Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P."— Transcript presentasi:

1 Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MATERI KULIAH `PENGELOLAAN AIR` SEMESTER GASAL T. A. 2014/2015 (2 /0 SKS) Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.

2 PENGATURAN AIR IRIGASI (BAGIAN 2)
MATERI PENGELOLAAN AIR (e_LEARNING 1 PASCA UTS) PENGATURAN AIR IRIGASI (BAGIAN 2)

3 PEMBERIAN AIR UNTUK TANAMAN PADI
Tanaman padi sawah me- merlukan cukup banyak air & memerlukan genangan Tetapan konversi keperluan air biasanya dinyatakan dengan mm/hari & dpt dikonversi ke debit kontinyu pada suatu areal yakni: 1 l/det/ha = 8,64 mm/hari atau 1mm/hari = 0,116 l/det/ha

4 PEMBERIAN AIR UNTUK TANAMAN PADI (LANJUTAN)
Pada umumnya tinggi genangan air adalah sekitar mm untuk padi varietas unggul, sementara untuk varietas lokal antara mm dan maksimum genangan air adalah sekitar 15 cm. Apabila tidak terjadi hujan dan tidak ada tambahan air irigasi, pada kondisi laju evaporasi sekitar mm/hari dan perkolasi atau rembesan sekitar 6 mm/hari, maka lapisan genangan air tersebut akan mencapai nol pada selang waktu 4 sampai 15 hari.

5 VOLUME AIR YANG DIPERLUKAN PADA PERIODE PENGOLAHAN TANAH
Keperluan air selama pengolahan tanah mencakup keperluan untuk menjenuhkan tanah dan pemunculan lapisan genangan yang diperlukan segera setelah tanam.

6 RUMUS PENDUGAAN KEPERLUAN AIR SAAT PENGOLAHAN TANAH
S = [S(a) - S(b)] x N x d x Fl + Fd S = keperluan air pengolahan lahan (mm), S(a) = lengas tanah sesudah pelumpuran (%), S(b) = lengas tanah sebelum pelumpuran (%), N = porositas tanah (%), d = kedalaman lapisan tanah yg dilumpurkan (mm), Fl = kehilangan air selama pelumpuran (mm), Fd = tinggi genangan di petakan sawah stlh tanam (mm)

7 BEBERAPA CATATAN Meskipun rumus tersebut cukup akurat untuk menghitung keperluan air akan tetapi beberapa parameter sering terjadi beragam di lapangan. Untuk tanah bertekstur liat berat tanpa retakan, keperluan air diambil sebesar 250 mm (jumlah tsb. mencakup untuk penjenuhan, pelumpuran dan juga 50 mm genangan air setelah tanam) Apabila lahan dibiarkan bera untuk waktu yang cukup lama (eks:1,5 bulan) shg tanah retak-retak, jumlah air yang diperlukan sekitar 300 mm (untuk tekstur yang lebih ringan angka tersebut akan lebih besar dari angka di atas)

8 KEPERLUAN AIR UNTUK PESEMAIAN
Areal pesemaian pada umumnya antara 2% - 10% dari areal tanam. Lama pertumbuhan antara hari. Jumlah keperluan air di pesemaian kurang lebih sama dg penyiapan lahan_sehingga keperluan air untuk pesemaian biasanya disatukan dengan keperluan air untuk pengolahan tanah.

9 KEPERLUAN AIR UNTUK PESEMAIAN (LANJUTAN )
Periode ini merupakan awal pertumbuhan yang mencakup tahap perkecambahan benih serta perkembangan radicle (akar muda) dan plume (daun muda). Selama periode ini air yg dikonsumsi sedikit sekali. Apabila benih tergenang cukup dalam pada waktu cukup lama sepanjang periode perkecambahan, maka pertumbuhan radicle akan terganggu karena kekurangan oksigen.

10 KEPERLUAN AIR TANAMAN PADI SAWAH_PADA PERIODE PERTUMBUHAN VEGETATIF
Periode ini merupakan periode berikutnya setelah tanam (transplanting) yg mencakup: (a) Tahap pemulihan dan pertumbuhan akar (0-10 hst), (b) Tahap pertumbuhan anakan maksimum (10-50 hst = maximum tillering) (c) Pertunasan efektif dan pertunasan tidak efektif (35-45 hst). Selama periode ini akan terjadi pertum- buhan jumlah anakan.

11 KEPERLUAN AIR TANAMAN PADI SAWAH_PADA PERIODE PERTUMBUHAN VEGETATIF (LANJUTAN)
Segera setelah tanam, kelembaban yang cukup diperlukan untuk perkembangan akar-akar baru. Kekeringan yang terjadi pada peiode ini akan menyebabkan pertumbuhan yang jelek dan hambatan pertumbuhan anakan sehingga mengakibatkan penurunan hasil.

12 KEPERLUAN AIR TANAMAN PADI SAWAH_PADA PERIODE PERTUMBUHAN VEGETATIF (LANJUTAN)
Pada tahap berikutnya setelah tahap pertumbuhan akar, genangan dangkal diperlukan selama periode vegetatif. Beberapa kali pengeringan (drainase) membantu pertumbuhan anakan dan juga merangsang perkembangan sistim akar untuk berpenetrasi ke lapisan tanah bagian bawah.

13 KEPERLUAN AIR TANAMAN PADI SAWAH_PADA PERIODE PERTUMBUHAN VEGETATIF (LANJUTAN)
Fungsi respirasi akar pada periode ini sangat tinggi sehingga ketersediaan udara (aerasi) dalam tanah dengan cara drainase diperlukan untuk menunjang pertumbuhan akar. Selain itu drainase juga membantu menghambat pertumbuhan anakan tak-efektif (non-effective tillers).

14 KEPERLUAN AIR TANAMAN PADI SAWAH_PADA PERIODE PERTUMBUHAN GENERATIF
Periode pertumbuhan generatif terjadi setelah periode anakan maksimum dan mencakup tahap perkembangan awal malai (panicle primordia; hst), masa bunting (booting; hst), pembentukan bunga (heading and flowering; hst). Situasi ini dicirikan dengan pembentukan dan pertumbuhan malai.

15 KEPERLUAN AIR TANAMAN PADI SAWAH_PADA PERIODE PERTUMBUHAN GENERATIF
Pada sebagian besar dari periode ini tanaman mengkonsumsi banyak air. Kekeringan yang terjadi pada periode ini akan menyebabkan beberapa kerusakan yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan panicle, heading, pem- bungaan dan fertilisasi yang berakibat pada peningkatan sterilitas sehingga mengurangi hasil.

16 KEPERLUAN AIR TANAMAN PADI SAWAH_PADA PERIODE PEMATANGAN
Periode pematangan merupakan periode terakhir, diantaraya: tahapan pembentukan susu (80-90 hst = milky), pembentukan pasta ( hst = dough), matang kuning ( hst = yellow ripe) dan matang penuh ( hst = full ripe). Selama periode pematangan, hanya memerlukan sedikit air dan secara berangsur-angsur sampai sama sekali tidak diperlukan air sesudah periode matang kuning (yellow ripe).

17 KEPERLUAN AIR PADA PERIODE PEMATANGAN
Selama periode pematangan, drainase perlu dilakukan, akan tetapi pengeringan yang telalu awal akan mengakibatkan bertambahnya gabah hampa dan beras pecah (broken kernel), sementara pengeringan yang terlambat mengakibatkan kondisi tanaman rebah.

18 JUMLAH KONSUMSI AIR & HASIL PADI
Jumlah air yang diperlukan untuk pertum- buhan tanaman padi dari mulai tanam sampai panen tergantung pada berbagai faktor yakni: (a) Lengas tanah tahap awal, (b) Jenis dan kesuburan tanah, (c) Lama periode pertumbuhan, (d) Metoda kultur-teknik, (e) Topografi, (f) Varietas tanaman, dll.

19 METODE PEMBERIAN AIR PADI SAWAH
Terdapat dua metoda pemberian air untuk padi sawah yakni: (a) Genangan terus-menerus (continuous submergence) yakni sawah digenangi terus menerus sejak tanam sampai panen; (b) Irigasi terputus atau berkala (intermit- tent irrigation) yakni sawah digenangi dan dikeringkan berselang-seling.

20 KELEBIHAN IRIGASI KONTINYU
1 Tidak memerlukan kontrol yang ketat 2 Pengendalian gulma lebih murah 3 Operasional irigasi lebih mudah

21 KELEBIHAN IRIGASI BERKALA
Memperbaiki aerasi tanah_sehingga mencegah pembentukan racun dalam tanah, Menghemat air irigasi, Mengurangi masalah drainase, Mengurangi emisi gas metan.

22 STOP STOP STOP STOP Any Question??


Download ppt "Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google