Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENCEGAHAN KDRT & TRAFFICKING DALAM KELUARGA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENCEGAHAN KDRT & TRAFFICKING DALAM KELUARGA"— Transcript presentasi:

1 PENCEGAHAN KDRT & TRAFFICKING DALAM KELUARGA
Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc. Ketua Prodi Magister Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak-IPB

2 Dipresentasikan pada: Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Korban Tindak Kekerasan/Trafficking Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi, Pemerintah Kota Bogor. Rabu, Bogor, 27 Maret 2013

3 Isu Gender dan Keluarga di Indonesia
Rendahnya pertisipasi dan akses perempuan Kesenjangan partisipasi politik perempuan Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan Tingginya kekerasan terhadap perempuan Rendahnya GDI GEM Trend Meningkatnya Trafficking

4 Masalah Sosial Ekonomi Termasuk KDRT & Trafficking dalam Keluarga
Kesulitan Ekonomi Keluarga Kesenjangan Gender Eksploitasi Perempuan dan Anak Deklarasi Penghapusan Diskriminasi & Trafficking

5 LATAR BELAKANG KDRT & TRAFFICKING
Pertambahan Jumlah Penduduk Terbatasnya Lapangan Pekerjaan Penduduk Miskin

6 Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia
No Tahun Jumlah Penduduk Miskin Orang Persentase 1 2005* 16,0 2 2006 17,8 3 2007 16,6 4 2008 15,4 5 2009 14,2 6 2010 13,3 7 2011 12,5 Sumber: Menkesra, Strategi Penanggulangan Kemiskinan Nasional. TKP3KPK. Jakarta; BPS 2007; BPS 2011

7 Batas Garis Kemiskinan, Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin
Tahun Batas Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/bulan) Persentase Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Kota Desa 2005 11,68 19,98 12,40 22,70 2006 13,47 21,81 14,49 24,81 2007 12,52 20.37 13,56 23,61 2008 11,65 18,93 12,77 22,19 2009 10.72 17,35 11,91 20,62 2010 9,87 16,56 11,10 19,93 2011 9,23 15,72 11,05 18,97 Hasil Susenas Desember 1998; BPS 1998; Susenas Agustus 2011

8 Pengangguran Terbuka L P Golongan Umur Tahun 2010 (orang)
Februari Agustus L P 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 90.490 90.997 98.261 67.098 55-59 44.940 65.826 96.852 79.533 31.093 60+ 33.574 18.359 78.533 39.466 16.327 Jumlah

9 Tindakan Pidana Perdagangan Orang atau Trafficking
Perdagangan Orang (Trafficking In persons) adalah: Perekrutan segala tindakan pelaku trafficking yang mengandung salah satu atau lebih tindakan perekrutan, pengangkutan antar daerah dan antar negara, pemmindahtanganan, pemberangkatan, penerimaan dan penampungan sementara atau di tempat tujuan; Dengan cara ancaman, penggunaan kekerasan verbal, intimidasi dan/atau fisik, penculikan, penipuan, tipu muslihat, memanfaatkan posisi kerentanan (misalnya ketika seseorang tidak memiliki pilihan lain, terisolasi, ketergantunga obat, jebakan hutang dan lain-lain), memberikan atau menerima pembayaran atau keuntungan; Digunakan untuk tujuan, pelacuran dan eksploitasi seksual (termasuk phedofili), buruh migran legal maupun ilegal, adopsi anak, pekerja jermal, pengantin pesanan, pembantu rumahtangga, pengemis, industri pornografi, pengedar obat terlarang, dan penjual organ tubuh, serta bentuk-bentuk eksploitasi lainnya.

10 Bentuk-bentuk Kekerasan menurut UU PKDRT Nomor 23 tahun 2004
Kekerasan Fisik Perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit atau luka berat Kekerasan Psikis Mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri dan kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, penderitaan psikis Kekerasan Seksual Pemaksaan hubungan seksual Pelantaran Rumahtangga Tidak memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan

11 Bentuk-bentuk Kekerasan
Kekerasan dalam Area Domestik Pelaku dan korbannya memiliki hubungan keluarga/hubungan kedekatan lain Kekerasan dalam Area Publik Kekerasan yang terjadi di luar hubungan keluarga atau hubungan personal lain Kekerasan dalam Lingkup Negara Kekerasan secara fisik, seksual, psikologis yang dilakukan, dibenarkan, atau didiamkan oleh negara dimanapun terjadinya

12 Fakta Kekerasan dalam Rumahtangga
Kasus KDRT di Indonesia pada tahun 2006 berjumlah kasus, tahun 2007 mencapai sekitar kasus, tahun 2008 mengalami peningkatan hingga mencapai kasus, dan di tahun 2009 meningkat kembali menjadi kasus.

13 Fakta Kekerasan dalam Rumahtangga
Kekerasan pada anak tahun 2003 terdapat 481 kasus menjadi 547 kasus (221 kekerasan seksual, 80 kekerasan psikis, 140 kekerasan fisik, 106 kekerasan lainnya) di tahun Pergantian tahun ; 1) kekerasan fisik, meningkat sebesar (60%), dari 140 kasus menjadi 233 kasus, 2) kekerasan seksual meningkat sebesar (67.58%), dari 221 kasus menjadi 327 kasus, 3) kekerasan psikis, meningkat sebesar (45.45%), dari 80 kasus menjadi 176 kasus. Sepanjang tahun 2009 Komisi Nasional Perlindungan Anak menerima pengaduan sebanyak kasus (tahun 2008: kasus.

14 Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak No Pernyataan 0=Tidak 1=Ya % Dampak Ringan 1 Sedih 8.6 91.4 2 Merasa malu/ rendah diri 25.7 74.3 3 Takut untuk keluar rumah 37.1 62.9 4 Merasa Biasa-biasa saja 94.3 5.7 5 Merasa ingin dapat pertolongan 51.4 48.6 6 Pendiam 28.6 71.4 7 Minat sekolah memudar 8 Anda tidak berani mengungkapkan apa yang Anda pikirkan dan Anda rasakan 14.3 85.7 9 Merasa teraniaya 22.9 77.1

15 Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak No Pernyataan 0=Tidak 1=Ya % Dampak Sedang 10 Merasa tertekan/ takut/ selalu paranoid 11.4 88.6 11 Merasa terancam 8.6 91.4 12 Merasa bersalah terhadap diri sendiri 37.1 62.9 13 Sensitif (mudah marah, menagis, dll) 17.1 82.9 14 Ingin pergi dari rumah/ minggat 80.0 20.0 15 Anda suka berbohong untuk melindungi diri Anda 40.0 60.0 16 Cenderung menghindar dari kegiatan sosial 22.9 77.1 17 Menarik diri dari lingkungan 31.4 68.6 18 Selalu teringat perilaku kekerasan yang dilakukan pelaku 28.6 71.4

16 Sebaran contoh berdasarkan dampak kekerasan terhadap anak (KTA) pada keadaan psikologis dan perilaku anak No Pernyataan 0=Tidak 1=Ya % Dampak Berat 19 Menggunakan Narkotika dan obat-obatan terlarang 97.1 2.9 20 Perilaku seks yang menyimpang 88.6 11.4 21 Merasa dendam/ benci 22 Merasa ingin bunuh diri saja 23 Merasa hidup tidak berguna 65.7 34.3 24 Ingin membunuh si pelaku 80.0 20.0

17 Tindakan Pidana Perdagangan Orang atau Trafficking
Menurut PBB (2000) perdagangan orang adalah: Perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau memberi atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi (Protokol PBB tahun 2000 untuk Mencegah, Menganggulangi dan Menghukum Perdagangan orang, khususnya penipuan dan anak-anak, Suplemen Konvensi PBB mengenai Kejahatan Lintas Batas Negara).

18 Tujuan trafficking ke Luar Negeri dan Dalam Negeri
Kategori Tujuan Negara Frekuensi Kasus % Cross Border 81.01% Malaysia 2.859 92.40 Saudi Arabia 68 2.20 Singapore 29 0.94 Japan 27 0.87 Kuwait 21 0.68 Internal Trafficking 18.99% Riau Islands 226 31.00 DKI Jakarta 140 19.20 East Java 87 11.93 North Sumatra 77 10.56 South sulawesi 67 9.19

19 Jumlah Kasus Trafficking Tahun 2006-2010
No Tahun Jumlah Kasus Korban Dewasa Korban Anak Pelaku 1 2006 84 494 129 155 2 2007 177 334 240 3 2008 199 519 88 291 4 2009 142 208 67 163 5 2010 105 86 57 123

20 Jumlah kasus trafficking berdasarkan kewarganegaraan (sampai dengan Juni 2011
Nationality Total % Indonesian 3.909 99,14 Myanmar 13 0,33 Uzbekistan 9 0,23 Ukrain 5 0,13 Colombia 4 0,10 Moldova 1 0,03 Cambodian 2 0,05 3.943 100

21 Jumlah kasus trafficking berdasarkan asal provinsi (sampai dengan Juni 2011).
Total % Jawa Barat 920 23,33 Kalimantan Barat 722 18,31 Jawa timur 478 12,12 Jawa Tengah 445 11,29 Sumatra Utara 256 6,49 Nusa Tenggara Barat Lampung 194 4,92 Nusa Tenggara Timur 168 4,26

22 Realisasi penempatan TKI ke luar negeri dari Jawa Barat menurut daerah tujuan dan jenis kelamin Tahun 2009 Negara Laki-laki Perempuan Total Asia Pasifik Malaysia 60 157 217 Singapura 34 Hongkong 37 Taiwan 1 72 73 Timur Tengah Saudi Arabia 236 5.148 5.384 Uni emirat Arab 14 Kuwait Qatar 59 Oman 120 Yordania 76 Abu Dhabi 540 297 8.317 6.614

23 Pendapatan dari trafficking dibandingkan dengan kejahatan lain
Jenis Kejahatan Pendapatan Per Tahun (Rp triliun) Pelacuran 29,7 Illegal Logging 15,4 Narkoba 12 Trafficking 26-32

24 KASUS-KASUS TRAFFICKING
Istri rela menjual anak yang baru dilahirkannya karena tidak ada biaya untuk membayar biaya persalinan. Sedangkan suami kabur meninggalkan istri di rumah sakit setelah mengetahui biaya persalinan. Model baru perdagangan anak lewat Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk anak SMK. Budi menjadi korban perdagangan orang ketika berangkat ke Belanda secara illegal. Wati (17 tahun) dijual melalui iklan koran oleh Khatimah (mami pelacuran anak). Bunga (12 tahun) yang 4 tahun lalu menghilang, sekarang ditemukan di Tokyo dalam keadaan kehilangan sebuah ginjal dan lidah terpotong. Bunga menjadi korban penjualan organ dalam. Saat ini Bunga telah kembali ke Indonesia. Pelaku perdagangan manusia ditangkap saat menjual korban kepada seorang pria di Hotel Surabaya. 4 jalur utama perdagangan wanita di Sulawesi Selatan, yaitu: Parepare, Kabupaten Bone, Kabupaten Bulukumba, dan Kota Luwu. Umumnya korban adalah perempuan yang berpendidikan rendah dan diimingi bermacam-macam imbalan.

25 Peta Aktivitas Trafficking di Indonesia
Gambar Peta aktivitas trafficking di Indonesia Tahun 2007 (IOM, 2007). G8.1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 NANGGROE ACEH DARUSSALAM (NAD) Banda Aceh Reintegration assistance Law enforcement Awareness raising Livelihood support 2. NORTH SUMATRA Medan Victim identification Nias 1 14. EAST NUSA TENGGARA 3. JAMBI Jambi 4. WEST SUMATRA Padang 5. BENGKULU Bengkulu 6. SOUTH SUMATRA Palembang 7. LAMPUNG Bandar Lampung 8. RIAU ISLANDS Tanjung Pinang Tanjung Balai Karimun Batam Reintegration 9. IOM INDONESIA HQ Jakarta Victim identification; Return and recovery assistance Law enforcement programma Prevention awareness raising of human trafficking and livelihood Support 10. WEST JAVA Bandung/ Cirebon/ Indramayu Bogor/Cianjur/Depok/Karawang/Bekasi/Banten/Sukabumi/Tasikmalaya 11. CENTRAL JAVA Semarang/ Yogyakarta/ Solo/ Banyumas 12. EAST JAVA Surabaya Return and recovery assistance Jember Situbondo/ Tulungagung/ Lamajang/ Probolinggo/ Madiun 13. WEST NUSA TENGGARA Mataram/ Donpu/ Plara/ Bima 16. SOUTHEAST SULAWESI Waingapu/ Manggaral/ Lembata Kupang/ Atambua 15. MALUKU Pontianak Entikong Sambas Ambon 17. SOUTH SULAWESI Sultra 20. WEST KALIMANTAN Makasar 18. NORTH SULAWESI Manado 19. EAST KALIMANTAN Samarinda International Organization for Migration (IOM) Indonesia Peta Aktivitas Trafficking di Indonesia IOM Office IOM Recovery Centre (i.e. counseling, medical assessment, etc) Reintegration includes educational, livelihood and legal assistance

26 PERAN KELUARGA DALAM MENANGGULANGI TRAFFICKING
Mengoptimalkan kembali fungsi keluarga untuk mewujdukan tujuan berkeluarga. Mengoptimalkan kemitraan gender yang harmonis dalam mencapai kesejahteraan keluarga. Saling meningkatkan rasa kasih sayang dan perlindungan. Wujudkan keluarga Indonesia yang sakinah, mawaddah dan warohmah

27 Tujuan Pembentukan Keluarga (Hughes & Hughes 1995)
Menyusun keturunan yang baik dan utuh Meningkatkan sikap positif Menyesuaikan sikap antar suami istri Meningkatkan afeksi keluarga Cara meningkatkan afeksi keluarga: membiasakan makan bersama, meningkatkan kualitas dan kuantitas komunikasi, liburan bersama Mengembangkan spiritual keluarga Meningkatkan kehidupan keluarga sehari-hari 1 4 2 5 3 6 7

28 Fungsi Keluarga Responsif Gender
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994: (1) Keagamaan, (2) Sosial budaya, (3) Cinta kasih, (4) Perlindungan, (5) Reproduksi, (6) Sosialisasi dan pendidikan, (7) Ekonomi, dan (8) Pembinaan lingkungan Mattensich dan Hill (Zeitlin et al., 1995) (1) Fungsi pemeliharaan fisik (2) Sosialisasi dan pendidikan, (3) Akuisisi anggota keluarga baru melalui prokreasi atau adopsi, (4) Kontrol perilaku sosial dan seksual, (5) Pemeliharaan moral keluarga dan dewasa melalui pembentukan pasangan seksual dan melepaskan anggota keluarga dewasa. United Nation 1993: (1) Fungsi pengukuhan ikatan suami istri, (2) Prokreasi dan hubungan seksual, sosialisasi dan pendidikan anak, (3) Pemberian nama dan status, (4) Perawatan dasar anak, (5) Perlindungan anggota keluarga, (6) Rekreasi dan perawatan emosi, dan (7) Pertukaran barang dan jasa

29 Ilustrasi Pilihan Hidup Menuju Tujuan Bersama Keluarga dan Masyarakat Melalui Kerjasama Gender Yang Harmonis A J1 B J2 J3 PEREMPUAN LEBIH MEMENTINGKAN KARIERNYA LAKI2 LEBIH DOMINAN DAN OTORITER LAKI2 & PEREMPUAN BEKERJASAMA DGN PENUH TGJWB & PENGERTIAN

30 HUBUNGAN SOSIAL HARMONIS Kualitas Sumberdaya Manusia Tinggi
Pendekatan Teori Keluarga dalam Memahami Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga NILAI/ NORMA KELUARGA HUBUNGAN SOSIAL HARMONIS CINTA KOMITMEN TANGGUNGJAWAB MENGHORMATI KEBERSAMAAN KELUARGA Kualitas Sumberdaya Manusia Tinggi Demokratis Terbuka Jujur Bertanggungjawab Handal, Terjamin Bijaksana Pekerja Keras Pecinta Sejati Bertaqwa Keluarga Sebagai Pondasi Masyarakat Keluarga Sebagai Pilar Bangsa Keluarga sebagai wadah pembentuk SDM Bangsa K E L U A R G T & S H KONSENSUS STABIL, LINGKUNGAN KONDUSIF HIDUP ORANGTUA UNTUK KELUARGA IKATAN EMOSI KUAT Gambar Pendekatan teori struktural fungsional untuk memahami peran dan fungsi keluarga dalam mencetak sumberdaya manusia suatu bangsa (Megawangi 2003; catatan kuliah Pengantar Ilmu Keluarga)

31 Kesejahteraan Keluarga
Tingkat kesejahteraan Keluarga (Puspitawati 2005) Psychological/ spiritual mental: sakit jiwa, tingkat stres, tingkat bunuh diri, tingkat perceraian, tingkat aborsi, tingkat kriminal tingkat kebebasan seks Physical Well-being: status gizi, status kesehatan, tingkat mortalitas tingkat morbiditas Social well-being: Tingkat pendidikan, status dan jenis pekerjaan Economic Well-being: GNP, GDP, pendapatan per kapita per bulan, nilai asset.

32 Kesejahteraan Keluarga
Konsep Kebutuhan Maslow: Self-Actualization: Vitality Self-Suffiency Authenticity Playfulness Meaningfulness Self-Esteem Love and Belongingness Safety and Security Physiological Needs: Air, water, food, shelter, Sleep, sex

33 POTENSI KELUARGA MELAKUKAN TRAFFICKING
No. Pernyataan Ya Tdk 1. Untuk mempertahankan hidup rela mengorbankan anak untuk bekerja dan membiarkan anak sering meninggalkan waktu belajar 2. Orang tua mengizinkan anak untuk bekerja jika tidak ingin sekolah 3. Keluarga memiliki masalah ekonomi dalam membiayai pendidikan anak 4. Orang tua mendorong anak untuk bekerja mendapatkan pendapatan tambahan 5. Orang tua mengizinkan anak untuk bekerja hingga larut malam 6. Orang tua mengizinkan anak untuk dekat dunia PSK 7. Keluarga membiarkan anak bergaul dengan siapapun tanpa memperhatikan pergaulannya 8. Orang tua setuju bahwa anak remaja selayaknya menghasilkan pendapatan bagi keluarga 9. Orang tua membiarkan anak memakai pakain terbuka 10. Orang tua mengajarkan bahwa perilaku PSK merupakan hal yang harus dihindari *

34 POTENSI LINGKUNGAN MENUJU TRAFFICKING
No. Pernyataan Ya Tdk 1. Ada lingkungan pelacuran di sekitar rumah membuat tidak nyaman dalam membesarkan anak 2. Keadaan lingkungan sekitar biasa mempekerjakan anak perempuan di dunia PSK 3. PSK merupakan hal yang meresahkan lingkungan keluarga di sekitar 4. Kemajuan informasi dan teknolgi membawa dampak negatif terhadap perkembangan anak di lingkungan tempat tinggal 5. Jalur transportasi yang strategis menyebabkan lingkungan rumah sering dikunjungi orang luar 6. Lingkungan sekitar membawa pengaruh untuk melakukan pelacuran 7. Pekerjaan TKW luar negeri di lingkungan sekitar merupakan hal yang biasa 8. Orang tua yang mempekerjakan anak di rumah makan sudah terbiasa walaupun anaknya masih remaja 9. Kebutuhan ekonomi membuat biaya hidup menjadi mahal dan mempengaruhi tekanan ekonomi keluarga 10. Masyarakat di sekitar rumah semakin materialistis

35 TERIMA KASIH


Download ppt "PENCEGAHAN KDRT & TRAFFICKING DALAM KELUARGA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google