Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Contoh Kasus Pantai Utara Jakarta

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Contoh Kasus Pantai Utara Jakarta"— Transcript presentasi:

1 Contoh Kasus Pantai Utara Jakarta

2 Kawasan Pantura Jakarta

3 Kondisi & Permasalahan
Aspek biofisik dan sosial ekonomi, 60% daratan di Jakarta Utara sudah berada di bawah permukaan laut, kondisi ini menyebabkan terdapat 24 lokasi genangan air (30% dari lokasi genangan di Jakarta Utara), Ancaman rob akibatnya naik air muka laut, (daerah terkena rob..& foto tanggul jebol p.mutiara) Intrusi air laut, (cari batas instrusi) Terancamnya eksistensi kawasan cagar alam dan hutan lindung, Jaringan drainase, sanitasi dan jaringan air bersih sangat minim, (lihat laporan pademangan) Penambangan air tanah berlebihan dan tidak terkendali, Dampak Urban Land Subsidence pada tata permukiman dan tata air, Pencemaran Lingkungan daratan dan perairan (Air, tanah dan udara) (air, kondisi sungai dan muara) Kerusakan pantai akibat abrasi Aspek Sosial ekonomi, Kemiskinan struktural masyarakat pada permukiman padat yang tercermin dari menjamurnya pemukiman illegal (di bawah jembatan jalan Tol dan bantaran kali), Sarana sosial tidak memadai , Penanganan sampah tidak memadai .

4 Kepadatan Penduduk

5 Kondisi Fisik Pantura

6 Penggunaan Tanah (eksisting)

7 Penggunaan Tanah (disederhanakan)

8 Rencana Pantura (Reklamasi Pantura Jakarta)

9 Rencana Pantura (Penyelenggaran Reklamasi & RTR Kawasan Pantura Jakarta)

10 Rencana Pantura (RTRW Provinsi DKI Jakarta)

11 Rencana Pantura (SK Menneg BAPPENAS)

12 DAMPAK PERKEMBANGAN FISIK KOTA TERHADAP
POLA TATA AIR EKOSISTEM DATARAN RENDAH JAKARTA Rudy P Tambunan Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan Program Pascasarjana Universitas Indonesia

13 van Bemmelen, (1949) “low land plain of Batavia, sub- merged land.
PENDAHULUAN. van Bemmelen, (1949) “low land plain of Batavia, sub- merged land. Pannekoeck (1949) menyebutnya “penneplain” Dataran rendah Jakarta merupakan zona endapan dan “rumah air di musim hujan”. Perkembangan fisik kota mengakibatkan perubahan “water ratio” Rencana penanganan sudah ada sejak lama tapi tdk diterapkan .

14 Pola Penggunaan Tanah Tahun 1900
Wet land 24% dari luas wilayah sungai, 40% dari luas wilayah Jakarta Utara.

15 TOPOGRAFI PROVINSI DKI JAKARTA
Sebagian dari luas Provinsi DKI Jakarta (40% = Ha.) merupakan dataran rendah, terutama di daerah Jakarta Utara, misalnya di Sungai Bambu, Papanggo, Warakas, dan lain-lain yang ketinggiannya berada dibawah muka air laut pasang. Daerah rendah tersebut diatas yang sudah ditanggulangi baru Ha. PASANG LAUT MAKSIMUM : M PP MUKA AIR LAUT NORMAL : + 1,4 M PP 0.5 S/D 1.2 M 40% Merupakan Dataran Rendah 40 % Qs<<Qb KONDISI TOPOGRAFIS DKI JAKARTA

16

17 Sistem Aliran Sungai Jabodetabekjur

18 PANTAUAN CURAH HUJAN BULANAN
LATAR BELAKANG PANTAUAN CURAH HUJAN BULANAN DKI JAKARTA Periode -100 100 200 300 400 500 600 700 800 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 TAHUN Milimeter ± 720 mm ± 695 mm Peristiwa banjir besar tahun 1996 dan tahun 2002 sangat dipengaruhi faktor tingginya curah hujan bulanan DKI Jakarta yang mencapai lebih dari 650 mm/hari

19 Perkembangan kawasan terbangun Jakarta tahun 1970 – 2000 yang berlangsung secara leap frog, secara bertahap mengubah model struktur ruang bagian dalam kota Jakarta dari model konsentrik (1970) ke model sektor (1985) dan model inti berganda (1995), tetapi pada skala regional membentuk Conurbation.

20 RENCANA TATA RUANG WILAYAH JAKARTA 2010
SKENARIO PENGEMBANGAN JAKARTA TERNYATA MEWUJUDKAN URBAN SPRAWL PETA RENCANA INDUK RENCANA TATA RUANG WILAYAH JAKARTA 2010 Target penduduk 12,5 juta jiwa 5 Masalah kota tidak tertangani bahkan muncul berbagai masalah lingkungan fisik alami, sosial ekonomi dan sosial budaya. Perkembangan fisik kota dgn cara leap frog Strategi pengembangan Kota; multiple nuclei dan desentralisasi pusat kegiatan ke Bodetabek. Jakarta beserta kota-kota BODETABEKJUR membentuk Conurbation. Target penduduk 6,5 juta jiwa (eksisting tahun 1965 : 3 juta) Ada 5 masalah kota: Banjir, perumahan rakyat, transportasi, keindahan kota dan administrasi pertanahan.. 3. Strategi pengembangan kota : - Dikembangkan kesegala arah dalam radius 15 km dari monas 4. Dilakukan Studi : Rencana Induk Penanganan Banjir dan JMATS

21

22

23 Region - region Potential Runoff dan tanah basah dapat menjelaskan makin luasnya persebaran lokasi-lokasi banjir dan genangan air. Grafik Potential Runoff DAS Th. 1970

24 Grafik Potential Runoff DAS Th. 2000


Download ppt "Contoh Kasus Pantai Utara Jakarta"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google