Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SUNARI, 3501405500 BUDAYA SPIRITUAL PETILASAN- PETILASAN DI GUNUNG SELOK DALAM KONTEKS PEMAKNAAN OLEH MASYARAKATNYA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SUNARI, 3501405500 BUDAYA SPIRITUAL PETILASAN- PETILASAN DI GUNUNG SELOK DALAM KONTEKS PEMAKNAAN OLEH MASYARAKATNYA."— Transcript presentasi:

1 SUNARI, 3501405500 BUDAYA SPIRITUAL PETILASAN- PETILASAN DI GUNUNG SELOK DALAM KONTEKS PEMAKNAAN OLEH MASYARAKATNYA

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : SUNARI - NIM : 3501405500 - PRODI : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi - JURUSAN : SOSIOLOGI & ANTROPOLOGI - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : sunari_mura pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Drs. Juhadi, M.Si - PEMBIMBING 2 : Drs. Totok Rochana, MA - TGL UJIAN : 2009-08-27

3 Judul BUDAYA SPIRITUAL PETILASAN-PETILASAN DI GUNUNG SELOK DALAM KONTEKS PEMAKNAAN OLEH MASYARAKATNYA

4 Abstrak Petilasan-petilasan di Gunung Selok merupakan salah satu tempat keramat yang banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Hal ini terlihat dari ramainya petilasan-petilasan di Gunung Selok pada waktu-waktu tertentu. mengunjungi petilasan leluhur adalah bentuk perilaku religi. Mereka yang datang mempunyai maksud dan tujuan serta motivasi yang berbeda-beda. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah permasalahan tunggal, yaitu bagaimana pemaknaan budaya spiritual petilasan-petilasan di Gunung Selok Oleh masyarakatnya, dikaji melalui etnografi dan dikaitkan dengan antropologi agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan budaya spiritual petilasanpetilasan di Gunung Selok Oleh masyarakatnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Karang Benda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Subjek penelitian ini adalah pamong budaya Cilacap (Bapak Kasiyanto), masyarakat Desa Karang Benda, dan masyarakat pendukung budaya spiritual petilasan-petilasan di Gunung Selok atau Peziarah. Informan kunci pada penelitian ini adalah beberapa kuncen Petilasan-petilasan Di Gunung Selok, sedangkan informan pendukung lainnya yaitu perangkat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Karang Benda. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diuji keabsahannya melalui triangulasi data dengan sumber. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis domain/gambaran umum dan menyeluruh, analisis taksonomi/data wawancara dan observasi, dan analisis komponensial/ cross check data. Hasil penelitian, yaitu di Gunung Selok terdapat banyak petilasanpetilasan dari puncak hingga kaki bukit, yang dianggap oleh masyarakat pendukungnya sebagai tempat yang sacred. Petilasan tersebut antara lain Jambe Lima, Jambe Pitu, Makam Kyai Somalangu, Petilasan Kaki Bima, Kendran dan kawasan gua-gua yang dikeramatkan seperti Gua Naga Raja, Rahayu, Ratu, Sribolong dan Pakuwaja dan lain-lain. Tindakan spiritual mengunjungi petilasanpetilasan tersebut merupakan bentuk perilaku religi orang Jawa, dengan penghormatan terhadap arwah leluhur dengan cara melakukan ritual yang dilengkapi sesajen. Para peziarah datang dengan tujuan, motivasi dan makna ritual yang berbeda-beda. Keberadaan petilasan-petilasan di Gunung Selok mempunyai pemaknaan sendiri-sendiri oleh kacamata masyarakat pendukungnya yang percaya akan memperoleh sesuatu yang diinginkan setelah mereka sowan tergantung ”apa yang diminta dan kepentingannya”. Sedangkan masyarakat sekitar memaknai adanya petilasan-petilasan di Gunung Selok untuk mengais rejeki dengan membuka usaha warung makan, pemandu peziarah, menyewakan perahu, senter, tikar, dan sebagainya. Jadi, ada fungsi spiritual dan fungsi sosialnya. Simpulan dari penelitian ini, yaitu Dewasa ini masih ada sebagian orang yang masih melakukan usaha-usaha melalui cara laku mistis untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun spiritual dengan mendatangi tempattempat tertentu yang dianggap mempunyai nilai-nilai yang sakral. Petilasanpetilasan di Gunung Selok tersebut mempunyai latar belakang sejarah atau mitologi tentang asal usul tempat tersebut, ada makna yang dapat memberikan nuansa spiritual pada tempat tersebut, dan ada masyarakat pendukungnya yang mengelola serta menjaga kelestariannya. Dilihat dari sisi potensi alamnya maupun dari sisi lainnya Gunung Selok cukup banyak mempunyai nilai budaya dan spiritual yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah dengan kerja sama bersama masyarakat membuat satu paket wisata kebudayaan atau spiritual, mengenai sarana dan prasarana sebaiknya Pemda setempat membenahi khususnya yaitu masalah jalan yang masih berbatu dan lapangan parkir yang kurang luas, dan untuk budaya lisan dalam masyarakat bisa juga dibukukan.

5 Kata Kunci Etnografi, Budaya Spiritual, Pemaknaan Masyarakat

6 Referensi Anonim. 1975. Buku Sejarah Cilacap. Cilacap : Pemda Asiarto, Luthfi. 2005. Tempat-Tempat Spiritual di Propinsi Sulawesi Selatan. Makasar : Disbudpar Baal, J Van. 1988. Sejarah dan Pertumbuhan Teori Peneliti Budaya (hingga dekade 1970). Jakarta : Gramedia Bastomi, Suwaji. 2000. Laku Budaya Jawa. Semarang : UNNES Press Brata, Nugroho Trisnu. 2008. PT Freeport & Tanah Adat Kamoro Kajian Teori- Teori Antropologi. Semarang : Unnes Press Geertz, Clifford. 1992. Kebudayaan dan Agama. Yogyakarta : Kanisius Dinas Pariwisata. 2008. Come and See The Real Cilacap. Cilacap : Diparta Endraswara, Suwardi. 2004. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta : Cakrawala -------------------------. 2003. Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : Cakrawala Firth, R. 1963. Ciri-ciri dan Alam Hidup Manusia Suatu Pengantar Antropologi Budaya. Bandung : Sumur Hadikusuma, Hilman. 1993. Antropologi Agama Bagian I. Bandung : Citra Aditya Bakti Hadikoesoema, Soenandar. 1985. Filsafat Kejawaan. Jakarta : Yudhagama Harjosuwarno, Sunarso. 1994. Manusia dan Dunianya. Yogyakarta : Kanisius Haviland, William A. 1985. Antropologi Jilid II. Terjemahan Rg. Soekadijo. Jakarta : Erlangga Koentjaraningrat. 1972. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian Rakyat --------------------. 2002. Pengantar Antropologi II : Pokok-Pokok Etnografi. Jakarta : Aksara Baru --------------------. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka --------------------. 2002. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia Poespowardojo, Soerjanto. 1993. Strategi Kebudayaan Suatu Pendekatan Filosofis. Jakarta : Gramedia Priyadi, Sugeng. 2002. Banyumas Antara Jawa dan Sunda. Semarang : Mimbar Minsarwati, Wisnu. 2002. Mitos Merapi dan Kearifan Ekologi Menguak Bahasa Mitos dalam Kehidupan Masyarakat Jawa Pegunungan. Yogyakarta : Kreasi Wacana Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya Mulder, Niels. 1981. Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional. Yogyakarta : UGM Press ----------------. 1983. Kebatinan dan Hidup Sehari-hari Orang Jawa. Jakarta : Gramedia Spradley, James. P. 1997. Metode Etnografi. Terjemahan Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta : Tiara Wacana Sujamto. 1992. Refleksi Budaya Jawa. Semarang : Dahara Prize Susanto, Hari P.S. 1987. Mitos Menurut Pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta : Kanisius Suseno, Franz Magnis. 2003. Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan hidup Jawa. Jakarta : Gramedia Peursen, C.A Van. 1976. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "SUNARI, 3501405500 BUDAYA SPIRITUAL PETILASAN- PETILASAN DI GUNUNG SELOK DALAM KONTEKS PEMAKNAAN OLEH MASYARAKATNYA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google