Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Legal Etik dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Legal Etik dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler"— Transcript presentasi:

1 Legal Etik dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler
Aries Chandra Ananditha, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An.

2 ETIKA Berasal dari kata ethos
Dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan, adat-istiadat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir Dalam bentuk jamak (ta etha), berarti adat kebiasaan. Jadi etika dapat diartikan sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2000)

3 Menurut Potter and Perry (1997)
Etika berhubungan dengan bagaimana seseorang harus bertindak dan bagaimana mereka melakukan hubungan dengan orang lain.

4 Etika Keperawatan Menurut Cooper (1991) dalam Potter and Perry (1997), etika keperawatan dihubungkan dengan hubungan antar perawat terhadap orang lain. Menurut Florence Nightingale, etika keperawatan merupakan tuntunan bagi profesi keperawatan.

5 Kode Etik Keperawatan Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah KODE ETIK PERAWAT NASIONAL INDONESIA, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

6 Aspek Legal dalam Praktik Keperawatan
Untuk dapat melaksanakan tugas dan tindakan dengan aman, perawat profesional harus memahami batasan legal dan implikasinya dalam praktik keperawatan sehari-hari. Asuhan keperawatan yang legal diartikan sebagai praktik keperawatan yang bermutu dan taat pada aturan, hukum, serta perundang-undangan yang berlaku.

7 Prinsip Etik dalam Keperawatan
Autonomy Beneficence Non maleficence Justice Veracity Confidentiality

8 Autonomy keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu untuk menentukan sendiri perawatan yang terbaik untuk dirinya. Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan

9 Perwujudan dari Autonomy
Informed Consent Proses pemberian informasi hingga pasien memberikan persetujuan atas tindakan yang dilakukan

10 Beneficience (manfaat)
prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dan bermanfaat → dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Contoh perawat menasehati klien tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat mengatakan untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.

11 Nonmaleficience (tidak merugikan)
prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien. Contoh: ketika ada pasien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus mengistrusikan pemberian transfusi darah. Akhirnya transfusi darah diberikan karena tindakan tersebut tidak merugikan pasien

12 Justice (Keadilan) nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan tanpa membedakan pasien berdasarkan status ekonomi, sosial, suku, ras, dll. Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada pasien dari kelas I yang meminta bantuan untuk makan. Di saat yang sama, terdapat keluarga pasien dari kelas III sedang meminta bantuan karena pasien mengeluh sesak. Perawat harus tahu yang mana yang didahulukan tanpa membedakan berdasarkan status kelas ekonomi

13 Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Contoh Ny. S masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. S selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.

14 Confidentiality (Kerahasiaan)
kerahasiaan mengenai informasi tentang klien harus dijaga karena hal tersebut merupakan privasi klien. Contohnya adalah dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien. Dokumen ini hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.

15 Contoh Kasus Perawat Neny bertugas di bagian Intensive Care Unit (ICU). Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia 80 tahun dengan gagal jantung dan kondisinya sangat kritis dan harus dipasang ventilator. Klien berasal dari keluarga miskin dan tidak mempunyai dana untuk kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai keluarga dan tidak dapat di lakukan perawatan lanjutan di rumah (nursing home). Tiba-tiba datang instruksi dari pimpinan rumah sakit bahwa nenek tersebut harus segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal perawatan umum karena tempatnya akan digunakan oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan memerlukan perawatan di ICU.

16 Prinsip-prinsip etik apa saja yang berhubungan dengan kasus tersebut?

17 Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak yang sama, namun pada kenyataannya justru pasien yang mampu lebih diprioritaskan dibanding yang tidak mampu. Misalnya saja seperti kasus nenek yang tidak mampu dengan seorang pejabat. Padahal keduanya mempunyai penyakit yang sama – sama parah. Namun pihak rumah sakit justru lebih memprioritaskan pejabat yang dinilai martabatnya lebih tinggi dikarenakan martabat yang notabene mempunyai hak untuk menjatuhkan institusi tersebut. Justice

18 Pasien yang tidak mampu harus kehilangan kebebasannya dalam memilih pengobatan yang terbaik untuk kesembuhannya justru haknya sebagai pasien dihilangkan begitu saja dikarenakan terbatasnya materi yang pasien miliki. Padahal pasien dapat memanfaatkan kebebasannya tersebut untuk kebaikan dirinya. Namun apadaya nenek tersebut tidak mempunyai keluarga dan dana yang mencukupi sehingga harus mematuhi prosedur dari rumah sakit tersebut Autonomy

19 Beneficience-Non malefecience
Pelayanan di rumah sakit tidak hanya dituntut secara intelektual melainkan softskill perlu dimiliki setiap tenaga medis dalam memberikan pelayanan kepada klien atau pasien sesuai dengan standar. Beneficience-Non malefecience

20 Dalam nilai ini, perawat menyampaikan instruksi dengan benar dari pimpinan rumah sakit untuk memindahkan nenek ke bangsal umum. Perawat menyampaikan dengan jujur kepada nenek apa yang harus dilakukannya untuk mematuhi aturan dari instansi. Veracity

21 Thank’s


Download ppt "Legal Etik dalam Tatanan Keperawatan Sistem Kardiovaskuler"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google