Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SISTIM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA (Penyelenggara Bank Indonesia)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SISTIM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA (Penyelenggara Bank Indonesia)"— Transcript presentasi:

1 SISTIM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA (Penyelenggara Bank Indonesia)

2 DASAR HUKUM : Peraturan Bank Indonesia no 12/5/PBI/2010 tanggal 12 Maret 2010 dan berlaku mulai 30 April 2010. PENGERTIAN KLIRING : Pertukaran Data Keuangan Elektronik dan atau warkat antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Pada prinsipnya DKE dengan Warkat adalah sama. DKE adalah fisik warkat yang diinputkan pada program SKN (Sistim Kliring Nasional) di komputer Bank peserta kliring yang hasilnya langsung on line dengan Bank Indonesia. Hasil dari inputan adalah berupa Daftar seluruh Warkat yang diinput tadi, sedangkan fisik warkat baru diserahkan ke Bank Indonesia pada siang hari.

3 WARKAT KLIRING : Alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas beban atau untuk keuntungan rekening nasabah atau Bank itu sendiri melalui Kliring, seperti : 1. Cek dan Bilyet Giro. 2. Nota Debet : warkat yang digunakan untuk menagih dana pada satu bank untuk keuntungan satu Bank lainnya.

4 PESERTA KLIRING : Bank yang terdaftar pada Penyelenggara Kliring Nasional (bank Indonesia) untuk mengikuti Kliring yang dibagi menjadi : Peserta Langsung : Peserta yang turut serta dalam pelaksanaan kliring secara langsung dengan menggunakan identitasnya sendiri, dengan syarat : - Kantor Cabang yang telah memperoleh ijin pembukaan kantor dari Bank Indonesia. - Kantor Cabang Pembantu (Capem) dari Bank yang kantor pusatnya berkedudukan di luar negeri yang telah memperoleh ijin pembukaan kantor dari Bank Indonesia. - Kantor Cabang Pembantu dari Bank yang kantor pusatnya berkedudukan di dalam negeri yang telah memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk beroperasi di Wilayah Kliring yang berbeda dari kantor cabang induknya.

5 Peserta Tidak Langsung :
Peserta yang turut serta dalam pelaksanaan kliring melalui dan menggunakan identitas peserta langsung yang menjadi induknya yang merupakan Bank yang sama, dengan syarat : - Kantor Cabang yang telah memperoleh ijin pembukaan kantor dari Bank Indonesia. - Kantor Cabang Pembantu dari bank yang kantor pusatnya yang berkedudukan di luar negeri yang telah memperoleh ijin pembukaan kantor dari Bank Indonesia. - Kantor Cabang Pembantu dari bank yang kantor pusatnya berkedudukan di dalam negeri yang telah dilaporkan kepada Bank Indonesia.

6 JENIS KLIRING : 1. Kliring Debet a. Kliring penyerahan : menyerahkan warkat Bank Lain (setelah sebelumnya warkat tersebut diinput di SKN untuk menjadi DKE). b. Kliring pengembalian : pemberitahuan penolakan oleh Bank Penerima apabila warkat tadi tidak dapat dibayar. c. Nota Debet : penagihan biaya antar Bank, mis : transfer dari Giro BI “Bank A” ke Giro BI “Bank B” karena Bank B kekurangan likuiditas. Kliring Kredit : a. Digunakan untuk transaksi transfer antar bank tanpa disertai penyampaian fisik warkat (paperless) ke Bank Indonesia. b. Aplikasi transfer yang dibuat Nasabah langsung diinput pada SKN untuk menjadi DKE. c. Pada Kliring Kredit, tidak ada tolakan dari Bank Penerima Kliring Kedit

7 PROSES KLIRING DEBET (atas perintah nasabah) :
Nasabah Bank Perbanas Surabaya menerima Bilyet Giro dari nasabah Bank Industri Surabaya senilai Rp BI SBY DKE (setiap ada permintaan Kliring dari nasabah) BG Bank Industri BG Bank Industri jam 15.00 maks jam 12.00 Bank Perbanas Surabaya Bank Industri Surabaya

8 Dalam hal ini : 1. Bank Perbanas sebagai Bank yang melakukan penagihan. 2. Bank Industri sebagai Bank yang harus melakukan pembayaran. 3. Mekanisme penyelesaian penagihan dan pembayaran tersebut dilakukan oleh Bank Indonesia. 4. Penyelesaian oleh Bank Indoensia dilakukan dengan cara melakukan pemindahbukuan dengan memotong Giro BI Bank Industri dan menambahkan pada Giro BI Bank Perbanas.

9 Kapan Bank Perbanas bisa secara efektif menggunakan Dana hasil
dari Kliring Debet tersebut ? Mekanisme : 1. Pemotongan saldo Giro Bank Industri dan penambahan saldo Giro Bank Perbanas oleh Bank Indoensia dilakukan pada hari yang sama saat menerima DKE dari Bank Perbanas, jurnal : dr. Giro Bank Industri cr. Giro Bank Perbanas 2. Bila keesokan harinya terjadi penolakan atas sebagian dari DKE kemarin, maka Bank Indonesia pada saat menerima pemberitahuan penolakan dari Bank Industri akan menjurnal : dr. Bank Perbanas cr. Giro Bank Industri

10 Sekalipun Bank Indonesia menerima fisik warkat dari Bank Peserta
Kliring dan rekap dari fisik warkat tersebut, namun jumlah dana yang akan diperhitungkan dalam menambah atau mengurang saldo Giro Bank Peserta Kliring adalah berdasarkan Data Keuangan Elektronik (DKE) yang diterima Bank Indoensia. Bagaimana bila terjadi selisih nominal antara fisik dengan DKE ? 1. Selisih Kurang (DKE < dari warkat) : Bank yang melakukan penyerahan warkat akan melakukan Kliring Debet (batch 2) kepada Bank Indonesia , mekanisme tetap melalui DKE tanpa diikuri penyerahan fisik. 2. Selsisih Lebih (DKE > dari warkat) : Bank Peserta Kliring akan mengirim Nota Debet kepada Bank Indonesia memalui DKE tanpa ada penyerahan fisik warkat.

11 PROSES KLIRING KREDIT (tanpa penyerahan fisik warkat)
Bgmn BRI mengetahui ada dana masuk ? DKE Melalui SKN Aplikasi Transfer dari nasabah Tab/Giro nasabah BRI

12 Proses Penerimaan Kliring Kredit :
1. DKE atas Kliring Kredit yang dikirim oleh Bank Peserta Kliring akan diterima oleh Bank Indonesia dikota yang sama dengan Bank pengirim. 2. Oleh Bank Indonesia setempat selanjutnya DKE tersebut diteruskan ke Bank Indonesia Pusat di Jakarta. 3. Bank Indonesia Pusat akan mengirimkan DKE kepada Kantor Pusat Bank Peserta Kliring yang menjadi Bank tujuan dari Kliring Kredit tersebut. 4. Kantor Pusat Bank Penerima Kliring Kredit akan menginput DKE tadi secara otomatis ke pada masing-2 Cabang tujuan (Bila Bank tersebut telah menggunakan sistem secara otomatis). 5. Bila belum dilakukan secara otomatis, maka Kantor Pusat akan mengirim DKE tadi ke masing-2 Cabang tujuan melalui .

13 PROSES KLIRING DEBET (atas perintah nasabah) :
Nasabah Bank Perbanas Surabaya menerima Bilyet Giro dari nasabah Bank Industri Surabaya senilai Rp BI SBY DKE (setiap ada permintaan Kliring dari nasabah) BG Bank Industri BG Bank Industri Bank Perbanas Surabaya Bank Industri Surabaya

14 JURNAL DI BANK PERBANAS SURABAYA :
Dr. RAK - Pusat Cr. Titipaan Kliring JURNAL DI BANK INDONESIA SURABAYA : Tidak ada jurnal …………… ?????? JURNAL DI BANK INDUSTRI SURABAYA: Dr. Giro Nasabah Cr. RAK - Pusat Keesokan hari, Bank Perbanas Surabaya mendapat kepastian pembayaran hasil Kliring dari Bank Industri Surabaya melalui Bank Indonesia Surabaya Dr. Titipan Kliring Cr. Tabungan / Giro (Nsbh)

15 JURNAL DI BANK PERBANAS PUSAT :
Dr. Giro Bank Indonesia Cr. RAK - SBY JURNAL DI BANK INDONESIA PUSAT : Dr. Giro Bank Industri Cr. Giro Bank Perbanas JURNAL DI BANK INDUSTRI PUSAT : Dr. RAK - SBY Cr. Giro Bank Indonesia

16 Bank Industri Cabang Surabaya juga mengkonfirmasikan pada Bank Industri Kantor Pusat bahwa Kliring Debet kemarin dapat dibayar atau bila terdapat tolakan menyebutkan nominal tolakan dan identitas warkat yang ditolak.

17 Nasabah Giro Bank Perbanas Surabaya menerima Cek senilai
Rp dari nasabah Bank Duta Surabaya, sedangkan nasabah Tabungan Bank Duta Surabaya menerima Bilyet Giro senilai Rp dari nasabah Bank Perbanas Surabaya.

18 Bank Perbanas Surabaya Bank Duta Surabaya
Bank Indonesia Surabaya Cek Bank Duta Cek Bank Duta BG BP BG BP Bank Perbanas Surabaya Bank Duta Surabaya

19 Jurnal di Bank Perbanas Surabaya :
Dr. RAK – Pusat Cr. Titipan Kliring Jurnal di Bank Indonesia Surabaya : - Jurnal di Bank Duta Surabaya : Dr. Giro (nsbh) Cr. RAK – Pusat Jurnal di Bank Perbanas Pusat : Dr. Giro Bank Indonesia Cr. RAK – Surabaya Jurnal di Bank Indonesia Pusat : Dr. Giro Bank Duta Cr. Giro Bank Perbanas Jurnal di Bank Duta Pusat : Dr. RAK – Surabaya Cr. Giro Bank Indonesia

20 Bagaimana bila kliring debet tersebut ditolak oleh Bank Pembayar (Bank Duta)

21 Tanggal 10/04 (saat penyerahan fisik warkat) :
Jurnal di Bank Perbanas Surabaya : Dr. RAK – Pusat Cr. Titipan Kliring Jurnal di Bank Indonesia Surabaya : - Jurnal di Bank Duta Surabaya : Ditolak dan bikin surat penolakan untuk keesokan hari diserahkan ke BI Surabaya Jurnal di Bank Perbanas Pusat : Dr. Giro Bank Indonesia Cr. RAK – Surabaya Jurnal di Bank Indonesia Pusat : Dr. Giro Bank Duta Cr. Giro Bank Perbanas Jurnal di Bank Duta Pusat : Dr. RAK – Surabaya Cr. Giro Bank Indonesia

22 Tanggal 11/04 (saat konfirmasi pembayaran / penolakan)
Bank Indonesia Surabaya : Menerima pemberitahuan penolakan dari Bank Duta Surabaya. Meneruskan informasi penolakan tersebut ke Bank Indonesia Pusat. Menyerahkan pemberitahuan penolakan kepada Bank Perbanas Surabaya. Tanggal 11/04 (saat konfirmasi pembayaran / penolakan) Jurnal di Bank Perbanas Surabaya : Dr. Titipan Kliring Cr. Rak - Pusat Jurnal di Bank Perbanas Pusat : Dr. RAK - Surabaya Cr. Giro Bank Indonesia Jurnal di Bank Indonesia Pusat : Dr. Giro Bank Perbanas Cr. Giro Bank Duta Jurnal di Bank Duta Pusat : Dr. Giro Bank Indonesia Cr. RAK - Surabaya


Download ppt "SISTIM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA (Penyelenggara Bank Indonesia)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google