Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTEMUAN KE-7 ASKEB IV PATOLOGI “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PERDARAHAN DI LUAR HAID” NUR AFNI ZAR 130116 III.B.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTEMUAN KE-7 ASKEB IV PATOLOGI “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PERDARAHAN DI LUAR HAID” NUR AFNI ZAR 130116 III.B."— Transcript presentasi:

1 PERTEMUAN KE-7 ASKEB IV PATOLOGI “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PERDARAHAN DI LUAR HAID”
NUR AFNI ZAR 130116 III.B

2 Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak Pengertian Perdarahan diluar haid adalah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Ada dua macam perdarahan di luar haid yaitu metroragia dan menometroragia Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh.

3 Beberapa Penyebab Perdarahan Diluar Haid 1. Polip a
Beberapa Penyebab Perdarahan Diluar Haid 1. Polip a. Pengertian Polip adalah tumor bertangkai yang kecil dan tumbuh dari permukaan mukosa. Servikal polip adalah polip yang terdapat dalam kanalis servikalis.

4 b. Gejala Polip serviks bias saja dialami seseorang tanpa ia ketahui kalau ia memiliki polip serviks, leukorea yang susah disembuhkan. c. Dasar Diagnosis Berdasarkan keluhan yang dikemukakan, pada pemeriksaan inspekulum di jumpai: • Jaringan bertambah • Mudah berdarah • Terdapat pada vagina bagian bawah

5 d. Penanganan Polip hanya dipelintir sampai putus, kemudian tangkainya di kuret. Tindakan dilakukan dalam pembiusan umum (general anasthesia). Selanjutnya jaringan polip dikirim ke laboratorium patologi guna memastikan bahwa histologis-nya jinak/sesuai dengan gambaran jaringan polip serviks

6 2. Ero portio a. Pengertian Erosio porsiones (EP) adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penyebabnya bisa karena infeksi dengan kuman-kuman atau virus, bisa juga karena rangsangan zat kimia/alat tertentu; umumnya disebabkan oleh infeksi.

7 Jaringan yang normal pada permukaan dan atau mulut serviks digantikan oleh jaringan yang mengalami inflamasi dari kanalis serviks. Jaringan endoserviks ini berwarna merah dan granuler, sehingga serviks akan tampak merah, erosi dan terinfeksi. Erosi serviks dapat menjadi tanda awal dari kanker serviks. Erosi serviks dapat dibagi menjadi 3 yaitu: a Erosi ringan : meliputi ≤ 1/3 total area serviks b Erosi sedang : meliputi 1/3-2/3 total area serviks c Erosi berat : meliputi ≥ 2/3 total area serviks.

8 b. Penyebab 1. Level estrogen: : Erosi serviks merupakan respon terhadap sirkulasi estrogen dalam tubuh : a. Dalam kehamilan: Erosi serviks sangat umum ditemukan dalam kehamilan karena level estrogen yang tinggi b. Pada wanita yang mengkonsumsi pil KB : erosi serviks lebih umum terjadi pada wanita yang mengkonsumsi pil KB dengan level estrogen yang tinggi. c. Pada bayi baru lahir : erosi serviks ditemukan pada 1/3 dari bayi wanita dan akan menghilang pada masa anak-anak oleh karena respon maternal saat bayi berada di dalam rahim.

9 d. Wanita yang menjalani Hormon Replacement Therapy (HRT): karena penggunaan estrogen pengganti dalam tubuh berupa pil,dan krim. 2. Infeksi: Teori bahwa infeksi menjadi penyebab erosi serviks mulai menghilang. Bukti-bukti menunjukkan bahwa infeksi tidak menyebabkan erosi, tapi kondisi erosi akan lebih mudah terserang bakteri dan jamur sehingga mudah terserang infeksi. 3. Penyebab lain : infeksi kronis di vagina, dan kontrasepsi kimia dapat mengubah level keasaman vagina dan sebabkan erosi serviks

10 c. Gejala 1 Mayoritas tanpa gejala Perdarahan vagina abnormal (yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi) Erosi serviks disebabkan oleh inflamasi, sehingga sekresi serviks meningkat secara signifikan, berbentuk mucus, mengandung banyak sel darah putih, sehingga ketika sperma melewati serviks akan mengurangi vitalitas sperma dan menyulitkan perjalanan sperma. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya infertilitas pada wanita.

11 d. Penanganan 1 Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio
d. Penanganan 1 Memberikan albotyl di sekitar Erosio pada portio. 2 Melakukan penatalaksanaan pemberian obat. Lyncopar 3x1 untuk infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri /streptokokus pneomokokus stafilokokus dan infeksi kulit dan jaringan lunak. Ferofort 1 x 1 berfungsi untuk mengobati keputihan. Mefinal 3x1 berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit.

12 3. Ulcus portio a. Pengertian Ulkus portio adalah suatu pendarahan dan luka pada portio berwarna merah dengan batas tidak jelas pada ostium uteri eksternum. b. Etiologi Penggunaan IUD, pemakaian pil, perilaku seksual yang tidak sehat, trauma. c. Patofisiologi Proses terjadinya ulkus portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar misalnya IUD. IUD yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion Ca, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat PO4 sehingga terjadi koalugasi membaran sel dan terjadilah erosi portio.

13 1. Lama pemakaian IUD harus diperhatikan 2 Menjaga kebersihan vagina d
1. Lama pemakaian IUD harus diperhatikan 2 Menjaga kebersihan vagina d. Gejala a. Adanya fluxus b. Portio terlihat kemerahan dengan batas tidak jelas c. Adanya kontak berdarah d. Portio teraba tidak rata e. Penanganan 3. Membatasi hubungan suami istri

14 4 . Trauma a. Pengertian Trauma adalah dari aspek medikolegal sering berbeda dengan pengertian medis. Pengertian medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari jaringan. Sedangkan dalam pengertian medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang alat atau benda yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang

15 b. Gejala Nyeri vulva dan vagina, perdarahan dan pembengkakkan merupakan gejala-gejala yang paling khas. Kemungkinan gejala lainnya adalah kesulitan dalam urinasi dan ambulasi c. Penyebab Trauma yang menyebabkan perdarahan di luar haid contohnya yang sering terjadi pada akseptor IUD dan usai berhubungan intim (utamanya pada wanita yang telah menopause) Tempat perlukaan yang paling sering akibat koitus adalah dinding lateral Vagina, verniks posterior dan kubah Vagina (setelah histerektomi). d. Penanganan Penanganannya sesuai dengan penyebabnya , misalnya trauma yang disebabkan translokasi IUD, maka IUD nya harus dicabut, dan diganti dengan alat kontrasepsi lain.Sedangkan buat para wanita yang menopause yang mengalami perdarahan setelah koitus, bisa diberi terapi hormon.

16 5. Polip Endometrium a. Pengertian Polip endometrium merupakan salah satu penyebab gangguan kesuburan karena dapat mengganggu penempelan embrio di dalam rahim Polip endometrium atau polip uterus adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada lapisan dinding bagian dalam endometrium dan menonjol ke dalam rongga endometrium. Pertumbuhan sel – sel yang berlebih pada lapisan endometrium (rahim) mengarah pada pembentukan polip

17 b. Gejala Tidak ada penyebab pasti dari polip endometrium, tetapi pertumbuhan mereka dapat dipengaruhi oleh kadar hormon, terutama estrogen. Seringkali tidak ada gejala, tetapi beberapa gejala dapat diidentifikasi terkait dengan pembentukannya, seperti: a Sebuah kesenjangan antara perdarahan haid b Tidak teratur atau perdarahan menstruasi yang berkepanjangan c Perdarahan haid yang terlalu berat d Rasa sakit atau dismenore (nyeri dengan menstruasi)

18 e. Pengobatan 1. Histerektomi. 2. Obat 3. Kuretase 4. Waspada

19


Download ppt "PERTEMUAN KE-7 ASKEB IV PATOLOGI “ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN PERDARAHAN DI LUAR HAID” NUR AFNI ZAR 130116 III.B."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google