Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Akuntansi Kas dan Bank, dan Akuntansi Persediaan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Akuntansi Kas dan Bank, dan Akuntansi Persediaan"— Transcript presentasi:

1 Akuntansi Kas dan Bank, dan Akuntansi Persediaan
Oleh : Icha Fajriana S.I.A

2 1. Kas Dan Bank Kas : Alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Bank : sisa rekening giro perusahaan di bank yang dapat digunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Adapun yang bukan termasuk kas & bank yaitu dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu seperti : perangko, cek mundur, cek kosong, rekening giro pada bank luar negeri yang tidak dapat segera dibayar.

3 Kas Dan Bank ..lanjutan Bunga rekening giro :
Akuntansi Komersial : dicatat sebagai penghasilan Akuntansi Fiskal : tidak dicatat sebagai penghasilan, karena bunga sudah dikenakan PPh dengan tarif final 20% dan tidak boleh digabung dengan penghasilan yang lain (dikenakan tarif umum). Sehubungan dengan pajak final, pencatatan atas pendapatan bunga secara fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang diterima, yaitu pendapatan bunga dikurangi dengan PPh pasal 4 ayat (2) atas bunga

4 PP mengenai bunga bank:
PP No.31 Tahun 2000 dan KMK-51/KMK.04/2001 Penghasilan dalam bentuk bunga didapat dari deposito/tabungan, diskonto, SBI dan jasa giro dikenakan PPh pasal 4 ayat (2) UU PPh, yaitu: a. sebesar 20% dari jumlah bruto dan bersifat final apabila penerima pengahsilan adalah WPDN dan BUT b. sebesar 20% dari jumlah bruto atau dgn tarif berdasarkan Perjanjian Pajak Berganda (P3B) dan bersifat final apabila WPLN

5 Pemotong wajib menyetorkan paling lambat 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir dan melaporkan paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir. Pemotongan pajak tidak dapat dilakukan: Bunga dari deposito dan tabungan beserta SBI sepanjang jumlahnya tidak melebihi Rp dan jumlahnya dipecah-pecah Bunga data diskonto yang diterima atau diperoleh bank yg didirikan di Indonesia maupun cabang luar negeri Bunga dari deposito dan tabungan beserta SBI yang diterima /diperoleh Dana Pensiun yg pendiriannya telah disahkan oleh MENKEU sepanjang dana tersebut diperoleh dari sumber pendapatan dlm pasal 29 UU NO.11 Tahun 1992 ttg dana pensiun Bunga tabungan pada bank yg ditunjuk Pemerintah dlm rangka RS/RSS, kaveling siap bangun utk RS dan RSS, atau rusun sederhana sesuai peraturan utk dihuni sendiri.

6 Contoh pencatatan pendapatan bunga :
Pada tanggal 1 Januari 2009 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp : 1. Metode Bruto (Gross Method) : PPh psl 4 (2) diperlakukan sebagai beban dan termasuk dalam beban operasional (beban adm & Umum) Tanggal Keterangan Debit Kredit 1 Jan 2009 Bank PPh Pendapatan bunga Rp Rp -- Rp

7 Contoh pencatatan pendapatan bunga :
2. Metode Netto (Nett Method) : Untuk jasa giro dan bunga deposito, perlakuan akuntansi perpajakannya sama seperti perlakuan akuntansi perpajakan untuk bunga tabungan. Karena penghasilan ini terkena PPh final, maka harus dikoreksi negatif dalam rekonsiliasi fiskal pada akhir tahun Tanggal Keterangan Debit Kredit 1 Jan 2009 Bank Pendapatan bunga Rp -- Rp

8 Untuk keperluan penyusunan neraca komersial dan neraca fiskal, kas dan bank dilaporkan sebesar nilai nominal, perlakuan akuntansi komersial dengan akuntansi pajak adalah tidak jauh berbeda. Ketentuan perpajakan tidak mengatur secara rinci tentang teknik dan metode pembukuan kas dan bank. Oleh karena itu, praktek akuntansi komersial yang mengatur teknik dan metode pembukuan kas dan bank dapat diikuti sepenuhnya.

9 Pengendalian intern thd kas : penerimaan uang
Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan pencatatan kas Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas Dibuat laporan kas untuk setiap hari sebagai pertanggungjawaban kas

10 Pengendalian intern thd kas : pengeluaran uang
Pengeluaran uang harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya kecil, yaitu menggunakan kas kecil Dibentuk kas kecil Diadakan pemisahan antara pihak yang mengumpulkan bukti pengeluaran, yang menulis cek dan yang menandatangani cek serta yang mencatat pengeluaran kas Pemeriksaan internal pada jangka waktu yang tidak tentu Dibuat laporan pengeluaran kas harian sebagai pertanggungjawaban

11 Pengelolaan dan sistem pencatatan kas kecil : imprest method
Pada metode ini, jumlah pada akun “kas kecil” selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Kasir kas kecil selalu menguangkan cek ke bank yang digunakan untuk membayar pengeluaran kecil dan setiap melakukan pembayaran, kasir kas kecil membuat bukti pengeluaran. Pencatatan dilakukan pada saat pengisian kembali.

12 Imprest method -- lanjutan
PT. Mujur pada tanggal 1 September 2010 membentuk dana kas kecil sebesar Rp Pengeluaran kas kecil sampai dengan 16 September sebesar Rp dengan rincian sbb : Beban BBM motor operasional Rp Beban alat tulis kantor Rp Beban angkut Rp Beban administrasi kantor Rp Total Rp Pada tanggal 16 September 2010 dilakukan pengisian kembali.

13 Ayat jurnal (imprest method)
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp) 1/9/2010 Saat pengisian kas kecil Kas kecil Bank --- 1 s.d 16/9/2010 Saat pengeluaran kas No entry 16/9/2010 Saat pengisian kembali Beban BBM motor Beban alat tulis kntor Beban angkut Beban adm kantor 50.000

14 Fluctuation method Metode ini tidak jauh berbeda dengan metode imprest dalam hal pembentukan dana. Namun pada metode fluktuasi, saldo uang yang dicatat pada akun kas kecil selalu berubah Itidak tetap). Fluktuasi tersebut sesuai dengan pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Pencatatan dilakukan secara langsung pada saat pengeluaran

15 Fluctuation method PT. Andalan membentuk dana kas kecil sebesar Rp pada tanggal 1 Desember transaksi yang terjadi selanjutnya sbb : 3 des : membayar langganan surat kabar Rp 8 des : membeli buku dan alat tulis Rp 12 des : membayar rekening listrik Rp 15 des : mengisi kembali dana kas kecil Rp

16 Fluctuation method -- lanjutan
tanggal akun debit kredit 1 Des 2010 Pengisian awal 3 Des 2010 12 Des 2010 15 Des 2010 Pengisian kembali Kas kecil Bank Bbn lnggn srt kbr Bbn alt tls kntr Bbn listrik --- 60.000

17 2. Persediaan Merupakan aktiva :
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal (barang dagang & dan produk jadi) Berada dalam proses produksi Bahan baku dan bahan pembantu Untuk tujuan PPN, pasal 1 bagian (e) UU PPN 1984 menyatakan penyerahan barang kena pajak ke pedagang perantara dianggap transaksi penyerahan penjualan. Barang konsinyasi tidak termasuk persediaan consignor. Akuntansi persediaan berkaitan dengan sistem pencatatan dan penilaian. Untuk tujuan perpajakan, pasal 10 ayat (6) UU PPh menganut Metode FIFO & Harga Pokok Rata-rata.

18 DEFINISI PERSEDIAAN (PSAK 14)
Aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, baik barang dagangan untuk usaha perdagangan maupun barang jadi untuk manufaktur; berada dalam proses produksi (barang dalam proses manufaktur dan pekerjaan dalam proses untuk kontraktor); dan dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (bahan pembantu) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

19 Jenis persediaan Biaya Bahan Baku dan Bahan Pelengkap (harga beli + ongkos angkut + biaya gudang + lain-lain yg berhub dgn penyimpanan) Barang dalam Pengolahan (brg yg msh dlm tahap penyelesaian, untuk menyelesaikan produk tsb, perusahaan masih memerlukan tambahan pekerjaan shg membutuhkan Biaya Tenaga Kerja dan biaya tidak langsung lainnya) Barang Jadi (produk yang telah selesai diolah dan siap untuk dijual)

20 SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN
Dalam UU PPh No 36/2008, sistem pencatatan persediaan tidak diatur secara jelas. Selama sistem dapat menunjukkan kebenaran pencatatan, konsisten, dan taat asas, ketentuan perpajakan dapat menerimanya. Sistem Pencatatan Periodik Sistem Pencatatan Perpetual (UU PPh No.36/2008 menegaskan agar pencatatan sedapat mungkin dilakukan dengan sistem perpetual

21 Nilai persediaan dalam Neraca
Metode rata-rata (average) Metode mendahulukan persediaan yg dapat pertama (FIFO)

22 Teknik Menghitung Nilai persediaan akhir
Metode Laba bruto Apabila inventarisasi tidak mungkin dilakukan dan pencatatan perpectual tidak dilaksanakan Metode Harga Eceran Dipakai oleh pengecer,spti swalayan,toserba,dll utk menaksir nilai persediaan guna penyusunan laporan penghitungan laba rugi/utk menentukan apakah terjadi kekurangan persediaan

23 Contoh : Pada tanggal 4 April 2012, PD. Bintang membeli 100 unit barang dagang dengan harga Rp (harga belum termasuk PPN) secara tunai. PD. Bintang telah dikukuhkan sebagai PKP sejak 31 Januari Pembukuan persediaan dilakukan dengan sistem perpetual : Tanggal Keterangan D K 4-April-’12 Persediaan Barang Dagang PPN Masukan Kas/Bank ---

24 Pada tanggal 30 April 2012, PD. Bintang menjual 30 unit barang dagang secara tunai dengan harga jual Rp70.000/unit (belum termasuk PPN) Tanggal Keterangan D K


Download ppt "Akuntansi Kas dan Bank, dan Akuntansi Persediaan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google