Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dan ternak lain.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dan ternak lain."— Transcript presentasi:

1 Dan ternak lain

2 MANFAAT LIMBAH TANAMAN PADI
Jerami dapat digunakan sebagai pupuk pakan ternak sekam untuk litter dedak dan bekatul untuk pakan ternak merang sebagai media pertumbuhan jamur. 1 x panen : 12 – 15 ton/hektar jerami 4 – 5 ton bahan kering

3 PEMANFAATAN JERAMI sebagian besar dibakar (37%) untuk pupuk,
dijadikan alas kandang (36%) yang kemudian dijadikan kompos hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai pakan ternak. Kendala utama penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah kecernaan (45-50%) dan protein (3-5%) yang rendah

4 Nilai manfaat jerami padi sebagai bahan pakan ternak dapat ditingkatkan dengan dua cara, yaitu
dengan mengoptimumkan lingkungan saluran pencernaan dengan meningkatkan nilai nutrisi jerami. Optimasi lingkungan saluran pencernaan terutama rumen, dapat dilakukan dengan pemberian bahan pakan suplemen yang mampu memicu pertumbuhan mikroba rumen pencerna serat seperti bahan pakan sumber protein.

5 CARA FERMENTASI JERAMI
Cara fermentasi jerami yang dilakukan oleh BPTP Jawa Barat adalah melalui proses anaerob (tanpa membutuhkan udara) dengan memanfaatkan campuran beberapa bakteri seperti: Mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik dan lipolitik. Bahan dan alat yang digunakan cukup sederhana yaitu: 2 buah drum plastik bervolume liter, pompa/motor sirkulasi 1 unit, selang/paralon secukupnya. Sedangkan bahan yang digunakan, yaitu: Formula I: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (100 liter), pupuk Za (1,5 kg), TSP (6 ons), KCl (6 ons), tepung beras (1 kg), dan Gula merah/pasir/tetes (2 kg). Formula I: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (60 liter), pupuk Za (1 kg), TSP (1 kg), KCl (1 kg), tepung beras (1 kg), Gula merah/pasir/tetes (3 kg), dan mineral (2 bungkus).

6 PROSES PEMBUATAN Selama proses pembuatan perlu ada langkah pengaktifan yaitu dengan pengadukan larutan selama 3 hari sampai menjadi rata. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jerami fermentasi adalah : (1) tumpukan jerami tidak kena hujan, bahan tidak terlalu basah; (2) pisahkan sesuai varietas dan kondisi jerami (segar, layu atau kering); (3) fermentasi jerami segar dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan starter : air : jerami = 1:100 pada setiap lapisan dengan perbandingan 1:10:100 untuk jerami yang sudah layu, perbandingan 1:20:100 untuk jerami kering dan apabila jerami dalam keadaan basah cukup dilakukan dengan menggunakan perbandingan 1:5:100.

7 Susunlah jerami mentah ditempat yang sudah disediakan dengan tebal setiap hamparan 20-30 cm.
Lebar dan panjang hamparan sesuai dengan kebutuhan. Tinggi atau tebal lapisan dapat mencapai 2,5 meter dari dasar tumpukan. Kemudian simpan ditempat yang teduh dan tidak kena hujan. Lama fermentasi lebih kurang 21 hari. Proses fermentasi jerami dapat berjalan dengan baik ditandai pada tumpukan jerami tidak terbentuk panas atau keluar asap. Keadaan bahan yang terlalu basah atau terkena air hujan maka akan terjadi pembusukan jerami akhirnya timbulah panas yang menyebabkan hasil yang diperoleh tidak menjadi baik. Jerami fermentasi yang baik ciri-cirinya: Bentuk jerami masih nampak segar tetapi texturnya sudah lunak dan warnanya ke-kuning-kuningan.

8 PENYIMPANAN JERAMI Penyimpanan jerami fermentasi: dapat dilakukan dengan cara tertutup dan terbuka. Cara tertutup yaitu sebelum disimpan Jerami fermentasi harus dikering anginkan terlebih dahulu agar selama penyimpanan tidak tumbuh jamur yang dapat merusak kualitas jerami yang sudah dihasilkan. Lama penyimpanan hampir sama yaitu: dapat mencapai 2 tahun atau dapat disesuaikan dengan kondisi fisiknya.

9 Sedangkan cara terbuka dilakukan dengan cara: (a) Buat satu tonggak bambu setinggi lebih kurang 6 meter, sebagai tonggak penguat tumpukan jerami; (b) Buat alas yang terbuat dari tepas bambu yang diberi jarak sedikit dari permukaan tanah; dan (c). Susun Jerami di atas alas secara melingkari tiang tonggak sampai terbentuk suatu lapisan melingkar. Kemudian menyusun lapisan berikutnya dengan arah yang berlawanan. Tebal lapisan masing-masing lebih kurang 30 cm, demikian selanjutnya sehingga diperoleh ketinggian lebih kurang 6 meter. Lama penyimpanan yang ideal 1 tahun.

10 Pemberian pakan jerami diberikan dalam bentuk aslinya tanpa mengadakan pascapanen sekunder seperti pengepresan dan lain-lain. Waktu pemberian cukup 2 kali sehari dengan dosis sesuai dengan umur sapi. Untuk umur sapi 1-2 tahun diberikan jerami 5 kg/ekor, umur sapi 3 tahun diberikan 8 kg/ekor, dan umur sapi 4 atau lebih diberikan 9 kg/ekor.

11 Untuk melengkapi kandungan gizi pakan sapi penggemukan perlu dilakukan pemberian makanan tambahan berupa tongkol/biji jagung fermentasi sebanyak 1 kg, dan 4 kg bekatul. Pada waktu musim kemarau atau tidak cukup persediaan pakan, dapat diberikan hijauan sebanyak 25% saja sedangkan lainnya dengan memberikan jerami fermentasi. Pemberian pakan ini cukup mendukung pertumbuhan sapi dengan baik.

12 PROPORSI YANG LAIN 1. Bahan. – Jerami : 1 ton – Urea : 6 kg – Starbio atau bahan sejenis : 6 kg (starbioplus, EM4, dll) – Air : Secukupnya 2. Tempat Ada naungan/atap terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.

13 3. Cara Pembuatan – Jerami kering panen dilayukan selama ± 1 hari untuk mendapatkan kadar air mendekati 60%, dengan tanda-tanda jerami kita remas, apabila air tidak menetes tetapi tangan kita basah berarti kadar air mendekati 60%. – Jerami yang sudah dilayukan tersebut dipindahkan ke tempat pembuatan dengan cara ditumpuk setebal cm (boleh diinjak-injak) kemudian ditaburkan urea, bahan pemacu mikroorganisme (starbio atau bahan sejenis) dan air secukupnya kemudian ditumpuk lagi jerami seperti cara di atas sehingga mencapai ketinggian ± 1,5 m. – Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari (tidak perlu dibolak-balik). – Setelah 21 hari tumpukan jerami dibongkar lalu diangin-anginkan atau dikeringkan. – Jerami siap diberikan pada ternak atau kita stok dengan digulung, dibok dan disimpan dalam gudang. – Tahan disimpan selama ± 1 tahun

14 Bahan : Jerami, Urea, Plastik atau dorom, Air.
Cara membuat fermentasi jerami: Basahi semua jerami dengan air hingga bila di genggam jerami tersebut terasa basah namun jika di angkat tidak ada tetesan-tetesan air, setelah itu tumpukkan jerami setinggi 15 cm dalam plastik atau dorom, sirami dengan urea, selanjutnya tumpuk lagi jerami setinggi 15 cm dari tumpukan pertama dan sirami lagi dengan urea, begitu seterusnya hingga plastik atau dorom penuh. Cara membuat pakan kambing dari jerami selain dengan fermentasi juga dapat dilakukan dengan menambahkan molases pada jerami yang hendak diberikan pada kambing. Molases adalah tetes tebu, atau hasil sampingan dari pabrik gula, molases ini bisa anda beli di daerah yang memiliki pabrik gula. Harga molases di pasaran saat ini sekitar rp 5000 / liter. Molases ini sangat baik diberikan pada kambing sebagai perasa pakan dan juga sebagai pelengkap nutrisi pakan kambing.

15 Teknologi Fermentasi Jerami
1. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut; Bahan-bahan yang diperlukan antara lain; a. Jerami kering atau jerami segar setelah diangin-anginkan dengan kadar air kurang lebih 40%. b. Starter berupa strabio atau jenis lainnya sebanyak 0,50 kg untuk setiap 100 kg jerami padi. c. Pupuk urea 0,50 kg untuk setiap 100 kg jerami padi d. Air sebanyak 40 liter untuk setiap 100 kg jerami padi, sedangkan untuk jerami segar tidak perlu ditambahkan air

16 2. Teknik dan cara pembuatan (untuk 100 kg jerami padi kering)
• Pertama timbanglah jerami padi kering sebanyak 100 kg • Sediakan air sebanyak 40 liter dalam bejana atau ember • Timbang starter sebanyak 0,50 kg dan pupuk urea sebanyak 0,50 kg. • Jerami ditumpuk sejajar lapis demi lapis dengan ketebalan 25 cm dengan ukuran dasar (panjang 2,50 meter x Lebar 2,50 meter ) • Diatas lapisan disiram air yang telah dicampur dengan pupuk urea sampai merata (untuk jerami kering, sedangkan untuk jerami basah tidak perlu ditambahkan air) • Ditaburi strarter hingga merata • Ditumpuki selapis jerami padi (kurang lebih 25 cm) sambil diinjak-injak hingga memadat • Diulangi lagi penyiraman air diatas lapisan jerami padi tersebut hingga merata. • Diulangi lagi penaburan strarter hingga merata dan demikian seterusnya hingga selesai • Setelah selesai, bagian atas ditutupi dengan daun-daun kering seperti daun pisang atau lainnya. •

17 Setelah Proses Pembuatan jerami padi selesai,maka hasil fermentasi jerami padi tersebut dibiarkan selama 3-4 minggu. • Setelah 3-4 minggu jerami padi (harus diangin-anginkan). • Adapun jerami padi hasil proses Fermenstasi yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut; Baunya agak harum, Warna kuning agak kecoklatan (warna dasar jerami nampak kelihatan, Teksturnya lemas tidak kaku serta tidak busuk.

18 Tabel 1. Nilai gizi Jerami Antara Proses Fermentasi dengan Proses Biasa
Parameter Jerami Padi (%/kg BK) Tanpa Fermentasi Fermentasi Protein 3,5 7,0 Serat Kasar 80 77 Daya Cerna 28 55

19 Keuntungan Jerami Fermentasi
1. Meningkatkan daya cerna ternak terhadap jerami karena struktur jerami lebih lunak. 2.Meningkatkan kandungan gizi jerami. 3.Meningkatan penyediaan bahan pakan ternak 4.Memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak sapi. Ciri-ciri hasil fermentasi jerami padi yang baik adalah beraroma harum atau beraroma tape, warna kuning kecoklatan, teksturnya lemas dan tidak berjamur

20 TUGAS 1. Sebutkan manfaat dari jerami 2. Jelaskan tentang keuntungan jerami yang telah di fermentasi. Jawaban dikirim ke paling lambat tanggal 2 Juni 2015


Download ppt "Dan ternak lain."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google