Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang."— Transcript presentasi:

1 Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang

2 PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT
Gambar A Gambar B

3 CAHAYA

4 Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan tentang sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan cermin dan lensa. Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya sehari-hari

5 Indikator : A. Fisika 1. Merancang dan melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa cahaya merambat lurus 2. Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan. 3. Menjelaskan hukum pembiasan yang diperoleh berdasarkan percobaan 4. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. 5. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada lensa cekung dan Lensa cembung. B. Biologi 1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optic. 2. Menggambarkan pembentukan bayangan benda pada retina 3. Menjelaskan beberapa cacat mata dan penggunaan kacamata.

6 P E R I S T I W A A P A T E R J A D I ? Peristiwa yang terjadi pada benda,yaitu adanya Bayangan-bayangan, karena benda yang tidak tembus cahaya dan sinar dan hal ini membuktikan cahaya merambat lurus Adanya UMBARA dan PENUMRA

7 CAHAYA

8 PETA KONSEP CAHAYA BERKAS Jalan Sinar BAYANGAN CEHAYA Maya Nyata
Menyebar Mengumpul Sejajar PEMBIASAN DISPERSI PEMANTULAN C. Datar Kaca Planpararel Lensa L. Cembung C. Cekung L. Cekung Prisma C.Cembung

9 Cahaya digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi.
Radiasi adalah sesuatu yang memancar  keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat. Cahaya dapat dilihat mata manusia. Cahaya termasuk  gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnetic. Getaran ini tegak lurus terhadap arah perambatan cahaya, sehingga cahaya termasuk gelombang transversal.  Cahaya matahari dapat merambat melalui ruang hampa. Kelajuan gelombang ini adalah   300 juta m/s. 

10 Berkas Cahaya Berkas sinar Sejajar (Divergen)
Berkas sinar menyebar (Konvergen) Berkas Sinar mengumpul

11 AKIBAT BERKAS CAHAYA MENIMBULKAN BAYANGAN
UMBRA (Bayangan-bayangan gelap) ruang gelap dibelakang benda yang tidak tembus cahaya sama sekali atau dilalui cahaya PENUMRA (bayangan-bayangan kabur) ruang gelap dibelakang benda tak tembus cehaya yang masih dilalui cahaya. (bayangan-bayangan tambahan dipinggir bayangan Umra)

12 Sifat Bayangan Maya/Semu Bayangan yang tidak dapat ditangkap di layar.
Pada pemantulan digambar oleh garis perpotongan yang putus-putus Nyata Bayangan yang dapat ditangkap oleh layar. Pada gambar pemantulan atau pembiasan digambarkan dengan perpotongan garis yang utuh

13

14 Pemantulan 1. Difus atau Baur
Pemantulan yang disebabkan oleh berkas sinar datang ke permukaan kasar atau tidak ratanya pemantulan cahaya yang kesegala arah. Pemantulan teratur Pemantulan yang disebakan oleh berkas sinar datang ke permukaan halus atau datar dan ratanya pemantulan cehaya ke satu arah.

15 Hukum Pemantulan Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar Besar sudut datang sama dengan sudut pantul Garis normal Sudut datang Sudut pantul

16 PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR
Sifat bayangan pada cermin datar : 1. Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda. 2. Bayangan yang terjadi sama tegak. Jarak benda sama dengan jarak bayangan 3. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda  menjadi bagian kirinya. 4. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar.

17 PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG
1. Sinar datang sejajar sumbu utama  dipantulkan  melalui titik focus.      2. Sinar datang  melalui titik focus  dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. 3. Sinar datang  menuju  titik pusat kelengkungan  cermin dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan juga.

18 s U Keterangan: M = Titik Pusat Kelengkungan Cermin
F = Titik fokus cermin O = Titik Optik cermin O – F = Jarak titik fokus Jarak O – F = jarak OM : 2 = Jark FM O – M = Jari-jari kelengkungan Cermin O – B = Jarak Benda O – B’= Jarak Bayangan A – B = Benda A – B = Tinggi Benda A’ – B’ = Tinggi Bayangan SU = Sumbu Utama Ruang I = Antara O dan F Ruang II = Antara F dan M Ruang III = Dibelakang M Ruang IV = Antara O dan U s U A’ A B

19 Rumus Cermin Cekung f = R 1 1 1 S1 h1 2 f S0 S1 S0 h0 = + M = M =
Dimana : f = focus atau titik api R = Jari-jari kelengkungan S0 = Jarak Benda S1 = Jarak bayangan M = Perbesaran h0 = Tinggi benda h1 = Tinggi bayangan Contoh Soal 1 soal 3 soal 2

20 PEMANTULAN PADA LENSA CEMBUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung : Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan  menuju titik focus Sinar datang  yang melalui titik  pusat lensa  ( 0 )  tidak mengalami pembiasan Sinar datang  melalui titik focus akan dibiaskan  sejajar sumbu utama

21 Rumus Cermin Cembung Fokus selalu Bernilai Negatif
R S h1 f S0 S S h0 f = = M = M = Dimana : F = focus atau titik api R = Jari-jari kelengkungan S0 = Jarak Benda S1 = Jarak bayangan M = Perbesaran h0 = Tinggi benda h1 = Tinggi bayangan Contoh Soal 1 soal 3 soal 2

22 PEMBIASAN Pembelokan arah rambat cahaya pada saat menembus dua medium yang berbeda yang ditembus cahaya. Pembiasan cahaya terjadi, karena cehaya lewat dua medium yang berbeda kerapatan

23 HUKUM PEMBIASAN CAHAYA
Sinar datang, garis normal  dan sinar bias terletak pada satu bidang datar. Perbandingan proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias adalah konstan

24 LENSA Benda bening (tembus cahaya) yang dibatasi oleh dua bidang lengkung. Lensa ada 2 macam : 1. Lensa Cekung 2. Lensa Cembung

25 LENSA CEKUNG Lensa ada 3 macam : 1. Lensa Cekung - Cekung
2. Lensa Cembung - Cembung 3. Lensa Cekung - Datar

26 LENSA CEMBUNG Lensa ada 3 macam : 1. Lensa Cembung - Cekung
2. Lensa Cembung - Cembung 3. Lensa Cembung - Datar

27 PEMBIASAN PADA LENSA CEKUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung: Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik focus F1

28 PEMBIASAN PADA LENSA CEKUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung: 2. Sinar datang  yang melalui titik  pusat lensa  ( 0 )  tidak mengalami pembiasan.

29 PEMBIASAN PADA LENSA CEKUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung: 3. Sinar datang  yang seolah-olah  menuju titik focus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.

30 PEMBIASAN PADA LENSA CEMBUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung : 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan  menuju titik focus

31 PEMBIASAN PADA LENSA CEMBUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung : 2. Sinar datang  yang melalui titik  pusat lensa  ( 0 )  tidak mengalami pembiasan

32 PEMBIASAN PADA LENSA CEMBUNG
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung : 3. Sinar datang  melalui titik focus akan dibiaskan  sejajar sumbu utama

33 PRISMA benda bening dari kaca berbentuk segitiga, prima dapat menimbulkan pemantulan sempurna Macam-macam prisma : 1. Prisma siku-siku sama kaki, yang bersudut 90 º dan 45 º 2. Prisma sama kaki bersudut 60º

34 DISPERSI Penguraian warna polikromatik (putih) menadi berbagai macam warna. ini disebabkan oleh karena indek bias tiap warna berbeda. Contoh : Pelangi, Prisma dapat mengurai warna pelangi MEJIKUHIBINIU

35 MATA SEBAGAI ALAT OPTIK
Bentuk mata menyerupai bola, pada bola mata terdapat benda bening yang disebut  lensa mata. Lensa mata bersifat tembus cahaya, dan berupa lensa cembung. Lensa mata berfungsi membiaskan sinar-sinar yang datang ke mata, dengan demikian  bayangan jatuh di retina mata. Syarat seseorang dapat melihat benda  adalah harus adanya cahaya

36 MATA SEBAGAI ALAT OPTIK
Syarat seseorang dapat melihat benda  adalah harus adanya cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda kemudian masuk ke mata kita melalui kornea  terus melewati lensa mata, dan akhirnya terbentuk bayangan  di retina. bayangan benda jatuh tepat dibintik kuning Bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.

37 MATA NORMAL Pada mata normal  memiliki titik dekat 25 Cm (PP = Punchtum Proximum) dan titik jauh ( Puncthum Remotum) tak terhingga.

38 Cacat Mata dan Kacamata
Cacat mata adalah gangguan penglihatan mata karena menurunnya daya akomodasi, tidak meratanya bidang kelengkungan  lensa mata,  dan terjadinya pengapuran pada lapisan kornea.

39 CACAT MATA ADA 3 : Pada cacat mata terjadi pergeseran titik
1. Rabun dekat (hipermetropi) Kacamata konvergen (positif) atau lensa cembung. 2. Rabun jauh (miopi) Kacamata divergen (negative) atau lensa cekung.

40 Contoh Cermin Cekung Sebuah benda yang tingginya 4 cm berdiri tegak di depan cermin cekung dengan jarak 60 cm, dan cermin ini memiliki jari-jari kelengkungan 80 cm a. Berapa jarak bayangannya b. Perbesaran bayangan c. Berpa Tinggi bayangannya bayangannya d. Lukisan bayangan dan sebutkan sifat-sifat

41 Penyelesaiannya Diketahui : ho = 4 cm, S0 = 60cm f = 1 R = 1 x 80 = 40 cm R = 80 cm 1 = f So S1 1 = S1 1 = S 1 = S 1 = = S1 = 120 cm S b. M = S = = 2 kali So c. M = h = h1 = M x ho = 2 x 4 = 8 cm ho

42 Soal 1. Cermin Cekung Cermin cekung berjari-jari 10 cm. Benda yang tingginya 2 cm letaknya 15 cm di depan cermin. tentukan : a. Jarak bayangan b. Pembesar

43 Penyelesaiannya a. Jarak Bayangan (S1) 1 = 1 + 1 f So S1 b. Pembesaran
diketahui : R = 10 cm f = R = 10 = 5 cm ho = 2 cm So = 15 cm a. Jarak Bayangan (S1) 1 = f So S1 1 = S1 1 = S 1 = = 2 S S1 = = 7,5 cm 2 b. Pembesaran M = S1 = 7,5 = 0,5 kali So 1,7 C. Tinggi bayangan M = h1 = h1 = M x ho = 0.5 x 2 = 8 cm h0

44 Soal 2. Cermin Cekung Cermin cekung berfokus 15 cm dapat menghasilkan bayangan 3 kali dari bendanya . Tentukan jarak benda dan jarak bayangannya!

45 Penyelesaiannya Jawab diketahui : f = 15 cm M = 3x
- Sehingga Jarak Benda (So) 1 = S1 diganti oleh 3S0 f So S1 1 = (samakan Penyebutnya) So S0 1 = So So 1 = ( Gunakan perkaliam silang) So 3So = 60 So = 60 = 20 cm 3 - maka jarak bayangan (S1) M = S1 So S1 = M x S0 = 60 cm Jawab diketahui : f = 15 cm M = 3x Terlebih dahulu mencari perbesaran (M) M = S1 So 3 = S1 = S1 = So So

46

47 Soal 3 Cermin Cekung Perhatikan diagram berikut ini ! OB = 20 CM
OM = 30 CM AB = 2 CM Tentukan bayangannya A B

48 Penyelesaiannya Jawab! OB = jarak benda (So) = 20 cm
OM = Jari-jari (r) = 30 cm Fokus (f) = R = 30 = 15 cm AB = Tinggi benda (ho) 2 cm Mencari perbesaran (M) M = S1 S0 M = 60 20 M = 3 x Terlebih dahulu mencari S1 1 = S f S0 1 = S 1 = S S1 = 60 = 60 cm 1 Sehungan Tinggi bayangan (h1) h1 = M x ho h1 = 3 x 2 = 6 cm

49


Download ppt "Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google