Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3"— Transcript presentasi:

1 PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3
FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3

2 Perspektif Perspektif artinya sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu hal tertentu Perspektif selalu mendahului observasi kita Konsekuensi kata perspektif bermakna: = Yang kita ketahui bukan kebenaran mutlak = Kita tidak menemukan realitas tetapi justru menciptakan realitas itu Bina Nusantara University

3 Kita amati objek komunikasi dengan jenis tertentu
Ketika kita lakukan penelitian komunikasi, saat itu kita mengamati objek komunikasi menurut cara tertentu dan bukan dengan cara/jenis yang lain Kita amati objek komunikasi dengan jenis tertentu Penggunaan “perspektif “ mewajibkan kita untuk respek dan toleran pada perbedaan cara pandang dan arif gunakan berbagai metode dalam mendekati objek komunikasi yang kita amati Bina Nusantara University

4 Perspektif-Perspektif Filsafat Komunikasi
Realisme = Realisme beranggapan objek yang diamati sebagaimana adanya telah ada secara benar tanpa ide pengamat = Nilai, kepercayaan, emosi subjek pengamat tak boleh terlibat saat mengamati objek = Penelitian hasilkan pengetahuan objektif (apa adanya) = Jadi, aliran ini mengklaim: pengetahuan dianggap benar jika sesuai dengan kenyataan Bina Nusantara University

5 = Individu menentukan ada atau tidaknya kenyataan
Nominalisme = Nominalis berasumsi: dunia sosial adalah eksternal pada persepsi individu, tersusun tak lebih dari sekadar nama, konsep dan label yang dipakai untuk menyusun struktur realitas = Bagi kaum nominalis, tidak ada dunia di luar sana namun hanya nama atau label entitas yang dibuat oleh individu = Individu menentukan ada atau tidaknya kenyataan Bina Nusantara University

6 = Kita hanya mengerti struktur konstruksi kita akan objek
Konstruksionisme = Aliran ini berpendapat: kita tak pernah mengerti realitas sesungguhnya secara ontologis = Kita hanya mengerti struktur konstruksi kita akan objek = Konstruksionisme tak bermaksud mengerti realitas tapi hendak melihat bagaimana kita jadi tahu akan sesuatu = Realitas tak pernah ada terpisah dari pengamat = Yang kita tahu bukan realitas yang ada di luar sana, tapi kenyataan sejauh ditangkap oleh subjek Bina Nusantara University

7 = Muncul Postpositivisme yang mengkritik Positivisme
= Kuliah ini hanya membatasi diri pada perspektif yang berkaitan dengan penelitian yakni Positivisme, Post-Positivisme, Interpretif, Konstruktivisme dan Teori Kritis. = Ke-5 perspektif ini muncul dalam kerangka pencarian penemuan ilmu pengetahuan = Dimulai dari positivisme yang mengadopsi metode ilmu alam lalu dikritik karena terlalu mencari fakta/penyebab fenomena sosial namun kurang pertimbangkan keadaan subjek individu = Muncul Postpositivisme yang mengkritik Positivisme Bina Nusantara University

8 = 4 paradigma Post-Positivisme yakni:
= Postpositivisme (Realisme Kritis) yakin ilmu dapat mempelajari realitas secara mandiri/lepas dari pikiran kita = 4 paradigma Post-Positivisme yakni: 1). Rasional: kuantitatif dan metodologi kuantitatif statistik (empirik analitis) 2). Fenomenologi-Interpretif: kualitatif dengan menelaah secara holistik/cari esensi dan mengimplisitkan nilai moral dalam observasi 3). Teori Kritis dengan weltanschauung (pandangan dunia) yang mengggugat ketidakadilan demi membangun keadilan 4). Konstruktivis: Ada adalah pemaknaan kita akan kenyataan di luar diri kita yang dikonstruksi Bina Nusantara University

9 Catatan Akhir Perspektif-perspektif menurunkan teori-teori komunikasi
Positivisme dan Post-Posivitisme menurunkan Strukturalisme- Fungsionalisme yang yakin bahwa struktur sosial bersifat nyata dan berfungsi dengan cara-cara yang dapat diobservasi secara objektif Strukturalisme berakar dari ilmu bahasa yang tekankan keteraturan bahasa dan sistem sosial masyarakat Fungsionalisme berakar dari biologi yang tekankan cara-cara pengorganisasian sistem Sistem bekerja menopang diri sendiri, terdiri dari variabel saling berhubungan membentuk jejaring fungsi Bina Nusantara University

10 Fungsionalisme memiliki ciri khas:
= Keniscayaan sinkroni dalam realitas (realita tak berubah) = Tak percayai peran subjektivitas dan kesadaran dalam realitas, fokus pada faktor di luar subjek dan kesadaran = Realitas terpisah dan mandiri (dapat ditemukan kebenarannya melalui observasi) = Memisahkan bahasa dari simbol dan simbol dari pemikiran serta objek yang disimbolisasikan Perspektif Interpretif dan Konstruktivisme menurunkan Teori Interaksionis yang melihat kehidupan sosial sebagai proses interaksi (komunikasi inti dasar struktur sosial) Bina Nusantara University


Download ppt "PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google