Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TROPICAL SOIL. O O OO O O O O O O O O 25% of land area.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TROPICAL SOIL. O O OO O O O O O O O O 25% of land area."— Transcript presentasi:

1 TROPICAL SOIL

2 O O OO O O O O O O O O 25% of land area

3  Humid tropics  Low pH  Low CEC  Low exchangeable bases, Al, P  Low fertility  Excellent drainage  Good to excellent erosion resistance  Agricultural potential Low in low input system High in high input system

4 U U U U U U U U U UU U UU U U 12% of land area

5  Humid tropical forest, Asia  Low pH  Low CEC  Low exchangeable bases, P - high Al  Low fertility  Excellent drainage  Poor to good erosion resistance  Agricultural potential Low in low input systems Good - high in high input system

6 A A AA A A A A A A A A A 17% of land area

7  Transitional zone to arid climate  High pH  Medium CEC  Medium to high exchangeable bases  Medium to high fertility  Good to excellent drainage  Poor to good erosion resistance  Agricultural potential Good for low input system High for high input system

8  Alluvial, Volcanic, and other soils 23% Entisols and Inceptisols  Desert soils 20% Aridisols  Cracking soils 3% Vertisols  Peaty soils <1% Histosols

9 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I E E E E E E E E E 23% of land area

10

11  River flood plains  Wide range of physical/chemical traits  Very fertile  Flood control is important  Location - Tropical River Basins Amazon, Orinoco Congo, Senegal, Niger Ganges, Mekong  Already extensively farmed

12

13  Advantages Excellent drainage Stable porous structure, resistant to erosion No drought or tillage problems Abundant Ca, Mg, and K  Disadvantages P fixation and low N Generally at high altitude  Cooler climate  Poor access Already extensively farmed

14 D D D DD D D D D D D D D D 20% of land area

15  Developed in dry regions so little weathering  Little leaching so good fertility  May have accumulations of sodium, gypsum, or salt  Potential if water is available for irrigation and leaching

16 V V V V V 3-5% of land area

17  Characteristics High in montmorillonite clay Cracks when dry High pH, Ca, and Mg Good fertility Excellent potential for agriculture  Disadvantages Difficult to till if dry or too wet

18  Soils with peaty accumulations  75% of these soils in SE Asia  Sumatra, Borneo, Indonesia  Most have low base status  Good N levels  Low P, K and other cations  Micronutrient deficiencies (Zn, Cu) common

19  Soils with peaty accumulations  Need to be drained before use  Deep peats, pineapple production  Shallow peats, rubber, oil palm, coffee

20  Alluvialmost fertile  Vertisols  Aridosols  Volcanic  Alfisols  Ultisols  Oxisolsleast fertile

21  Oxisols25%  Aridisols20%  Alfisols17%  Ultisols12%  Vertisols5%  Alluvial5%

22  VolcanicBest soil structure  Oxisols  Alfisols  Ultisols  VertisolsWorst soil structure

23

24 Pertanian lahan kering kini merupakan istilah yang sudah sangat umum digunakan, tetapi sebenarnya apakah pertanian lahan kering itu? Menurut Hargreaves (1957), usahatani lahan kering merupakan pertanian tanpa pengairan di wilayah yang presipitasinya kurang. PERTANIAN LAHAN KERING (Dryland Farming)

25 Menurut Oram (1980), pertanian lahan kering (dryland farming) merupakan kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan dalam kondisi tekanan kekeringan (sedang sampai berat) selama sebagian besar masa tanam, sehingga memerlukan teknik-teknik budidaya khusus, jenis tanaman tertentu, dan sistem usahatani tertentu untuk memungkinkan produksi dapat dilakukan secara berkelanjutan.

26 “Dryland farming” mencakup usaha budidaya di daerah beriklim semi arid sampai daerah beriklim arid. Sedangkan istilah “unirrigated land” (lahan tak beririgasi) lebih ditujukan pada usaha budidaya pertanaman pada daerah dengan suplai air terbatas karena tidak memiliki jaringan irigasi.

27 FAO (1987) uses the term 'drylands' to describe climates with fewer than 120 days growing season. These are divided into 'arid drylands' with less than 75 days growing season, and 'semi-arid' areas which have from 75 to 119 days growing season

28 SISTEM PERTANIAN DI ZONA IKLIM SEMI ARID, INDONESIA

29 Sistem pertanian lahan kering di zona iklim semi arid Adalah sistem produksi pertanian di wilayah/lahan beriklim semi arid, yg dibatasi oleh curah hujan rendah, miskin unsur hara tanah, temperatur tinggi dan radiasi matahari tinggi.

30 Iklim semiarid adalah zona iklim yang ditandai oleh :  kondisi musim yang ekstrim  curah hujan relatif rendah dan sangat jarang terjadi hujan lebat  musim kering yang relatif panjang  fluktuasi temperatur sangat besar  kelembaban udara sepanjang tahun sebagian besar sangat rendah  intensitas radiasi matahari yang tinggi  pertanaman (vegetasi) berupa steppe dan belukar

31 Iklim semi arid di Indonesia berada di propinsi NTT (3,35 juta ha) dan NTB (1,8 juta ha); dan lebih dari 2,2 juta ha diantaranya sangat potensial untuk pertanian. Iklim ini tentu saja berbeda dengan ilklim daerah lain di indonesia yang secara umum di dominasi iklim tropis. Iklim semi arid sangat dipengaruhi kondisi geografis yang berdekatan dengan Benua Australia

32 Memilki curah hujan rata-rata tahunan (1984-1992) sebesar 1.038,73 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 77 hari. Sumbawa Besar – Dompu, Nusa Tenggara Barat

33

34

35 adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Bengkulu, pantai Sumatera Barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Material jenis tanah ini berupa abu vulkan dan pasir vulkan. Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran. Tanah Regosol (Entisols)

36 Tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan bersifat tidak subur. Misalnya, bisa kita temukan pada tanah-tanah di Nusa Tenggara, Maluku, dan Jawa Tengah. Tanah ini berwarna cokelat, merah, atau kuning. Tanah yang bersifat alkalis mengikat fosfat sehingga akan menjadi kendala bagi tanaman untuk tumbuh. Mediteran (Alfisols)

37 Grumosol (Vertisols) Tanah grumusol adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur. Tanah ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah grumusol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, tembakau, dan jati.

38 Andosol (Andisols) Tanah andosol adalah tanah yang berasal dari abu gunung api. Tanah andosol terdapat di lereng-lereng gunung api, seperti di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa. Umumnya berwarna kehitaman. Teksturnya beragam. Mempunyai unsur hara yang cukup tinggi hasil dari abu abu vulkanik, sangat subur sehingga baik untuk pertanian

39 Kendala tanah Podsolik  Kejenuhan Al tinggi  Sering mengandung Mn dlm jumlah yg beracun  Sangat miskin hara  Bahan organik, pH tanah, dan kejenuhan basa rendah  Fiksasi P kuat  Rentan erosi Tanah Podzolik di Indonesia (Ultisols)

40 Kendala tanah Latosol (oxisols) Kejenuhan Al tinggi KPK rendah sekali Sangat miskin hara dan cadangan mineral dpt lapuk rendah Sering defisiensi S, B, dan Mo Fiksasi P dan anion lain kuat Struktur sangat sarang, mudah mengalami pelindian kuat Tanah Latosol

41 TECHNIQUES TO REDUCE EVAPORATION AND TRANSPIRATION LOSS DRYLAND TECHNOLOGIES The evaporation losses can be reduced by: Mulches Anti transpirants Wind breaks Weed control

42 1.Soil mulch or dust mulch 2.Stubble mulch  Crop residues like wheat straw or cotton stalks etc 3.Straw mulch 4. Plastic mulch  Plastic materials like polyethylene, polyvinyl chloride About 60 to 75 per cent of the rainfall is lost through evaporation. These evaporation losses can be reduced by applying mulches. Mulch is any material applied on the soil surface to check evaporation and improve soil water. Application of mulches results in additional benefits like soil conservation, moderation of temperature, reduction in soil salinity, weed control and improvement of soil structure. Types of mulches Mulches

43 Upland mencakup lahan dgn relief berombak (undulating) sampai bergunung dg kemirigan lereng > 8% Luas keseluruhan mencapai 111,4 juta ha atau 58,5% dari seluruh daratan Indonesia ( Notohadiprawiro, 1989 ) Dilihat dari luasannya, potensi upland sangat besar

44 Jernis TanahLuasan (Ha)Cakupan dlm Soil Taksonomi Podsolik Merah-kuning 23,3 juta (21%) Ultisols, inseptisol Latosol16,4 juta (15%) Oxisols, ultisols, inseptisols Komplek Tanah 54,7 juta (49,1%) Kebanyakan ultisols Sumber: T. Notohadiprawiro, 1989 JenisTanah yg Umum Dijumpai di Daerah Upland

45 DINAMIKA PRODUKTIFITAS LAHAN ATASAN (UPLAND) Suatu hubungan penting yg sering diabaikan utk kebanyakan lahan pertanian daerah upland adalah proses degradasi tanah dengan dampak - dampak yg menguntungkan dari tindakan koservasi tanah

46 Ketika proses degradasi terus berlangsung secara intesif, produktifitas terus mengalami penurunan, sebaliknya, tindakan konservasi tanah cenderung utk memperlambat proses degradasi dan meningkatkan produktifitas Jadi, Potensial produktifitas suatu tanah pada setiap saat merupakan hasil /resultante dari proses degradasi yg sedang berlangsung dan pengetrapan teknik konservasi tanah.

47 Best agricultural soils Kelerengan landai (gently), tekstur sedang (medium), struktur baik, solum dalam dengan drainase baik, produktifitas tinggi Dapat dikelola dengan relatif sedikit tindakan, tetapi dgn aplikasi tindakan konservasi penting yang dpt mengimbangi terjadinya proses yg paling degradatif

48 Marginal soils of limited capability Kelerengan terjal, tekstur kasar, struktur jelek, miskin nutrien, drainase buruk Tindakan koservasi harus maksimal untuk menetralkan/meniadakan terjadinya degradasi tanah lebih lanjut

49 Efek yg merugikan karena proses degradatif Effek menguntungkan dari berbagai tindakan konservasi Sustainable Farming System

50 PRODUKTIFI TAS TANAH TINDAKAN KOSERVASI TANAH Pengolahan konservasi Rotasi tanaman Pengelolaaan residu tanaman Konservasi air dgn terasering Pertanian kontur Pemupukan organik Perbaikan siklus nutrien Perbaikan sistem yg sesuai dgn kondisi tanah, iklim, dan kultivar PROSES DEGRADASI TANAH Erosi Tanah Nutrient runoff Pemasaman tanah Pengompakan tanah Pengerakan (crusting) Kehilangan bahan organik Kegaraman Pemiskinan nutrien (leaching) Akumulasi senyawa beracun Hubungan proses degradasi tanah dgn tindakan konservasi (Parr et al. 1990)


Download ppt "TROPICAL SOIL. O O OO O O O O O O O O 25% of land area."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google