Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Modul XIV. Studi Kasus DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Modul XIV. Studi Kasus DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN"— Transcript presentasi:

1 Modul XIV. Studi Kasus DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
DALAM PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KELAPA Oleh : Dede Rukmayadi ABSTRACT STRATEGIC PLANNING FOR COCONUT AGROINDUSTRY DEVELOPMENT The aim of this research is to formulate the strategic planning for coconut agroindustry development. There are five phases of research, i.e. analysis of potential location with AHP method; analysis of prospective products with AHP and MPE methods; feasibility study : market and technology feasibility identification with fuzzy preference approach, financial analysis with NPV, IRR and BCR methods; analysis of interpretative structure with ISM method; and strategic analysis of coconut agro industry development with IFE, EFE, and IE methods. The result showed the coconut sugar, copra, and coconut oil are the prospective and feasible products to be developed in Ciamis, West Java. The strategies that must be followed up in agro industry development of coconut in Ciamis includes reducing product price, developing innovative product, improving product quality and widening market access. Key words : agroindustry, coconut and coconut products, feasibility study, strategy of industry development ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perencanaan strategi pengembangan agroindustri kelapa. Tahap kajian terdiri dari analisa daerah potensial dengan metoda PHA; analisa produk prospektif dengan metoda PHA dan MPE; studi kelayakan bisnis yang dikaji dari aspek pasar dan teknologi dengan pendekatan fuzzy, serta finansial dengan metoda NSB, ALP, dan RMB; analisa struktural dengan metoda ISM; dan analisa strategi pengembangan agroindustri dengan metoda IFE, EFE, dan IE. ~ 1 ~

2 pengembangan agroindustri kelapa.
menggembirakan. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan menerapkan strategi pengembangannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, kiranya diperlukan suatu penelitian lebih mendalam tentang perencanaan strategi pengembangan produk agroindustri kelapa yang prospektif dan memiliki keunggulan dalam persaingan pasar. Fewidarto dan Suyatmo (1997), Kustanto (1999) dan Maarif (2000) telah melakukan penelitian sejenis di daerah yang berbeda-beda. Namun, cakupan pembahasan ketiga penelitian tersebut masih umum, tidak membahas potensi pengembangan agroindustri kelapa secara khusus. Selain itu, pendekatan sistem yang digunakan terbatas hanya untuk wilayah tertentu saja. Untuk itu, dalam penelitian ini akan dikaji secara lebih mendalam mengenai strategi pengembangan agroindustri kelapa dari segi potensi dengan pendekatan sistem yang memiliki ciri khas lebih komprehensif. B. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah : 1. Merencanakan strategi pengembangan agroindustri kelapa dengan menentukan daerah potensial, menentukan produk prospektif, menganalisa kelayakan bisnis, menganalisa tingkat jenjang dan kelembagaan, dan menentukan strategi pengembangan agroindustrinya. 2. Merancang sistem pendukung keputusan dari perencanaan strategi pengembangan agroindustri kelapa. C. RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang lingkup penelitian ini adalah : 1. Analisa faktor yang berpengaruh dalam pemilihan daerah potensial penghasil kelapa, dalam hal ini di Jawa Barat. 2. Analisa faktor yang berpengaruh dalam pemilihan produk prospektif dari kelapa. 3. Analisa kelayakan usaha agroindustri produk prospektif ditinjau dari aspek pasar, teknologi dan finansial. 4. Analisa tingkat jenjang dan peran kelembagaan dari elemen-elemen yang ada dalam struktur permasalahan pengembangan agroindustri kelapa. 5. Analisa strategi pengembangan agroindustri yang menghasilkan produk prospektif. ~ 3 ~

3 persaingan, peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan dan pemasaran
produk, jaringan informasi ke pasar, saluran distribusi, aktivitas promosi, peluang pasar, siklus hidup produk, tingkah laku, motivasi, kebiasaan, dan preferensi konsumen (Umar, 1997; Sutoyo, 1996; Husnan dan Suwarsono, 1994). 2. Aspek Teknologis (a) Lokasi Faktor-faktor lokasi pada aspek teknologi adalah : jarak ke lokasi pasar, ketersediaan : bahan baku, air, listrik, tenaga kerja dan Upah Minimum Regional (UMR), sarana transportasi dan komunikasi; kebijakan pemerintah; sikap masyarakat setempat, rencana ekspansi; biaya tempat; dan persyaratan keamanan (Dirjen Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, 1997; Umar, 1997; Sutoyo, 1996; Lockyer et al., 1990; Husnan dan Suwarsono, 1994). (b) Tata Letak Fasilitas Produksi Faktor-faktor tata letak fasilitas pada aspek teknologi adalah : konsistensi dengan teknologi produksi, kelancaran arus produk dari satu proses ke proses lain, penggunaan ruangan yang optimal, kemudahan bila dilakukan penyesuaian atau ekspansi, biaya produksi, kapasitas produksi, dan jaminan keselamatan tenaga kerja (Umar, 1997; Sutoyo, 1996; Husnan dan Suwarsono, 1994). (c) Teknologi dan peralatan Faktor-faktor teknologi dan peralatan pada aspek teknologi adalah : kecocokan jenis teknologi, kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengetahuan tenaga kerja, tingkat keberhasilan penerapan teknologi, pengadaan teknologi, kemampuan mengadopsi teknologi, kesiapan manajemen dalam pengelolaan teknologi, kecepatan perubahan teknologi (Umar, 1997; Sutoyo, 1996; Husnan dan Suwarsono, 1994). 3. Aspek Finansial Dalam menganalisa kelayakan bisnis dari aspek finansial digunakan tiga metoda yaitu : Nilai Sekarang Bersih (NSB), Analisis Laju Pengembalian (ALP), dan Rasio Manfaat Biaya (RMB). ~ 5 ~


Download ppt "Modul XIV. Studi Kasus DESAIN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google