Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STANDAR PEMBIAYAAN SMP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STANDAR PEMBIAYAAN SMP"— Transcript presentasi:

1 STANDAR PEMBIAYAAN SMP

2 RASIONAL Bahwa pendidikan merupakan investasi kemanusiaan (human investment) yang menjadi tumpuan harapan bagi masa depan suatu bangsa, oleh karenanya pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Untuk mengantisipasi kesulitan daerah atau sekolah dalam mencapai standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan melalui beberapa peraturan menteri, maka perlu disusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan pada kabupaten/ kota dan satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

3 DASAR HUKUM Permendiknas No. 69 Tahun 2009 Tentang Standar Pembiayaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peranserta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002, tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan

4 STANDAR PEMBIAYAAN SMP
JENIS PEMBIAYAAN Biaya investasi, merupakan tanggung jawab pemerintah Biaya operasional, merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat Biaya personal, merupakan tanggung jawab orang tua siswa

5 B. SUMBER PEMBIAYAAN Pemerintah Pusat, untuk menunjang operasional sekolah; Pemerintah daerah, sekurang-kurangnya 50% dari RAPBS yang diperlukan; Dana masyarakat termasuk dana dari orangtua/masyarakat/dunia usaha diupayakan untuk membiayai peningkatan mutu program pengayaan dan program khusus yang disepakati orang tua; dan Sumber lain, misalnya, hibah, pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6 C. KOMPONEN YANG PERLU DIBIAYAI
Kegiatan teknis edukatif untuk proses belajar mengajar Kegiatan penunjang untuk operasionalisasi ruang belajar dan kegiatan ekstrakurikuler; Perawatan sarana pendidikan Perawatan kegiatan penunjang Kesejahteraan guru dan pegawai sekolah Langganan Daya dan Jasa Program khusus yang mengacu pada peningkatan mutu Sekolah

7 D. SATUAN PEMBIAYAAN Satuan biaya operasi non personalia untuk jenjang pendidikan SMP adalah sebesar Rp ,00 per siswa/tahun. Jumlah dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai hal-hal sebagai berikut. Seluruh rangkaian kegiatan yang terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Penyusunan program sekolah seperti: RPS, RKAS, RAPBS, dll. Penyusunan perencanaan program pembelajaran seperti: Silabus, RPP, Proram Remidi, Pengayaan dan Pendalaman.

8 LANJUTAN Penunjang pelaksanaan pembelajaran, seperti: pengadaan media pembelajaran, pengadaan buku sumber, bahan ajar, dan LKS. Pengadaan ATK dan prabot kelas, seperti: papan tulis, spidol, penghapus, perbaikan meja kursi siswa, Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), seperti: PTK, MGMP, IHT, Seminar dan Pelatihan-pelatihan. Kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG), yaitu untuk: pengadaan instrumen, pengambilan data, dan pengolahan data.

9 E. PROSEDUR PENENTUAN BIAYA
Penentuan biaya operasional sekolah dilakukan oleh sekolah bersama orang tua siswa (komite sekolah) yang besarnya didasarkan atas kebutuhan sekolah melaui proses analisis yang matang dengan mempertimbangkan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. Biaya operasional sekolah tertuang dalam APBS, yang dapat diakses oleh siapapun yang berkepentingan.

10 F. PENGELOLAAN PEMBIAYAAN
Pengelolaan pembiayaan pendidikan dilakukan secara transparan dan dipertanggungjawabkan penggunaannya setiap tahun kepada pemerintah atau pemerintah daerah, dan badan peran serta masyarakat (komite sekolah/dewan sekolah).

11 G. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
Setiap satuan pendidikan wajib menyusun RKAS. Dalam penyusunan RKAS melibatkan stakeholders (Komite Sekolah, tokoh masyarakat, dan semua pihak yang berkepentingan terhadap sekolah). Sumber-sumber pembiayaan dicatat secara transparan dan akuntabilitas.

12 H. PELAPORAN Setiap penggunaan dana sekolah wajib membuat laporan tentang dana yang digunakan secara berkala yang bersifat transparan dan akuntabel. Laporan disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan secara tertib dan teratur.

13 Selesai


Download ppt "STANDAR PEMBIAYAAN SMP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google