Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERDARAHAN DILUAR HAID

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERDARAHAN DILUAR HAID"— Transcript presentasi:

1 PERDARAHAN DILUAR HAID
oleh: jelita novriza netis 130108

2 1. POLIP SERVIKS a) Pengertian
Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh dari permukaan mukosa

3 b) Penyebab Penyebab timbulnya polip serviks belum diketahui dengan pasti. Namun sering dihubungkan dengan radang yang kronis, respon terhadap hormon estrogen dan pelebaran pembuluh darah serviks. Penampilan polip serviks menggambarkan respon epitel endoservik terhadap proses peradangan. Polip servik dapat menimbulkan perdarahan pervaginam, perdarahan kontak, pasca coitus merupakan gejala yang tersering dijumpai.

4 Gejala umum bentuk abnormal tersebut, yaitu :
1. Abnormal pendarahan vagina yang terjadi antara periode : a. menstruasi, b. setelah menopause c. setelah hubungan seksual Gejala utamanya adalah terjadinya perdarahan diluar haid yang warnanya lebih terang dari darah haid. Terutama timbul setelah melakukan senggama (Perdarahan Paska Senggama = Post Coital Bleeding = PCB).

5 Faktor Resiko Faktor risiko memiliki polip serviks meningkat pada wanita dengan diabetes mellitus dan vaginitis berulang dan servisitis, polip serviks tidak pernah benar-benar terjadi sebelum onset menstruasi. Hal ini biasanya terlihat pada wanita usia reproduksi. Yang paling rentan terhadap penyakit ini adalah perempuan usia 40 sampai 50 tahun. Hal ini juga mengatakan bahwa polip serviks dapat ditemukan pada insiden yang memicu produksi hormon. Wanita hamil memiliki risiko yang lebih tinggi karena perubahan tingkat hormon, mungkin dari peningkatan produksi hormon beredar juga

6 penatalaksanaan / terapi
Bila dijumpai polip serviks, dokter dapat mengambil 2 macam tindakan : 1. konservatif, yakni bila ukuran polip kecil, tidak mengganggu, dan tidak menimbulkan keluhan (misal sering bleeding, sering keputihan). dokter akan membiarkan dan mengobservasi perkembangan polip secara berkala. 2. agresif, yakni bila ukuran polip besar, ukuran membesar, mengganggu aktifitas, atau menimbulkan keluhan. tindakan agresif ini berupa tindakan curettage atau pemotongan tangkai polip. tindakan kauter ini bisa dilakukan dengan rawat jalan, biasanya tidak perlu rawat inap.

7 Pencegahan Ada beberapa langkah yang dapat membantu mencegah infeksi dan ini: 1. Pakai celana katun atau stoking dengan selangkangan kapas. Ini membantu mencegah akumulasi kelebihan panas dan kelembaban. Panas dan kelembaban membuat seorang wanita rentan terhadap infeksi vagina dan leher rahim. 2. Pakailah kondom setiap hubungan seksual. Ini mengurangi resiko infeksi menular seksual.

8 2. EROSI PORSIO a) Pengertian Erosi Porsio
    Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya bisa karena infeksi dengan kuman-kuman atau virus, bisa juga karena rangsangan zat kimia /alat tertentu; umumnya disebabkan oleh infeksi.

9 Patofisiologi Terjadinya Erosi Porsio
   Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion selsehat PO4 sehingga terjadi denaturasi / koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi portio.Bisa juga dari gesekan benang IUD yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel superfisial Terkelupas dan terjadilah erosi portio. Dari posisi IUD yang tidak tepat menyebabkan reaksi radang non spesifik sehingga menimbulkan sekresi sekret vagina yang meningkat dan menyebabkan kerentanan sel superfisialis dan terjadilah erosi portio.

10 Gejala erosi serviks: (1) Mayoritas tanpa gejala (2) Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi) yang terjadi : - Setelah berhubungan seksual (poscoital)- Diantara siklus menstruasi - Disertai keluarnya cairan mucus yang jernih / kekuningan, dapat berbau jika disertai infeksi vagina (3) Erosi serviks disebabkan oleh inflamasi,

11 Penanganan erosi porsio/erosi serviks
1. Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio. 2. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat. - Lyncopar 3 x 1 untuk infeksi berat yang d isebabkan oleh bakteri /streptokokus pneomokokus stafilokokus dan infeksi kulit dan jaringan lunak. - Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan Mefinal 3 x 1 berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit

12


Download ppt "PERDARAHAN DILUAR HAID"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google