Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk."— Transcript presentasi:

0 ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1 DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk proyeksi tahun berikutnya disesuaikan menggunakan target APK) RSG adalah rasio siswa guru. Untuk jenjang SD menurut PP 74 tahun 2008 adalah 1:20 sedangkan menurut permendiknas nomor 15 tahun 2010 adalah 1:32 sedangkan untuk jenjang SMP menurut permendiknas adalah 1:36 GB adalah jumlah kebutuhan guru pada tingkat kabupaten/kota BK adalah jam tatap muka mata pelajaran sesuai dengan standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah kurikulum tingkat satuan pendidikan

2 DEFINISI BAKU BM adalah beban mengajar guru dengan formula BK dikalikan dengan Jumlah rombel sesuai RSG dibagi dengan Gmax adalah kebutuhan guru maksimum yaitu kebutuhan maksimum dengan formula Rombongan belajar minimum = 20 (batas minimum menurut PP 74 tahun 2008), beban mengajar minimum = 24 (kewajiban minimum menurut permendiknas no. 39/2009 tentang beban mengajar guru)) Gmin adalah kebutuhan guru minimum yaitu kebutuhan minimum dengan formula Rombongan belajar maksimum = 32 (batas maksimum menurut permendiknas no. 15 tahun 2010 tentang SPM), beban mengajar sd maksimum= 25 – 40 (kewajiban maksimum PP 74/2008 tentang guru)) Guru Ideal = GI (Rombongan belajar maksimum = 32 (batas maksimum menurut permendiknas no. 15 tahun 2010 tentang SPM), beban mengajar minimum = 24 ((kewajiban minimum menurut permendiknas no. 39/2009 tentang beban mengajar guru))

3 PROSES TINGKAT KABUPATEN/KOTA PER MAPEL
Guru Tersedia (GT) Jumlah siswa sesuai APK (JM) Rasio Siswa Guru (RSG) Optimasi Beban Mengajar Redistribusi mapel yang sama antar sekolah jenjang yang sama BM > 30 Jam GI = GT tidak Hitung Rombel JR = JM / RSG Redistribusi mapel yang sama antar jenjang GB GI = GT PROYEKSI KAB/KOTA TH S.D 2014 Hitung Guru Ideal Mapel GI = JR x BK 24 Jam tidak Redistribusi mapel yang berbeda antar sekolah Lebih/Kurang GI > GT GI = GT GI = GT (-0,25) kurang lebih tidak GI < GT ya Rekrutmen Guru Baru untuk Kab/Kota Redistribusi antar Kab/Kota ya Kondisi Ideal G Minimum

4 Redistribusi antar sekolah jenjang yg sama
PROSES TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD KHUSUS GURU KELAS Guru Tersedia (GT) Jumlah siswa sesuai APK (JM) Rasio Siswa Guru (RSG) SPM (permendiknas 15 thn 2010) SD daerah khusus 4 SD lainnya 6 Daerah Khusus? tidak Hitung Rombel JR = JM / RSG ya tidak ∑ Guru < 4 Rombel <= 6 ∑Guru > ∑ rombel ∑Guru = ∑ rombel Guru Ideal tidak ya ya ya tidak ∑Guru < 6 tidak ya Penuhi sesuai SPM (4) Redistribusi antar sekolah jenjang yg sama Penuhi sesuai SPM (6) Kondisi Minimal

5 Per Mata Pelajaran Nasional
AGREGAT Kabupaten/Kota Proses redistribusi antar jenjang pendidikan TK Matematika IPA Kesenian SD Penjaskes Kebutuhan Guru Per Mata Pelajaran Nasional IPS SMP Mulok Guru Kelas SMA/SMK Agama B. Indonesia

6 PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU SD SWASTA

7 DAFTAR ISI NO JENJANG HAL 1 NASIONAL 8 18 SULAWESI UTARA 100 2
DKI JAKARTA 16 19 SULAWESI TENGAH 104 3 JAWA BARAT 20 SULAWESI SELATAN 108 4 JAWA TENGAH 28 21 SULAWESI TENGGARA 116 5 DI. YOGYAKARTA 36 22 MALUKU 120 6 JAWA TIMUR 40 23 B A L I 124 7 ACEH 48 24 NUSA TENGGARA BARAT 128 SUMATERA UTARA 56 25 NUSA TENGGARA TIMUR 132 9 SUMATERA BARAT 64 26 PAPUA 140 10 R I A U 68 27 BENGKULU 148 11 J A M B I 72 MALUKU UTARA 152 12 SUMATERA SELATAN 76 29 BANTEN 156 13 LAMPUNG 80 30 BANGKA BELITUNG 160 14 KALIMANTAN BARAT 84 31 GORONTALO 164 15 KALIMANTAN TENGAH 88 32 KEPULAUAN RIAU 168 KALIMANTAN SELATAN 92 33 PAPUA BARAT 172 17 KALIMANTAN TIMUR 96 34 SULAWESI BARAT 176

8 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI NASIONAL

9 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI NASIONAL

10 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI NASIONAL

11 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI NASIONAL

12 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI NASIONAL

13 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI NASIONAL

14 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI NASIONAL

15 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI NASIONAL

16 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI DKI JAKARTA

17 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI DKI JAKARTA

18 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI DKI JAKARTA

19 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI DKI JAKARTA

20 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT

21 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT

22 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI JAWA BARAT

23 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI JAWA BARAT

24 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI JAWA BARAT

25 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI JAWA BARAT

26 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI JAWA BARAT

27 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI JAWA BARAT

28 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI JAWA TENGAH

29 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI JAWA TENGAH

30 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI JAWA TENGAH

31 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI JAWA TENGAH

32 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI JAWA TENGAH

33 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI JAWA TENGAH

34 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI JAWA TENGAH

35 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI JAWA TENGAH

36 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI DI YOGYAKARTA

37 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI DI YOGYAKARTA

38 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI DI YOGYAKARTA

39 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI DI YOGYAKARTA

40 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI JAWA TIMUR

41 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI JAWA TIMUR

42 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI JAWA TIMUR

43 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI JAWA TIMUR

44 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI JAWA TIMUR

45 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI JAWA TIMUR

46 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI JAWA TIMUR

47 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI JAWA TIMUR

48 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI ACEH

49 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI ACEH

50 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI ACEH

51 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI ACEH

52 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI ACEH

53 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI ACEH

54 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI ACEH

55 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI ACEH

56 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SUMATERA UTARA

57 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SUMATERA UTARA

58 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA

59 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SUMATERA UTARA

60 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SUMATERA UTARA

61 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SUMATERA UTARA

62 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SUMATERA UTARA

63 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SUMATERA UTARA

64 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SUMATERA BARAT

65 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SUMATERA BARAT

66 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SUMATERA BARAT

67 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SUMATERA BARAT

68 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI RIAU

69 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI RIAU

70 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI RIAU

71 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI RIAU

72 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI JAMBI

73 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI JAMBI

74 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI JAMBI

75 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI JAMBI

76 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SUMATERA SELATAN

77 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

78 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SUMATERA SELATAN

79 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SUMATERA SELATAN

80 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI LAMPUNG

81 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI LAMPUNG

82 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI LAMPUNG

83 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI LAMPUNG

84 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

85 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT

86 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI KALIMANTAN BARAT

87 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

88 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

89 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

90 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

91 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

92 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

93 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

94 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

95 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

96 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

97 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

98 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

99 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

100 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SULAWESI UTARA

101 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SULAWESI UTARA

102 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SULAWESI UTARA

103 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SULAWESI UTARA

104 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SULAWESI TENGAH

105 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SULAWESI TENGAH

106 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SULAWESI TENGAH

107 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SULAWESI TENGAH

108 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SULAWESI SELATAN

109 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SULAWESI SELATAN

110 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

111 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

112 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SULAWESI SELATAN

113 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SULAWESI SELATAN

114 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SULAWESI SELATAN

115 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SULAWESI SELATAN

116 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

117 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SULAWESI TENGGARA

118 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SULAWESI TENGGARA

119 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA

120 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI MALUKU

121 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI MALUKU

122 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI MALUKU

123 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI MALUKU

124 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI BALI

125 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI BALI

126 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI BALI

127 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI BALI

128 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

129 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

130 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

131 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

132 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

133 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

134 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

135 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

136 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

137 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

138 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

139 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

140 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI PAPUA

141 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI PAPUA

142 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI PAPUA

143 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI PAPUA

144 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI PAPUA

145 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI PAPUA

146 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI PAPUA

147 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI PAPUA

148 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI BENGKULU

149 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI BENGKULU

150 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI BENGKULU

151 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI BENGKULU

152 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI MALUKU UTARA

153 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI MALUKU UTARA

154 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI MALUKU UTARA

155 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI MALUKU UTARA

156 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI BANTEN

157 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI BANTEN

158 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI BANTEN

159 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI BANTEN

160 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

161 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

162 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

163 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

164 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI GORONTALO

165 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI GORONTALO

166 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI GORONTALO

167 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI GORONTALO

168 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

169 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI KEPULAUAN RIAU

170 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI KEPULAUAN RIAU

171 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

172 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA
PROVINSI PAPUA BARAT

173 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL
PROVINSI PAPUA BARAT

174 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES
PROVINSI PAPUA BARAT

175 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS
PROVINSI PAPUA BARAT

176 RENCANA KEBUTUHAN GURU AGAMA PROVINSI SULAWESI BARAT

177 RENCANA KEBUTUHAN GURU MUATAN LOKAL PROVINSI SULAWESI BARAT

178 RENCANA KEBUTUHAN GURU PENJASKES PROVINSI SULAWESI BARAT

179 RENCANA KEBUTUHAN GURU KELAS PROVINSI SULAWESI BARAT


Download ppt "DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google