Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengertian Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengertian Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan."— Transcript presentasi:

1 Pengertian Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dana dan penyaluran dana non profit, seperti zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.

2 Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). PINBUK sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas, yakni menetaskan usaha kecil. Dalam prakteknya, PINBUK menetaskan BMT, dan pada gilirannya BMT menetaskan usaha kecil

3 Keberadaan BMT diharapkan dapat berperan untuk :
Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non syariah. Melepaskan ketergantungan pada rentenir Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.

4 Dalam menjalankan usaha BMT menggunakan prinsip seperti halnya bank syariah yang terdiri dari :
Prinsip bagi hasil Prinsip jual beli Prinsip non profit. Prinsip bersyarikat Prinsip pembiayaan

5 Badan hukum yang dimiliki BMT
Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) atau Koperasi Serba Usaha (KSU). Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) atau Prakoperasi

6 Gambar Struktur BMT Standar PINBUK
Musyawarah Anggota Pemegang Simpanan Pokok Dewan Syariah Pembina Manajemen Manajer Maal Tamwil Pemasaran Kasir Pembukuan Anggota dan Nasabah Gambar Struktur BMT Standar PINBUK

7 BMT harus mempunyai ciri:
Pengurus, pengelola dan para anggota harus benar-benar memiliki sikap amanah dan saling percaya dan mempercayai. Di samping kegiatan usaha bisnis juga melakukan kegiatan syiar keagamaan dalam rangka pembinaan kualitas keberagamaan anggota. Semua transaksi yang dilakukan harus berprinsip syariah dan jauh dari unsur riba. Pengurus dan anggota perlu melakukan kegiatan pembelajaran, agar dapat tetap eksis di dalam kompetisi dengan usaha keuangan mikro yang lain dan menghadapi persaingan global. BMT harus mudah didirikan, tidak berbelit-belit, luwes tetapi tetap menjaga profesionalitas dan kemandirian.

8 Aspek Kesehatan BMT Aspek Jasadiyah Aspek Ruhiyah

9 Aspek Jasadiyah Kinerja keuangan Kelembagaan dan Manajemen

10 Ringkasan Pengertian, Indikator dan Komponen Kinerja Keuangan BMT
NO INDIKATOR KOMPONEN 1 Struktur Permodalan 1. Rasio Total Modal terhadap Simpanan Sukarela BMT (TotMot/SimSuka 2 Aktiva Produktif (Pembiayaan bermasalah) 2. Rasio Total Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan yang diberikan (YaMas/TotYa) 3. Rasio Cadangan Pengahapusan Pembiayaan terhadap Pembiayaan Bermasalah (CadPusYa/YaMas) 3 Likuiditas 4. RasioTotal Pembiayaan terhadap Dana yang Diterima dari Anggota (TotYa/DaMa 4 Efisiensi 5. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BiaOp/PatOp) 6. Rasio Nilai Inventaris terhadap Total M0dal (Inven/TotMod) 5 Rentabilitas 7. Rasio Laba Bersih terhadap Total Aset/Harta (Laba/TotTa) 8. Rasio Laba Bersih terhadap Total Modal (Laba/TotMod)

11 Contoh Neraca BMT Uraian Jumlah (Rp) Kas BMI Pembiayaan :
P. Mudharabah P. Musyarokah P. BBA P.Murabahah Inventaris Biaya Praoperasional Simpanan Sukarela: SS. Biasa SS. Pendidikan SS. Idhul Fitri Hutang: Pinjaman BPRS Pinjaman BUMN Pinjaman Lain Modal : Simp. Pokok Khusus Simp. Pokok Simp. Wajib Simp. Penyertaan Hibah Cad P. Pembelian Laba/Rugi Total Harta Total Modal & Hutang

12 CONTOH LAPORAN LABA RUGI
Pos-Pos Jumlah ( Rp) Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan Mark-up Pendapatan Lain Jumlah (a) Biaya Bagi Hasil Simpanan Anggota Biaya Gaji Pengelola Biaya Penyusutan Biaya Listrik, Telephon dan Air Biaya lain-lain 50.000 Jumlah (b) LABA (a-b)

13 Pembobotan Indikator dan Komponen dari Kinerja Keuangan BMT
NO INDIKATOR KOMPONEN BOBOT (%) TOTAL 1 Struktur Permodalan 1. Rasio Total Modal terhadap Simpanan Sukarela BMT (TotMot/SimSuka) 20 25 2 Aktiva Produktif (Pembiayaan bermasalah) 2. Rasio Total Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan yang diberikan (YaMas/TotYa) 3. Rasio Cadangan Pengahapusan Pembiayaan terhadap Pembiayaan Bermasalah (CadPusYa/YaMas) 5 35 3 Likuiditas 4. RasioTotal Pembiayaan terhadap Dana yang Diterima dari Anggota (TotYa/DaMa) 15 4 Efisiensi 5. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BiaOp/PatOp) 6. Rasio Nilai Inventaris terhadap Total Midal (Inven/TotMod) 10 Rentabilitas 7. Rasio Laba Bersih terhadap Total Aset/Harta (Laba/TotTa) 8. Rasio Laba Bersih terhadap Total Modal (Laba/TotMod) 13 7

14 Aspek Ruhiyah Visi dan misi BMT Kepekaan Sosial
Rasa memiliki yang Kuat Pelaksanaan prinsip-prinsip syariah

15 REKAPITULASI SKOR TINGKAT KESEHATAN

16 Ringkasan Pengertian, Indikator, dan Komponen Kinerja Keuangan BMT
NO INDIKATOR KOMPONEN 1 Struktur Permodalan Rasio Total Modal terhadap Simpanan Sukarela BMT (TotMod/SimSuka) 2 Aktiva Produktif (Pembiayaan Bermasalah) Rasio total Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan yang diberikan (YaMas/TotYa) Rasio Cadangan Penghapusan Pembiayaan terhadap Pembiayaan Bermasalah (CadPusYa/YaMas) 3 Likuiditas Rasio Total Pembiayaan terhadap Dana yang diterima dari anggota (TotYa/DaMa) 4 Efisiensi Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BiaOp/Pat Op) Rasio Nilai Inventaris terhadap Total Modal (Inven/TotMod) 5 Rehabilitas Rasio laba bersih terhadap Total Aset/Harta (Laba/TotTa) Rasio laba bersih terhadap Total Modal (Laba/Tot Mod)

17 Contoh Neraca BMT FATAHILAH
Uraian Jumlah (Rp) Kas BMI Pembiayaan: P. Mudharabah P. Musyarakah P. BBA P. Murobahah Inventaris Biaya praoperasional Simpanan Sukarela SS. Biasa SS. Pendidikan SS. Idul Fitri Hutang: Pinjaman BPRS Pinjaman BUMN Pinjaman lain Modal: Simp. Pokok Khusus Simp. Pokok Simp. Wajib Simpanan Penyertaan Hibah Cadangan P. pemb. Laba/Rugi Total Harta Total Modal & Hutang

18 Contoh Laporan Rugi-Laba
Pos-pos Jumlah (Rp) Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan Mark-Up Pendapatan lain Jumlah (a) Biaya Bagi Hasil Simpanan Anggota Biaya Gaji Pengelola Biaya Penyusutan Biaya Listrik, Telepon, dan Air Biaya Lain-Lain 50.000 Jumlah (b) LABA (a-b)

19 Neraca BMT AL-AMIEN Uraian Jumlah (RpI.000.000) Jumlah (Rp1.000.000)
Kas BMI Pembiayaan: P. Mudharabah P. Musyarakah P. BBA P. Murobahah Inventaris Biaya praoperasional 6,0 9,0 30,0 22,5 25,5 12,0 3,0 Simpanan Sukarela SS. Biasa SS. Pendidikan SS. Idul Fitri Hutang: Pinjaman BPRS Pinjaman BUMN Pinjaman lain Modal: Simp. Pokok Khusus Simp. Pokok Simp. Wajib Simpanan Penyertaan Hibah Cadangan P. pemb. Laba/Rugi 18,0 15,0 7,5 1,2 1,5 0,3 Total Harta 120 Total Modal & Hutang

20 Pembiayaan Bermasalah
Jenis Angsuran Angusuran Diterima Tunggakan Jatuh Tempo Seharusnya Nyatanya Belum Sudah Harian 15,0 12,0 2,4 0,6 Mingguan 30,0 24,0 5,4 Bulanan 22,5 6,6 0,9 Lebih 3 bulan 45,0 31,5 12,6 Jumlah 120,0 90,0 18,0 3,0

21 Laporan Laba-Rugi BMT AL-AMIEN
Pos-pos Jumlah (Rp ) Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan Mark-Up Pendapatan lain 6,00 4,50 1,50 Jumlah (a) 12,00 Biaya Bagi Hasil Simpanan Anggota Biaya Gaji Pengelola Biaya Penyusutan Biaya Listrik, Telepon, dan Air Biaya Lain-Lain 0,60 7,20 0,45 0,15 Jumlah (b) 9,00 LABA (a-b) 3,00

22 KINERJA KEUANGAN BMT AL-AMIEN
NO KOMPONEN RASIO NILAI BOBOT (%) SKOR 1 Struktur Permodalan (TotMod/SimSuka) 30/ 60 X 100% = 50% 4 20 0,80 2 3 Aktiva Produktif (YaMas/TotYa) Aktiva Produktif (CadPusYa/YaMas) 30/90 X 100% = 3,3% 3/30 X 100% = 10% 25 5 0,75 0,50 Likuiditas (TotYa/DaMa) 9/15 X 100% = 75% 0,60 6 Efisiensi (BiaOp/Pat Op) (Inven/TotMod) 9/12 X 100% = 75% 12/30 X 100% = 40% 0,15 7 8 Rentabilitas (Laba/TotTa) (Laba/Tot Mod) 3/120 X 100% = 2,5% 13 0,39 0,14 3,48 JUMLAH SKOR

23 TINGKAT KESEHATAN KINERJA KEUANGAN BMT
SKOR PREDIKAT 3,50 – 4,00 SEHAT 2, ,49 CUKUP SEHAT 1,50 – 2,49 KURANG SEHAT < 1,50 TIDAK SEHAT


Download ppt "Pengertian Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google