Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LANDASAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LANDASAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA"— Transcript presentasi:

1 LANDASAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN BAHASA INDONESIA DARI PRA-KEMERDEKAAN SAMPAI SEKARANG DAN NILAI-NILAI PEMBELAJARANNYA Oleh: Yek Amin Azis

2 Bahasa disebut juga sabagai cermin budaya dari penuturnya
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri Bahasa disebut juga sabagai cermin budaya dari penuturnya ”Bahasa dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan ... Bahasa dan kebudayaan kita ... mencerminkan jati diri kita, dari mana kita berasal dan kemana kita akan pergi Bahasa mempunyai peran yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga merupakan alat pemersatu bagi sebuah negara yang memiliki banyak bahasa daerah, seperti Indonesia

3 KONTRIBUSI BAHASA POSITIF Sebagai alat pemersatu Sebagai identitas
NEGATIF Hilangnya nilai kearifan, Karakter, dan moral yang di sebabkan oleh kolonialisasi atau bahasa-bahasa serapan yang tidak sesuai dengan budaya lokal

4 BAHASA INDONESIA ( ) Suku dan Ras Budaya Bahasa Agama

5 2. SEJARAH BAHASA INDONESIA
Menurut Kahin (dalam Chaer dan Agustina, 2004: 230) mengenai asal-usul Bahasa Indonesia berasal dari sebuah pidgin yang disebut Bazaar Malay atau Low Mal Bahasa Melayu mulai digunakan di Indonesia sebagai lingua franca sejak abad ketujuh. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya beberapa prasati yang menggunakan bahasa Melayu. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa baku agama Budha Bahasa Melayu berkembang dengan pesat pada abad 16-17, yang dibuktikan dengan bentuk sastra syair Hamzah Fansuri, hikayat raja-raja Pasai, dan sejarah Melayu Pada abad 16-17, bahasa Melayu menjadi bahasa tulis resmi yang digunakan di kerajaan-kerajaan dan agama Pada abad 13, bersamaan dengan kedatangan Islam, bahasa Melayu mengalami perubahan dalam penulisannya dengan huruf Arab yang berkembang menjadi Arab-Melayu

6 ARAB MELAYU Ch. A. Van Ophuijsen menyusun ejaan resmi bahasa Melayu yang dimuat dalam Kitab bahasa Melayu, yang saat ini disebut sebagai pembakuan Bahasa Indonesia

7 Pada tahun 1908, pemerintah mendirikan badan penerbit buku bacaan yang bernama Commissie Voor De Volkslectuur yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917 Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa persatuan di Indonesia pada 28 Oktober 1928 dalam ikrar Sumpah Pemuda.

8 3. KEBIJAKAN BAHASA Pembahasan tentang kebijakan bahasa sudah sering di perdebatkan oleh para ilmuan. Hal ini di kemukakan oleh Spolsky (2004:ix) yang menyatakan bahwa kebijakan bahasa berjalan selama kurang lebih 50 tahun, namun sejauh ini, tidak ada kesepakatan umum yang muncul tentang bidang dan sifat dasar dalam ranah ini, teori-teori atau terminologinya saja Menurut rumusan seminar Politik Bahasa Nasional tahun 1975, kebijakan bahasa adalah suatu pertimbangan konseptual dan politis yang dimaksudkan untuk dapat memberikan perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pengolahan keseluruhan masalah kebahasaan yang dihadapi oleh suatu bangsa secara NASIONAL kebijakan bahasa tidak hanya dirumuskan berdasarkan segi ekonomi, sosial, politik, dan ketahanan negara yang membentuk penggunaan bahasa, akan tetapi, kebijakan bahasa merupakan suatu cara yang efektif yang menunjang dinamika sosial. Kebijakan bahasa merupakan suatu pegangan yang bersifar nasional, untuk kemudian membuat perencanaan tentang cara membina dan mengembangkan satu bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang dapat digunakan secara tepat di seluruh negara, dan dapat diterima oleh seluruh warga yang berbeda secara lingual, etnis, dan kultur meskipun kebijakan bahasa dan perencanaan bahasa masih sangat baru, namun dipandang sangat perlu untuk di kaji secara explisit dan di lakukannya pengembangan-pengembangan dengan tujuan yang lebih tepat. Karena setiap kebijakan Bahasa akan berdampak kepada perencanaan Bahasa, selanjutnya, dari perencanaan tersebut akan di ikuti oleh publik pengguna bahasa yang mengarah kepada perubahan sosial.

9 Language Policy Language Planning Social Change

10 Kebijakan Bahasa di Dunia
Kebijakan Bahasa di inggris Kebijakan Bahasa di Kanada Kebijakan Bahasa di Australia Kebijakan Bahasa di Afrika Selatan Kebijakan Bahasa di Jepang Slandia Baru………..?

11 Kebijakan Bahasa di Indonesia
Setelah Bahasa Indonesia resmi diakui sebagai bahasa persatuan pada 28 Oktober 1928, pada perkembangannya, kebijakan pembakuan bahasa Indonesia terus mengalami perubahan. Pada tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda bernama Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sultan Takdir Alisyahbana. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani Undang-Undang Dasar 1945 yang salah satu pasalnya, pasal 36, menetapkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara. Selanjutnya, sekarang ini, undang-undang kebahasaan berkembang dan di berikan bagian didalam perundang-undangan RI “UU RI NO 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.”

12 Sejarah Kongres Bahasa
Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah, Oktober 1938 Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, Sumatera Utara, 28 Oktober - 1 November 1954 Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta, November 1978 Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta, 21 s.d. 26 November 1983. Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta, 27 Oktober s.d. 3 November 1988 Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta, 28 Oktober – 2 November 1993 Kongres Bahasa Indonesia VII, Jakarta, Oktober 1998 Kongres Bahasa Indonesia VIII, Jakarta, Oktober 2003 Kongres Bahasa Indonesia IX, Jakarta, 28 Oktober-1 November 2008

13 4. NILAI-NILAI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Pembelajaran Bahasa Indonesia memberikan peluang yang besar sebagai upaya penanaman nilai-nilai keluhuran bangsa Indonesia. Penanaman nilai-nilai keluhuran bangsa merupakan sarana untuk mewujudkan cita-cita bangs Indonesia yang berlandaskan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika (Darmiyati Zuchdi, 2011: xv).

14 Nilai Moral Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam setiap putusan Kongres Bahasa Indonesia menjaga keabsahan Bahasa Indonesia dengan menyerap bahasa asing untuk memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa tanpa mengklaim kata-kata tersebut berasal dari bahasa Indonesia. Dari segi keagamaan, yang membangun akhlak dan spiritual bangsa, Bahasa Indonesia memberikan kesempatan untuk memberikan istilah-istilah religi kedalam penggunaan gramatika Bahasa Indonesia. Hal ini telah berjalan bahkan sebelum Bahasa Indonesia disahkan menjadi bahasa nasional, yaitu dari pengaruh agama Hindu dan Islam di Indonesia.

15 Karakter Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam kearifan budaya lokal terwadahi oleh Bahasa Indonesia. Karakter suatu bangsa sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa tersebut 2. Komunikasi yang santun di detiap forum mengisyaratkan kesantunan dan moralitas bangsa yang berkarakter. Sebelum maraknya pendidikan karakter di Indonesia, perjalanan pembangunan karakter bangsa telah berjalan dengan upaya pemantapan dan pengembangan sastra yang merupakan ide pada setiap Kongres Bahasa Indonesia 3. Pembangunan karakter bangsa Indonesia melalui Bahasa Indonesia yang menyangkut bahasa media telah ditetapkan sejak Kongres Bahasa Indonesia II. Hal tersebut berkontribusi membangun karakter masyarakat yang cerdas dan tetap berpegang pada etika ketimuran yang mengutamakan kesantunan

16 Nilai Kearifan Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Sebagai fenomena sosial, bahasa merupakan suatu bentuk perilaku sosial yang digunakan sebagai sarana komunikasi. Sementara itu, sebagai fenomena budaya, bahasa selain merupakan salah satu unsur budaya, juga merupakan sarana untuk mengekspresikan nilai-nilai budaya masyarakat penuturnya. 2. Pada tahun 60-an komite Amerika mengenai bahasa dan budaya mengungkapkan hubungan antara bahasa dan budaya. Hubungan-hubungan tersebut adalah sebagai berikut. 1) Bahasa adalah bagian dari budaya, dan harus didekati dengan sikap yang sama membimbing pendekatan kita kepada budaya sebagai statu keseluruhan. 2) Bahasa adalah wahana budaya, maka oleh karenanya guru bahasa juga harus sekaligus guru budaya. 3) Bahasa itu sendiri merupakan subjek bagi sikap dan kepercayaan terkondisi secara kultural, yang tidak dapat diabaikan di dalam kelas bahasa (Bishop dalam Asep Muhyadin, 2012)

17 Berkaitan dengan pendapat tersebut, Bahasa Indonesia melakukan pemantapan dalam bidang sastra sebagi bagian dari peningkatan pendidikan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut selalu menjadi salah satu focus diskusi pada setiap Kongres Bahasa Indonesia. Bahkan pada awal penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, telah berdiri beberapa angkatan kesusastraan yang menjiwai perkembangan Bahasa Indonesia.

18 5. KESIMPULAN Kebijakan Bahasa Indonesia yang tersusun dalam Kongres Bahasa Indonesia memberikan pengaruh positif yang besar dalam setiap aspek kebangsaan, yaitu social, ekonomi, ketahanan negara, politik, dan pendidikan. Menengok dari sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia, terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti nilai moral, etika, akhlak, karakter, dan kearifan.

19

20 Daftar Pustaka Asep Muhyadin Pemertahanan Nilai-Nilai Budaya Lokal dalam Pemelajaran Sastra di Sekolah. Diunduh dari Pada 3 Oktober 2013; Aslinda dan Leni Syafyahya Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT. Refika Aditama. Bianco, J. L Language Policy and Education in Australia. Dalam Encyclopedia of Language and Education. Hornberger, N. H. and May, S. (Eds). Philadelphia: University of Pensylvania. Burnaby. B Language Policy and Education in Canada. Dalam Encyclopedia of Language and Education. Hornberger, N. H. and May, S. (Eds). Philadelphia: University of Pensylvania. Chaer, A. dan Agustina, L Sosiolinguistik: Pengantar Awal. Jakarta: PT Rineka Cipta. Darmiyati Zuchdi Pendidikan Karakter: Dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press. Eka Winarti Sejarah Bahasa Indonesia. Diunduh dari Pada Rabu, 2 oktober 2013:09.08 Ferguson, G, Language planning and education. Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd 22 George Square. Fujita-Round, S. and maher, J. C Language and Education Policy in Japan. Dalam Encyclopedia of Language and Education. Hornberger, N. H. and May, S. (Eds). Philadelphia: University of Pensylvania. Heugh, K Language policy and Education in Southern Africa. Dalam Encyclopedia of Language and Education. Hornberger, N. H. and May, S. (Eds). Philadelphia: University of Pensylvania. Kaplan B., R, and Baldauf, J, Language Planning from Practice to Theory. Clevedon: Multilingual Matters ltd. Kongres Bahasa Indonesia. Di unduh dari pada 1 oktober 2013, jam Noeng Muhadjir Etika Ilmiah. Dalam Pendidikan Karakter: Dalam Perspektif Teori dan Praktik. Darmiyati Zuchdi (Eds). Yogyakarta: UNY Press. Rasool. N Language Policy and Education in Britain. Dalam Encyclopedia of Language and Education. Dalam Encyclopedia of Language and Education. Hornberger, N. H. and May, S. (Eds). Philadelphia: University of Pensylvania. Spolsky, B Language management: New York, Cambridges University Press Spolsky, B Language policy: New York, Cambridges University Press Wright, S Language Policy and language Planning: From Nasionalism to Globalisation. Macmillan: Palgrave. Wahyono Sejarah Singkat Ejaan Bahasa Indonesia. Diunduh dari Pada Rabu, 2 oktober 2013:09.08


Download ppt "LANDASAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN BAHASA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google