Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

“ Putri Ayang Sandytia “ XI IPA 4 “ “ Tahun Ajaran “

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "“ Putri Ayang Sandytia “ XI IPA 4 “ “ Tahun Ajaran “"— Transcript presentasi:

1

2 “ Putri Ayang Sandytia “ XI IPA 4 “ “ Tahun Ajaran “
SMA Negeri I Talaga Tahun Ajaran 2012/2013

3 Seni Budaya UKIR KAYU BALI

4 Di Bali, seni adalah sebuah kehidupan
Di Bali, seni adalah sebuah kehidupan. Bukan hanya sebuah kata dasar, bukan hanya sebuah kata sifat, namun kehidupan. Dengan berkesenian, masyarakat Bali bisa melanjutkan hidupnya. Dengan berkesenian, masyarakat Bali bisa menikmati hidupnya. Karena pada dasarnya seni juga memiliki kehidupan, setiap aliran seni mengenal cyclus kehidupan, mengenal kelahiran, mengenal pertumbuhan, proses pendewasaan, masa kejayaan dan popularitas dan akhirnya masa kesuraman. Namun kehidupan seni di Bali tak pernah mati.  Karena kelahiran aliran seni  baru selalu terjadi. Dan aliran seni yang menua, mengalami ‘booster’ untuk merejuvenasi kehidupannya.

5 Sejarah, Seni dan Budaya Ukiran Kayu Bali
Bali sudah didiami manusia sejak zaman purbakala. Bukti-bukti sejarah masa lampau itu antara lain berupa situs-situs megalit dalam berbagai bentuk dan ukuran yang dapat disaksikan baik di museum maupun di alam terbuka. Peninggalan kebudayaan ukiran bali itu merupakan hasil kreasi seni pahat para nenek moyang, terdiri dari arca-arca batu berbentuk manusia, binatang, menhir, dolmen, punden berundak, kubur batu, lumpang batu dan sebagainya yang berukuran kecil sampai raksasa. Bukti-bukti peradapan pada masa tahun sebelum Masehi itu tidak hanya mengesankan bagi wisatawan asing maupun domestic, tetapi juga bagi para ahli yang acapkali datang melakukan penelitian ilmiah.

6 Motif Bali merupakan salah satu jenis motif ukiran tradisional yang berkembang di Nusantara. Motif ini erat hubungannya dengan pemberian nama-nama kerajaan yang terdapat pada wilayah tersebut. Motif Bali adalah diduga merupakan peninggalan raja-raja atau kerajaan yang telah mengalami kemajuan kebudayaan pada jaman itu. Motif Bali bentuknya lemah gemulai, berirama dengan gayanya yang luwes, agung dan berwibawa, seolah-olah menggambarkan kepribadian sang raja dan masyarakatnya. Motif Bali ini mempunyai beberapa ciri khas, yang dapat dipilah menjadi dua macam ciri khas yaitu: 1. Ciri-Ciri Umum: Motif Bali mempunyai semua bentuk ukiran daun, bunga dan buah yang berbentuk cembung dan cekung. Hal ini dapat dikatakan bahwa motif Bali adalah motif campuran yang mempunyai perpaduan bentuk antara cekung dan cembung.

7 Ciri-ciri khusus: 1. Angkup pada motif Bali mempunyai bentuk yang berikal pada ujungnya. 2. Bentuk sunggar tumbuh dari ujung ikal benangan pada daun pokok. 3. Endong pada motif ini adalah daun yang tumbuh dibelakang daun pokok. 4. Simbar berada di depan pangkal daun pokok mengikuti bentuk alur nya, sehingga dapat membentuk keserasian secara keseluruhan pada motif ini. 5. Daun Trubus yang tumbuh pada motif ini tumbuh pada bagian atas dari daun pokok melengkung merelung yang membentuk dengan indah. 6. Benangan pada motif ini bentuknya khusus atau khas. Benangannya berbentuk cembung dan miring sebagian. Benangan ini tumbuh melingkar sampai pada ujung ikal. 7. Mempunyai pecahan garis yang menjalar pada daun pokok dan pecahan cawen yang terdapat pada ukiran daun patran, sehingga dapat menambah keserasian dan indahnya bentuk ukiran.

8 Proses Pembuatan Ukiran
1. Tempelkan desain pada kayu yang akan diukir dengan lem dan tunggu sampai kering. 2. Pahat pola motif-motif secara global agar tidak mudah patah, untuk memunculkan bentuk-bentuk secara garis besar. 3. Pahat motif-motif secara rinci sesuai dengan desain, agar kelihatan lebih jelas dan detail. 4. Haluskan dan berikan aksen-aksen tertentu seperti tekstur dan cawean sehingga ukiran kelihatan lebih indah. 5. Gosok ukiran dengan kertas pasir No 150, berikan cat dasar untuk menutupi pori-pori kayu, selanjutnya detrepkan warna sesuai dengan keinginan, lalu terapkan seanding sealer setelah kering digosok dengan amplas No 400/500, dan terakhir diterapkan pelapis clear (gloss, semi gloss, atau dorp)

9 Ukiran Topeng Bali Ukiran Topeng Bali merupakan rupa khusus ukiran kayu. Walaupun berada sepanjang gugusan pulau Ibu Pertiwi dan bisa ditemukan pada upacara-upacara pemakaman dan sebagainya, bentuk ukiran topeng yang paling gampang dikenal yakni ukiran topeng Bali yang dipergunakan pada tarian wayang topeng Bali. Seni ukiran topeng Bali sangatlah menarik untuk dihayati, karena bentuknya yang indah dan juga memiliki seni ukir yang berbeda. Penari biasanya menyelenggarakan cerita wiracarita India seperti misalnya epos Mahabharata atau hikayat-hikayat khas setempat untuk memanfaatkan topeng guna mewakili para tokoh. Topeng-topengnya berpusparagam dari ukiran topeng Jawa Barat dan Jawa Tengah yang formal tapi polos hingga topeng Jawa Timur yang ukirannya sangat berliku-liku. Topeng Bali tidak sebegitu formal dan lebih alamiah.

10 Seni Ukir Kayu Bali di Desa Guwang Gianyar

11 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan dan perkembangan seni kerajinan ukir kayu desa Guwang, dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung sebagai penyangga kebudayaan, seperti adanya lembaga adat, institusi pemerintah maupun lembaga kesenian lainnya, yang masing-masing mengambil peran sesuai bidangnya. Demikian juga  terjalinnya hubungan yang baik antara perajin dengan perajin dan lingkungan masyarakat, adanya waktu untuk bekerja, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh komunitas perajin, juga turut mendukung terhadap perkembangan dan perubahan seni kerajinan ukir kayu. Dengan demikian eksistensi seni kerajinan ukir kayu Guwang di tengah masyarakat pendukungnya sejalan dengan perkembangan dan perubahan zaman. Perubahan secara visual terlihat pada bentuk dan fungsi produk seni kerajinan ukir kayu Guwang dari sakral ke arah produk berfungsi profan, yang dipahami sebagai bagian integral dari gerak perubahan dalam kehidupan sosial budaya masyarakat pendukungnya. Perubahan terjadi karena ditengarai merebaknya dunia pariwisata, yang ternyata telah memberikan keyakinan kuat di kalangan perajin  Guwang untuk menekuni profesinya.

12 Seni Ukir Kayu Bali Dulang di Tegal Asah

13 Kebanyakan, dulang terbuat dari bahan dasar kayu (pinis, belalu, dsb) walaupun belakangan ada juga yang dibuat dari bahan fiber.  Namun demikian, dulang dengan bahan dasar kayu tetap lebih disukai masyarakat Bali, selain karena kayu lebih kuat dan harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan fiber. Dari segi finishingnya pun dulang terbagi-bagi lagi menjadi dulang  dengan ragam hias yang dicat, ada juga dulang yang diukir, dikombinasi dengan material lain seperti rotan, kaca dan sebagainya. Bagi masyarakat Bali, Dulang sangat penting keberadaannya untuk menunjang aktifitas sehari-hari. Untuk tempat menyajikan buah-buahan, kue-kue, alas gebogan, untuk menyajikan makanan untuk orang suci,  untuk membaca lontar dan sebagainya.  Biasanya Setiap rumah tangga pasti memiliki dulang. Untuk  mendapatkan dulang bisa dari seluruh pasar-pasar tradisional di Bali. Termasuk dari pasar-pasar seni maupun pameran-pameran seni. Namun tidak banyak yang tahu, bahwa pusat pembuatan dulang di Bali terletak di  Bangli, tepatnya di banjar Tegal Asah, desa Tembuku, kecamatan Tembuku.  Di banjar ini Dulang banyak dibuat dengan skala industry rumah tangga.

14 Gambar-Gambar Seni Ukir Kayu Bali

15 Next ^_^

16

17


Download ppt "“ Putri Ayang Sandytia “ XI IPA 4 “ “ Tahun Ajaran “"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google