Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA"— Transcript presentasi:

1 Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA
BAB VII PERSEDIAAN Oleh Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA Palembang, 2016

2 Mengapa Pengendalian Persediaan Penting?
Persediaan adalah aset yang signifikan dan bagi banyak perusahaan merupakan aset terbesar. Persediaan merupakan hal yang sangat penting bagi aktivitas utama perusahaan dagang dan manufaktur. Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan dapat menimbulkan kesalahan penting dalam laporan keuangan. Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penggelapan internal oleh karyawan.

3 SESUAI SESUAI SESUAI Pesanan pembelian Laporan penerimaan Faktur
JURNAL Tgl. Uraian Ref. Pos. Nov. 9 Persediaan Utang Usaha-XYZ Co Membeli barang dagangan secara kredit.

4 Persediaan Barang Dagang
Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Keuangan KEWAJIBAN Persediaan Barang Dagang ASET EKUITAS PEMILIK Laba Bersih Harga Pokok Penjualan BIAYA & BEBAN PENDAPATAN Jika persediaan barang dagang Harga pokok penjualan Laba kotor dan laba bersih . . . Saldo akhir ekuitas pemilik disajikan terlalu tinggi disajian terlalu rendah

5 Dampak dari Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Keuangan
Jika persediaan barang dagangan Harga pokok penjualan Laba kotor dan laba bersih . . . Saldo akhir ekuitas pemilik disajikan terlalu rendah disajikan terlalu tinggi

6 Asumsi Arus Biaya Persediaan
Barang dibeli FIFO Barang dijual

7 Asumsi Arus Biaya Persediaan
Barang dijual Purchased goods LIFO

8 Asumsi Arus Biaya Persediaan
Barang dibeli Barang dijual Biaya rata-rata

9 Biaya Persediaan Perpetual
Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22

10 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Perusahaan memulai tahun tersebut dengan persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit dengan total biaya sebesar $200.

11 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B dijual seharga $30 per unit.

12 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Jan Penjualan 7 unit menyisakan saldo 3 unit. Pada tanggal 4 Januari, 7 unit Barang 127B dijual seharga $30 per unit.

13 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Cost of Mdse. Sold Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.

14 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Karena harga beli sebesar $21 berbeda dengan biaya dari 3 unit yang tersisa sebelumnya, saldo persediaan untuk 11 unit dihitung secara terpisah. Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.

15 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit seharga $31 per unit.

16 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B Pada tanggal 22 Januari, perusahaan menjual 4 unit seharga $31 per unit. Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Dari 4 unit yang dijual, 3 berasal dari unit awal (FIFO) dengan biaya sebesar $20 per unit.

17 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.

18 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Pada tanggal 28 Januari, perusahaan menjual 2 unit seharga $32 per unit.

19 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Data biaya persediaan untuk menunjukkan Sistem Perpetual FIFO dan LIFO Cost of Mdse. Sold Barang 127B Unit Biaya Harga Jan. 1 Persediaan 10 $20 4 Penjualan 7 $30 10 Pembelian 8 21 22 Penjualan 4 31 28 Penjualan 2 32 30 Pembelian 10 22 Pada tanggal 30 Januari, membeli 10 unit tambahan seharga $22 per unit.

20 Akun Persediaan Perpetual FIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Pada tanggal 30 Januari, membeli 10 unit tambahan seharga $22 per unit. Total 18 $ $ $325

21 Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Perusahaan memulai tahun tersebut dengan persediaan Barang 127B sebanyak 10 unit dengan total biaya sebesar $200.

22 Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Pada tanggal 4 Januari, perusahaan menjual 7 seharga $30 per unit.

23 Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Perhatikan terbentuknya lapisan baru. Pada tanggal 10 Januari, perusahaan membeli 8 unit seharga $21 per unit.

24 Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Dari 4 unit yang dijual, seluruhnya berasal dari pembelian terakhir dengan harga pokok sebesar $21 per unit. On January 22, the firm sells four units at $31 each.

25 Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Pada tanggal 28 Januari menjual 2 unit seharga $32 per unit.

26 Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Pada tanggal 30 Januari membeli 10 unit seharga $22 per unit.

27 Akun Persediaan Perpetual LIFO
Barang 127B Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Biaya/ Total Biaya/ Total Biaya/ Total Tgl Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jml. Unit Biaya Jan Total 18 $ $ $322

28 Periodik FIFO 1 Jan. Persediaan Awal 200 unit @ $9 300 unit @ $10
10 Mar. Pembelian 400 $11 21 Sep. Pembelian 100 $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut

29 Harga pokok barang tersedia untuk dijual
Periodik FIFO 200 $9 = $ Jan. = Mar. = Sep. = Nov. 300 $10 400 $11 100 $12 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut $10.400 Harga pokok barang tersedia untuk dijual

30 Periodik FIFO Perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember mengungkapkan bahwa 700 dari unit telah dijual. Menggunakan FIFO, unit-unit yang pertama dibeli secara teoretis merupakan unit-unit yang pertama kali dijual. Perhitungan dimulai dari tanggal 1 Januari.

31 Periodik FIFO 200 units @ $9 Menjual 200 unit ini = $1,800 Jan. 1
= Mar. = 3,000 Mar. 10 Sold 200 of these 200 $11 400 $11 = Sep. = 4,400 Sept. 21 100 $12 = Nov. 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut $10,400 $ 3.400 Persediaan akhir

32 Periodik FIFO Barang dagangan tersedia untuk dijual $10.400
Dikurangi persediaan akhir Harga pokok penjualan $

33 Rangkuman Periodik FIFO Barang Tersedia untuk Dijual
Harga Pokok Penjualan Barang Tersedia untuk Dijual Pembelian $1.800 200 $9 1 Jan. 200 $9 $1.800 $3.000 300 $10 10 Mar. 300 $10 $3.000 $2.200 200 $11 21 Sep. 400 $11 $7.000 700 unit $4.400 Persediaan Barang 18 Nov. 100 $12 $1.200 $2.200 200 $11 1.000 unit $10.400 $1.200 100 $12 $3.400 300 unit

34 Periodik LIFO 200 $9 1 Jan. Persediaan Awal 300 $10 10 Mar. Pembelian 400 $11 21 Sep. Pembelian 100 $12 18 Nov. Pembelian 1,000 units available for sale during year Menggunakan LIFO, batch terakhir yang dibeli dianggap sebagai batch pertama yang dijual.

35 Asumsikan kembali bahwa 700 unit dijual selama tahun itu.
Periodik LIFO 200 $9 1 Jan. Persediaan Awal 300 $10 10 Mar. Pembelian 400 $11 21 Sep. Pembelian 100 $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut. Asumsikan kembali bahwa 700 unit dijual selama tahun itu.

36 Periodik LIFO 200 unit @ $9 = $1.800 1 Jan. = 3,000 10 Mar.
= 4, Sep. = 1, Nov. Sold 200 of these 300 $10 100 $10 1.000 Menjual 400 unit ini 400 $11 Menjual 100 unit ini 100 $12 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut Persediaan Akhir $2.800 $10,400

37 Periodik LIFO Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400
Dikurangi persediaan akhir Harga pokok penjualan $

38 Barang Tersedia untuk Dijual
Rangkuman Periodik LIFO Persediaan Barang Barang Tersedia untuk Dijual Pembelian $1.800 200 $9 $1.800 Jan. 1 200 $9 $1.000 100 $10 $1.800 $2.800 300 unit Mar. 10 300 $10 $3.000 Harga Pokok Penjualan Sep. 21 400 $11 $4.400 $2.000 200 $10 Nov. 18 100 $12 $1.200 $4.400 400 $11 1.000 unit $10.400 $1.200 100 $12 $7.600 700 unit

39 Periodik Biaya Rata-rata
200 $9 1 Jan. Persediaan Awal 300 $10 10 Mar. Pembelian 400 $11 21 Sep. Pembelian 100 $12 18 Nov. Pembelian 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut.

40 Periodik Biaya Rata-rata
200 $ = $ 300 $10 = $ 400 $11 = $ 100 $11 = $ 1.000 unit tersedia untuk dijual selama tahun tersebut $ Harga barang tersedia untuk dijual

41 Periodik Biaya Rata-rata
Harga Barang Tersedia untuk Dijual = Biaya Rata-rata per Unit Jumlah Unit Tersedia untuk Dijual $10.400 1.000 Unit = $10,40 per Unit

42 Periodik Biaya Rata-rata
Barang dagang tersedia untuk dijual $10.400 Dikurangi: pers. akhir ($10,40 × 300) Harga pokok penjualan $ Untuk memverifikasi jumlah ini, kalikan 700 unit yang dijual dengan $10,40 untuk memperoleh hasil yang sama, yaitu $7.280.

43 Biaya merupakan dasar utama dalam penilaian persediaan.
Penilaian persediaan berdasarkan pertimbangan lain selain biaya: Biaya penggantian barang dalam persedian berada dibawah biaya yang dicatat. Persediaan tidak dapat dijual pada harga penjualan normal.

44 PENILAIAN PADA NILAI PASAR ATAU BIAYA YANG LEBIH RENDAH
Nilai Pasar adalah biaya penggantian untuk mendapatkan barang sejenis pada tanggal persediaan. Penerapkan metode nilai pasar atau biaya lebih rendah dapat ditentukan dari salah satu tiga cara : Setiap barang dalam persediaan . Kelas atau kategori utama dalam persediaan. Persediaan secara keseluruhan.

45 Penilaian Persediaan pada Mana yang Lebih Rendah antara Harga Pokok atau Harga Pasar (LCM)
Harga Harga Total Jumlah Pokok/ Pasar/ Total Harga Brg Persediaan Unit Unit Biaya Pasar LCM A $10, $ 9, $ $ B , , C , , D , , $ 3,800 2,700 4,650 3,920 Total $ $ $15.070 Penurunan pasar berdasarkan masing-masing barang ($ – $15.070) = $450

46 Penilaian Pada Nilai Realisasi Bersih
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi beban penjual. Contoh: Barang rusak memilik biaya Rp ,- hanya dapat dijual Rp ,- dan beban penjualan Rp ,- Maka persediaan harus dinilai Rp ,-(Rp – Rp )

47 Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007
Penyajian Barang Dagang di Neraca Metro-Arts Neraca 31 Desember 2007 Aset Aset lancar: Kas $ Piutang usaha $ Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih Persediaan barang pada LCM (FIFO)

48 Mengestimasikan Biaya Persediaan
Untuk mengetahui jumlah persediaan ketika catatan tidak ada dan perhitungan fisik tidak praktis. Maka biaya persediaan harus diperkirakan menggunakan: Metode persediaan ritel : berdasarkan hubungan biaya barang tersedia untuk dijual terhadap harga retil yang sama. Metode laba kotor : menggunakan laba kotor dalam periode tertentu untuk memperkirakan persediaan pada akhir periode.

49 Metode Ritel untuk Mengestimasikan Biaya Persediaan
Metode ritel didasarkan pada hubungan antara harga barang tersedia untuk dijual dengan harga ritel. Harga ritel dari semua barang dagang harus diakumulasikan dan dijumlahkan. Persediaan dalam metode ritel dihitung dengan cara mengurangkan penjualan bersih pada harga ritel dari harga ritel barang tersedia untuk dijual. Rasio dihitung dengan cara membagi harga pokok dengan harga ritel. Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama dengan estimasi biaya persediaan.

50 Metode Ritel Langkah 1: Tentukan rasio harga
Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $ $ Pembelian bulan Jan. (net) Barang tersedia untuk dijual $ $ Rasio harga pokok terhadap harga ritel $62.000 $ = = 62% Langkah 1: Tentukan rasio harga pokok terhadap harga ritel.

51 Metode Ritel Langkah 2: Tentukan persediaan akhir pada harga ritel.
Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $ $ Pembelian bulan Jan. (net) Barang tersedia untuk dijual $ $ Penjualan Januari (net) Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ Langkah 2: Tentukan persediaan akhir pada harga ritel.

52 Metode Ritel Langkah 3: Hitung estimasi persediaan pada harga pokok.
Harga Harga Pokok Ritel Persediaan, 1 Jan. $ $ Pembelian bulan Jan. (net) Barang tersedia untuk dijual $ $ Penjualan Januari (net) Persediaan, 31 Jan., harga ritel $ Persediaan, 31 Jan., harga pokok ($ × 62%) $18.600 Langkah 3: Hitung estimasi persediaan pada harga pokok.

53 Metode Laba Kotor untuk Mengestimasikan Biaya Persediaan
1. Persentase laba kotor diestimasikan berdasarkan pengalaman sebelumnya disesuaikan dengan perubahan yang telah diketahui. 2. Estimasi laba kotor dihitung dengan cara mengalikan estimasi persentase laba kotor dengan penjualan bersih aktual. 3. Estimasi harga pokok penjualan dihitung dengan cara mengurangkan laba kotor dari penjualan aktual. 4. Estimasi harga pokok penjualan dikurangkan dari nilai aktual barang tersedia untuk dijual untuk menentukan estimasi nilai persediaan.

54 Metode Laba Kotor Persediaan, 1 Januari $ Pembelian Januari (net) Barang tersedia untuk dijual Penjualan Januari (net) $ Dikurangi: Estimasi laba kotor Estimasi harga pokok penjualan Estimasi persediaan, 31 Januari $ ($ × 30%) $ Metode laba kotor berguna untuk mengestimasikan persediaan untuk laporan keuangan bulanan atau kuartalan dalam sistem persediaan periodik.

55 Perputaran Persediaan
SUPERVALU Zale Harga pokok penjualan $ $ Persediaan: Awal tahun $ $ Akhir tahun Total $ $ Rata-rata $ $ Perputaran persediaan 14,3 kali 1,4 kali Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume barang yang dijual dan nilai persediaan yang disimpan selama periode tersebut.

56 Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan
SUPERVALU Zale Harga pokok penjualan harian rata-rata: $ /365 $ $ /365 $ Persediaan akhir $ $ Rata-rata periode penjualan 25 hari 283 hari Kegunaan: Untuk menilai efisiensi dalam manajemen persediaan.


Download ppt "Emilia Gustini, SE. M.Si. Ak. CA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google