Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta, Maret 2006.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta, Maret 2006."— Transcript presentasi:

1 Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta, Maret 2006

2 CONTINUOUS IMPROVEMENT QUALITY ASSURANCE Quality Standard

3 HELTS 2003 - 2010  Merupakan strategi DirJen DikTi untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi di Indonesia – (HELTS 2003 – 2010)  SPMA hendaknya: Tumbuh dan berkembang dengan dorongan dari dalam atas dasar kebutuhan, Tumbuh dan berkembang dengan dorongan dari dalam atas dasar kebutuhan, Merupakan kegiatan yang terinstitusi dalam bentuk prosedur standar organisasi, Merupakan kegiatan yang terinstitusi dalam bentuk prosedur standar organisasi, Melibatkan pihak-pihak luar. Melibatkan pihak-pihak luar. (Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Tinggi 2003.) (Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Tinggi 2003.)

4 Tahapan Pengembangan Penjaminan Mutu Akademik Tahapan Pengembangan Penjaminan Mutu Akademik (1 dari 3)  Penetapan Visi & Misi Perguruan Tinggi  Penyusunan Visi & Misi jurusan/program studi yang selaras dengan Visi & Misi Perguruan Tinggi  Misi jurusan/program studi disusun, dimana masing-masing komponen di dalam misi dilengkapi dengan standar kualitas yang akan dicapai melalui program Penjaminan Mutu Akademik

5 Tahapan Pengembangan Penjaminan Mutu Akademik Tahapan Pengembangan Penjaminan Mutu Akademik (2 dari 3)  Perguruan tinggi membentuk organisasi dan mekanisme kerja penjaminan mutu akademik, dan melaksanakan program tersebut dengan menggunakan manajemen kendali mutu  Melalui organisasi tersebut perguruan tinggi melakukan evaluasi diri dan perbaikan secara berkesinambungan, serta selalu melakukan benchmarking dengan perguruan tinggi lain yang lebih maju, baik di tingkat nasional maupun internasional

6 Tahapan Pengembangan Penjaminan Mutu Akademik Tahapan Pengembangan Penjaminan Mutu Akademik (3 dari 3)  Program penjaminan mutu akademik hendaknya dilakukan pada tingkat program studi, dimana akumulasi hasil penjaminan mutu di setiap program studi akan mencerminkan kualitas perguruan tinggi secara keseluruhan

7 Model Penjaminan Mutu Akademik #1  Dikembangkan berdasarkan prosedur Penjaminan Mutu Akademi yang mengacu pada perguruan tinggi maju, yang telah mencapai taraf internasional,  Menggunakan indikator kinerja yang sesuai dengan skala internasional

8 Diagram Model PMA #1 QAStandard International Keadaan Awal Perguruan Tinggi Capaian Upaya III dst.nya Capaian Upaya I Capaian Upaya II International Standard Saran & Upaya Perbaikan Saran &Upaya Perbaikan Saran &Upaya Perbaikan Evaluasi Diri Implementasi PMA Standard Internasional Saran &Upaya Perbaikan

9 Model PMA Berbasiskan Outcome Visi & Misi Berbagai kebijakan Kebijakan mutu PROSES Input Sasaran mutu Output- Outcomes PI P-D-C-A QA Siklus Plan-Do-Check-Action mendasari proses continuous improvement yang ingin dicapai Dianut oleh perguruan tinggi yang telah establish dalam melaksanaan internal quality management and assessment sebagai suatu proses yang built-in dalam pelaksanaan berbagai kegiatan QA.

10 Model Penjaminan Mutu Akademik #2  Dikembangkan secara bertahap dengan membangun prosedur standar untuk setiap tahap, yang pada akhirnya akumulasi dari capaian setiap tahap akan memenuhi kriteria jaminan mutu akademik internasional  Pada pendekatan ini indikator kinerja pencapaian jaminan mutu akademik disusun oleh Perguruan Tinggi sendiri, namun tetap mengacu pada capaian akhir yang sesuai dengan standar internasional

11 Peluang Pengembangan  Program Hibah Kompetisi (PHK), seperti A-1, A-2, A-3, dan B dari DitJen DikTi merupakan peluang bagi Perguruan Tinggi untuk mengembangkan Penjaminan Mutu Akademik  Pentahapan dalam bentuk kegiatan dan dana  Pelaksanaan PHK diikuti dengan program sustainability yang nyata

12 Tahapan Pengembangan Perguruan Tinggi (PHK)  Kapasitas institusi, yang lebih menekankan pada pengembangan manajemen resources, manajemen pendidikan, dan leadership  Efisiensi internal, dengan tujuan meningkatkan kualitas proses pembelajaran  Efisiensi external, yang menekankan pada peningkatan kualitas dan relevansi lulusan  National’s competitiveness, dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa, melalui hasil-hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat

13 Tahapan Penjaminan Mutu Akademik INTERNAL QUALITY ASSURANCE INTERNASIONAL QUALITY ASSURANCE Melalui Kegiatan yang bertahap Internal Efficiency Capacity Building Nation’s Competitiveness External Efficiency

14 Diagram Model PMA #2 IQANational Competitiveness IQAInstitutional Capacity Building Evaluasi Diri IQAInternal Efficiency International Criteria Upaya Perbaikan III Upaya Perbaikan IV Upaya Perbaikan II Upaya Perbaikan I Keadaan Awal Capaian Upaya ICapaian Upaya IICapaian Upaya IIICapaian Upaya IV IQAExternal Efficiency QA International Standard

15 Kriteria PMA untuk pengembangan Kapasitas Institusi Kriteria PMA untuk pengembangan Kapasitas Institusi (1 dari 2)  Kurikulum yang baik (bukan ditinjau dari daftar matakuliah, melainkan program-program pembelajaran)  Ratio staf pengajar – mahasiswa  Kompetensi staf pengajar (gelar akademik yang dimiliki staf pengajar)  Jumlah & kelengkapan laboratorium dalam menunjang proses pembelajaran & penge-lolaannya, termasuk teknisi & laboran

16 Kriteria PMA untuk pengembangan Kapasitas Institusi Kriteria PMA untuk pengembangan Kapasitas Institusi (2 dari 2)  Ketersediaan peralatan perkuliahan & pengelolaannya  Kelengkapan perpustakaan & pengelolaannya  Dana yang dianggarkan untuk pendidikan  Pengelolaan sistem informasi  Organisasi yang dapat menunjang kegiatan akademik dengan baik  Internal Management dan Leadership

17 Kriteria PMA untuk pengembangan Internal Efisiensi Kriteria PMA untuk pengembangan Internal Efisiensi (1 dari 2)  Kualitas mahasiswa baru (UAN, Nilai Ujian Masuk/SPMB, perbandingan antara peminat dan yang diterima).  Perkuliahan yang sesuai dengan silabus dan rincian materi kuliah yang sudah direncanakan, kejelasan dan capaian terhadap tujuan mata kuliah, serta evaluasi kelas yang baik

18 Kriteria PMA untuk pengembangan Internal Efisiensi Kriteria PMA untuk pengembangan Internal Efisiensi (2 dari 2)  Jumlah tatap muka di kelas, jumlah tutorial, dan peran staf pengajar di luar kelas.  Perbandingan kelulusan untuk setiap mata kuliah  Jumlah lulusan setiap tahun, atau perbandingan lulusan dengan mahasiswa baru untuk angkatan yang sama

19 Kriteria PMA untuk pengembangan Eksternal Efisiensi  Waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan  Relevansi antara bidang kerja dengan bidang ilmu yang dipelajari  Kepuasan masyarakat terhadap kemampuan lulusan  Karir para lulusan dalam pekerjaan

20 Kriteria PMA untuk pengembangan National’s Competitiveness  Jumlah penelitian, publikasi, citation, dll  Kepentingan penelitian-penelitian untuk bangsa  Kualitas penelitian di skala regional dan internasional  Jumlah paten yang dihasilkan  Pendidikan yang menghasilkan kualitas lulusan tingkat internasional  dll

21 Penyempurna an QA Implementasi Pengembangan Model QA Implementasi Satu Alternatif Pengembangan Model PMA Evaluasi Diri : Input Proses Output/Outcomes Penentuan BASE LINE (Keadaan Awal) Tahap Mencapai QA – International ; Best practices Tahap Persiapan Tahap I Pengembangan QA Tahap N Pengembangan QA Menetapkan SOP Mengembangkan Standard Kualitas Baru Monitoring & Evaluasi

22 External Eff. National’s Comp Internal Eff. Capacity Building National’s Comp Capacity Building External Eff. Internal Eff. National’s Comp Capacity Building Internal Eff. External Eff. Pelaksanaan PMA Internal Eff. Capacity Building National’s Comp External Eff. Self Evaluation Improvement I Self Evaluation Improvement II Self Evaluation Improvement III Self Evaluation Improvement IV Self Evaluation Keadaan Awal Continuous Improvement Procedure & Criteria QA-1 External Eff.National’s Comp QA-2QA-3 International Standard QA-4

23 Fungsi QA & MonEv dalam Program Pengembangan Pendidikan Tinggi MASUKAN -Mahsiswa -Dosen -Fasilitas -Kurikulum PROSES PEMBELAJARAN -Belajar – Mengajar -Evaluasi pembelajaran -Penelitian -Pengabdian pada masyarakat MANAJEMEN PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN AKADEMIK LUARAN -Lulusan -Penelitian -Pengabdian pd masyarakat Resources Development Internal Management Development Output/ Outcomes Educational Process Development Q-A MonEv Berdasarkan kesesuaian dengan kriteria kualitas yang telah ditetapkan

24 Model PMA Berbasiskan Proses Visi & Misi Berbagai kebijakan Kebijakan mutu PROSES Input Sasaran mutu Output PI P-D-C-A QA Siklus Plan-Do-Check-Action mendasari proses continuous improvement yang ingin dicapai Dianut oleh perguruan tinggi yang masih memerlukan pengembangan proses.

25 PEDOMAN MUTU MANUAL MUTU PROSEDUR MUTU RENCANA MUTU PEMBELAJARAN INSTRUKSI KERJA DAFTAR ACUAN CATATAN MUTU (VERIFIKASI, VALIDASI, PEMANTAUAN, INSPEKSI, PENGUJIAN) Pelaksanaan PMA di tingkat unit Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Jurusan/ Program Studi FAKULTAS

26 DO CHECKACTION PLAN DO CHECK ACTIO N PLAN DO CHECKACTION PLAN DO CHECKACTION PLANDO CHECKACTION PLANDO CHECKACTION PLAN DO CHECKACTION PLAN DO CHECKACTION PLAN DO CHECKACTION PLAN Tingkat Perguruan Tinggi DO CHECKACTION PLAN Tingkat FAKULTAS SPMA Tim MONEV DO CHECKACTION PLAN DO CHECKACTION PLAN Tingkat Staf Pengajar Tingkat JURUSAN PROG. STUDI

27 CONTOH PENTAHAPAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Program Studi / Jurusan Program B (Program Unggulan) IV Program SP4 (I M & Pengembangan) I Program A-1 Pengembangan Internal Management II IV Feedback I Program A-2 (Program Peningkatan Kualitas dan Relevansi) III Evaluasi Diri

28 Kebutuhan memonitor pelaksanaan pengembangan pendidikan  Evaluasi terhadap pelaksanaan tahapan program pengembangan pendidikan di tingkat jurusan/program studi  Menentukan tercapainya standar kualitas tahapan untuk masing-masing jurusan/ program studi  Membantu menyusun tahapan pengembangan pendidikan selanjutnya Dibutuhkan Satuan Penjaminan Mutu Akademik

29 Pengembangan MonEvIn & SPMA dalam Organisasi PT Program Pengembangan MonEvIn/SPMA Program Pengembangan MonEvIn/SPMA Sasaran Program Organisasi sebagai “vehicle” menuju sasaran Organisasi Utama Keadaan Institusi Alur Birokrasi Peran dan Fungsi

30 Organisasi Baku PT Pembantu Rektor Bid. Akademik Pembantu Rektor Bid. Kemahasiswaan Pembantu Rektor Bid. Adm & Keu Fakultas-Fakultas Jurusan-Jurusan REKTOR Jurusan-Jurusan

31 PHK Alur Birokrasi di PT + PHK Pembantu Rektor Bid. Akademik Pembantu Rektor Bid. Kemahasiswaan Pembantu Rektor Bid. Adm & Keu Fakultas-Fakultas Jurusan-Jurusan REKTOR Jurusan-Jurusan Jalur Perintah Jalur Pelaporan Jalur Koordinasi Task Force PHK

32 Alur Birokrasi yg terkait MonEv PHK Pembantu Rektor Bid. Akademik Pembantu Rektor Bid. Kemahasiswaan Pembantu Rektor Bid. Adm & Keu Fakultas-Fakultas Jurusan-Jurusan REKTOR Jurusan-Jurusan Task Force PHK MonEvI n (?) MonEvI n (?) MonEvI n (?) Penempatan MonEvIn dan SPMA MonEvI n SPMA   

33 Kelembagaan Penjaminan Mutu Akademik  Kegiatan penjaminan mutu bukan hanya komitmen individual, tetapi merupakan komitmen lembaga  Implementasi penjaminan mutu perlu diorganisasikan secara terstruktur  Berikut ini alternatif organisasi penjaminan mutu

34 Alternatif Kelembagaan PMA  Tiga pilihan organisasi penjaminan mutu:  Untuk sementara dirintis dalam Tim MonEv-Internal  dilaksanakan secara embedded dalam operasional di tingkat fakultas  Merupakan sub-organisasi/bagian dari UPI (Unit Pengawas Internal), yang bertugas khusus melaksanakan penjaminan mutu  Mengembangkan suatu unit/organisasi tersendiri, setingkat UPI, dan bermitra dengan UPI, di bawah Rektor

35 Unit Penjaminan Mutu Unit Pengembangan Jaminan Mutu Unit Jaminan Mutu Fakultas PR-I Unit Pengawas Internal PR-XPR-II Unit Jaminan Mutu Prodi Fakultas Jurusan / Prodi MonEvIn REKTOR Bidang Perencanaan dan Pengembangan

36 Penutup Penutup (1 dari 3)  Program Penjaminan Mutu Akademik merupakan program perguruan tinggi, yang melibatkan seluruh sivitas akademika  Perguruan Tinggi harus mengetahui keadaan awal setiap program studi, dan menentukan sasaran secara bertahap dalam melaksanakan penjaminan mutu akademik

37 Penutup Penutup (2 dari 3)  Prosedur dan kriteria yang harus dicapai, disusun secara sistematis sehingga memungkinkan dilakukan suatu pentahapan program dengan melakukan evaluasi pada setiap tahapan  Upaya perbaikan harus dilakukan secara sistematik, sehingga prioritas perbaikan dapat disusun, dan diutamakan perbaikan pada komponen-komponen yang menjadi landasan bagi penjaminan mutu berikutnya

38 Penutup Penutup (3 dari 3)  Perbaikan yang telah dilakukan harus tetap dipertahankan kualitasnya, sehingga pelaksanaan pada tahap-tahap berikutnya dapat dilakukan dengan baik  Perbaikan harus dilakukan secara berkelanjutan, dengan selalu mengacu pada standar tertinggi

39


Download ppt "Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Akademik Dewan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Jakarta, Maret 2006."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google