Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Departemen dan Cabang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Departemen dan Cabang."— Transcript presentasi:

1 Departemen dan Cabang

2 Pencatatan Kegiatan di dalam Departemen
Pemilihan struktur Organisasi dan pembagian kegiatan dipengaruhi oleh faktor-faktor: Besar serta volume kegiatan usaha perusahaan. Macam kegiatan usaha. Letak geografis dari kegiatan usaha. Yang terpenting, pimpinan memerlukan laporan akuntansi yang berfungsi sebagai alat pembantu untuk perencanaan dan pengawasan terhadap usaha masing-masing. Laporan setiap aktivitas departemen hanya sebatas Laporan Laba/Rugi. Penerapan departemenisasi dalam catatan akuntansi tiap perusaah berbeda.

3 Dalam perusahaan dagang, jumlah laba kotor merupakan data terpenting dalam Laporan L/R  analisa dan kontrol mengenai biaya serta membantu pimpinan dalam mengarahkan aktivitas perusahaan agar dapat dicapai laba maksimal. Sebelum mencapai laba kotor dibuat terlebih adhulu pos-pos yang mempengaruhi laba kotor, yang dapat dilakukan dengan cara: Setiap departemen membuat perkiraan, dimana setiap transaksi langsung dicatat pada pos-pos yang telah disediakan per setiap departemen. Memakai satu perkiraan untuk tiap pos, kemudian pada waktu disusun laporan laba rugi akan dialokasikan ke setiap departemen.

4 Pos-pos penting yang harus dibagi-bagikan ke dalam setiap departemen untuk menetapkan laba kotor, antara lain: Persediaan barang dagangan Pembelian Penjualan Potongan tunai Retur penjualan dan potongan harga

5 Akuntansi untuk Kontor Pusat (KP) dan Cabang (KC) di Dalam Negeri

6 Untuk memperluas pemasaran dengan tujuan meningkatkan laba, maka salah satu alternatifnya yaitu mendirikan cabang maupun agen. Perbedaan antara cabang dan agen adalah sbb Keterangan Kantor Cabang Agen Persediaan Barang dagang ada, baik dibeli dari luar maupun kiriman dari Kantor Pusat tidak ada, tapi hanya ada brg sample dr KP Penjualan kpd pihak ketiga Dilakukan oleh Kantor pusat Syarat penjualan ditentukan Oleh Kantor Cabang (desentralisasi) Beban operasional dan Modal kerja ditentukan oleh KP, tapi agen hanya mengurus kas kecil

7 PT. ABADI bergerak dibidang distributor OHP
PT. ABADI bergerak dibidang distributor OHP. Pada tanggal 1 Oktober membuka agen di ATK. Sistem pencatatan persediaan periodikal. Kantor Pusat mencatat operasi agen dengan metode “R/L agen dihitung tersendiri”. Menggunakan sisitem dana tetap untuk kas kecil. Transaksi salama bulan Oktober 2001 adalah sbb : Kantor Pusat mengirim kas kepada agen sebesar Rp ,-. Penjualan melalui Agen secara kredit seharga Rp ,- Penagihan oleh kantor pusat atas piutang usaha agen Rp Beban yang dibayar oleh kantor pusat Rp Agen mempertanggungjawabkan pengeluaran dan menerima dana kas kecil sebesar Rp ,- Harga pokok barang yang dijual melalui agen adalah Rp ,- Diminta: buat jurnal dalam buku kantor pusat

8 Penyelesaian: (a) Dana kerja-agen ATK 1. 000. 000 Kas 1. 000
Penyelesaian: (a) Dana kerja-agen ATK Kas (b) Piutang Usaha Penjualan-agen ATK (c ) Kas Piutang Usaha (d) Beban-beban – agen ATK Kas

9 (e) Beban-beban – agen ATK 200.000
Kas (f) Harga Pokok Penj – agen ATK Pengiriman brg dag – agen ATK Akuntansi Cabang dengan Sistem Desentralisasi: Masalah Umum yang dibahas dalam akuntansi cabang meliputi : Pengiriman uang. Pengiriman barang dagang. Ongkos angkut barang dagang. Aktiva tetap. Pembebanan beban operasi.

10 Masalah pengiriman uang ke cabang.
Kantor Pusat mengirim uang tunai Rp ,- ke Kantor Cabang ‘B’ Jurnal pada buku Kantor Pusat. Kantor Cabang ‘B’ Kas Jurnal pada buku Kontor Cabang ‘B’ Kas Kantor Pusat

11 Kantor Cabang mengirim uang tunai Rp. 2. 000. 000,- ke Kantor Pusat
Kantor Cabang mengirim uang tunai Rp ,- ke Kantor Pusat. Jurnal pada buku Kontor Pusat. Kas Kantor Cabang ‘B’ Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’ Kantor Pusat

12 Masalah pengiriman barang dagang sistem pencatatan periodik.
Kantor Pusat mengirim barang dagang ke Kantor Cabang-B dan di nota sebesar Harga Pokok Rp ,-. Jurnal pada buku Kontor Pusat. Kantor Cabang – B Pengiriman BD ke KC ‘B’ Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’ Pengiriman BD dari KP Kantor Pusat

13 Sistem pencatatan Perpetual; Jurnal pada buku Kontor Pusat
Sistem pencatatan Perpetual; Jurnal pada buku Kontor Pusat. Kantor Cabang - B Persediaan Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’ Persediaan Kantor Pusat Berdasarkan contoh di atas, Kantor Cabang mengirim kembali barang dagang kepada Kantor Pusat sebesar Rp ,- . Pengiriman BD ke KC ‘B’ Kantor Cabang B

14 Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’ Kantor Pusat 10. 000
Jurnal pada buku Kantor Cabang ‘B’ Kantor Pusat Pengiriman BD dari KP Sistem pencatatan Perpetual; Jurnal pada buku Kontor Pusat. Persediaan Kantor Cabang-B Kantor Pusat Persediaan

15 Masalah Ongkos angkut barang dagang.
Ongkos angkut yang timbul dari pengiriman barang dagang antar pusat dan cabang dapat ditanggung oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang tergantung kebijaksanaan manajemen. Ongkos angkut ditanggung jawab tanpa menambah harga perolehan barang. Contoh : Kantor Pusat mengirimkan barang dagang ke Kantor Cabang ‘B’ dan dinota sebesar Harga Pokok yaitu Rp ,-. Kantor Pusat membayar ongkos Rp ,- dan ditanggung oleh Cabang. Pihak manajemen cabang tidak membebankan ongkos ini pada Harga Pokok barang yang diterimanya. Gunakan sistem pencatatan periodikal.

16 Jurnal pada buku Kantor Pusat.
Kantor Cabang ‘B’ Pengiriman BD ke KC ‘B’ Kas Jurnal pada buku Kontor Cabang ‘B’ Pengiriman BD dari KP Biaya angkut Kantor Pusat Bila pada contoh diatas, ongkos ditanggung oleh cabang dan dibebankan pada Harga Pokok. Pengiriman BD ke KC ‘B’

17 Jurnal pada buku Kontor Cabang ‘B’
Pengiriman BD dari KP Kantor Pusat Bila pada contoh (a) di atas, ongkos ditanggung oleh Kantor Pusat. Jurnal pada buku Kantor Pusat. Kantor Cabang ‘B’ Biaya angkut Pengiriman BD ke KC ‘B’ Kas Pengiriman BD dari KP Kantor Pusat

18 Masalah Aktiva Tetap Contoh 1. Aktiva tetap untuk operasi cabang dapat dicatat pada buku KP ataupun KC tergantung kebijaksanaan KP. 1/ KP mengirim AC yang dibeli tanggal 1/7-98 untuk dipakai di KC ‘B’, Harga Perolehan AC Rp ,- Akumulasi Penyusutan Rp ,-. 1/ KP membeli komputer untuk operasi KC ‘B’ secara tunai Rp ,-. 1/ KC ‘B’ membeli kendaraan secara tunai Rp ,-. Jurnal pada buku KP yaitu : 1/ Tidak ada jurnal

19 1/3-2011 Komputer 12. 000. 000 Kas 12. 000. 000 1/4-2011 Kendaraan 60
1/ Komputer Kas / Kendaraan KC ‘B’ Jurnal pada buku KC ‘B’ yaitu : 1/ Tidak ada jurnal 1/ Tidak ada jurnal 1/ KP Kas

20 Contoh di atas bila aktiva tetap dicatat pada buku KC ‘B’ adalah : Jurnal pada buku KP: 1/ KC ‘B’ Akum. Peny. AC AC / KC ‘B’ Kas / Tidak ada jurnal

21 Jurnal pada buku KC ‘B’ 1/1-2011 AC 5. 000. 000 Akum. Peny. AC 1. 250
Jurnal pada buku KC ‘B’ 1/ AC Akum. Peny. AC KP / Komputer KP / Kendaraan Kas

22 Pembebanan beban operasi
KP mengirim nota atas pembebanan beban penyusutan aktiva tetap yang dipakai KC ‘B’ dimana aktiva tetap dicatat pada buku KP. Berdasarkan contoh 1 terdahulu pada tanggal 31 Desember 2011 KP mengirim nota dengan rincian sbb : Penyusutan AC Penyusutan Komputer Maka jurnal pada buku KP yaitu : KC ‘B’ Akumulasi Penyusutan AC Akumulasi Penyusutan Komputer

23 Jurnal pada buku KC ‘B’ yaitu : Beban Penyusutan AC 2. 500
Jurnal pada buku KC ‘B’ yaitu : Beban Penyusutan AC Beban Penyusutan Komputer KP


Download ppt "Departemen dan Cabang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google