Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MODUL-1 INTERNAL AUDITING THE NATURE OF INTERNAL AUDITING.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MODUL-1 INTERNAL AUDITING THE NATURE OF INTERNAL AUDITING."— Transcript presentasi:

1 MODUL-1 INTERNAL AUDITING THE NATURE OF INTERNAL AUDITING

2 Ch.1 THE NATURE OF INTERNAL AUDITING Evolusi Audit Internal (The evolution of Internal Auditing). External Auditor & Internal Auditor. Menuju sebuah Definisi Audit Internal (Toward Definition of Internal Auditing). Profesi Audit Internal (The profession Of Internal Auditing). The Common Body Of Knowledge (CBOK).

3 EVOLUSI AUDIT INTERNAL
Audit Internal di Abad Permulaan. Audit Internal di Abad Pertengahan. Audit Internal di Masa Revolusi industri. Audit Internal di Tahun-Tahun Belakangan Ini. Audit di Amerika Serikat. Pencapaian Identitas Diri Auditor Internal.

4 EVOLUSI AUDIT INTERNAL
Pada awalnya sebagai “adik” Profesi Eksternal Auditor & fokus pada keakuratan angka-angka keuangan serta masalah teknis akuntansi. Saat ini menjadi disiplin ilmu tersendiri yang berorientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Jasa Audit Internal Modern memiliki aspek kerja yang lebih luas mencakup : pemeriksaan & penilaian atas pengendalian, kinerja, risiko dan tata kelola (governance) perusahaan (publik maupun privat). Aspek keuangan merupakan salah satu aspek saja dalam lingkup kerja Audit Internal.

5 AUDIT INTERNAL DI ABAD PERMULAAN
Tahun Sebelum Masehi, telah dimulai ilmu dan profesi Audit Internal. Peradaban Mesopotamia, terdapat tanda- tanda kecil yang dibuat disamping transaksi keuangan sebagai sistem verifikasi (. X V ). Masyarakat Mesir, Cina, Persia & Yahudi, menerapkan sistem yang sama. Masyarakat Yunani mementingkan prosedur otorisasi & verifikasi. Kerajaan Romawi Kuno menerapkan “sistem dengar laporan” merupakan verifikasi secara lisan. Muncul istilah “Audit” berasal dari bahasa Latin “Auditus” berarti “mendengarkan”.

6 AUDIT INTERNAL DI ABAD PERTENGAHAN
Pada abad ke-13, di Italia lahir sistem pembukuan berpasangan (double entry), yaitu setiap transaksi dicatat baik sisi Debet maupun Credit. Sistem tsb membantu para pengusaha mengontrol transaksi dengan para pelanggan dan pemasok serta membantu mereka mengawasi pekerjaan para karyawan. Pada saat itu Auditor yang mewakili Ratu Isabella ikut menemani Columbus menjelajah dunia.

7 AUDIT INTERNAL DI MASA REVOLUSI INDUSTRI
Di mulai saat Revolusi Industri di Inggris. Perusahaan mempekerjakan Akuntan untuk memeriksa catatan keuangannya. Saat itu Auditor bukan hanya sekedar “mendengarkan’, namun melakukan verifikasi audit, kemudian berkembang menjadi verifikasi tertulis dan perbandingan angka-angka yang tertera pada jurnal dengan bahan bukti dokumennya.

8 AUDIT INTERNAL DI TAHUN-TAHUN BELAKANGAN INI
Pada abad 19, orang Inggris menginvestasikan dana yang cukup besar di negara Amerika Serikat. Mereka memnginginkan verifikasi independen atas investasinya. Para Auditor Inggris membawa metode dan prosedur audit yang kemudian diadaptasi untuk kepentingan mereka sendiri. Munculnya Undang-Undang Perusahaan Inggris menyebabkan pentingnya pertanggungjawaban kepada investor.

9 DI AMERIKA SERIKAT (AS)
AUDIT DI AMERIKA SERIKAT (AS) Setelah Perang Dunia II, perekonomian di AS mengalami peningkatan. Umumnya audit lebih ditujukan kepada para Bankir yang mencurigai pelaporan di Neraca yang terlihat terlalu optimis, sehingga memerlukan verifikasi yang independen dan dapat dipercaya. Perkembangan audit internal, disebabkan meningkatnya kompleksitas operasi perusahaan dan pemerintahan. Pertumbuhan perusahaan menjadikan fungsi audit internal semakin penting karena kemampuan manajer yang terbatas dalam mengawasi masalah operasional perusahaan.

10 PENCAPAIAN IDENTITAS DIRI AUDITOR INTERNAL
Selama beberapa tahun Auditor Eksternal terus memberikan pengaruh terhadap perkembangan Audit Internal. Audit Internal Modern mulai muncul pada tahun 1941 ketika Institute of Internal Auditors (IIA) terbentuk. Ruang lingkup audit diperluas, yaitu menilai semua aspek yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Sejak saat itu profesi Auditor Internal setara dengan Auditor eksternal. Harapan para pendiri IIA, yang memimpikan audit internal sebagai profesi yang menyediakan penelaahan

11 AUDITOR INTERNAL VS AUDITOR EKSTERNAL Auditor Internal :
Memberikan informasi yang diperlukan man dalam emyakinkan tanggung jawab. Bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan pengendalian serta efisiensi & efektivitas kinerja perusahaan. Pengukuran perusahaan dan risiko terkait da menjalankan usaha.

12 AUDITOR INTERNAL VS AUDITOR EKSTERNAL Auditor Eksternal.
Memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan. Menentukan kewajaran penyajian posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil usaha untuk perusahaan tsb. Meyakinkan bahwa laporan keuagan disusun sesuai dengan General Accepted Accounting principle (GAAP) dan diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya dan aktiva telah diamankan dengan semestinya.

13 AUDITOR INTERNAL VS AUDITOR EKSTERNAL NO. URAIAN AUDITOR INTERNAL
1 Kecurangan (Fraud) Sangat memperhatikan pemborosan & kecurangan darimanapun sumbernya dan sekecil apapun jumlahnya. Tidak terlalu memperhatikan kecurangan / pemborosan yang tidak memiliki dampak signifikan / tidak material terhadap laporan keuangan. 2 Staf (tenaga auditor) Merupakan karyawan perusahaan / entitas independen. Merupakan orang independen diluar perusahaan. 3 Tugas Melayani kebutuhan organisasi meskipun fungsinya harus dikelola oleh perusahaan. Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang dapat diandalkan. 4 Fokus Kejadian-kejadian di masa depan dengan mengevaluasi pengendalian yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi. Ketepatan dan kemudahan pemahaman dari kejadian- kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan. 5 Pencegahan kecurangan (fraud) Langsung berkaitan dengan pencegahan fraud dalam segala bentuknya / perluasan dalam aktivitas yang ditelaah. Sekali-sekali memperhatikan pencegahan dan pendeteksian fraud secara umum, namun akan memberika perhatian lebih bila fraud tsb akan mempengaruhi laporan keuangan secara material. 6 Independensi Independen terhadap aktivitas ynag diaudit, tetapi siap sedia untuk menggapai kebutuhan dan keinginan dari semua tingkatan manajemen. Independen terhadap manager dan dewan Direksi, baik dalam kenyataan maupun mental. 7 Frekuensi Menelaah aktivitas secara terus menerus. Menelaah catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan secara periodik ( biasanya satu tahun sekali).

14 MENUJU DEFINISI AUDITOR INTERNAL
American Accounting association (AAA) : Proses sistimatis untuk secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan ke pengguna yang berkepentingan. Institute of Internal Auditors (IIA) dalam Standar for The Proffessional Practice of Internal Auditing (SPPIA) : Fungsi Auditor Internal melakukan penilaian independent yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada manajemen.

15 MENUJU DEFINISI AUDITOR INTERNAL Auditor Internal Modern :
sebuah penilaian yang sistimatis dan obyektif yang dilakukan Auditor Internal terhadap operasi dan kontrak yang berbeda- beda dalam organisasi untuk menentukan apakah : Informasi keuangan dan operasional telah akurat dan dapat diandalkan. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi. Sumber daya telah digunakan secara efektif dan ekonomis. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawab secara efektif.

16 PROFESI AUDITOR INTERNAL
Untuk menilai kualitas profesional suatu jabatan, terdapat beberapa kriteria sebagai berikut : Pelayanan kepada publik. Pelatihan khusus berjangka panjang. Menaati kode etik. Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan- pertemuan. Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian praktik. Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersertifikat. Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan.

17 PROFESI AUDITOR INTERNAL
Kriteria profesi yang melekat pada Auditor Internal : Memiliki dasar ilmu yang jelas. Program sertifikasi. Program Pengetahuan Profesional berkelanjutan. Adanya kode etik. Pernyataan tanggung jawab. Seperangkat standar. Jurnal profesi. Jumlah literatur yang semakin meningkat.

18 CBOK & SPPIA CBOK SPPIA CBOK IIA diadopsi tahun 1972.
Pada tahun 1992 telah direvisi Terdapat 334 jenis kompetensi yang dialokasikan ke 20 disiplin ilmu yang berbeda. SPPIA Pada tahun 1978 dalam konferensi internasional di San Fransisco Amerika Serikat. Terdapat 5 standar minimum & 25 stnadar khusus. Pada 1 januari 2002, SPPIA masuk dalam bab 31.

19 PROGRAM SERTIFIKASI Pada Maret 1975 : terdapat 122 lulusan bergelar CIA dari 654 peserta ujian tahap I tahun 1974. Pada Juni 2002: terdapat peserta ujian dari seluruh dunia (bergelar CIA). Pada oktober 1973 : terdapat bergelar CIA dari pendaftar.

20 PROGRAM SERTIFIKASI SERTIFIKASI KHUSUS :
CCSA : Certification in Control Self Assesment. CGAP : Certified government Auditing Proffessional. CFSA : Certified Financial Services Auditor. CISA : Certified Information System Auditor. 5. CBA : Certified bank Auditor.

21 SEBAGAI TITIK TEMU (INTERSECTION)
POSISI AUDIT INTERNAL SEBAGAI TITIK TEMU (INTERSECTION) Dewan komisaris Komite Audit Internal Auditor Eksternal Auditor Manajemen


Download ppt "MODUL-1 INTERNAL AUDITING THE NATURE OF INTERNAL AUDITING."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google