Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Imunisasi, Kesehatan, dan Gizi Anak

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Imunisasi, Kesehatan, dan Gizi Anak"— Transcript presentasi:

1 Imunisasi, Kesehatan, dan Gizi Anak
Pengantar Pertanyaan 501 511 521 531 561 502 512 522 532 552 503 513 523 533 553 504 514 524 534 554 505 515 525 535 555 506 516 536 556 507 517 527 537 557 508 518 528 538 558 509 519 529 559 510 520 530 560 Bagian 5 Imunisasi, Kesehatan, dan Gizi Anak Gambar: renjith krishnan | freedigitalphotos.net

2 Pengantar m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 5 6 Tujuan: Memperoleh keterangan kesehatan anak (hidup maupun yang sudah meninggal) dan perilaku sehat ibu. Mengumpulkan informasi imunisasi, kesehatan, dan gizi anak. Pertanyaan diajukan untuk setiap anak yang dilahirkan hidup dalam 5 tahun terakhir Buku Pedoman WUS Hal

3 RINCIAN DAN TOPIK PERTANYAAN
Pengantar m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 5 6 RINCIAN DAN TOPIK PERTANYAAN P501 – P510I Imunisasi P511 – P513 Pemberian Vitamin A, Zat Besi dan Obat Cacing P514 – P538 Kesakitan Anak (Diare, Batuk dan Demam) P554 Kebiasaan Membuang Kotoran Anak P556 Pengetahuan Tentang Oralit P556B – P556C Keputusan Pengobatan Anak Sakit P558 – P561 Pemberian Minuman & Makanan bagi Anak Terkecil Buku Pedoman WUS Hal

4 Pengantar m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 5 6 Imunisasi Tindakan memberi perlindungan/ kekebalan di dalam tubuh bayi dan anak. Tujuan Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang berbahaya bagi bayi dan anak. Gambar: Sura | freedigitalphotos.net

5 Penyakit-penyakit yang dapat dicegah: Tuberkulosis (TBC) Difteri
Pengantar m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 5 6 Difteri Infeksi bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae, yang biasanya mempengaruhi selaput lendir dan tenggorokan. Difteri umumnya menyebabkan sakit tenggorokan, demam, kelenjar bengkak, dan lemas. Dalam tahap lanjut, difteri bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal dan sistem saraf. Tetanus Penyakit akut, bahkan fatal, yang disebabkan racun dari bakteri Clostridium Tetani. Bakteri ini banyak ditemukan di tanah, debu, pupuk, tinja, serta sampah. Ia dapat masuk melalui luka pada tubuh, misalnya luka tusuk, luka iris yang kotor dan dalam, luka akibat duri, paku berkarat, gigitan hewan, atau luka pada potongan tali pusat bayi. Pertusis (Batuk Rejan) Penyakit yang disebabkan oleh infeksi tenggorok oleh bakteri Bordetella pertussis. Pertusis biasanya mulai seperti pilek saja, dengan hidung beringus, rasa lelah dan adakalanya demam parah, kemudian batuk terjadi, biasanya sebagai serangan batuk, diikuti dengan tarikan napas besar (atau “whoop”). Adakalanya penderita muntah setelah batuk. Campak (rubeola, campak 9 hari)/tampak Infeksi virus yang sangat menular yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva), dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Polio Penyakit yang dapat merusak sistem saraf dan meyebabkan kelumpuhan. Paling sering terjadi pada anak-anak umur <2 tahun. Infeksi virus dimulai dengan gejala demam, muntah, dan sakit otot, lalu sering diikuti kelumpuhan sebagian tubuh. Virus ini masuk melalui rongga mulut. Tuberkulosis (TB atau TBC) Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Seseorang bisa tertular TB karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah: Tuberkulosis (TBC) Difteri Pertusis (Batuk rejan/batuk 100 hari) Tetanus Poliomielitis (polio) Campak

6 Imunisasi dapat diperoleh di: Rumah sakit Puskesmas
Pengantar m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 5 6 Imunisasi DPT (Diphteri Pertusis Tetanus) suntikan biasanya di paha yang diberikan kepada bayi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Biasanya diberikan sebanyak 3 kali pada anak sebelum berumur 1 tahun. JADWAL IMUNISASI Imunisasi dapat diperoleh di: Rumah sakit Puskesmas BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak)/ Rumah Bersalin Pos Yandu Praktek dokter swasta (terutama dokter spesialis anak) Umur Jenis Imunisasi 0-7 hari Hepatitis B (HB)0 1 bulan BCG, Polio 1 2 bulan Combo 1 (DPT1/HB1), Polio 2 3 bulan Combo 2 (DPT2/HB2), Polio 3 4 bulan Combo 3 (DPT3/HB3), Polio 4 9 bulan Campak Imunisasi Campak Suntikan biasanya di lengan kiri bagian atas untuk mencegah penyakit campak. Biasanya diberikan sebanyak 1 kali. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin) Suntikan biasanya pada lengan kanan bagian atas di dalam kulit yang diberikan kepada bayi, anak, atau orang dewasa untuk mencegah penyakit TBC. Pada tempat suntikan biasanya terdapat bekas yang berupa jaringan parut. Imunisasi Hepatitis Suntikan pada paha bagian luar untuk mencegah hepatitis B. Suntikan ini diberikan 4 kali yaitu B0, B1, B2 dan B3. Khusus imunisasi HB0 diberikan segera setelah bayi lahir. Imunisasi Polio cairan merah muda atau putih yang diteteskan ke dalam mulut bayi. Imunisasi ini biasanya diberikan sebanyak 4 kali sampai bayi berumur 2 tahun. Buku Pedoman WUS Hal

7 Imunisasi dapat diperoleh di: Rumah sakit Puskesmas
Pengantar m SDKI 2012 100% 1 2 3 4 5 6 Imunisasi dapat diperoleh di: Rumah sakit Puskesmas BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak)/ Rumah Bersalin Pos Yandu Praktek dokter swasta (terutama dokter spesialis anak)

8 P501-P503 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 103

9 P504-P505 m KARTU IMUNISASI KMS BALITA BUKU KIA
SDKI 2012 100% KARTU IMUNISASI KMS BALITA BUKU KIA Klik untuk menampilkan gambar, dan klik lagi untuk menutup gambar. Buku Pedoman WUS Hal. 103

10 P506 m 100% Buku Pedoman WUS Hal. 103

11 Contoh Cara Pengisian P506
m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal

12 P507 Jika isian di P506 tidak lengkap Jika isian di P506 lengkap m
SDKI 2012 100% Jika isian di P506 tidak lengkap Jika isian di P506 lengkap Buku Pedoman WUS Hal. 105

13 P508-P509 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 105

14 P510-P510D m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 105

15 P510E-P510H m SDKI 2012 100% Bila terjadi pengulangan karena gagal atau melampaui waktu toleransi pemberian imunisasi (misalnya hepatitis B, BCG, Polio), maka frekuensi imunisasi yang diisikan termasuk yang pengulangan tersebut. Seorang anak yang sudah mendapat imunisasi combo maka anak tersebut sudah mendapatkan imunisasi DPT (P510F) dan Hepatitis B (P510H). Buku Pedoman WUS Hal. 105

16 P510I-P514 m 100% Obat cacing digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing tubuh (cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang) dalam lumen usus atau jaringan. Sebagian besar diberikan secara oral . Contoh obat cacing adalah Combantrin, Mebendazol, Tiabendazol, Albendazo, Piperazin, Dietilkarbamazin. Diare Mencret atau muntaber atau buang-buang air besar >3 kali sehari, dan lebih lembek dari biasanya. Ketika membaca pertanyaan ini, tekankan "dalam dua minggu terakhir". Contoh pil zat besi antara lain adalah Sulfas Ferrosus, Sangobion, dan Sangovitin Buku Pedoman WUS Hal. 106

17 P514A-P514C m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal

18 P515-P516 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 107

19 P517-P518 Kode 5 (TIDAK DIBERI MAKANAN)
SDKI 2012 100% Kode 5 (TIDAK DIBERI MAKANAN) Anak tidak diberi makanan selama diare (anak biasanya makan). Kode 6 (BELUM PERNAH DIBERI MAKANAN) Anak yang belum pernah diberi makanan atau masih ASI eksklusif. Buku Pedoman WUS Hal. 107

20 P519 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 107

21 P520-P521 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 107

22 P522-P523 m Buku Pedoman WUS Hal. 108
SDKI 2012 100% Sumber : blogdokter.blogdetik.com Buku Pedoman WUS Hal. 108

23 P524-P425 m SDKI 2012 100% Suntikan Memasukkan cairan (obat, vitamin) ke dalam tubuh melalui jaringan tubuh (jaringan otot), misal pantat, paha, lengan dll. Suntikan pembuluh darah Memasukkan cairan (obat, makanan, vitamin) ke dalam tubuh melalui pembuluh darah (infus), maupun suntikan ke pembuluh darah. Antimotility Obat yang membantu pengurangan air pada feses dan dapat digunakan tanpa petunjuk dokter untuk membantu merawat diare akibat radang borok usus besar yang sedang dan parah. Contoh: Imodium, Loperamid, dan lain-lain. Seng (Zinc) merupakan mineral penting dalam sel, dikenal sebagai penyembuh, dan mendukung sistem imunitas tubuh. Penderita diare berkemungkinan lebih besar untuk mengalami kekurangan zinc karena banyak zinc yang dikeluarkan dari tubuh . Buku Pedoman WUS Hal. 108

24 P527-P529 m SDKI 2012 100% Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui apakah anak tersebut menderita sakit batuk yang disebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas, flu, atau penyakit paru-paru (pneumonia). 2 minggu terakhir adalah pembeda antara penyakit yang sudah lama (kronik) dengan penyakit baru (akut). Buku Pedoman WUS Hal. 109

25 P530-P531 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 109

26 P532-P533 m SDKI 2012 100% Mungkin saja responden tidak berusaha mengobati sakit anaknya, oleh karenanya jangan memberi kesan bahwa anda mengharap agar responden menjawab "YA". Kode jawaban 5: Anak tidak diberi makanan selama demam atau batuk (anak biasanya makan). Kode jawaban 6: Anak belum pernah diberi makanan atau masih ASI eksklusif. Buku Pedoman WUS Hal

27 P534 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 110

28 P535-P537 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 110

29 P538 Paracetamol/Asetaminophen seperti : Chloroquine Biogesic seperti:
SDKI 2012 100% Paracetamol/Asetaminophen seperti : Biogesic Bodrexin Decolgen Panadol Neozep Stop Cold Tempra Chloroquine seperti: Camoquine, Maralex Resochin Mexaquine Aspirin seperti : Aspilet Contrexyn Inzana Ibuprofen seperti : Proris Children’s Motrin Buku Pedoman WUS Hal. 110

30 P552 m SDKI 2012 100% RALAT Buku Pedoman WUS Hal. 110

31 P553-P554 m SDKI 2012 100% Dibuang ke kakus Anak buang air besar di suatu tempat, kemudian kotoran dibuang ke kakus. Sebenarnya Kode 6 dan 7 tidak akan terpilih jika kita menyelidiki lebih lanjut ke mana kotoran akhirnya dibuang. Dikubur di pekarangan Kotoran dibuang atau dikubur di sekitar halaman/pekarangan. Disiram Anak buang air besar di sembarang tempat lalu dibersihkan dengan disiram. Popok yang langsung dibuang Contohnya: ”pampers”. Catatan untuk Kode 06 dan 07 Buku Pedoman WUS Hal. 111

32 P555-P556A m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 111

33 P556B-P556C Contoh jawaban TERGANTUNG:
m SDKI 2012 100% Contoh jawaban TERGANTUNG: “Saat anak perempuan saya sakit, saya yang memutuskan namun saat anak laki-laki saya sakit, saya harus bertanya dahulu pada suami”. Adapun bila responden menjawab, “Saya bisa mengambil keputusan kalau suami tidak ada dirumah”, lingkari Kode 2. Buku Pedoman WUS Hal

34 P557 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 112

35 P558 m SDKI 2012 100% 1 kali meminum susu adalah 1 kali dalam membuat 1 botol susu, meskipun diminumnya berkali-kali. Buku Pedoman WUS Hal

36 P558 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal

37 P559-P561 m SDKI 2012 100% Buku Pedoman WUS Hal. 113


Download ppt "Imunisasi, Kesehatan, dan Gizi Anak"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google