Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 1 TEKS EDITORIAL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 1 TEKS EDITORIAL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia."— Transcript presentasi:

1 BAB 1 TEKS EDITORIAL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

2 Peta Konsep 1.Pengertian Teks Editorial 2.Fungsi teks editorial 3.Fakta dan Opini Teks Editorial 4.Struktur Teks Editorial 5.Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

3 PENGERTIAN TEKS EDITORIAL Editorial atau tajuk rencana merupakan karangan argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa tentang hal-hal yang bersifat faktual dan aktual. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan bahwa yang dimaksud editorial adalah artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pemimpin surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.

4 FUNGSI TEKS EDITORIAL 1. Menunjukan solidaritas kepada masyarakat. 2. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai peristiwa tertentu agar berita tersebut tidak sekeda menjadi isu, tetapi menjadi laporan peristiwa yang mempunyai bukti dan data yang akurat.

5 FAKTA DAN OPINI TEKS EDITORIAL

6 HUBUNGAN Fakta berfungsi sebagai dasar bagi suatu pendapat. Penulis mengemukakan fakta terlebih dahulu, kemudian berpendapat. Mungkin pula fakta berfungsi untuk memperjelas pendapat. FAKTA DAN OPINI Teks editorial berisi (a) fakta (peristiwa aktual, fenomenal, dan kontroversial), (b) opini (pendapat) redaksi terhadap peristiwa tersebut.

7 PERBEDAAN FAKTA DAN OPINI NOFAKTAOPINI 1 Hal (keadaan, kejadian) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi Pendapat, pikiran, pendirian seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu hal (keadaan, kejadian) 2 Dapat dibuktikan kebenarannya; sesuatu yang tidak diragukan lagi kebenarannya; tidak terbantahkan Belum dapat dibuktikan kebenarannya; sesuatu yang kebenarannya masih perlu diuji; memungkinkan terjadi bantah- bantahan 3 Semua orang akan memberikan pernyataan yang sama terhadap fakta tersebut Pernyataan dalam opini cenderung tidak sama antara orang atau kelompok yang satu dengan yang lain

8 NOFAKTAOPINI 4 Fakta ditandai oleh kata-kata tugas pasti, sedang, sudah, dan telah Opini ditandai oleh kata-kata tugas mungkin, kira-kira, bisa jadi, belum akan, kurang pasti, bentuk-bentuk kata sifat seperti baik, buruk, mudah, sukar, dan diawali kata menurut… (seseorang /lembaga),... (berisi pernyataan/ pendapat) 5 Fakta terkait dengan pertanyaan (1) apa, (2) siapa, (3) kapan, (4) di mana, dan (5) berapa Opini lebih banyak muncul dari pertanyaan (1) mengapa dan (2) bagaimana 6 Diperkuat dengan angka-angka dan bukti nyata Diperkuat oleh alasan (logika) 7 Keterangan waktu, tempat, atau tanggal peristiwa jelas Keterangan waktu, tempat, atau tanggal peristiwa tidak atau belum jelas

9 Identifikasi kalimat fakta dan opini! Kliklah tulisan di bawah untuk memunculkan tugas!

10 STRUKTUR TEKS EDITORIAL

11 Pengenalan Isu Pengenalan isu merupakan bagian pendahuluan teks editorial. Fungsinya adalah mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas dalam bagian berikutnya. Pada bagian pengenalan isu disajikan peristiwa persoalan aktual, fenomenal, dan kontrovesial Penyampaian Argumen Bagian ini merupakan bagian pembahasan yang berisi tanggapan redaksi terhadap isu yang sudah diperkenalkan sebelumnya. Penegasan Penegasan dalam teks editorial berupa simpulan, saran, atau rekomendasi. Di dalamnya juga terselip harapan redaksi kepada para pihak terkait dalam menghadapi atau mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu tersebut. STRUKTUR TEKS EDITORIAL

12 CONTOH STRUKTUR TEKS EDITORIAL TEKSBAGIANPENJELAS AN Kado Tahun Baru 2014 dari PertaminaJudul Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg Iebih dari 50 per- sen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga Rp130.000,00. Bahkan, di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp150.000,00-Rp200.000,00. Pengenalan isu (tesis) Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg seenaknya sendiri

13 TEKSBAGIANPENJELASAN Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Ma- syarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya de - ngan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pa- sar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Repu- blik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan ker- ja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapatmendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesim - pulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar ke - simpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Penyampaian Argumen Pertamina memutuskan kenaikan gas secara sepihak Pemerintah ditengarai ikut terlibat dalam kenaikan tersebut

14 TEKSBAGIANPENJELASAN Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non- subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan per- tanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rak- yat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN, tidak tahu, ti- dak diberi tahu, serta tidak dimintai pandangan, pen- dapat, dan pertimbangannya. Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerin- tah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul se- bagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditun- jukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas.

15 TEKSBAGIANPENJELASAN Malah boleh jadi ada politisi yang mengategori- kannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi re- gulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugas- nya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia se- bagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

16 TEKSBAGIANPENJELASAN Keuntungan besar itulah yang seha- rusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyi - sihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan ba- kar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sumber: Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014 Penegasan Saran kepada Pertamina untuk menangani Dampak kenaikan harga elpiji 12 kg di kalangan masyarakat bawah

17 Kliklah tulisan di bawah untuk memunculkan tugas! Analisis struktur teks editorial Analisis struktur teks editorial

18 KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EDITORIAL

19 BEBERAPA PENGERTIAN ka.i.dah n aturan yang sudah pasti; patokan ba.ha.sa n Ling sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri ke.ba.ha.sa.an n perihal bahasa Jadi, kaidah kebahasaan adalah aturan yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat dalam membentuk kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.

20 Temukan kaidah kebahasaan dalam teks editorial berikut ini! KADO TAHUN BARU 2014 DARI PERTAMINA Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepa- da masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg Iebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga Rp130.000,00. Bahkan, di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Rp150.000,00-Rp200.000,00. Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsu- men menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengi- ringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar inter- nasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

21 Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pan- dangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presi- den. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam meng- apresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengi- ringinya dengan pertanyaan.Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

22 Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pe- merintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Per- tamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar du- nia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain peru- sahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

23 Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keun- tungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan ma- syarakat menengah ke bawah. Sumber: Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014

24 1. Menggunakan kalimat retoris Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mendapatkan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dimaksudkan agar pembaca merenungkan masalah yang dipertanyakan tersebut sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu atau minimal berubah pandangannya terhadap isu yang dibahas. Dalam teks "Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina“, kalimat retorisnya terdapat pada paragraf ke-4 berikut ini. Contoh: Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan harga elpiji? KAIDAH KEBAHASAAN DALAM TEKS EDITORIAL DI ATAS!

25 2. Menggunakan kata-kata populer sehingga mudah bagi khalayak untuk mencernanya. Tujuannya agar pembaca tetap merasa rilek meskipun membaca masalah yang serius dipenuhi dengan tanggapan yang kritis. Dalam teks "Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina”, contoh kata-kata populer adalah terkaget-kaget, pencitraan, dan menengarai.

26 3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan. Contoh: a. Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. b. Berdasar simpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada hari Minggu kemarin. c. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu dan tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

27 4. Menggunakan konjungsi kausalitas, seperti sebab, karena, sebab, oleh sebab itu. Hal ini terkait dengan penggunaan sejumlah argumen yang dikemukakan redaktur berkenaan dengan masalah yang dikupasnya. Contoh: a. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. b. Malah boleh jadi ada politisi yang mengkategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat.

28 Kliklah tulisan dibawah ini untuk memunculkan tugas! Analisis kaidah kebahasaan teks editorial Analisis kaidah kebahasaan teks editorial

29 Kliklah tulisan dibawah ini untuk memunculkan tugas! Ulangan harian teks editorial Ulangan harian teks editorial


Download ppt "BAB 1 TEKS EDITORIAL Mata Pelajaran Bahasa Indonesia."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google