Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sehat: Terbebas dari penyakit, bisa menjalankan aktivitas seperti biasa (peran+fungsi), tidak mengalami tekanan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sehat: Terbebas dari penyakit, bisa menjalankan aktivitas seperti biasa (peran+fungsi), tidak mengalami tekanan."— Transcript presentasi:

1 http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/

2 Sehat: Terbebas dari penyakit, bisa menjalankan aktivitas seperti biasa (peran+fungsi), tidak mengalami tekanan psikis, tidak merasa latih lemas dan lesu, ekonomi sejahtera. Perilaku sehat: tindakan yg dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk mencegah penyakit, perewatan kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makan makanan bergizi. Perilaku sakit: segala bentuk tindakan yg dilakukan oleh individu yg sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Hipokondria: merasa sakit tapi sesungguhnya tidak sakit. Fokus Soskes: Penyebab penyakit, Prevalensi, petugas kesehatan, perilaku sosial (norma sosial & interaksi). Alasan memilih tempat berobat: persepsi, pengalaman, pengetahuan, penafsiran. Proses Ilmiah: Definisi of the issue Literatur review Generalisasi empirisHipotesis Observation

3 Definisi Sosiologi Kesehatan: 1. Sosiologi kesehatan adalah studi tentang perawatan kesehatan sebagai suatu sistem yang telah terlembaga dalam masyarakat, kesehatan (health) dan kondisi rasa sakit (illness) hubungannya dengan faktor-faktor sosial (Ruderman : 1981). 2. Sebagai suatu bidang yang spesifik sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai bidang ilmu yang menempatkan permasalahan penyakit dan kesehatan dalam konteks sosio kultural dan perilaku. Termasuk dalam kajian bidang ini antara lain; deskripsi dan penjelasan atau teori-teori yang berhubungan dengan distribusi penyakit dalam berbagai kelompok masyarakat; perilaku atau tindakan yang diambil oleh individu dalam upaya menjaga atau meningkatkan serta menanggulangi keluhan sakit, penyakit dan cacat tubuh; perilaku dan kepercayaan/ keyakinan berkaitan dengan kesehatan, penyakit, cacat tubuh, dan organisasi serta penyedia perawatan kesehatan; organisasi dan profesi atau pekerjaan di bidang kesehatan, system rujukan dari pelayanan perawatan kesehatan, pengobatan sebagai suatu institusi sosial dan hubungannya dengan institusi sosial yang lainnya; nilai-nilai budaya dan masyarakat kaitannya dengan kesehatan, keluhan sakit dan kecacatan serta peran faktor sosial dalam kaitan dengan penyakit, khususnya ketidakteraturan emosi dan persoalan stress yang dikaitkan dengan penyakit.

4 Topik Sosiologi Kesehatan: 2. Perilaku sehat dan sakit, Meliputi; (a). Perilaku sehat: studi tentang perilaku yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan yang positif dan pencegahan penyakit dan (b). perilaku peran sakit : studi soal bagaimana seseorang merasakan sakit, menginterpretasi dan bertindak dalam merespon situasi sakit atau symptom medis. 4. Sistem Perawatan Kesehatan (a). Sistem kesehatan masyarakat : studi yang menyangkut soal organisasi, regulasi, financing dan masalah kesehatan lainnya. (b). Health care delivery : study tentang organisasi dan agency yang terlibat dalam pelayanan rujukan kesehatan. (c). Efek sosial teknologi kesehatan.: mempelajari konsekwensi atau resiko sosial bagi teknologi kesehatan dan kebijakan public yang dibuat. (d). Comparative health care system : study tentang system perawatan kesehatan dengan daerah lain dan faktor yang mempengaruhi perkembangannya.

5 3. Praktisi perawatan kesehatan dan hubungan antara praktisi kesehatan dengan pasieMeliputi; (a). Tenaga professional di bidang kesehatan kesehatan : studi tentang tenaga medis sebagai kelompok professional dalam masyarakat, termasuk : prestige, control sosial yang bersifat internal atau eksternal; pemenuhan pekerjaan dan kesejahteraan/ kepuasan kerja. (b). Pendidikan kesehatan dan sosialisasi oleh tenaga medis : studi tentang pendidikan dan sosialisasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan termasuk perekrutan tenaga kesehatan, kurikulum pendidikan kesehatan dan sebagainya. (c). Praktek tenaga kesehatan tradisional dan pengobatan alternative : studi tentang tenaga kesehatan tradisional yang menerapkan teknik dan prinsip terapi non medis modern. (d).Interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien : studi tentang pola-pola interaksi dokter – pasien dan faktor yang mempengaruhi pola-pola tersebut. 1. Hubungan antara lingkungan sosial dengan kesehatan dan kondisi sakit Meliputi; (a). Epidemiologi sosial; study tentang trend dan pola penyebaran penyakit (b).Social stress : studi tentang ketidakseimbangan atau situasi yang tercipta karena keinginan berada diatas kemampuan dirinya.

6 Apakah Peran Sosiolog Kesehatan? 1. Peran utama adalah mendemonstrasikan dan memfokuskan perhatian pada pangaruh penting kondisi cultural, sosio structural dan kekuatan kelembagaan berkaitan dengan health, healing dan illness. 2. Selanjutnya sosiolog kesehatan perlu me “maintain” spirit kebebasan dan bersikap kritis. Mechanic (1990); mengemukakan bahwa sosiologi of medicine sebagai pengujian hipotesis sosiologi dengan menggunakan bidang medis sebagai arena studi. Isu dasar yang dikembangkan adalah; stratifikasi sosial, kekuasaan dan pengaruh (power and influence); organisasi sosial; sosialisasi dan konteks yang luas tetang nilai-nilai sosial. Sementara itu Strauss memandang Sociology in Medicine sebagai sosiolog yang bekerja sebagai investigators atau technician; memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan sponsor baik pemerintah; rumah sakit; agency, foundation; atau sekolah kedokteran.

7 1. Kontribusi sosiolog kesehatan : study tentang health, healing dan illness melalui perspektif sosiologi untuk (a) memahami bahwa perilaku manusia terbentuk oleh kelompok di mana mereka eksis dan oleh interaksi sosial di mana mereka berada dalam kelompok; (b). pendekatan teori sosiologi (funsionalism, conflict; interactionsm dan (c). secara empiris melalui penelitian sosial. 2. Tugas penting sosiolog adalah mendemonstrasikan dan memfokuskan perhatian pada pengaruh faktor sosio kultural dan kekuatan institusi terhadap health, healing dan illness serta mengembangkan kebebasan dan sikap kritis(*). 3. Perkembangan sosilogi kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu: (a). perubahan pola penyakit dari yang bersifat akut dan infeksi (influensa dan tuberculosis) ke yang bersifat chronic dan bersifat degeneratif (hati, kanker dsb) sebagai penyebab kematian (mortality dan morbidity); (b). meningkatnya focus perhatian pada faktor perilaku berkaitan dengan health dan illness; (c). meningkatnya pemahaman tentang arti penting interaksi antara dokter dan pasien; (d). kian kompleknya system pelayanan lkesehatan masyarakat;

8 Perkembangan Sosiologi Kesehatan: Tinjauan Historis 1. Rudolf Virchow (1847) mengidentifikasi faktor sosial dan ekonomi sebagai penyebab penyebaran typhus dan menyarankan untuk melakukan perbaikan kondisi ekonomi sebagai tindakan preventive penyakit typhus. Pengaruh struktur sosial besar dalam kaitan health dan illness. 2. Alfred Grotjan (1915) mendokumentasikan peran faktor sosial terhadap health dan illness. Saran yang diberikan : perlu ada peningkatan peran ilmu sosial di lingkungan masyarakat dan provider untuk menangani health problem. 3. Tahun 1930 dan 1940 banyak sosiolog yang menekuni studi di bidang kesehatan. Lawrence Henderson (1935) studi tentang interaksi dokter dan pasien sebagai suatu system; Oliver Garceau (1914); sosiologi politik kaitannya bidang medis dengan melakukan analisis tentang kehidupan politik masyarakat Amerika; George Rosen (1944): studi tentang peningkatan spesialisasi di bidang medis; Oswald (1946) organisasi informal dalam kaitan praktek medis di Amerika. Beberapa peristiwa yg menyebabkan peningkatan keterkaitan sosiologi dg bidang medis (Perkembangan sosiologi kesehatan secara formal):

9 1.Terjadinya Perubahan Dalam Hal Kesehatan, Penyembuhan dan Sakit (Health, Healing and Illness). Analisis Rodney Coe (1970) dkk. Perkembangan sosiologi kesehatan di fasilitasi oleh 4 perubahan yang terjadi dalam dunia medis, antara lain: (a). Perubahan Pola Mortalitas dan Morbiditas. Dari penyakit yang bersifat akut dan infeksi (influensa dan tuberculosis) ke yang bersifat chronic, dan penyakit degeneratif (hati, kanker dan sebagainya). Penyebabnya : social pattern and life style. (b). Dampak Pengobatan yang Bersifat Preventif dan Meningkatnya Kesehatan Masyarakat (public health) Tahun 1800 sampai 1900 public health lebih focus ke bacteriology dan imunologi (preventing disease occurrence). Setelah tahun 1900 fokus lebih pada upaya protection untuk public health dan menitikberatkan masalah kemiskinan, malnutrisi, kondisi tempat tinggal yang kumuh dsb. (kajian sosiologi) kaitannya dengan kesehatan dan illness. (c). Dampak Perkembangan Bidang Psychiatry Ada perkembangan lebih ke arah psychopsysiological kaitannya dengan diseases dan illness. Misalnya interaksi yang efektive antara pasien dan dokter. Penggunaan lingkungan sosial pasien sebagai bagian dari terapi. (d). Dampak Administrasi Kesehata Perkembangan di bidang kesehatan sangat nampak seperti; organisasi kian kompleks, fasilitas kesehatan kian berkembang; birokrasi dan kondisi financial serta berbagai aturan yang menyertainya juga semakin beragam. Sosiologi memfokuskan analisis tentang persoalan organisasi dan struktur; siapa yang rugi dan untung dengan aturan yang ada; menjelaskan cara strategis untuk meningkatkan skill SDM dalam organisasi yang kompleks dsb.

10 2. Adanya Legitimasi Eksternal (a). sekolah kedokteran kian banyak yang meng “hire” sosiolog dalam fakultas atau universitas. Tidak sedikit yang menyertakan sosiologi dalam kurikulum pendidikan kedokteran. (b). Banyak government agencies dan private foundation yang memperhatikan bidang sosiologi kesehatan. MisalnyaThe National Institute of Health and the National Institute of Mental Health mensponsori peneliti (sosiolog) untuk meneliti bidang kesehatan. Banyak juga pelatihan bidang sosiologi diberikan di bidang kesehatan. 3. Pengakuan Secara Kelembagaan Medical Sociology Pada tahun 1959 secara formal sosiologi kesehatan diakui sebagai seksi di American Sociological Association (ASA). Pada tahun 1965 ASA mengembangkan jurnal Kesehatan dan Perilaku Sosial. Pada tahun sekitar 1996 anggota ASA yang memfokuskan perhatian pada sosiologi kesehatan telah berjumlah sekitar 1.000 orang dari sekitar 13.000 anggota ASA.

11  Persepsi sehat/sakit dipengaruhi oleh: unsur Pengalaman masa lalu dan unsur sosial budaya  Faktor penentu perilaku sakit: persepsi/definisi individu tentang suatu penyakit, kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit tersebut.  Alasan tidak pergi berobak karena: merasa tidak sakit dan karena menganggap terkena gangguan makhuk halus.  Penyakit (disease): gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan (bersifat objektif).  Sakit (illness): penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit yang ditandai dengan perasaan tidak enak (bersifat subjektif).  Sakit sec. Tradisional : kehilangan nafsu makan dan kehilangan gairah kerja sehingga harus tinggal di tempat tidur.  Hak orang sakit: pengurangan/pembebasan tanggung jawab, mendapatkan bantuan/perawatan dari orang lain  Kewajiban: berusaha mencapai kesembuhan dg berobat, mencari pengakuan dari lingkungan.  Tingkat analisis kondisi tubuh: batasan saki menurut orang lain, betasan sakit menurut diri sendiri

12 Faktor pencetus perilaku sakit: 1. Persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi medis dan sosio-budaya 2. Intensitas gejala (menghilang/terus menetap) 3. Motivasi individu untuk mengatasi gejala yg ada 4. Sosio psikologis yg mempengaruhi respons sakit Pross sebelum seseorang mencari upaya pengobatan (etiologi perilaku sakit) MECHANIC: 1. Mengenal gejala menyimpang dari biasa 2. banyak gejala yg dianggap serius dan menimbulkan bahaya 3. Dampak gejala tersebut terhadap hubungan sosial 4. Frekuensi dari gejala2 yg tampak 5. Nilai ambang seseorang yg terkena gejala penyakit (kemungkinan individu untk diserang penyakit) 6. Informasi, pengetahuan, dan asumsi budaya tentang penyakit itu 7. Perbedaan interpretasi thdp gejala yg dikenal 8. Adanya kebutuhan untuk bertindak dlm mengatasi gejala sakit itu 9. Tersedianya sarana kesehatan, keterjangkauan, katersediaan biaya, dan kemampuan untk mengatasi stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb).

13 Lima reaksi dalam proses mencari pengobatan (SUCHMAN): 1. Shopping: proses mencari alternatif sumber pengobatan guna menemukan seseorang yg dpt memberikan diagnosa dan pengobatan sesuai dg harapan 2. Fragmentation: proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yg sama (berobat kedokter sekaligus ke sinshe, dan ke dukun) 3. Procrastination: proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakit sudah di rasa 4. Self medication: pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat2an yg dinilainya tepat 5. Discontinuity: penghentian proses pengobatan Tahap2 menentukan reaksi/tindakan sehubungan dg gejala sakit: 1. Tahap pengenalan gejala (memutuskan sakit krn ada tanda tidak enak badan yg dpt membahayakan diri) 2. Tahap asumsi peranan sakit (mencari pengakuan dari orang2 di sekitarnya dan meminta pembebasan TJ) 3. Tahap kontak dengan pelayan kesehatan (mulai menghubungi sarana kesehatan untuk mendapatkan kesembuhan) 4. Tahap ketergantungan si sakit (pasrah dan menggantungkan diri pada prosedur pengobatan) 5. Tahap penyembuhan dan rehabilitas (memutuskan untk melepaskan diri dari peranan sbgi orang sakit)

14 http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/


Download ppt "Sehat: Terbebas dari penyakit, bisa menjalankan aktivitas seperti biasa (peran+fungsi), tidak mengalami tekanan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google