/ cm2 (P x L x Rp 0,25)

20 B. PERCETAKAN HOT PRINT - Pembuatan KLISE : Rp 350/ cm2 (min. Rp ) - Ongkos HOT PRINT : ((pxl)+1cm keliling) x Rp 5/ cm2/ lbr (min ) NOMORATOR Dihitung berdasarkan media/ jenis kertas yang diberi nomorator - HVS : Rp 5.000/ 4 titik/ rim - Artpaper : Rp / 4 titik/ rim - Kertas berlaminasi : Rp / 4 titik/ 1000 lbr Tambahan per titik Rp 500/ rim

21 B. PERCETAKAN PORPORASI LURUS Rp 3.000/ rim EMBOSS
- Pembuatan MATRAS Rp 700/ cm2 - Ongkos EMBOSS Rp 20/ lbr (min. Rp )

22 C. KERTAS Berbeda dengan ongkos cetak, biaya pembelian kertas sangat dipengaruhi oleh jumlah cetakan yang diinginkan. Kertas cetak pun bermacam-macam, baik jenis, ukuran, dan gramaturnya. Tergantung dari desain kita dan persetujuan awal dengan klien. Dua cara menghitung kertas : (1) Dengan menghitung dari harga pasaran (2) Mengatur sendiri pembagian kertas dari ukuran yang sudah ada dan membeli dengan pembelian minimal. Keduanya bisa pula digabungkan untuk mendapatkan angka yang paling realistis.

23 C. KERTAS Harga pasaran kertas telah dibahas pada kuliah sebelumnya, bahwa kita dapat menghitung harga perlembar ataupun per ream kertas dengan mengetahui harga yang sedang berlaku di pasar. Misal: harga pasaran saat ini untuk Artpaper adalah Rp.9000/ kg, maka kita dapat mengetahui harga satu lembar Artpaper 200 gsm ukuran A3 dengan cara berikut : 1 kg = 1000 gr, berat kertas 200 gsm = 1000 : 200 = 5 lembar A0, Rp : 5 = Rp  harga A0 = Rp A3 = 1/8 A0 = Rp : 8 = Rp. 225/ lembar, atau 1 ream A3 (500 lembar A3) = Rp

24 C. KERTAS Biaya pembelian :
Dalam pembahasan ini kita mengambil contoh kertas yang paling sering dipakai : art paper. Kertas yang dijual dipasar Indonesia sayangnya tidak mengikuti skalasi A (internasional), tetapi terdiri dari 2 ukuran saja : Besar : 79 x 109 cm dan kecil : 65 x 100 cm. Harga kertas dihitung per ream (500 lb), dengan minimal pembelian per 0.5 ream (250 lb).

25 C. KERTAS Biaya pembelian :
Misal kita akan mencetak poster A3 full color, sebanyak 1000 exp. Ukuran cetak harus dilebihkan minimal 2 cm sisi atas-bawah dan minimal 1 cm kiri-kanan. Maka kita membutuhkan kertas 46 x 32 cm. Bila kita pilih kertas ukuran kecil / besar sama menghasilkan 4 lembar A3. Maka 1000 : 4 = 250 lembar. Apakah cukup? Tentu tidak Karena diperlukan tambahan kertas untuk insit, yaitu kertas percobaan cetak dan cadangan. Tidak semua akan berhasil cetak sempurna maka untuk memilih 1000 lembar terbaik diperlukan insit 20–30%.

26 C. KERTAS Insit 20–30% 250 x 20% = 50 lembar, sehingga total dibutuhkan 300 lembar dan ini berarti kita terpaksa harus membeli 1 ream. Sisa kertas bisa kita simpan untuk pekerjaan berikutnya. Bila harga kertas art paper 240 gr ukuran kecil Rp / ream, misalnya, maka kita sudah bisa menghitung biaya poster A3 full color (separasi) 1000 exp. digabungkan dengan perhitungan di atas tadi sebagai berikut :

27 CONTOH KALKULASI Poster A3 Full separasi, artpaper 240 gr, 1000 exp :
- Scan hi-res : Rp x 50 : Rp Film ukuran 43 x 31 cm (43 x 31 x Rp. 160) : Rp Proof print 43 x 31 cm (43 x 31 x Rp. 100) : Rp Expose & Plat GTO 52 : 4 x Rp : Rp Cetak Mesin GTO 52 : 4 x Rp : Rp Kertas 1 ream : Rp - Total : Rp - Pembulatan : Rp - Maka biaya produksi poster per lembar: Rp : 1000 lbr. = Rp 1.380, dibulatkan menjadi Rp 1.400/ lbr. - Anda tawarkan dengan safety mark up minimal 30% dari angka tersebut, menjadi sekitar Rp 1.800/ lembar. - Angka ini tentu diluar biaya desain dan supervisi produksi.

28 CONTOH SOAL Contoh soal 1 :
Perusahaan anda akan mengajukan penawaran harga. Bos meminta anda menghitung biaya produksi sebuah brosur ukuran A4 dilipat full color dua muka. Halaman depan ditambah 1 warna special color. Akan dicetak sebanyak 2000 exp. Kertas yang digunakan artpaper 180 gr seharga Rp / ream. a. Hitung lengkap dan terperinci : (1) film (2) proof print (3) plat (4) biaya cetak (5) kertas b. Berapa real cost per lembar brosur tersebut ?

29 CONTOH SOAL Film : 22x31 x 40 x9 = Rp 245.520
Proofprint : 22 x31 x 100 x 2 = Rp Plat GTO : 5 x = Rp Cetak GTO : 5 x = Rp Kertas : 1 ream = Rp TOTAL = Rp Rp : 2000 lbr = Rp / lbr Pembulatan: Rp 900 x 2000 lbr = Rp

30 The only limitation is your IMAGINATION !

31 UTS Ujian teori 1st-7th meeting


Download ppt "Perhitungan Biaya Cetak"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google