Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KEWASPADAAN UMAT TERHADAP BAHAYA LATEN KOMUNIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KEWASPADAAN UMAT TERHADAP BAHAYA LATEN KOMUNIS"— Transcript presentasi:

1 KEWASPADAAN UMAT TERHADAP BAHAYA LATEN KOMUNIS
Oleh : Ir. H. Andri Kurniawan M.Ag KEWASPADAAN UMAT TERHADAP BAHAYA LATEN KOMUNIS

2

3 Destruction of Healthy State

4

5 Gramedia terbitkan buku yang isinya terdapat penghinaan Nabi Muhammad, MUI desak penerbit menarik dari peredaran dan meminta maaf JAKARTA (Arrahmah.com) - Sehubungan diterbitkannya sebuah buku berjudul  ‘5 kota berpengaruh di Dunia’ karangan Douglas Wilson oleh Gramedia yang di dalamnya terdapat penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Anggota Komisi Pengkajian Majelis Ulama Indonesia, Ustadz Fahmi Salim meminta penerbit Gramedia untuk menariknya segera dan meminta maaf kepada umat Islam. “Gramedia harus menarik buku itu dari pasar dan meminta maaf kepada umat Islam. Yang pasti, terbitnya sebuah buku sudah melewati seleksi editor yang sangat ketat sehingga Gramedia harus bertanggung jawab terhadap terbitnya buku ini.”

6 Sebagaimana diberitakan Harian Umum Republika (suara republika,Hal
Sebagaimana diberitakan Harian Umum Republika (suara republika,Hal.4, HU Republika) pada hari ini Jum’at (8/6/2012). Diungkapkan sebuah buku yang terbit di Gramedia yang berjudul ‘5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia’ karangan Douglas Wilson sangat menghina Nabi Muhammad. Saat membahas Kota Yerusalem di hal 24, tertulis, "Selanjutnya ia (Muhammad) memperistri beberapa wanita lain. Ia menjadi seorang perampok dan perompak, memerintahkan penyerangan terhadap karavan-karavan Mekah. Dua tahun kemudian, Muhammad memerintahkan serangkaian pembuhuhan demi meraih kendali atas Madinah, dan di tahun 630 M ia menaklukkan Mekah." Begitu pula pada halaman 25 alinea kedua dan ketiga. Di sana Douglas menafsirkan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad selalu ditegakkan dengan pedang. (bilal/arrahmah.com)

7 Menurut KH Satibi Hambali, Ketua MUI Lebak, buku itu isinya menyebutkan ibadah haji sebagai ibadah menyembah berhala. Selain itu, ibadah haji juga disebut sebagai ibadah agama bangsa Arab. “Inikan sangat menyesatkan. Untuk itu kami meminta aparat menindak penerbit dan orang yang membagikan buku gratis tersebut,” pinta KH Satibi, Kamis (13/11). Drs H Amos, nama aslinya Drs Poernama Winangun adalah murtadin binaan penginjil Suradi ben Abraham. Setelah menikah dengan wanita berdarah Manado, ia murtad ke Kristen dan belajar islamologi kepada Suradi ben Abraham

8 KEKUATAN KHUSUS GERAKAN MEREKA
Berani mengeksploitasi misi mereka di berbagai media/komunitas internal kristiani, untuk menguasai & mengendalikan ummat Islam di Indonesia. Menggalang lebih dari 15 kekuatan asing untuk mewujudkan misinya. Di belakangnya ada Konglomerat-konglomerat besar diantaranya : James Riady (Lippo Group)

9 PROPAGANDA TERORISME ISLAM

10

11 Mantan Komandan Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS), Laksamana TNI (Purn) Mulyo Wibisono menyebut kejadian teroris yang ada di Indonesia hanya rekayasa untuk mendapatkan proyek dollar dari AS Teroris itu sengaja dipelihara institusi tertentu yang mempunyai kemampuan intelijen. Institusi ini mendapatkan keuntungan dengan adanya teroris karena mendapatkan kucuran dana dari AS

12

13 Maraknya "perang terhadap terorisme" di Indonesia belakangan ini, mendapatkan tanggapan dari pengamat intelijen Herman Ibrahim. Apa yang dilakukan aparat dalam memberantas terorisme ini, sesungguhnya sedang membasmi elemen-elemen yang anti Amerika, baik secara politik maupun ekonomi, sehingga dicari-cari kesalahan pada kelompok tertentu. "Itu dilakukan untuk memperkuat daya tawar Indonesia di dunia internasional. Yakni Indonesia sebagai negara demokrasi, negara yang melaksanakan perang terhadap terorisme dan itu menjadi trend pada negara-negara di dunia yang tergabung dalam kelompok ekonomi G20," kata Herman seperti dilansir itoday, beberapa waktu lalu Senin (24/9/12). Apalagi menurutnya, dibekuknya terduga teroris baru-baru ini dianggap aneh karena penangkapannya tidak dipicu adanya sebuah peristiwa terlebih dahulu. Melainkan dikait-kaitkan dengan orang-orang yang ditangkap sebelumnya, baik karena pertemanan atau karena aqidah yang sama. Herman menambahkan, seseorang seharusnya ditangkap bila melakukan perbuatan atau merencanakan perbuatan yang sudah jelas. Karena itu ia berpendapat bahwa isu terorisme ini akan terus dimainkan, dan tak menutup kemungkinan dijadikan komoditas untuk mendapatkan dana dari luar.

14 STRATEGI Ada operasi besar yang melakukan 5 i (infiltrasi, radikalisasi, provokasi, aksi dan stigmatisasi) Infiltrasi ke dalam kelompok Islam yang memiliki semangat perlawanan Dibuat radikal atau lebih radikal dengan doktrin jihad yang diselewengkan Diprovokasi untuk melakukan Aksi disertai pengelabuhan informasi Sehingga tercipta stigmatisasi negatif (ada terorisme di Indonesia, terkait dengan Islam, khususnya Jihad, alumni pesantren dan dibuat dikotomi: Islam moderat dan radikal, toleran dan ekstrem, inklusif dan ekslusif, nasional dan transnasional) Semua diperlukan sebagai alat justifikasi untuk membuat UU Antiteroris, UU Intelijen, pengawasan pesantren, perubahan kurikulum, penekanan terhadap kelompok yang dianggap radikal dsb, ujungnya untuk melemahkan umat Islam

15

16 UMMAT ISLAM SEKULER LIBERAL SEKULER LIBERAL KGB KGB ORDO JESUIT
KRISTEN RADIKAL UMMAT ISLAM SEKULER LIBERAL ORDO JESUIT KRISTEN RADIKAL KGB

17 KOMUNIS GAYA BARU (KGB)
Sejarah telah membuktikan, Komunis (kaum palu arit) akan berusaha merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.

18

19 ORGANISASI PKI, PRD & PAPERNAS

20 Situasi yang bisa dimanfaatkan Komunis untuk merebut kekuasaan :
Hukum tidak tegak, keadilan tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Korupsi dan salah guna jabatan meluas dan merajalela. Situasi chaos, kacau, massa gampang dihasut untuk merusak dan membakar. Jarak antara orang kaya dan orang miskin seperti jurang.

21 Awas, Regenerasi Komunis sedang bangkit di Indonesia!
Selama ini masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa komunis telah hilang dari Indonesia. Memang, selama 32 tahun pemerintahan Soeharto, partai komunis telah tiada, namun yang harus diwaspadai selanjutnya adalah ideologinya yang tetap terus hidup dan eksis hingga saat ini. “Mereka masih ada dan sedang bergerilya membangun kekuatan lagi, seperti yang dilakukan oleh Ribka Tjiptaning Proletariyati - seorang anak PKI yang berhasil menjadi anggota parlemen dan juga menjabat sebagai ketua Komisi IX DPR-RI. Dia pernah menyatakan bahwa PKI di Indonesia belum pernah membubarkan diri!”

22 Untuk menghadapi Islam, neo-komunisme dan liberalisme yang dulu berhadap-hadapan, kini bersatu padu. Kekuatan neo-komunisme dan liberalisme bergandeng tangan menghadapi Islam, yang dianggap mereka sebagai ancaman. Perlu diketahui, neo komunisme itu paling lihai dan jitu dalam membuat strategi. Sebagai contoh, mereka suka menguak luka lama, berupaya membersihkan diri dari kesalahan, lalu melempar kesalahan kepada pihak lain. Demikian dikatakan Ketua ICIS (International Conference of Islamic Scholars) KH. Hasyim Muzadi ketika beraudiens dengan Jurnalis Islam Bersatu (JITU di kantor ICIS, Jl. Dempo, Matraman, Jakarta. “Sekalipun  komunis internasional berubah, namun yang lokal belum berubah. Kini neo komunis banyak yang jadi pejabat, bahkan di DPR. Mereka itu militan. Manuver yang mereka lakukan sangat berbahaya,” ungkap kiai.  

23 ...Yang paling mencolok adalah di PDIP itu kongkrit, tidak ada yang bisa membantah. Di situ ada Budiman Sujatmiko, Ribka Tjiptaning, Rieke Diah Pitaloka. Selain PDIP, para aktivis kiri lainnya juga menyebar di partai-partai lain, bahkan ada pula yang menududuki staf khusus kementerian hingga staf khusus presiden. “Tetapi di partai-partai lain juga mereka tidak bisa dibilang tak ada, sebutlah Pius Lustrilanang di mana dia sekarang? Desmond Mahesa di mana dia sekarang? Jadi sebenarnya mereka telah menyebar dan penyebaran ini tidak hanya di pusat juga di daerah-daerah. Sebutlah misalnya Dita Indah Sari, sekarang dia staf ahli Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Andi Arif sekarang menjadi staf khusus Presiden di BNPB,”

24 Strategi penyusupan ke dalam tubuh Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) yang notabene adalah underbow NU,  memang sengaja diterapkan para aktivis gerakan komunis untuk menjinakkan ormas Islam. “Hal ini karena NU sebenarnya adalah musuh besar dari gerakan PKI maka mereka menerapkan KKM (Kerja di Kalangan Musuh) untuk menjinakkan,”. Untuk itu umat Islam khususnya di kalangan mahasiswa untuk mewaspadai penyusupan para aktivis yang membawa ideologi komunis ke dalam tubuh gerakan mahasiswa Islam

25

26 Pasca jatuhnya rezim Orde Lama kelompok Ordo Jesuit mengeluarkan dokumen rahasia yang menyebutkan akan ada dua syetan kecil (The lesser of two devils) yang perlu diawasi, yaitu ABRI dan Umat Islam

27 Pasca G30S/PKI. Begitu lahir Orde Baru, gerakan Ordo Jesuit cepat mengambil langkah untuk menyusup. Saat umat Islam sibuk menumpas G30S/PKI bersama RPKAD melakukan pengganyangan sampai ke pelosok khususnya di pulau jawa. Kader-kader Pater Beek,SJ (Herry Tjan Silalahi, Liem Bian Kie dan Liem Bian Koen) diam-diam dapat mendekati inner circle Orde Baru Mereka menggandeng Ali Murtopo (Asisten Pribadi Presiden Bidang Politik yang sekaligus komandan Opsus) Terbentuklah CSIS, sebuah lembaga studi yang akan mereka jadikan think tank untuk menyiapkan konsep-konsep elit Orde Baru Mereka canangkan doktrin-doktrin dan jargon-jargon politiknya: Politik No, Pembangunan Yes, System Floating Mass, Monoloyalitas bagi Pegawai Negeri dan Akselarasi Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun Mereka tebarkan isu tentang paham : sektarian/primordialisme, kaum fundamentalisme Islam

28 THE LIFE MANAGEMENT INC.
REKAYASA INTELIJEN MENJEBAK UMMAT ISLAM Mbah to Th mengangkat Nur Hasan Ubaidah (Islam Jama’ah – Lemkari—LDII) Th mengangkat Adah Djaelani (NII) Th Komando Jihad (Komji) Th Kasus Jama’ah Imran (Woyla) Kasus teror Warman Jateng, Kelompok Usrah Jakarta, Tanjung Priok 12 September 1984, Hour Koneng, Tragedi berdarah di Talangsari Lampung, Pelarangan Jilbab bagi pelajar, mahasiswi dan guru, Kebijakan ketat para khatib di masjid-masjid. soedomo Ali murtopo Jendral Soemitro menyebutkan semuanya adalah rekayasa Opsus Ali Moertopo yang menerapkan teori “Pancing dan Jaring”.

29 Ketegangan Islam versus militer pada awal
Orde Baru dimanfaatkan oleh Pater Beek Ali Moertopo mempunyai rencana jangka panjang untuk berkuasa. “I will be the next president,” kata Ali Moertopo kepada wartawan majalah Tempo pada masa kampanye Pemilu 1971 Banyak orang tidak percaya jika Ali Moertopo (keluarga santri dari pesisir Jawa dan bekas Hisbullah di zaman revolusi) dapat menjadi menjadi orang sangat anti Islam dan berjasa besar dalam menindas dan membunuh orang-orang Islam di awal Orde Baru Musuh Ali Moertopo pada saat itu tidak hanya umat Islam, bahkan perwira-perwira ABRI yang dianggapnya sebagai perintang, seperti H.R Dharsono, Kemal Idris, Sarwo Edhi Wibowo dan Soemitro (Pangkopkamtib)

30 Umat Islam di Indonesia dikriminalisasikan oleh sebuah sistim politik otoriter yang anti musyawarah. Semua kekuatan masyarakat dikontrol dan disentralisasikan oleh sistem otoriter. “Puncaknya, Pak Harto dibantu oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan keamanan, Golkar sebagai mesin politik dan konglomerat sebagai mesin ekonomi,” ungkap mantan ketua KPK ini. Pada waktu rezim orde baru operasi intelijen dilakukan oleh operasi khusus  (opsus) yang dipimpin oleh Ali Murtopo. “Operasi khusus ini terindikasi kuat dipimpin oleh Ali Murtopo,” jelas pria kelahiran Jogja ini . Operasi intelijen ini membuat politik rekayasa  untuk menciptakan organisasi yang namanya komando jihad. Dalam episode komando jihad, yang menjadi korbannya adalah umat Islam yang dikriminalisasi. Dalam lakon komando jihad ini, Ali Murtopo  sebagai pimpinan operasi,  merupakan sandiwara politik yang sempurna 100 persen. “Pemainnya dalah opsus orde baru, dibakc up oleh keamanan, oleh sistim peradilan, polisi, jaksa, hakim” terang Busro. Artinya sistem negara yang seharusnya tidak dipengaruhi oleh kekuasaan, fakta pada masa orde baru, polisi, jaksa, hakim di pengaruhi oleh kekuasaan politik. Sabtu,10 Desember 2011, bertempat di Auditorium Muh. Dzaman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), diadakan bedah buku. Dengan judul ”Hegemoni Rezim Intelijen Sisi Gelap Peradilan Kasus Komando Jihad”. Dengan menghadirkan tiga pembicara, Busro Muqoddas, (mantan ketua KPK ) selaku penulis buku Hegemoni Rezim Intelijen, ‘Idul fitri dari akademisi UMS, dan Mahendradata selaku praktisi. Juga dihadiri oleh ketua MUI Solo Prof.Dr. Zainal Arifin.

31 Membangun Kekuatan Ummat
Mengembalikan Aqidah wala’ wal bara’ Mengobarkan semangat Jihad fi Sabilillah sebagaimana telah ditegakkan oleh Rasulullah Melakukan I’dad (persiapan secara menyeluruh) ditengah-tengah lemahnya kaum muslimin Membangun persatuan dan kesatuan shoff di tengah perselisihan umat Mempersiapkan generasi 554


Download ppt "KEWASPADAAN UMAT TERHADAP BAHAYA LATEN KOMUNIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google