Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM"— Transcript presentasi:

1 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
SKSO Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO

2 Topik Pembahasan Chapter 1 Chapter 2 Pendahuluan
Sistem Komunikasi Serat Optik Pertemuan Ke -2 Pendahuluan dan Dasar SKSO Chapter 2 Definisi Dan Dasar-dasar Komunikasi Serat Optik Click the words to explore Press <-- to go back Press Esc to stop

3 Chapter 1 Pendahuluan SKSO Konsep Transmisi SKSO Media transmisi SKSO

4 Pengenalan Sistem Komunikasi Serat Optik
Introduction Pengenalan Sistem Komunikasi Serat Optik Media Transmisi Menggunakan Serat Optik

5 Sistem Komunikasi Serat Optik

6 Fiber Optics

7 Instalasi Kabel Optik (1)

8 Instalasi Kabel Optik (2)

9 Definisi dan Dasar SKSO
Chapter 2 Definisi dan Dasar SKSO Perkembangan SKSO Sistem Komunikasi Menggunakan Serat Optik

10 Pendahuluan UMUM TUJUAN Memahami struktur Kabel Serat Optik.
Sistem komunikasi pada saat ini sebagai media transmisinya sudah mulai menggunakan kabel serat optik. Oleh karena itu diperlukan kabel serat optik yang mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan standard yang telah ditentukan agar mutu dari sistim komunikasi tersebut benar-benar terjaga. TUJUAN Memahami struktur Kabel Serat Optik. Memahami spesifikasi Kabel Serat Optik..

11 Jenis Media Transmisi Media Transmisi Kabel (ON WIRE):
Pasangan Kabel Tembaga Kabel Coaxial / bawah laut Fiber Optik. Media Transmisi Radio (WIRE LESS) Radio Jarak Pendek Radio Microwave Satelit

12 Sejarah SKSO (1) Generasi Petama (mulai tahun 1970)
Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya terdiri dari : Encoding : Mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik. Transmitter : Mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya Serat Silika : Sebagai pengantar gelombang cahaya. Repeater : Sebagai penguat gelombang cahaya yang melemah di jalan. Receiver : Mengubah gelombang cahaya termodulasi menjadi sinyal listrik Decoding : Mengubah sinyal listrik menjadi ouput (misal suara)

13 Sejarah SKSO (2) Generasi Ke - Dua ( mulai tahun 1981)
Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran inti serat diperkecil. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias inti. Menggunakan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkan 1,3 μm. Generasi Ke- Tiga ( mulai tahun 1982) Penyempurnaan pembuatan serat silika. Pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 μm. Kemurniaan bahan silika ditingkatkan sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 μm sampai 1,6 μm

14 Sejarah SKSO (3) Generasi Ke - Empat ( mulai tahun 1984)
Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, merupakan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi, jarak yang dapat ditempuh dan kapasitas transmisinya semakin membesar. Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung (modulasi intensitas). Terhambat perkembangannya karena teknologi piranti sumber dan deteksimodulasi frekuensi masih jauh tertinggal. Generasi Ke- Lima ( mulai tahun 1989) Dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya.

15 Sejarah SKSO (4) Generasi Ke - Enam
Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer mempelopori sistem komunikasi optik soliton. Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksprimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak melebar pada waktu sampai di receiver.

16 Perkembangan SKSO (1)

17 Perkembangan SKSO (2) Generasi Sistem Komunikasi Serat Optik
Bit rate-distance product BL, di mana B adalah bit rate transmisi dan L adalah spasi repeater, adalah ukuran kapasitas transmisi link serat optic. Generasi pertama beroperasi di 850 nm dengan serat multimode dan bit rate 45 s.d. 140 Mbps dengan spasi repeater 10 km. Berikutnya penggunaan serat Single Mode memungkinkan bit rate 155 Mbps, 622 Mbps, hingga 2,5 Gbps dengan spasi repeater 40 km. Sistem 1550 nm memberikan kapasitas sampai 10 Gbps dengan spasi repeater hingga 90 km pada 2,5 Gbps.

18 Basic Sistem SKSO (1) Elemen fundamental sebuah sistem komunikasi dapat digambarkan dalam diagram blok seperti yang ditunjukkan dalam Gambar berikut.

19 Basic Sistem SKSO (2) Transmitter Receiver
merupakan elemen komunikasi yang mengubah informasi yang dihasilkan oleh source (bisa berupa speech, voice, atau data) ke dalam bentuk yang sesuai dengan kanal informasi (channel). Receiver Merupakan elemen komunikasi yang bekerja berlawanan dengan transmitter, yaitu mengubah informasi dari kanal ke bentuk yang sesuai dengan destination disertai dengan proses pengolahan sinyal untuk mengurangi derau yang dihasilkan saat ditransmisikan melalui kanal.

20 Basic Sistem SKSO (3) Kanal Informasi
merupakan medium yang melewatkan informasi dari transmitter ke receiver. Ada dua kategori kanal, yaitu : Unguided channel merupakan komunikasi di mana informasi dikirim tanpa sebuah medium pengarah, contoh yang populer adalah udara (atmosfer). Kanal ini digunakan dalam komunikasi tanpa kabel seperti : komunikasi radio, link gelombang mikro, siaran televisi, dll. Guided channel merupakan komunikasi dengan menggunakan medium tertentu yang membuat arah informasi menjadi tertentu. Penggunaan yang populer pada jaringan telepon PSTN. Walaupun lebih mahal dalam infrastruktur namun mereka menawarkan keuntungan berupa privacy dan andal terhadap perubahan atmosfer

21 Sistem Komunikasi Serat Optik (1)
Elec-trical Circuit Rx Elec-trical Circuit Tx Serat Optik DDF Optical Transmitter Optical Receiver Driver Sumber Optik Detektor Main Amplifier

22 Sistem Komunikasi Serat Optik (2)
SKSO Terdiri dari : Pemancar/Sumber Optik ( Optical Transmitter ) LED ( Light Emitting Diode ) atau Diode LASER ( Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation ) Electrical Circuit Transmit Serat Optik ( Optical Fiber ) sebagai Media Dibuat dari serat kaca dengan diameter dalam mikrometer. Penerima Optik ( Optical Receiver ) Diode PIN (Positive Intrinsic Negative), atau APD (Avalanche Photo Diode). Electrical Circuit Receive

23 Sistem Komunikasi Serat Optik (3)
Fungsi : Sisi Pengirim Memperbaiki karakteristik dan menggabungkan sinyal-sinyal input. Mengubah sinyal listrik menjadi sinyal optik Sisi Penerima Mengubah sinyal optik menjadi sinyal listrik. Memisahkan dan memperbaiki karakteristik sinyal input.

24 Kelebihan dan Kekurangan (1)
Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwidth) yang besar / lebar (lebih dari kanal suara). Mampu membawa data dengan kecepatan yang sangat tinggi (Tb/s ). Karena terbuat dari kaca, maka serat optik kebal terhadap interferensi gelombang elektromagnetik (petir, transmisi RF, dsb). Serat Optik memiliki redaman yang kecil (bandingkan dengan kabel Cu). Cu, diameter 0,4 mm, redaman 2,98 dB/km, jarak maks : 3,5 km diameter 0,6 mm, redaman 1,67 dB/km, jarak maks : 6,2 km diameter 0,8 mm, redaman 1,19 dB/km, jarak maks : 8,7 km. Serat optik : Single mode : 0,2 dB/km.

25 Kelebihan dan Kekurangan (2)
Ukuran Serat Optik kecil dan ringan Upgrading yang mudah. Regenerasi sinyal yang mudah. Serat Optik merupakan isolator listrik, sehingga tidak ada kekhawatiran adanya ground loop, percikan api, dan crosstalk.. Harga lebih murah/ekonomis

26 Kelebihan dan Kekurangan (3)
Serat optik tidak dapat menyalurkan energi listrik sehingga repeater harus dicatu secara lokal atau secara remote dengan menggunakan kabel tembaga yang terpisah. Pancaran energinya pada sinar infra merah yang dapat merusakkan retina mata. Kontruksi serat optik cukup lemah/ rapuh. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan. Adanya konversi dari elektrik ke optik, dan sebaliknya. Untuk instalasi memerlukan keahlian khusus. Bila terjadi kerusakan, perbaikannya lebih komplek.

27 Aplikasi Jaringan SKSO
Gambar berikut adalah salah satu contoh konfigurasi jaringan optik untuk Wide Area Network (WAN), regional network, dan local network dengan node yang berbeda-beda

28 Thank You Dadiek Pranindito dadiek@st3telkom.ac.id


Download ppt "SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google