Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Institut Kesehatan Helvetia Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Institut Kesehatan Helvetia Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd."— Transcript presentasi:

1 Institut Kesehatan Helvetia Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd.
FILSAFAT PENELITIAN Medan, 19 JULI 2017 Ketua BPM Institut Kesehatan Helvetia Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd.

2 Sajian Filsafat Penelitian
KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti presentasi ini mahasiswa akan dapat: Menjelaskan Pengertian Filsafat Penelitian Dengan Benar Menunjukkan Kemampuan Berpikir, Nalar, Dan Kecerdasan Menganalisis Cabang – cabang ilmu filsafat  (Ontologi, Epistemologi, dan Axiologi) Menggunakan Paradigma Filsafat Positivisme Dan Postpositivisme Dalam Penelitain

3 Pengertian Filsafat Kata falsafah atau filsafat, merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia, yang merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata philia (=persahabatan, cinta dsb.) dan sophia (=“kebijaksanaan”). Sehingga secara semantic adalah seorang “pencinta kebijaksanaan” atau “ilmu”. Ada juga yang mengurainya dengan kata philare atau philo , sehingga filsafat dapat diartikan sebagai sebuah perwujudan dari keinginan untuk mencapai pandai dan cinta pada kabijakan.

4 Pengertian Filsafat Jadi dapat dikatakan bahwa ,
“filsafat” adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis, mendeteksi problem secara radikal, mencari solusi , untuk itu memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses kerja ilmiah.

5 Pengertian Filsafat Filsafat dapat dinyatakan sebagai suatu ilmu yang kajiannya tidak hanya terbatas pada fakta-fakta saja melainkan sampai jauh diluar fakta sampai batas kemampuan logika manusia Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global, menyeluruh, atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan Kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia, dan Socrates menyatakan bahwa, tugas filsafat yang sebenarnya bukanlah menjawab pertanyaan , namun mempersoalkan jawaban yang diberikan..

6 Pengertian Penelitian
Penelitan berasal dari kata teliti yang artinya mempelajari sesuatu secara teliti dan mendalam. Kegiatan ”meneliti” dan mencoba dengan kemungkinan gagal (trial and error). Dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Menurut susunan katanya, terdiri atas dua suku kata, yatitu "re" yang berarti melakukan kembali atau pengulangan dan "search" yang berarti melihat, mengamati atau mencari, Sehingga research dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.

7 Penelitian Ilmiah Penelitian Ilmiah adalah suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris sehingga akan ditemukan suatu kebenaran. Penelitian ilmiah yang selanjutnya disebut penelitian atau riset (research) memiliki ciri sistematis, logis, dan empiris, Sistematis artinya memiliki metode yang bersistem yakni memiliki tata cara dan tata urutan serta bentuk kegiatan yang jelas dan runtut. Logis artinya menggunakan perinsip yang dapat diterima akal Empiris artinya berdasarkan realitas atau kenyataan. Jadi penelitian adalah proses yang sistematis, logis, dan empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah

8 Filsafat Penelitian Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa,
filsafat penelitian merupakan cara kerja pikiran untuk mengkaji, mencari, menyelidiki, menemukan dan menghasilkan sesuatu dari hal yang bersifat abstrak menjadi pengetahuan dan ilmu berupa konsep atau teori. Filsafat penelitian bersifat universal. Konsep penelitian tidak hanya digunakan oleh disiplin ilmu tertentu, namun digunakan untuk semua disiplin ilmu.

9 Kemampuan Berpikir Berpikir adalah kegiatan penalaran untuk mengeskplorasi pengalaman dengan suatu maksud tertentu. Makin luas pengalaman (pengetahuan) yang dieksplorasi, makin jauh dan mendalam juga proses berpikir yang harus dijalani. Proses berpikir ini dimaksudkan untuk mengabstraksi objek penelitian menjadi sebuah hipotesis atau infomasi Selain itu, Berpikir merupakan sumber segala pengetahuan, pengetahuan yang dihasilkan memberikan umpan balik pada proses berpikir, sehingga ada interaksi antara proses berpikir dan pengetahuan. Makin tinggi taraf berpikir, makin tinggi taraf berpikir yang dikerjakan 

10 Aktivitas Berpikir Aktivitas berpikir adalah
berdialog dengan diri sendiri dalam batin dengan manifestasinya yaitu mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, manunjukkan alasan- alasan, membuktikan sesuatu, menggolang-golongkan, membanding- bandingkan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalam pikiran, mecari kausalitasnya, membahas secara realitas dan lain-lain. Di dalam aktivitas berpikir itulah ditunjukkan dalam logika wawasan berpikir yang tepat atau ketepatan pemikrian/kebenaran berpikir yang sesuai dengan penggarisan logika yang disebut berpikir logis. 

11 Nalar (reason) ialah daya atau bakat memahami dan menarik kesimpulan.
Dengan nalar, orang dapat menyajikan gagasan atau pendapat secara tertib, teratur, berurut, dan mengikuti struktur yang mantik (logical). Dengan nalar, ilmu dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan atau kejadian. Penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri yang pertama ialah adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika. Ciri penalaran yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya.

12 Penalaran Ilmiah Penalaran ilmiah pada dasarnya merupakan gabungan penalaran deduktif (rasionalisme) dan induktif (empirisme). Metode berpikir induktif (rasionalisme) adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.   Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. meramalkan, dan mengendalikan keadaan atau kejadian.

13 Kecerdasan Bagian terpenting berpikir adalah
kecerdasan mengupas (critical intelegence). 2. Kecerdasan ini membentuk gagasan dasar atau konsep yang dterapkan pada data untuk memberikan arti kepada data yang diteliti. Data yang telah diberi arti diolah menjadi gagasan dasar.

14 Kecerdasan Proses umpan balik ini berlangsung terus sampai
terbentuk pola berpikir yang mantap didalam otak. Pola berpikir membuat putusan yang diwujudkan menjadi tindakan

15 Cabang Filsafat Pola berfikir mengupas tentang:
ontology ilmu, epistemology, dan aksiologi ilmu. Dalam penelitian ontologi ilmu membahas hal apa yang ingin diketahui, epistemologi ilmu membahas hal bagaimana memperoleh pengetahuan yang diinginkan, dan aksiologi ilmu membahas hal apa mengenai nilai dan makna (manfaat) pengetahuan tersebut. .

16 Ontologi Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
Ontos  berarti yang berada (being) dan Logos berarti pikiran (logic). Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas tentang hakiket sesuatu yang ada/berada atau dengan kata lain  artinya ilmu yang mempelajari tentang “yang ada” atau dapat dikatakan berwujud dan berdasarkan pada logika.   Objek kajian Ontologi disebut “ Ada” maksudnya berupa benda  yang terdiri dari alam , manusia individu, umum, terbatas  dan tidak terbatas (jiwa).

17 Ontologi Dalam hal ini, aspek Ontologi menguak beberapa hal, diantaranya: Obyek apa yang telah ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan? Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?

18 Epistemologi Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Berarti, epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenahi pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges). Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori.

19 Epistemologi Epistimologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan. Aspek epistemologi membahas bagaimana cara kita mencari pengetahuan dan seperti apa pengetahuan tersebut

20 Aspek Epistemologi Dalam aspek epistemologi ini terdapat beberapa logika, yaitu: analogi, silogisme, premis mayor, dan premis minor. Analogi dalam ilmu bahasa adalah persaaman antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk – bentuk yang lain. Silogisme adalah penarikan kesimpilan konklusi secara deduktif tidak langsung, yang konklusinya ditarik dari premis yang di sediakan sekaligus. Premis mayor bersifat umum yang berisi tentang pengetahuan, kebenaran, dan kepastian. Premis Minor bersifat spesifik yang berisi sebuah struktur berpikir dan dalil – dalilnya

21 Aksiologi Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axios yang berarti nilai. Sedangkan logos berarti teori/ ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.

22 Aksiologi Jujun S.suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh Aksioloagi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi, aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan,

23 Aksiologi Ilmu tidak bebas nilai.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan dan meningkatkan kesejahteraan bersama, dan bukan sebaliknya

24 Paradigma Filsafat Positivisme Dan Postpositivisme
Berdasarkan aspek filosofi, secara garis besar penelitian dapat dikategorikan menjadi dua dua macam, yaitu penelitian yang berlandaskan pada paradigma filsafat positivisme dan filsafat postpositivisme Paradigma Positivisme Paradigma Postpositivisme Ukuran kebenarannya adalah frekuensi tinggi atau sebagian besar dan bersifat probabilistik Kebenaran didasarkan pada esensi (sesuai dengan hakekat obyek) dan kebenarannya bersifat holistik. Fakta dan data terbatas pada sesuatu yang empiri sensual (teramati secara indrawi), Selain yang empiri sensual juga mencakup apa yang ada di balik yang empirik sensual (fenomena)

25 Paradigma Filsafat Positivisme Dan Postpositivisme
Paradigma Positivisme Paradigma Postpositivisme Menganalisis berdasar data empirik sensual Mencari makna di balik yang empiri sensual Berkembang menjadi penelitian dengan paradigma kuantitatif. Berkembang menjadi penelitian dengan paradigma kualitatif. Lebih banyak menggunakan logika hipotetiko verifikatif Karakteristik utama adalah pencarian makna di balik data

26 Paradigma Filsafat Positivisme Dan Postpositivisme
Paradigma Positivisme Paradigma Postpositivisme lebih menekankan pada indeks- indeks dan pengukuran empiris. lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori subtantif berdasarkan konsep-konsep yang timbul dari data empiris. Peneliti kuantitatif merasa “ mengetahui apa yang tidak diketahui” sehingga desain yang dikembangkannya selalu merupakan rencana kegiatan yang bersifat apriori dan definitive . Peneliti merasa “tidak tau mengenai apa apa yang hendak diketahuinya”, Desain penelitian yang dikembangkan berkemungkinan terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi yang ada di lapangan pengamatan

27 Contoh Judul Penelitian
Faktor-Faktor Penyebab Tingginya Akseptor Kb Suntik Di Bps Xxx Tahun Xxx  Gambaran Penanganan Terhadap Remaja Putri Korban Perkosaan Di Unit Pelayanan Terpadu-Perempuan Korban Tindak Kekerasan (Upt-Pktk) Xxx Tahun Xxx  Karakteristik Wanita Usia Subur (Wus) Yang Mengalami Keputihan Di Rb Xxx Gambaran Lama Penggunaan Kb Suntik Terhadap Siklus Menstruasi Pada Akseptor Kb Suntik Di Desa Xxx 

28 Contoh Judul Penelitian
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Xxx Tahun Xxx   Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Pekerja Pabrik Dengan Asi Eksklusif Di Puskesmas Xxx Tahun Xxx  Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Xxx Tahun Xxx Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Menolak Dalam Berhubungan Seks (Studi Kasus Pada Ibu-Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Xxx Tahun Xxx)  Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Xxx 

29 Contoh Judul Penelitian
Pengaruh Teknik Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Persalinan Kala I Di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi Kehamilan Terhadap Pemeliharaan Tekanan Darah Ibu Hamil Di Puskesmas Pundong Bantul Pengaruh Peran Serta Suami Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Proses Persalinan Di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Pati 2007 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Terhadap Pencegahan Penyakit Flu Burung Pada Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Salam Kabupaten Magelang  Pada Bulan Maret Tahun 2007 Kepemimpinan Klinik ( Clinical Leadership ) Di Rumah Sakit Menuju Sistem Yang Kondusif Bagi Profesionalisme Kedokteran Dalam Rangka Patient Safety

30 Simpulan Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau Untuk mencari Kebenaran yang hakiki Filsafat penelitian merupakan cara kerja pikiran untuk mengkaji, mencari, menyelidiki, menemukan dan menghasilkan Hal-hal yang bersifat abstrak menjadi pengetahuan dan ilmu berupa konsep atau teori Berpikir adalah bernalar untuk mengeskplorasi pengalaman dengan suatu maksud tertentu. Makin luas pengalaman yang dieksplorasi, makin jauh dan mendalam juga proses berpikir yang harus dijalani.

31 Simpulan Nalar (reason) ialah daya atau bakat memahami dan menarik kesimpulan. Kecerdasan ini membentuk gagasan dasar atau konsep yang dterapkan pada data untuk memberikan arti kepada data yang diteliti Cabang Filsafat ,Ontologi ilmu membahas hal apa yang ingin diketahui, Epistemologi ilmu membahas hal bagaimana memperoleh pengetahuan yang diinginkan, dan Aksiologi ilmu membahas hal apa mengenai nilai dan makna (manfaat) pengetahuan tersebut.

32 Selamat Menyusun Proposal Terima Kasih
Badan Penjamin Mutu Institut Kesehatan Helvetia


Download ppt "Institut Kesehatan Helvetia Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google