Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TRI SEPTANTI, 3250405057 APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK ANALISIS KAWASAN BAHAYA LONGSORAN DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TRI SEPTANTI, 3250405057 APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK ANALISIS KAWASAN BAHAYA LONGSORAN DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO."— Transcript presentasi:

1 TRI SEPTANTI, 3250405057 APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK ANALISIS KAWASAN BAHAYA LONGSORAN DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : TRI SEPTANTI - NIM : 3250405057 - PRODI : Geografi - JURUSAN : Geografi - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : tan2_girl pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Drs. Sriyono, M.Si - PEMBIMBING 2 : Drs. Heri Tjahjono, M.Si - TGL UJIAN : 2009-08-10

3 Judul APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK ANALISIS KAWASAN BAHAYA LONGSORAN DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

4 Abstrak Indonesia, sejak tahun 2000 banyak wilayah yang berbukit-bukit mengalami longsoran, yang terjadi selama musim hujan. Peningkatan bencana longsoran yang terus terjadi dari tahun ke tahun. Kecamatan Kaligesing merupakan bagian dari Kabupaten Purworejo juga mempunyai kawasan bahaya longsoran karena pernah terjadinya longsoran di wilayah ini. Pada tahun 2000 longsoran di Kecamatan Kaligesing mengakibatkan korban jiwa maupun harta benda. Kecamatan Kaligesing mempunyai karakteristik lahan dengan topografi bergelombang, berbukit hingga bergunung-gunung dengan ketinggian tempat bervariasi dari lereng yang landai sampai dengan sangat terjal. Permasalahan yang dikaji adalah: (1) Bagaimana variasi zona kawasan bahaya longsoran di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo? (2) Faktor-faktor apa yang menyebabkan Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo mempunyai kawasan bahaya longsoran? (3) upaya apa yang dilakukan pemerintah dan penduduk setempat untuk mencegah terjadinya longsoran di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo? Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk (1) Mengetahui zona kawasan bahaya longsoran di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. (2) Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo mempunyai kawasan bahaya longsoran. (3) Mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah dan penduduk setempat untuk mencegah terjadinya bahaya longsoran di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo, populasi penelitian yang digunakan adalah unit medan seluruh wilayah di Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Unit medan diperoleh dari hasil overlay peta kemiringan lereng, geologi, bentuklahan dan jenis tanah, dari hasil overlay keempat peta menghasilkan 52 unit medan. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik area sampling didasarkan pada wilayah yang mempunyai genesis bentuklahan, kemiringan lereng, geologi dan jenis tanah yang sama atau hampir sama diwakili dengan satu sampel, sehingga diperoleh 15 sampel dari 52 unit medan. Variabel penelitian yang digunakan mencakup kondisi karakteristik medan yaitu, kondisi lereng, kondisi tanah, kondisi batuan, proses geomorfologi, kondisi air tanah/hidrologi, kondisi lahan dan curah hujan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi langsung, wawancara, dokumentasi dan studi interpretasi. Analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, analisis unit medan dan metode analisis Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Kaligesing terdapat tiga zona kawasan bahaya longsoran, yaitu 12 unit medan zona kawasan bahaya longsoran rendah dengan luas wilayah 3,2 km², 22 unit medan zona kawasan bahaya longsoran sedang dengan luas wilayah 49,32 km² dan 18 unit medan zona kawasan bahaya longsoran tinggi dengan luas wilayah 22,2 km². Faktor-faktor penting yang menyebabkan kawasan bahaya longsoran adalah faktor fisik medan yang meliputi kemiringan lereng, permeabilitas tanah, struktur perlapisan batuan, tingkat pelapukan batuan, kedalaman pelapukan batuan, penggunaan lahan, dan curah hujan. Upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah dan penduduk setempat, antara lain dengan teknik pendekatan vegetatif, menanam jenis tanaman berakar dalam, kontruksi bangunan untuk pemukiman yang berada di lembahlembah lereng rata-rata menggunakan batu-bata sebagian untuk penahan material longsoran, menghindari pemotongan tebing, menghindari pemukiman di lerenglereng landai sampai dengan terjal, penghijauan hutan dan terasering digunakan dilahan usaha tani berupa sawah. Saran yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) bagi Penduduk Kecamatan Kaligesing khususnya dan masyarakat luas lainnya, dalam mendirikan bangunan untuk pemukiman sebaiknya menghindari zona kawasan bahaya longsoran tinggi dan apabila telah mendirikan pemukiman, penduduk dianjurkan selalu waspada terhadap longsoran, terutama pada musim penghujan, menghindari pemotongan tebing untuk suatu kegiatan yang kurang bermanfaat dan penggunaan lahan digunakan sesuai dengan fungsinya. 2) bagi pemerintah, hendaknya aktif mengadakan sosialisasi terhadap suatu wilayah yang merupakan kawasan rentan terhadap bahaya longsoran, untuk menghindari terjadinya longsoran sehingga penanganan secara dini dapat dilakukan. 3) bagi peneliti selanjutnya, diharapkan peneliti selanjutnya dapat mendukung atau melanjutkan penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih detail serta luas dan apabila terjadi kesalahan yang dilakukan penulis pada penelitian ini, maka dilakukan upaya pembetulan agar penelitian selanjutnya lebih bermanfaat.

5 Kata Kunci SIG, kawasan bahaya longsoran.

6 Referensi Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Budiyanto, Eko. 2002. Sistem Informasi Geografis dengan Menggunakan Arc View GIS. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Charter, Agtrisari. 2003. Desaian dan Aplikasi Sistem Informasi Geogarfis. Jakarta: Gramedia. Hardiyatmo Christady, Hary. 2006. Penganganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pangluar, D, dan Suroso D. 1985. Petunjuk Penyelidikan dan Penanggulangan Gerakan Tanah. Bandung: Departemen Pekerjaan Umum. Prahasta, Eddy. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika. Rayes, Lutfi. 2006. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: Andi. Malikhah, Siti. 2006. Evaluasi Kesesuaian lahan untuk pemukiman griya harapan. Griya waleri makmur asri dan griya condong laras di kecamatan waleri kabupaten Kendal. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Semarang Mustofa, Bisri. Dan Inung Sektiyawan. 2007. Kamus Lengkap Geografi. Yogyakarta: Panji Pustaka. Samodra, G. 2008. Studi Geomorfologi Penilaian Kerentanan Longsor Dengan Menggunakan Metode Heuristik-Statistik di DAS kayangan Kulonprogo. Skripsi. Fakultas Geografi. UGM. Yogyakarta Suharso. Dan Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya. Sumaatmadja, Nursid. 1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan. Bandung. Alumni. Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi. Tjahjono, Heri. 2003. Kerentanan Medan Terhadap Longsoran dan Stabilitas Lereng di Daerah Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang (Suatu Aplikasi Pendekatan Survei Medan). Tesis, Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta. Tika, Moh Pabundu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Sinar Grafika Offset. http: //www.kedaulatanrakyat.com. Bencana Alam. 31 Desember 2007. http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Pedoman-Wawancara.html 2004. BAPPEDA Kabupaten Purworejo. Purworejo 2007. Kecamatan Kaligesing Dalam Angka 2007. Purworejo: BPS. 2008. Kanwil Pertanahan Propinsi Jawa Tengah 2008. Pedoman Penulisan Skripsi FIS. Semarang : FIS UNNES.

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "TRI SEPTANTI, 3250405057 APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK ANALISIS KAWASAN BAHAYA LONGSORAN DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google