Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AUDITING BAB II. BUKTI AUDIT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AUDITING BAB II. BUKTI AUDIT"— Transcript presentasi:

1 AUDITING BAB II. BUKTI AUDIT
OLEH : KELOMPOK 10 INDAH SETYONINGRUM (10) NURUL HASANAH (17) KP 3B

2 1. ASERSI MANAJEMEN DAN BUKTI AUDIT
● PENGERTIAN BUKTI AUDIT Menurut  William C. Boynton, Raymon N.Johson dan Welter G.Kell yang diterjemahkan oleh Budi S.I (2003:5) Auditing sebagai suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil- hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

3 Menurut Sukrisno Agoes (2004:3)
Audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disususn oleh manajemen, besertcttan-catatan pembukuaan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikaan pendapat mengenai kewajaran laporan keungan tersebut.

4 Jadi bisa disimpulkan auditing adalah suatu proses untuk mengevaluasi informasi ekonomi yang dapat diverifikasi dengan aturan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh seseorang yang kompeten.

5 Asersi Manajemen Tujuan Audit
HUBUNGAN ASERSI MANAJEMEN DENGAN TUJUAN AUDIT (MULYADI, 2000) Asersi Manajemen Tujuan Audit Keberadaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu, dan transaksi pendapatan dan biaya terjadi dalam periode tertentu Kelengkapan Semua transaksi dan semua rekening yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan Hak dan Kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah kewajiban entitas pada tanggal tertentu Penilaian dan Alokasi Komponen Aktiva, hutang, pendapatan daan biaya telah disajikan dalam laporan keungan Pd jumlah semestinya Penyajian dan Pengungkapan Komponen tertentu dalam Lap. Keu telah digolongkan, digambarkan, dan diungkapkan secara semestinya

6 Tujuan audit berkait-transaksi
Ada lima tujuan audit berkait-transaksi yakni : Eksistensi, kelengkapan, akurasi, cut-off, klasifikasi 2. Tujuan audit berkait-saldo Adapun tujuan audit berkait-saldo yang terdiri dari : eksistensi, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi 3. Pengungkapan tujuan audit Tujuan ini terbagi menjadi : Eksistensi dan Hak & Kewajiban, Kelengkapan, Klasifikasi dan dapat dimengerti,Akurat dan Penilaian.

7 KECUKUPAN BUKTI AUDIT Faktor yang mempengaruhi bukti audit adalah : Materialitas Risiko audit Ukuran dan karaketristik populasi KOMPETENSI BUKTI AUDIT Untuk menentukan kompetensi bukti harus mempertimbangkan berbagai faktor , yaitu : Relevansi  bukti audit. Faktor lain yang berhubungan dengan keandala bukti audit. Penilaian profesional.

8 • Integritas manajemen • Kepemilkikan publik versus terbatas
KELAYAKAN BUKTI AUDIT Pertimbangan auditor tentang kelayakan bukti audit dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: • Pertimbangan professional • Integritas manajemen • Kepemilkikan publik versus terbatas • Kondisi keuangan

9 2. Tipe bukti audit -Bukti Fisik -Bukti Lisan Perhitungan
Tipe Data Akuntansi -Pengendalian Intern Sebagai Bukti -Catatan Akuntansi Sebagai Bukti Tipe Informasi Penguat -Bukti Fisik -Bukti Lisan Perhitungan -Bukti Dokumenter -Perbandingan dan ratio -Bukti dari Spesialis

10 PENGERTAN PRSEDUR AUDIT
3. Prosedur audit PENGERTAN PRSEDUR AUDIT Prosedur audit adalah intruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat menentu dalam audit. Prosedur audit yang disebutkan dalam standar tersebut meliputi: Inspeksi, Pengamatan, Permintaan keterangan, Konfirmasi. Selain itu, audit juga melaksanakan berbagai prosedur audit lainnya untuk mengumpulkan bukti audit yang akan dipakai sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keungan audit. Prosedur audit lain itu meliputi: penelusuran, pemeriksaan bukti pendukung, penghitungan, dan scanning.

11 2. Pengamatan (observation) 3. Konfirmasi
Dengan demikian, prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi: 1.      Inspeksi 2.      Pengamatan (observation) 3.      Konfirmasi 4.      Permintaan keterangan (enquiry) 5.      Penelusuran (tracing) 6.      Pemeriksaan dokumen pendukung (vouching) a.     Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya. b.      Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan. Tujuannya untuk memperoleh bukti audit mengenai kebenaran perlakuan akuntansi terhadap transaksi yang terjadi. 7.      Penghitungan (counting) 8.      Scanning

12 Situasi AUDIT YANG MENGANDUNG RISIKO BESAR
            Auditor harus waspada jika menghadapi situasi audit yang mengandung risiko besar seperti ini : Pengendalian Intern yang Lemah Kondisi Keuangan yang tidak Sehat Manajemen yang tidak dapat Dipercaya Pengganti Auditor Perubahan Tarif atau Pajak atau Laba Usaha yang Bersifat Spekulatif Transaksi Perusahaan yang Kompleks

13 4. Keputusan yang harus diambil auditor
Auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang sering berkaitan, yaitu: 1.      Penentuan prosedur audit yang akan digunakan. 2.      Penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu. 3.      Penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi. 4.      Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit.

14 Terima kasih


Download ppt "AUDITING BAB II. BUKTI AUDIT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google