Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STANDAR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DI JURNAL TERAKREDITASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STANDAR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DI JURNAL TERAKREDITASI"— Transcript presentasi:

1 STANDAR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DI JURNAL TERAKREDITASI
Pustekkom Kemdikbud, Bogor, 12 September 2012 Prof. Dr. Enny Sudarmonowati PUSBINDIKLAT PENELITI-LIPI Jl. Raya Bogor KM 46, Cibinong 16916 @Pusbindiklat Peneliti LIPI

2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU KTI
Penelitian : Kualitas penelitian (+ topik) Penulis : Berkaitan dengan reputasi pembimbing kelompok penelitian  sering menulis di berbagai Jurnal (terutama int’l) Temu kelompok : lomba, dibuat kelompok pembuat draft KTI  kumpul 2 mgg-an Link dengan peneliti Luar negeri: minta me-review abstrak dan content @Pusbindiklat Peneliti LIPI

3 Memenuhi standar minimal Penulisan KTI (Pedoman Penulisan KTI)
KTI BERMUTU Memenuhi standar minimal Penulisan KTI (Pedoman Penulisan KTI) Pedoman : prasosialisasi dan rencana launching Berkaitan dengan penilaian AK  dinilai sesuai KTI masing-masing kategori Fungsi dan Sifat Mendukung tusi lembaga Mudah diterima oleh Jurnal Ilmiah dan Penerbit Buku @Pusbindiklat Peneliti LIPI

4 PENILAIAN PENILAIAN STANDAR 30 (IIA.2) : Buku Nasional
15 (II.A.4): Bagian Buku/Bunga Rampai 25 (IIA.9) : Jurnal terakreditasi 10 (IIA.8): Prosiding 25 (II.A6): policy paper (memenuhi KTI full paper di jurnal ilmiah) 50 (IIIA.1.b) : policy paper yang dijadikan kebijakan dan terbukti digunakan oleh pemerintah dan masyarakat  persyaratan 5 : tidak terakreditasi (IIA9), policy brief/paper : IIA.10 (nilai 3)-IVC (nilai 5) PERBEDAAN PENILAIAN Buku namun bukan oleh Publishing House Bunga rampai namun tidak ada Bab Pendahuluan dan Bab Penutup Substansi tidak sesuai kategori KTI di jurnal atau lainnya Prosiding tidak sesuai standar penilaian @Pusbindiklat Peneliti LIPI

5 TULISAN ILMIAH TULISAN ILMIAH
ISI: HASIL PENELITIAN, HASIL KAJIAN, TINJAUAN ILMIAH CIRI: FORMAT BAKU, BERSIH ETIKA @ea2012 @Pusbindiklat Peneliti LIPI

6 TULISAN ILMIAH (2) BERSIH ETIKA (ETHICAL CLEARANCE) DALAM ISI KESELURUHAN, MELIPUTI: 1. UMUM 2. JUDUL 3. PENGARANG 4. ABSTRAK 5. PENDAHULUAN 6. METODE 7. HASIL 8. PEMBAHASAN 9. REFERENSI 10.UCAPAN TERIMAKASIH PENILAIAN (REVIEW) OLEH MITRABESATARI (PEER REVIEWERS) BERKOMPETEN @ea2012 @Pusbindiklat Peneliti LIPI

7 I. HASIL PENELITIAN, TINJAUAN, ULASAN/REVIEW, KAJIAN
JURNAL : HASIL PENELITIAN, TINJAUAN, ULASAN/REVIEW, KAJIAN, I. HASIL PENELITIAN, TINJAUAN, ULASAN/REVIEW, KAJIAN @Pusbindiklat Peneliti LIPI

8 SISTEMATIKA Sistematika penulisan terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: Judul Nama dan Alamat Penulis Abstrak dan Kata Kunci Pendahuluan Tinjauan Pustaka/Landasan Teori Metode Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: gambar, tabel, grafik, foto, diagram, dan lain-lain) Kesimpulan Saran (opsional) Daftar Pustaka Ucapan Terima Kasih (opsional) @Pusbindiklat Peneliti LIPI

9 J U D U L (dwi Bahasa: jurnal terakreditasi
Spesifik; Jelas; Ringkas; Informatif; Menggambarkan substansi atau isi dari tulisan; Menggugah rasa untuk membaca; Tidak perlu diawali dengan kata penelitian/analisis/ studi, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan. Dimungkinkan ada judul utama diikuti dengan penjelasan judul (subjudul). @Pusbindiklat Peneliti LIPI

10 NAMA DAN ALAMAT PENULIS (1)
Nama Penulis Ditampilkan dengan jelas; Lengkap tanpa menyebutkan gelar; Nama asli, bukan nama samaran; Penulisan nama tidak disingkat, bila penyingkatan nama  harus mengikuti kaidah dan konsisten. Nama penulis utama berada pada urutan paling depan. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

11 NAMA DAN ALAMAT PENULIS (2)
Alamat instansi/lembaga tempat penulis bekerja  berkaitan erat dengan kompetensi, tanggung jawab, afiliasi, dan konsekuensi yuridis yang akan diemban oleh lembaga asal penulis; Dimungkinkan lebih dari satu, misal saat sabatikal di laboratorium dan alamat instansi lain  yang dicantumkan terlebih dahulu adalah alamat instansi dimana penelitian dilakukan. Penulis lebih dari satu orang : - dengan alamat yang sama: pencantuman satu alamat telah dianggap cukup untuk mewakili alamat penulis lainnya. - alamat yang berbeda: pencantuman alamat harus disebutkan semuanya. Untuk korespondensi dilengkapi alamat lengkap instansi, dan pos-el ( ), nomor telepon/fax instansi maupun penulis. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

12 ABSTRAK DAN KATA KUNCI (1): (dwi Bahasa: jurnal terakreditasi)
Permasalahan pokok; Alasan apa penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan; Bagaimana penelitian/ tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan, menggunakan metode apa; Pernyataan singkat apa yang telah dilakukan atau apa hasil dan prospeknya. Abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan; Abstrak ditulis menerus (1 paragraf, bukan paragraf-paragraf dan bukan “subheading”; tanpa acuan Tanpa footnote/kutipan pustaka; Tanpa singkatan/akronim; Cek versi Bhs Inggris ke expert yang mahir English @Pusbindiklat Peneliti LIPI

13 ABSTRAK DAN KATA KUNCI (2)
Bersifat mandiri (stand alone). Paling banyak memuat 200 kata dalam bahasa Inggris dan 250 kata dalam bahasa Indonesia atau yang ditentukan oleh editor. Kata kunci (1) Merupakan kata/istilah yang paling menentukan/mempengaruhi/paling inti dalam KTI; Mengandung pengertian suatu konsep; Mengandung cukup informasi untuk indexing dan membantu dalam penelusuran. Dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk dan terdiri antara 3–5 kata. Lazimnya dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

14 ABSTRAK DAN KATA KUNCI (3)
Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan tujuan agar hasil penelitian, tinjauan, ulasan, dan kajian perlu disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun internasional. Apabila KTI ditulis di luar bahasa Indonesia dan Inggris, maka penulisan abstrak dan kata kunci dalam bahasa Inggris harus tetap ada @Pusbindiklat Peneliti LIPI

15 PENDAHULUAN (1) Latar belakang
Menjelaskan fenomena antara lain: teknis/sosial/kultural aktual bermasalah yang penting untuk diteliti/ditinjau/diulas/dan dikaji serta alasan ilmiah atau merepresentasikan teori yang didukung acuan pustaka. Perlu ada review mengenai penelitian/tinjauan/ulasan/dan kajian terkait yang pernah dilakukan sendiri maupun orang lain dan menjelaskan perbedaan dengan penelitian yang sedang dijalankan. Permasalahan atau Rumusan Masalah Semua bidang ilmu (dalam penelitian) fenomena yang ada wajib dikaitkan dengan konsep ilmu pengetahuan. Permasalahan yang terjadi diidentifikasikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

16 PENDAHULUAN (2) Tujuan dan Manfaat penelitian, tinjauan, ulasan/review, dan kajian Berisi atau menggambarkan tujuan dan manfaat dari penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian yang akan diperoleh dan keterkaitannya dengan apa yang telah dilaporkan/diperoleh sebelumnya. Tujuan disampaikan secara spesifik. Hipotesis (bila ada dapat dicantumkan) Tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Hipotesis dan operasionalisasi konsep mutlak diperlukan khususnya dalam penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian Laboratorium atau percobaan, dapat disampaikan jika dianggap perlu. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

17 TINJAUAN PUSTAKA/TINJAUAN TEORITIS/LANDASAN TEORI
Teori-teori yang mendukung atau yang relevan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan. Penyajian scientific method atau landasan teori memerlukan acuan pustaka yang kuat, tajam dan mutakhir. Cara menyitir/mengutip pernyataan peneliti/penulis harus mengikuti ketentuan yang berlaku, yaitu sistem penomoran atau catatan perut (pengacuan berkurung). Tinjauan pustaka dibuat dengan mengemukakan hasil penelitian atau buku yang membahas subjek atau pendekatan teoritis yang sama sudah dilakukan orang lain atau penulis sendiri. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

18 METODE (1) Didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu: rasional, empiris, dan sistematis dengan sasaran hasil penelitian dan yang mutakhir. Perlu acuan pustaka, apabila sudah pernah dipublikasikan sebelumnya  mencerminkan seberapa valid metode yang digunakan. Mengemukakan cara bagaimana peneliti menangani penelitiannya, mulai dari dimensi “pendekatan”, cara data dikumpulkan, dan cara menganalisis datanya. Harus jelas sehingga dapat diulang oleh pembaca (resep). Metode yang mengacu pada orang lain tidak perlu ditulis ulang, sebutkan sumbernya, kecuali kalau ada modifikasi  perlu dijelaskan modifikasinya. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

19 Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagai berikut:
Penjelasan mengenai bahan dan peralatan serta metode yang digunakan (termasuk pisau analisis). Deskripsi/uraian mengenai prosedur yang dilakukan, meliputi: Penentuan/penetapan parameter /variabel; Metode pengumpulan data (sampling method); Metode pengolahan dan analisis data. Cantumkan rumusan matematisnya sehingga hasil numeriknya bisa dicek. Jelaskan cukup rinci agar dapat diulangi (repeatability). @Pusbindiklat Peneliti LIPI

20 HASIL DAN PEMBAHASAN (1)
Penampilan/pencantuman/tabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan metodologi; Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian teoritis yang telah dilakukan; Diskusikan atau kupas hasil analisis dan evaluasi, terapkan metode komparasi, gunakan persamaan, grafik, gambar dan tabel agar lebih jelas; Berikan interpretasi terhadap hasil analisis dan bahasan untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan kemanfaatan terkait dengen permasalahan dan tujuan penelitian. Merupakan hasil analisis fenomena di wilayah penelitian yang relevan dengan tema sentral kajian, hasil yang diperoleh dapat berupa deskriptif naratif, angka-angka, gambar/tabel, dan suatu alat. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

21 HASIL DAN PEMBAHASAN (2)
Penulisan runut diawali dari pemeriksaan data (verifikasi dan/atau validasi), mengulas struktur dan hubungan antar kelompok  analisisnya  interpretasi hasil berdasar teori dan tidak bergeser dari alur yang telah ditetapkan oleh hipotesis. Hasil analisis berbentuk interpretasi (jika kualitatif); statistik atau tabulasi epsilon (jika kuantitatif). Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Berisi tentang penjelasan perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan maupun bagian dari suatu keragaman masalah yang telah dipublikasikan oleh orang lain, atau hasil dari penelitian sebelumnya jika merupakan rangkaian dari suatu kegiatan penelitian. Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokus kepada interpretasi dari hasil yang diperoleh, BUKAN pengulangan dari bagian hasil. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

22 HASIL DAN PEMBAHASAN (3)
Acuan pustaka dimunculkan bila harus membandingkan hasil atau pembahasan dengan publikasi sebelumnya. Hindari penyajian ilustrasi berwarna, kecuali jika warna mengandung arti dan keterangan ilustrasi memakai huruf yang jelas terbaca serta notasi yang lazim dan konsisten memakai notasi satuan. Ilustrasi : merupakan rangkuman dari hasil aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel gambar, foto, dan sebagainya. Tabel dan gambar : harus memiliki judul dan diikuti detail eksperimen dalam “legend” yang harus dapat dimengerti tanpa harus membaca manuskrip. Pemakaian citra : harus disebutkan tahun dan sumber produknya, gambar dari acuan harus disebutkan sumbernya. Garis pada grafik: harus jelas terlihat berbeda satu dengan yang lain bila lebih dari satu kurva. Foto : tekstur yang jelas, kontras dapat menyajikan informasi selengkapnya. (300 dpi) @Pusbindiklat Peneliti LIPI

23 K E S I M P U L A N (1) Merupakan bagian akhir suatu tulisan ilmiah  diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang diteliti  BUKAN tulisan ulang dari pembahasan , BUKAN ringkasan. Disampaikan secara singkat dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk penyampaian butir-butir kesimpulan secara berurutan. Kesimpulan khusus berasal dari analisis, sedangkan kesimpulan umum adalah hasil generalisasi atau keterkaitan dengan fenomena serupa di wilayah lain yang diacu dari publikasi terdahulu. Harus menjawab pertanyaan dan permasalahan riset yang diungkapkan pada pendahuluan. Pada produk peta  disampaikan pada keterangan (bila memang ada pembahasan sebelumnya). @Pusbindiklat Peneliti LIPI

24 K E S I M P U L A N (2) Segitiga konsistensi yang penting untuk dipenuhi (masalah-tujuan-kesimpulan harus konsisten), sebagai upaya check dan recheck. SARAN (opsional) Dapat berisi rekomendasi akademik atau tindak lanjut nyata atas kesimpulan yang diperoleh. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

25 DAFTAR PUSTAKA (1) Disusun berdasarkan aturan masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah  ada perbedaan istilah + cara, namun arti sama, + mengacu standar international Alasan perbedaan cara penyusunan daftar pustaka oleh masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah : untuk mempermudah pencantuman, efisiensi ruangan tulisan dan efisiensi & kemudahan pada penelusuran kembali melalui berbagai cara. Yang dijadikan acuan (hanya yang diacu yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka)  acuan dari hasil komunikasi langsung : tidak dimasukkan di daftar acuan. Kemutakhiran pustaka acuan dilihat dari tahun publikasi pustaka acuan : paling lama dalam kurun lima tahun terakhir  tergantung bidang. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

26 DAFTAR PUSTAKA (2) Semakin banyak daftar pustaka yang diacu dari jurnal ilmiah terakreditasi/terbaru/internasional  mutu tulisan semakin bagus. Terlalu banyak mengutip dari tulisan sendiri: kurang baik  kecuali untuk bahan orasi ilmiah (minimal 30%). Semakin banyak sumber acuan primer (dibandingkan misalnya dengan textbook)  semakin tinggi bobot dan mutu suatu tulisan. Persentase jumlah sumber acuan primer: berjumlah paling sedikit sepuluh sumber acuan dalam tulisan. Format penulisan dengan indeks nama maupun angka/nomor dapat diterima tergantung kelaziman dan batasannya disarankan: pemberian nomor indeks  berdampak pada efisiensi ruangan (halaman) dan kemudahan penelusuran tanpa harus terpaku pada urutan alfabetis. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

27 DAFTAR PUSTAKA (3) Pada produk peta, bila ada acuannya  harus dicantumkan pada lembar keterangan. Sistem penulisan Daftar Pustaka  disarankan merujuk kepada sistem, diantaranya: Modern Language Association (MLA); American Psychological Association (APA); The Chicago Manual of Style (CMS). @Pusbindiklat Peneliti LIPI

28 UCAPAN TERIMA KASIH (opsional)
kepada siapa/organisasi/program yang patut diberi ucapan terima kasih. KOMPOSISI BAGIAN Pembagian persentase per bagian harus rasional dan proporsional (bila dimungkinkan). @Pusbindiklat Peneliti LIPI

29 Latar Belakang Tahun 1975, LIPI dan Dikti memberikan klasifikasi MI terbitan lembaga-lembaga litbang di Indonesia dengan menekankan pada isi dan substansi terbitan  kriteria: ilmiah, semi ilmiah populer, dan populer Tahun 2005, LIPI mengeluarkan Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 01/E/2005, bentuk tanggung jawab LIPI sebagai instansi pembina jabatan fungsional peneliti. Tahun 2011, LIPI merevisi Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah melalui Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2011. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

30 PEDOMAN PUBLIKASI ILMIAH
KRITERIA JURNAL ILMIAH 8 (DELAPAN) KRITERIA PENILAIAN LIPI ACUAN KEPUTUSAN DEWAN REDAKSI ACUAN KERJA REDAKSI PELAKSANA SEKRETARIAT/PERCETAKAN @ea2012 @Pusbindiklat Peneliti LIPI

31 Instrumen Penilaian: NO
PERATURAN MENDIKNAS RI NO 22 TH 2011 & PERATURAN DIRJEN DIKTI NO. 49/DIKTI/Kep/2011 PERATURAN KEPALA LIPI NO. 04/E/2011 UNSUR NILAI 1 Substansi 40 36 2 Penyunting 18 Penyunting dan Mitra Bestari 17 3 Gaya Penulisan 13 15 4 Kelembagaan Penerbit 5 9 Keberkalaan 8 6 Penampilan 7 Penyebarluasan Layanan Tambahan Penamaan J u m l a h 100 @Pusbindiklat Peneliti LIPI

32 Rincian Instrumen Penilaian (1):
a. Substansi (1) Variabel Indikator Nilai 1. Isi Majalah Ilmiah Hanya memuat hasil penelitian primer/ sekunder yang sistematis dan kritis 4 Memuat campuran antara hasil penelitian primer/sekunder dengan tinjauan/ pemikiran/ulasan yang sistematis dan kritis 3 Memuat campuran antara tinjauan/ pemikiran/ulasan dan komunikasi pendek yang sistematis dan kritis 2 2. Cakupan Keilmuan Spesialisasi (majalah ilmiah memuat pembahasan tentang objek kajian khusus, misalnya astronomi dan astrofisik) 5 Subdisiplin/campuran antara spesialisasi dengan cabang (majalah ilmiah memuat pembahasan tentang objek kajian dalam subdisiplin ilmu tertentu, misalnya astronomi yang merupakan subdisiplin dari fisika) Disiplin/campuran antara subdisiplin dengan disiplin (majalah ilmiah memuat pembahasan tentang objek kajian dalam disiplin ilmu tertentu, misalnya fisika) Umum/campuran antara spesialisasi, subdisiplin, dan disiplin (majalah ilmiah memuat pembahasan terhadap objek kajian apapun, tanpa pembatasan disiplin ilmu) @Pusbindiklat Peneliti LIPI

33 Rincian Instrumen Penilaian (2):a. Substansi (2)
3. Cakupan Wilayah Aspirasi Wawasan Internasional (cakupan terdiri dari beberapa wilayah regional/benua) 5 Regional (cakupan terdiri dari satu wilayah regional/benua, seperti: ASEAN, Asia, Asia Pasifik, dll.) 4 Nasional (cakupan terdiri dari wilayah Indonesia) 3 Kawasan (cakupan terdiri dari beberapa provinsi atau wilayah geografis sejenis dalam wilayah Indonesia, seperti: Indonesia Timur, Pulau Jawa, dll.) 2 Lokal (cakupan terdiri dari satu provinsi atau beberapa kabupaten/kota) 1 4. Orisinalitas Sumbangan Majalah Ilmiah pada Kemajuan Ilmu dan Teknologi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 0,5 5. Dampak Ilmiah @Pusbindiklat Peneliti LIPI

34 Rincian Instrumen Penilaian (3):
a. Substansi (3) 6. Perbandingan Sumber Acuan Primer dengan Sumber Acuan Lainnya Baik (> 80% berupa sumber acuan primer) 3 Cukup baik (40%–80% berupa sumber acuan primer) 2 Kurang baik (< 40% berupa sumber acuan primer) 1 7. Kemutakhiran Pustaka Acuan Mutakhir (> 80% berupa rujukan pustaka terkini bidang ilmu terkait) Cukup mutakhir (40%–80% berupa rujukan pustaka terkini bidang ilmu terkait) Kurang mutakhir (40% berupa rujukan pustaka terkini bidang ilmu terkait) Komprehen-sivitas Metode, Pembahasan, serta Analisis dan Sintesis Sangat mendalam dan menyeluruh (> 50% dari keseluruhan jumlah KTI dalam satu terbitan) 4 Mendalam dan menyeluruh (31%–50% dari keseluruhan jumlah KTI dalam satu terbitan) Cukup mendalam dan menyeluruh (21%–30% dari keseluruhan jumlah KTI dalam satu terbitan) Kurang mendalam dan menyeluruh (10%–20% dari keseluruhan jumlah KTI dalam satu terbitan) Tidak mendalam dan menyeluruh (< 10% dari keseluruhan jumlah KTI dalam satu terbitan) 9. Penyimpulan atau Perampatan Baik Cukup baik Kurang baik @Pusbindiklat Peneliti LIPI

35 Rincian Instrumen Penilaian (6):
c. Gaya Penulisan (1) Variabel Indikator Nilai 1. Judul Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, baku dan lugas (mencerminkan inti dari isi tulisan) 2 Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, baku tetapi tidak lugas (tidak mencerminkan inti dari isi tulisan) 1 Penulisan hanya dalam satu bahasa 0,5 2. Nama Penulis dan Lembaga Baku dan konsisten Tidak baku dan tidak konsisten 3. Abstrak dan Kata Kunci Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta isinya menggambarkan esensi tulisan 3 Dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tetapi tidak menggambarkan esensi tulisan 4. Penyajian Instrumen Pendukung Informatif dan komplementer Tidak informatif dan tidak komplementer @Pusbindiklat Peneliti LIPI

36 Rincian Instrumen Penilaian (7):
c. Gaya Penulisan (2) 5. Cara dan jumlah Pengacuan serta Pengutipan Baik (konsisten dan jumlahnya > 80% dari keseluruhan tulisan) 2 Kurang baik (konsisten dan jumlahnya 50%–80% dari keseluruhan tulisan) 1 Tidak baik (konsisten dan jumlahnya < 50% dari keseluruhan tulisan) 0,5 6. Penulisan Daftar Pustaka Baku Tidak baku 7. Sistematika Penulisan Lengkap Kurang lengkap Tidak ada 8. Penulisan Judul Bab Konsisten Tidak konsisten 9. Petunjuk bagi Calon Penulis dalam Setiap Terbitan Tidak lengkap 10. Pemeriksaan Cetak Coba (Proof Reading) oleh Penulis Dilakukan Tidak dilakukan @Pusbindiklat Peneliti LIPI

37 HASIL PENILAIAN PERATURAN KEPALA LIPI NO. 04/E/2011 KLASIFI-KASI NILAI
Terakreditasi Total lebih besar dari atau sama dengan (≥ 70); Nilai unsur Substansi tidak kurang dari 20. AU ( NILAI 25) Tidak Ter-akreditasi Total kurang dari (< 70); Nilai unsur Substansi kurang dari 20. @Pusbindiklat Peneliti LIPI

38 Accredited scientific journal :
meet the quality assurance Appreciation either to redactional or management board Appreciation to researcher who published in this journal Scientific journal accreditation @Pusbindiklat Peneliti LIPI

39 PROGRAM INTERNASIONALISASI JURNAL ILMIAH
II.A.5 . KTI Internasional (TP 3) Jurnal yg sudah diindex Thomson Reuters /tercantum dalam Journal Citation Reports (JCR) pendaftaran reuters.com/info/journalsubmission/) PROGRAM INTERNASIONALISASI JURNAL ILMIAH [TPMBI] @Pusbindiklat Peneliti LIPI

40 INTERNASIONALISASI JURNAL ILMIAH
Bagi jurnal berbahasa Inggris outstanding akreditasi A berhak masuk pipe line internasionalisasi jurnal ilmiah dg syarat : Diusulkan dan mendapat jaminan pendanaan penuh dari lembaga setingkat eselon I Melakukan perbaikan internal manajemen jurnal Mitra bestari, editor dari manca negara (3 negara) Kepakaran editor/mitra bestari bertaraf internasional Berisi artikel hasil penelitian yg punya kebaruan di bidangnya Distribusi diperluas, minimal terdaftar di ISJD, DOAJ atau pusat index lainnya Terbit tepat waktu Penyempurnaan aspek teknis: Bahasa, layout, gaya penulisan mengikuti standar penulisan & proses editorial internasional Mengupayakan penerbitan dalam format jurnal online atau elektronik jurnal utk memperluas jangkauan distribusi (dua ISSN) @Pusbindiklat Peneliti LIPI

41 TERIMA KASIH


Download ppt "STANDAR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DI JURNAL TERAKREDITASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google