Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EPISTEMOLOGI Philosophy, then, is both natural and necessary to man. We are forever seeking some comprehensive framework within which our separate findings.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EPISTEMOLOGI Philosophy, then, is both natural and necessary to man. We are forever seeking some comprehensive framework within which our separate findings."— Transcript presentasi:

1 EPISTEMOLOGI Philosophy, then, is both natural and necessary to man. We are forever seeking some comprehensive framework within which our separate findings may be given a total significance. Not only in philosophy a branch of knowledge along with art, science, and history, but also it actually embrace these discipline in their theoritical reaches and seeks to establish connection between them. In brief, philosophy attempts to establish conceptual coherence throughout the whole domain of experience (George F. Kneller. Foundation of Education)

2 Pengertian Epistemologi
EPISTEME = TAHU--- LOGI = Ilmu Epistemologi adalah ilmu tengang tahu dan pengetahuan Epistemology is the name philosopher give to the study of knowledge and of how knowledge is gained. (Van Cleve Morris)

3 MASALAH-MASALAH DALAM EPISTEMOLOGI
Apakah manusia mampu mengetahui hakekat, keabsahan dan kebenaran pengetahuan Apakah pengetahuan itu bersifat kemungkinan atau suatu keyakinan tanpa celah keraguan Dengan cara apa kita dapat mengetahui

4 Bagaimana pengetahuan muncul, apakah dari luar atau dari dalam
Bagaimana pengetahuan diperoleh, apakah dengan intuisi, akal atau indera, atau secara bersama, dan apakah masing-masing punya keabsahannya sendiri-sendiri

5 Macam/jenis epistemologi
Berdasarkan pendekatannya Epistemologi metafisik Epistemologi skeptis Epistemologi kritis Berdasarkan objek yang dikaji Epistemologi individual Epistemologi sosial

6 Berdasarkan pandangan atas realitas
Epistemological idealism (Subjectivism): kenyataan dunia yang diperspsi tergantung pada kesadaran Epistemological realist (Objectivism) : ada realitas yang bebas dari kesadaran

7 SUMBER-SUMBER PENGETAHUAN
Authority (testimony) Sense perception Reason (thinking) Insight (intuition) (Harold H. Titus)

8 Pengalaman Ingatan Kesaksian Minat dan rasa ingintahu Pikiran dan penalaran Kehadiran (knowledge by presence)

9 LOGIKA Logika adalah ilmu yang memberikan aturan-aturan berfikir valid, artinya ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti supaya dapat berfikir valid (menurut aturan yang sah). (Partap Sing Mehra) Logika adalah hukum untuk berfikir tepat, ia mempelajari syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemikiran untuk membentuk pengetahuan yang tepat (Sidi Gazalba)

10 logika adalah ilmu pengetahuan yang mengatur penitian hukum-hukum akal manusia sehingga menyebabkan fikirannya dapat mencapai kebenaran logika ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari aturan-aturan dan cara-cara berfikir yang dapat menyampaikan manusia kepada kebenaran logika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pekerjaan akal dipandang dari jurusan benar atau salah (Hasbullah Bakry)

11 Hukum-hukum dalam Berfikir
Aristoteles mengemukakan tiga buah hukum berfikir yaitu : Law of identity (hukum identitas) Law of Contradiction (hukum kontradiksi) Law of excluded middle (hukum penyisihan jalan tengah) Law of sufficient reason (hukum alasan yang cukup)– (tambahan dari Leibnitz).

12 Hukum Identitas suatu benda adalah benda itu sendiri”. Ini berarti bahwa jika sesuatu itu dikatakan A, maka A itu adalah A, dan tidak mungkin/bukan yang lain meskipun A tersebut mungkin punya kesamaan dengan yang lain, oleh karena itu arti yang sebenarnya dari sesuatu benda adalah tetap selama benda itu dibicarakan atau difikirkan

13 Hukum kontradiksi sesuatu benda pada saat yang sama tidak bisa menjadi benda itu sendiri dan benda yang lain”, dengan demikian sesuatu tidak bisa menjadi A dan bukan A dalam waktu sang sama, sesuatu tidak bisa menjadi positif dan negatif sekaligus pada saat yang bersamaan, tidak bisa menjadi ada dan tiada pada satu saat

14 Hukum penyisihan jalan tengah
sesuatu adalah sesuatu yang ini atau sesuatu yang itu”. Kalau dikatakan bahwa meja berwarna biru atau bukan biru, maka salah satunya harus benar dan yang lainnya salah, sehingga tidak ada kemungkinan lainnya (Jevons menyebut hukum ini sebagai hukum tak ada kemungkinan ketiga)

15 Hukum cukup alasan adanya sesuatu dan adanya perubahan atas sesuatu harus mempunyai alasan yang cukup”. Jika buah apel jatuh, alasannya karena ada daya tarik bumi, dan buah apel itu tidak ada yang menahannya

16 UNSUR-UNSUR BERFIKIR Pengertian. Seseorang yang melakukan kegiatan berfikir pertama-tama harus mengerti/memahami apa yang menjadi objek berfikirnya, ini menuntut adanya pengetahuan atas objek tersebut.

17 Hubungan. Dalam suatu kegiatan berfikir seseorang umumnya melihat hubungan antara pengertian-pengertian, baik yang bersifat mempersamakan maupun membedakan, baik secara tersirat maupun tersurat.

18 Kesimpulan. Kegiatan berfikir akan memperoleh hasil jika sudah diperoleh kesimpulan, kesimpulan terjadi setelah proses pengertian dan penentuan hubungan terjadi, sehingga dapat ditentukan keputusan/kesimpulan atas apa yeng menjadi objek berfikir.


Download ppt "EPISTEMOLOGI Philosophy, then, is both natural and necessary to man. We are forever seeking some comprehensive framework within which our separate findings."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google