Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pendekatan Terapi Interdisiplin dalam Tatalaksana Kasus Geriatri

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pendekatan Terapi Interdisiplin dalam Tatalaksana Kasus Geriatri"— Transcript presentasi:

1 Pendekatan Terapi Interdisiplin dalam Tatalaksana Kasus Geriatri
Dr. Rose Dinda Martini, SpPD

2 Pendahuluan Peningkatan usia harapan hidup Transisi demografik
Transisi epidemiologik Masalah kesehatan individu dan komunitas akan berubah Pendekatannya akan berbeda

3 Fertility decline and population ageing in Asia, 1950-2050

4 Life expectancy at birth (years)
Japan Singapore China Indonesia Vietnam

5 Ageing in Vietnam, China, Japan and Indonesia
Population 60+ (millions) Vietnam 6 (7.5%) 13 (12.6%) 29 (23.5%) Japan 29 (23.2%) 43(35.1%) 46 (42.3%) Indonesia 16 (7.6%) 38 (12.8%) 70 (22.3%) China 129 (10.1%) 287 (19.5%) 437 (29.9%)

6 Transisi Demografik Penurunan angka kematian
Perbaikan kondisi sosial-ekonomi Sarana perumahan, sanitasi dan higiene Perbaikan nutrisi Tingkat fertilitas menurun

7 Transisi Epidemiologi
Jumlah usia lanjut meningkat  Jenis penyakit yang sering pada usia lanjut juga akan meningkat Misalnya: DM, hipertensi, PJK, kanker dsb. Dibutuhkan teknologi kedokteran yang lebih tinggi Biaya tak cukup Masih terbebani masalah gizi kurang dan infeksi pada bayi-balita-bumil Jumlah warga muda / usia produktif tetap Tingkat beban / 1 orang usia produktif bertambah

8 Transisi Epidemiologi
Jenis masalah kesehatan pada pasien geriatri akan >>> Acute confusional state Postural instability / falls Pressure ulcer Immobilization Demensia, Parkinson Depression Incontinence

9 Sistem Pelayanan Kesehatan
Karena sistem interdisiplin membutuhkan kerja sama intens berbagai disiplin  diperlukan Tim Terpadu Geriatri Anggota inti : Penyakit Dalam Rehab. Medik Psikiatri Keperawatan Ahli gizi Tim rehabilitasi

10 Tak mau makan sejak tiga hari yll. Badan terasa lemas
CONTOH KASUS Tak mau makan sejak tiga hari yll. Badan terasa lemas Tidak mau keluar kamar Hanya berbaring saja di tempat tidur Semakin lemas Mata terpejam, mengompol Dibawa ke rumah sakit Perempuan 75 tahun Insufisiensi koroner inferior NIDDM underweight Asma bronkiale OA genu bilateral Osteoporosis Dislipidemia IMOBILISASI DEKUBITUS ATROFI OTOT

11 Tak mau makan sejak tiga hari yll. Badan terasa lemas
DALAM CONTOH KASUS TADI: Tak mau makan sejak tiga hari yll. Badan terasa lemas Tidak mau keluar kamar Hanya berbaring saja di tempat tidur Semakin lemas Mata terpejam, mengompol Dibawa ke rumah sakit Perempuan 75 tahun Insufisiensi koroner inferior NIDDM underweight Asma bronkiale OA genu bilateral Osteoporosis Dislipidemia IMOBILISASI DEKUBITUS ATROFI OTOT TROMBOSIS VENA DALAM, AMPUTASI EMBOLI PARU KEMATIAN

12 Melihat kompleksitas masalah
maka diperlukan teknik pendekatan yang khusus untuk pasien usia lanjut HOLISTIK INTERDISIPLIN PARIPURNA

13 Contoh HOLISTIK Status kognitif Status psikologik Status fungsional
Kondisi sosial

14 BERBAGAI JENIS PENDEKATAN TERHADAP PASIEN

15 Model hubungankerja antar disiplin
Model unidisiplin Model paradisiplin Model multidisiplin Model interdisiplin Model pandisiplin

16 Model hubungankerja antar disiplin
Hal penting dalam menilai hubungan kerja sama antar disiplin: Mengetahui & memahami adanya disiplin/bidang ilmu lain yang terkait/ikut berperan, bobot kebersamaan saat membuat perencanaan, klasifikasi peran masing-masing. Terjalin kerjasama dan keakraban masing-masing anggota disiplin dalam kegiatan sehari-hari. Ranah perluasan ilmu & ketrampilan yang dimiliki-dan akan diterapkan- merupakan yang paling komprehensif, terdapat keinginan untuk memikul beban berat bersama, hasrat untuk saling berbagi pengalaman & pengetahuan

17 Model hubungankerja antar disiplin
KARAKTERISTIK UNIDISIPLIN Keberadaan disiplin lain tidak dipahami Tidak ada kerjasama dengan bagian lain PARADISIPLIN Disiplin lain mulai ikut berperan namun baru sebatas menyampaikan informasi MULTIDISIPLIN Setiap bagian sudah ikut berperan cukup besar , melakukan perencanaan pengelolaan bersama Setiap bagian beraktivitas berdasarkan batasan ilmunya. Konseptual & operasional : terpisah-pisah INTERDISIPLIN Menyadari adanya tumpang tindih kompetensi & menerapkan dalam praktek sehari-hari. Menemu kenali keunikan peran berbagai disiplin yang tidak bisa diabaikan dan merupakan modal bersama PANDISIPLIN Merasa tahu semua hal tentang pengobatan geriatri Ditangani sendiri, tidak mersa perlu bantuan disiplin lain

18 Unidisiplin Setiap disiplin membuat rencana, bekerja dan mendapatkan pengalaman sendiri – sendiri tanpa memperhatikan adanya disiplin ilmu lain Misal : IPD tidak mau konsultasi ke psikiatri

19 Para-disiplin Setiap disiplin membuat rencana, bekerja dan mendapatkan pelayanan sendiri – sendiri, namun sudah menyadari adanya disiplin ilmu lain yang bisa berperan. Bisa membaca catatan medik, namun tidak ada komunikasi secara langsung Contoh : dari poli spesialis ke poli spesialis lain pasien di ‘ping-pong’ Residen tidak punya waktu untuk melihat perjalanan penyakit pasien, yaitu hanya saat itu saja yang ada di depan mata, hanya mengembangkan diri sesuai subdisiplin

20 Paradisiplin INTERNIST NEUROLOGI FARMASI

21 Multi-disiplin Berbagai bidang ilmu berupaya mengintegrasikan pelayanan untuk kepentingan pasien. Namun setiap disiplin membatasi diri secara ‘tegas’ untuk tidak memasuki ranah ilmu lain Contoh : IPD mau berdiskusi dengan rehab medik namun tidak mau turut campur dalam edukasi rehabilitasi kepada pasien

22 Multidisiplin Ilmu Penyakit Dalam INTERNIST Ilmu Saraf NEUROLOGI
Ilmu Farmasi FARMASI

23 Pan-disiplin Seorang klinisi menganggap dirinya mampu mencakup semua bidang lain yang berhubungan dengan usia lanjut. Klinisi tersebut belajar disiplin ilmu lain namun tidak menganggap perlu orang lain, semua bisa dikerjakan sendiri. Contoh : IPD belajar tentang psikiatri, rehab, dll dan melakukan terapi di semua bidang sendirian

24 Inter-disiplin Berbagai bidang ini melakukan perencanaan, bekerja dan mendapatkan pengalaman dengan penuh kesadaran adanya tumpang tindih dengan disiplin ilmu lain, dan ada saling keterkaitan. Peran dan tanggung jawab tidak kaku, dapat beralih sesuai dengan perkembangan.

25 Interdisiplin INTERNIST PASIEN NEUROLOGI FARMASI

26 Model hubungankerja antar disiplin
Mengapa interdisiplin? Menangani pasien geriatri butuh ketrampilan khusus yang menuntut pemahaman bahwa: Perjalanan penyakit lazim bersifat interdependensi Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah juga bersifat interdepedensi

27 Ronde Tim Terpadu Geriatri Rumah Sakit

28 Terima Kasih


Download ppt "Pendekatan Terapi Interdisiplin dalam Tatalaksana Kasus Geriatri"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google