Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV"— Transcript presentasi:

1 SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV
Dr. IGN Arya Sidemen, SE., MPH disampaikan pada: Seminar dan Lokakarya Sirkumsisi Memutus Penularan HIV FKM Universitas Jember – RS Paru Jember 29 Nopember 2008

2 ROAD MAP 25 TAHUN HIDUP BERSAMA HIV/AIDS Selayang Pandang HIV/AIDS
Contoh Epidemi: Afrika Selatan Status Epidemi: Indonesia dan Jawa Timur BAGAIMANA PENYAKIT ITU MENULAR? Enam Rukun Penularan Penyakit SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN

3 HIV/AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)

4 HIV/AIDS Human Immuno-deficiency Virus (HIV) RNA-virus
Hanya terdapat pada manusia Terutama menyerang limfosit T helper Terdapat beberapa serotype

5 HIV/AIDS

6 CARA PENULARAN Hubungan seksual Homo/hetero/biseks Normal/abnormal
Melalui darah Transfusi darah/ produk darah Transplantasi Suntik Perinatal

7 TIDAK MENULAR Kontak sosial: Hidup serumah, makan bersama
Berjabat tangan, berpelukan, cium pipi Kolam renang, WC, kamar mandi, telepon Gigitan serangga

8

9 KASUS AFSEL Awal 1990  AFSEL termasuk low level epidemic.
Pemerintah (Presiden Thabo Mbeki) menolak memprioritaskan upaya penanggulangan  masalah gizi lebih besar dan lebih urgent Tahun 1999  20% remaja positif HIV

10 Sunday Times (South Africa),
July 9, 2000

11

12

13 BANGSA/ GEN MUDA HANCUR NAPZA Narkoba suntik 1:2 Suntikan/tatoo /
tertusuk jarum/ tindik telinga/ jerawat/ pisau cukur 1:200 Free sex PSK Hubungan seksual 1:20 Kena HIV / AIDS Ibu ke janin/bayi 1:2 - 1:3 Transfusi darah 1:1

14 HIV/AIDS 3 1 2 3 ODHA dari luar Jatim, masuk ke masyarakat H I V H I V
AKTIF PASIF H I V Penduduk bepergian, terinfeksi HIV, kembali ke masyarakat 2 HIV/AIDS 3 PENYEBARAN DI MASYARAKAT Penyebaran di masyarakat, karena tingginya perilaku berisiko dan rendahnya perilaku pencegahan 3

15 INDONESIA 6 Propinsi di Indonesia: Papua, Riau, DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat, Jawa Timur termasuk dalam kategori concentrated level epidemic Menteri Kesehatan RI: Pertemuan Koordinasi Penanggulangan HIV/AIDS di 6 Propinsi Prioritas, Jakarta 19 September 2003 Artinya: kalau tidak ada penanggulangan yang efektif, dalam 4-5 tahun  1% penduduk terinfeksi (generalized epidemic)

16 ROAD MAP 25 TAHUN HIDUP BERSAMA HIV/AIDS Selayang Pandang HIV/AIDS
Contoh Epidemi: Afrika Selatan Status Epidemi: Indonesia dan Jawa Timur BAGAIMANA PENYAKIT ITU MENULAR? Enam Rukun Penularan Penyakit SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN

17 PENULARAN PENYAKIT: MODEL ENAM RUKUN
HOST yang mau sakit KUMAN penyebab penyakit RESERVOAR pembawa penyakit PINTU MASUK port d’entry PINTU KELUAR place of exit CARA PENULARAN mode of transsmission PENULARAN PENYAKIT: MODEL ENAM RUKUN

18 PENULARAN PENYAKIT Penularan penyakit:
Tidak gampang  tapi perilaku kita memudahkannya Bisa dihindari Bisa dicegah

19 SYARAT PENULARAN Ada yang SAKIT Ada yang mau SAKIT
‘MAS KAWIN’ terpenuhi

20 MODEL KLASIK HOST AGENT ENVIRONTMENT

21 MODEL 6 RUKUN HOST AGENT/KUMAN RESERVOAR PINTU KELUAR PINTU MASUK
yang mau sakit AGENT/KUMAN penyebab penyakit RESERVOAR pembawa penyakit PINTU KELUAR place of exit PINTU MASUK port d’entry CARA PENULARAN mode of transsmission

22 KUMAN/AGENT Kuman: Bakteri, Virus, Jamur Parasit, dll

23 RESERVOAR Manusia (sehat atau sakit), Binatang, Tumbuhan,
Reservoar/pembawa: Manusia (sehat atau sakit), Binatang, Tumbuhan, Tanah, air, dll.

24 PINTU KELUAR Alami: Buatan: Saluran pernafasan  droplet, ingus, dahak
Saluran pencernaan  muntahan, feces Saluran urogenital  urine, semen, lain Buatan: Saluran vascular  darah (transfusi, luka, suntik)

25 PINTU MASUK Alami: Buatan:
Mukosa  mata, hidung, mulut, organ genital, anus Buatan: Kulit tidak utuh  luka, garuk, mikrolesi, suntik

26 CARA BERPINDAH Sentuhan Hubungan seksual Kontak langsung:
Udara (air borne)  droplets

27 CARA BERPINDAH Media (vehicle)  benda mati: makanan, darah, air, instrument medis Vektor mekanis  mahluk hidup, tidak ada proses perkembangan; lalat, kecoa Vektor biologis  mahluk hidup, ada proses perkembangan; nyamuk

28 PROSES PENULARAN HIV ODHA 5’S Sopir Saudagar Serdadu Saya Saudara/
Saudari Saya

29 PROSES PENULARAN HIV ODHA 5’S Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh Pintu
Keluar ODHA 5’S Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh

30 PROSES PENULARAN HIV ODHA 5’S Alat kelamin ‘Luka’ Hubungan seksual
Pintu Keluar ODHA 5’S Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh Hubungan seksual Transfusi Alat menembus kulit (jarum, tatoo, dll) Ibu ke anak Cara berpindah

31 PROSES PENULARAN HIV ODHA 5’S Alat kelamin ‘Luka’ Alat kelamin ‘Luka’
Pintu Masuk Pintu Keluar ODHA Alat kelamin ‘Luka’ 5’S Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh Hubungan seksual Transfusi Alat menembus kulit (jarum, tatoo, dll) Ibu ke anak Cara berpindah

32 PROSES PENULARAN HIV ODHA ODHA Alat kelamin ‘Luka’ Alat kelamin ‘Luka’
Pintu Masuk Pintu Keluar ODHA Alat kelamin ‘Luka’ ODHA Alat kelamin ‘Luka’ Cairan tubuh Hubungan seksual Transfusi Alat menembus kulit (jarum, tatoo, dll) Ibu ke anak Cara berpindah

33 ROAD MAP 25 TAHUN HIDUP BERSAMA HIV/AIDS Selayang Pandang HIV/AIDS
Contoh Epidemi: Afrika Selatan Status Epidemi: Indonesia dan Jawa Timur BAGAIMANA PENYAKIT ITU MENULAR? Enam Rukun Penularan Penyakit SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN

34 SIRKUMSISI Bahwa sirkumsisi menurunkan risiko penularan HIV telah lama dipelajari. Negara-negara muslim, dimana hampir semua laki-laki disirkumsisi memiliki angka HIV yang rendah. Laki-laki yang disirkumsisi memiliki risiko lebih rendah terkena PMS

35 Global Map of Male Circumcision Prevalence

36 Male Circumcision and HIV Prevalence

37 Male Circumcision and HIV Prevalence

38 Male Circumcision and HIV Prevalence

39 RESEARCH FINDING Orange Farm Intervention Trial, South Africa (2005, French Agence Nationale de Recherches Sur Le SIDA)  men who had circumcised getting 60% fewer HIV infection.

40 RESEARCH FINDING Two similar studies in Uganda and Kenya (2005 – 2007) were halted early by The US National Institutes of Health because the interim results showed a significant effect of male circumcision in preventing HIV acquisition in men  all men involved in the study circumcised

41 RESEARCH FINDING Kisumu, Kenya (University of Nairobi, University of Illinois at Chicago, The University of Manitoba and RTI International) involving 2,784 man aged  53% reduction of HIV in circumcized men compare to uncircumcised man.

42 RESEARCH FINDING Rakai, Uganda (Makerere University, The Uganda Virus Institute, John Hopkins University and Calumbia University New York) involving 4,996 men aged  adult male circumcision reduced by 51% the risk of becoming infected with HIV

43 RESEARCH FINDING James Kahn dkk. (University of California-San Francisco)  Sirkumsisi pada laki-laki termasuk strategi prevensi HIV yang paling efisien secara ekonomi di Afrika Sub Sahara; menghemat biaya dan menyelamatkan DALYs (Disability Adjusted Life Years) dalam jumlah yang besar.

44 RESEARCH FINDING Model Brian Williams dkk. (WHO):
Dalam 20 tahun ke depan, sirkumsisi akan mencegah 5,7 juta kasus HIV dan 3 juta kematian karena HIV dari kedua jenis kelamin di Afrika. Sirkumsisi pada laki-laki ekuivalen dengan intervensi vaksin atau peningkatan condom use; yaitu menurunkan transmisi HIV sebesar 37% secara dua arah

45 PATOFISIOLOGI Secara biologi, sirkumsisi menurunkan risiko infeksi HIV pada laki-laki: Dengan menghilangkan kulit khatan (foreskin), sirkumsisi menurunkan kemampuan HIV menembus kulit penis karena keratinisasi atau penebalan bagian dalam dari kulit khatan yang tersisa

46 PATOFISIOLOGI Bagian dalam dari kulit khatan mengandung sel imunologis, misalnya sel Langherhans, yang merupakan target sel (pintu masuk) utama HIV. Sebagian sel-sel hilang bersamaan dengan dibuangnya kulit khatan, sementara sebagian sel yang tersisa berkurang aksesnya terhadap HIV karena terjadinya.

47 PATOFISIOLOGI Ulkus, manifestasi dari PMS yang merupakan pintu masuk HIV sering terjadi pada kulit khatan. Dengan membuang kulit khatan kejadian ini dapat dikurangi. Kulit khatan yang terluka (babras) atau imflamasi selama hubungan seksual merupakan pintu masuk HIV

48 REKOMENDASI Sirkumsisi pada laki-laki merupakan bagian dari paket penanggulangan HIV secara komprehensif. Perlu penguatan pelayanan kesehatan sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan aman. Memaksimalkan manfaat kesehatan masyarakat. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk pengembangan program WHO and UNAIDS Announce Recommendations From Expert Meeting on Male Circumcision for HIV Prevention, Paris, March

49 PERAN PEMERINTAH Proteksi dan promosi hak asasi manusia.
Membuat kerangka kerja legal/hukum, pengaturan dan kebijaksanaan untuk menjamin akses, penerimaan, kualitas dan keamanan: Pelayanan kesehatan harus dapat diterima (acceptable). Pelayanan kesehatan memadai secara medis maupun ilmiah dan memiliki kualitas yang baik. Pelayanan kesehatan dapat diakses tanpa diskriminasi.

50 PERAN PEMERINTAH Proteksi dan promosi hak anak:
Apakah perlu diatur tentang umur sirkumsisi? Sirkumsisi pada bayi: etik, legal dan HAM. Menjamin akses terhadap informasi yang akurat. Melindungi perempuan dalam konteks sirkumsisi laki-laki. Mengembangkan akses terhadap pelayanan sirkumsisi laki-laki secara progresif.

51 PERAN PELAYANAN Menjamin keamanan.
Menjamin akses pelayanan yang non diskriminatif. Menjamin kesukarelaan dan informed consent: Bayi dan anak-anak Remaja Dewasa Menjaga kerahasiaan

52 PERLU DIPERHATIKAN Bukan ‘magic bullet’
Bukan pengganti upaya preventif yang sudah ada, tapi melengkapi Penerimaan masyarakat (ilmiah, egaliter) Kualitas sirkumsisi

53 TERIMA KASIH


Download ppt "SIRKUMSISI MEMUTUS PENULARAN HIV"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google