Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FISIKA II.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FISIKA II."— Transcript presentasi:

1 FISIKA II

2 Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

3 Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut. Gaya gerak listrik yang timbul pada ujung-ujung penghantar karena adanya perubahan medan magnetic disebut gaya gerak listrik induksi (GGL Induksi) atau arus induksi.

4 Arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet memberikan gaya pada arus listrik atau muatan listrik yang bergerak. Jika arus listrik mampu menghasilkan medan magnet, apakah medan magnet mampu menghasilkan arus listrik?

5 Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah gejala munculnya arus listrik induksi pada suatu penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet

6 U S

7 Fluks Magnetik Fluks magnet yaitu banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu bidang atau luas.

8 GGL Induksi Gaya gerak listrik induksi (GGL induksi) adalah energi per muatan yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dalam loop kawat.

9 Cara menimbulkan GGL Induksi
Menggerakkan magnet masuk keluar kumparan Memutar magnet di depan kumparan

10 G dc Memutus mutus arus pada kumparan primer yang didekatnya terdapat kumparan sekunder

11 G AC Mengalirkan arus listrik bolak balik pada kumparan primer yang di dekatnya terdapat kumparan sekunder.

12 Arah arus listrik induksi
Arah arus lisrik induksi dapat ditentukan dengan hukum Lents : Arah arus listrik induksi sedemikian rupa sehingga melawan perubahan medan magnet yang ditimbulkan. S U U S S U G

13 Kutub Utara magnet bergerak mendekati kumparan
S U U S Arah arus listrik induksi G

14 S U U S Kutub Utara magnet bergerak menjauhi kumparan
Arah arus listrik induksi G

15 Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
1. GGL Induksi sebanding dengan kecepatan perubahan flug magnet. G S U G

16 Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
1. GGL Induksi sebanding dengan jumlah lilitan G S U G

17 Hukum Faraday “Besar gaya gerak listrik (GGL) pada suatu kumparan berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnet persatuan magnet.”

18 Apabila magnet digerakkan mendekati atau menjauhi kumparan, maka akan terjadi perubahan garis-garis gaya magnet yang akan menghasilkan gaya gerak listrik induksi yang besarnya :

19 GGL Induksi akibat perubahan induksi magnet (B)
GGL Induksi akibat perubahan luar (A) GGL Induksi akibat perubahan sudut bidang (ϴ)

20 Induktansi Diri (L) Induktansi diri pada kumparan Solenoida
“setiap terjadi perubahan jumlah garis gaya pada kumparan, maka akan timbul arus listrik” Induktansi diri pada kumparan Solenoida Induktansi diri pada kumparan Toroida GGL Induktansi diri Induktansi diri pada kumparan

21 Energi Induktor Generator AC

22 Contoh Penerapan GGL

23 1. Dinamo AC Bentuk gelombang AC V t

24 2. Dinamo dc Bentukgelombang dc V t

25 3. Dinamo Sepeda Roda dinamo Sumbu dinamo Magnet Inti besi kumparan

26 4. Transformator Bagian utama Transformator Sumber Tegangan AC
Kumparan primer Kumparan sekunder Kumparan primer Kumparan sekunder Inti besi Inti besi

27 Soal Latihan Sebuah kumparan yang memiliki jumlah lilitan 300 lilitan bila terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet di dalam kumparan dari 3000 Wb menjadi 1000 Wb dalam setiap menitnya tentukan besar ggl induksi yang dihasilkan ?

28 Rangkaian Listrik Sederhana

29 Rangkaian Seri Beberapa hambatan bila disusun seri akan memiliki hambatan lebih besar namun tegangan pada masing-masing hambatan menjadi lebih kecil.

30 Hambatan Pengganti Beberapa hambatan yang disusun seri dapat diganti dengan hambatan sebesar jumlah semua hambatan tersebut R1 R2 R3 R R = R1 + R2 + R3

31 Contoh R1 R2 R3 Bila R1 = 30 Ohm, R2 = 40 ohm dan R3= 10 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian di atas? Jawab : Karena rangkaian seri, maka R = R1 + R2 + R3 R = R = 80 ohm

32 Tegangan pada rangkaian seri
V1 V2 V3 V V = V1 + V2 + V3

33 Kuat arus pada rangkaian seri
I = I1 = I2 = I3

34 Sifat rangkaian seri

35 Rangkaian Paralel

36 Rangkaian Paralel Bila beberapa hambatan disusun secara paralel maka hambatan totalnya menjadi lebihkecil dari masing-masing hambatan, tetapi tegangannya tetap

37 Hambatan pengganti pada rangkaian paralel
1 R 1 R1 1 R2 1 R3 = + +

38 Karena rangkaiannya adalah paralel maka:
Contoh R2 R3 R1 Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian diatas? Jawab Karena rangkaiannya adalah paralel maka: 1 R 1 R1 1 R2 1 R3 30 6 = + + R = 1 R 1 10 1 15 1 30 = R = 5 ohm 1 R 30 = 6 30 = =

39 Tegangan pada rangkaian paralel
V3 V2 V1 V V = V1 = V2 = V3

40 Kuat arus pada rangkaian paralel
I = I1 + I2 + I3

41 Sifat rangkaian paralel

42 Sifat Rangkaian Paralel

43 Rangkaian campuran 30 Ω Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping? 10 Ω 5 Ω 15 Ω jawab 1 Rp 1 30 1 15 = 10 Ω Rp 5 Ω 1+2 30 = R = 10 + Rp + 5 3 30 = R= 30 3 Rp = R = 25 Ω Rp = 10Ω

44 Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping?
8 Ω 7 Ω Rs2 = 30 ohm 1 R 1 Rs1 1 Rs2 = 20 Ω 10 Ω = Rs1 + 1 30 = 3 30 = Rs2 Jawab Rs1 = 8 + 7 30 3 R = Rs1 = 15 ohm R = 10 ohm Rs2 =

45 Sekian


Download ppt "FISIKA II."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google