Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS"— Transcript presentasi:

1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ANALISA SPASIAL DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAS LAMONG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Lalu Hendra Prayana Mochammad Soelthon N Kiki Gustinasari Rahmat Hidayat Aliftya Vicky K

2 OUTLINE PENDAHULUAN PENDEKATAN MASALAH METODE PENELITIAN
PENUTUP HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN PENDEKATAN MASALAH PENDAHULUAN 插入您所在国家/地区的地图。

3 PENDAHULUAN Latar Belakang :
Kali lamongan (Luas DAS 720 km2, panjang alur sungai 103 km) Terpecah menjadi 2 cabang sehingga membentuk sebuah pulau kecil Merupakan daerah pasang surut (Tidal Flat) Proses pendangkalan sangatlah komplek Interaksi antara gerakan air laut dan debit dari sungai menimbulkan proses sedimentasi Kapasitas sedimen juga di pengaruhi sungai sungai yg bermuara di teluk lamong Curah hujan tahunan rata-rata mm Keadaan hidrologi dalam keadaan kritis (debit musim hujan 700 m3/detik, pada musim kemarau kekeringan) 插入您所在国家/地区的某个地理特征的图片。

4 PENDAHULUAN Rumusan Masalah: Tujuan:
Apakah yang dimaksud dengan Daya dukung Lingkungan? Apakah saja faktor-faktor yang mempengaruhi DDL DAS Lamong? Bagaimana analisa spasial daya dukung lingkungan DAS Lamong? Bagaimana status daya dukung lingkungan di Daerah Aliran Sungai Lamong? Rumusan Masalah: Tujuan: Untuk mengetahui pengertian DDL Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi DDL DAS Lamong Untuk mengetahui analisa spasial DDL DAS Lamong Untuk mengetahui status DDL Daerah Sekitar DAS Lamong 插入您所在国家/地区的某个地理特征的图片。

5 PENDEKATAN MASALAH Ketersediaan air yang merupakan bagian dari fenomena alam, sering sulit untuk diatur dan diprediksi dengan akurat. Hal ini karena ketersediaan air mengandung unsur variabilitas ruang (spatial variability) dan variabilitas waktu (temporal variability) yang sangat tinggi. Oleh karena itu, analisis kuantitatif dan kualitatif harus dilakukan secermat mungkin agar dapat dihasilkan informasi yang akurat untuk perencanaan dan pengelolaan sumberdaya air. Secara rinci ketersediaan air permukaan terdiri atas : Ketersediaan air hujan Ketersediaan air sungai Ketersediaan air dimata air Namun pada penelitian kali ini data ketersediaan air permukaan yang ditinjau adalah data ketersediaan air hujan dan data ketersediaan air sungai.

6 METODE PENELITIAN Alat :
Penelitian ini menggunakan komputer sebagai pengolah data spasial yaitu dengan menggunakan software ArcView GIS 3.3 sebagai sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dan hasil perhitungan dengan rumus. Penentuan status daya dukung lingkungan berdasar pada perbandingan antara ketersediaan air yang ada dengan kebutuhan air yang diperuntukkan bagi kegiatan masyarakat di kawasan tersebut

7 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Daya Dukung Lingkungan
Penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam pedoman ini dilakukan berdasarkan tiga pendekatan, yaitu: Kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan ruang Perbandingan antara ketersedian dan kebutuhan lahan Perbandingan antara ketersedian dan kebutuhan air Sementara itu Status daya dukung lingkungan diperoleh dari perbandingan antara ketersediaan lahan (SL) dengan kebutuhan (DL). Penentuan daya dukung lingkungan dilakukan dengan membandingkan SL dan DL

8 HASIL DAN PEMBAHASAN B. Faktor-faktor yang mempengaruhi DDL DAS Lamong
Curah hujan Topografi Titik-titik Stasiun Hujan Jaringan Sungai Jumlah Penduduk

9 HASIL DAN PEMBAHASAN C. Analisa Spasial
Dalam analisa spasial digunakan data non spasial dan data spasial Data non Spasial: Data Spasial: Data non spasial merupakan data berupa informasi –informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial, biasanya dalam bentuk tabel. Data spasial merupakan data yang memiliki referensi ruang kebumian dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial

10 HASIL DAN PEMBAHASAN C. Analisa Spasial
Dalam penelitian ini data yang merupakan data spasial yaitu grid curah hujan, data jaringan sungai, batas DAS, serta topografi DEM. Data-data tersebut akan digunakan dalam penentuan ketersediaan air. Pada data non spasial yaitu kebutuhan air pertanian, kebutuhan air domestik, dan kebutuhan air industri

11 HASIL DAN PEMBAHASAN C. Analisa Spasial

12 HASIL DAN PEMBAHASAN C. Analisa Spasial

13 HASIL DAN PEMBAHASAN C. Analisa Spasial

14 HASIL DAN PEMBAHASAN C. Analisa Spasial

15 HASIL DAN PEMBAHASAN C. Analisa Spasial

16 HASIL DAN PEMBAHASAN D. STATUS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
Dengan adanya peta Daya Dukung Lingkungan dapat diketahui wilayah mana yang surplus atau defisit. Dari peta daya dukung lingkungan yang telah kami kerjakan di atas terlihat bahwa semua daerah di wilayah DAS Lamong merupakan wilayah yang defisit, hal ini dibuktikan dengan tanda negatif pada legenda peta. Dapat disimpulkan bahwa daerah yang dilewati oleh DAS Lamong merupakan daerah yang defisit. Dari peta ketersediaan air dan peta kebutuhan air maka dapat ditentukan peta akhir yaitu Peta Daya Dukung Lingkungan seperti gambar di atas

17 PENUTUP KESIMPULAN


Download ppt "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google