Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GURU PAUD DALAM BINGKAI KURIKULUM 2013

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GURU PAUD DALAM BINGKAI KURIKULUM 2013"— Transcript presentasi:

1 GURU PAUD DALAM BINGKAI KURIKULUM 2013
Oleh; Engelbertus Nggalu Bali

2 “Children Learn What They Live With” (Dorothy Low Nolte)
Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menantang Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah.

3 Lanjutan….. Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi

4 Bagaimanakah dengan kurikulum 13?
Lanjutan….. Jika anak diperlakukan dengan jujur, dia akan terbiasa melihat kebenaran Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa melihat keadilan Jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian: “Sungguh Indah Dunia Ini!” Bagaimanakah dengan kurikulum 13?

5 Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Strukutur Penduduk Indonesia Tahun 2010 Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Jumlah Penduduk: 238,5 Juta orang Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013, Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing, Pendidikan Dasar berkualitas dan merata. Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah 45-54 tahun Kelompok umur 35-44 tahun Paudisasi, Pendidikan Dasar berkualitas dan merata. Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah Jumlah Penduduk (juta) Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia (Bappenas, BPS, UNFPA 2013))

6 Penambahan dan Pemerataan
AKSES = f ( ketersediaan + keterjangkauan ) …satuan pendidikan (tempat layanan pendidikan) yang tersedia dan merata di semua wilayah yang ada WNI.. ..layanan pendidikan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi status sosial-ekonomi… kebijakan kebijakan Penambahan dan Pemerataan Daya Tampung Penyediaan Biaya Operasional Sekolah dan Bantuan Personal Siswa Miskin: Paudisasi Wajar 9 Tahun Pendidikan Menengah Universal Pengembangan PT Baru. Pembangunan Akademi Komunitas BOS BOPTN Bantuan Siswa/ Mahasiswa Miskin Supply Demand 6

7 PAUDISASI BOP PAUD bagi 45.000 lembaga
 6% ≈ 2,6 jt anak Sasaran 2014 Catatan: APK PAUD = jumlah peserta PAUD / Jumlah penduduk usia 3-6 tahun Kegiatan BOP PAUD bagi lembaga Rehabilitasi 100 lembaga PAUD Terpadu Bantuan rintisan dan penguatan PAUD bagi Lembaga Pemberian Alat Peraga Edukasi bagi lembaga PAUD Penguatan Sarana Pembelajaran 50 lembaga PAUD Pemberdayaan Lembaga Masyarakat/Ormas/Institusi untuk menyelenggarakan PAUD 7

8 PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
*) BPSDMPK 2013

9 PENINGKATAN KUALITAS GURU Perbaikan Pendidikan Guru
UKA - UKG Pengembangan Keberkelanjutan Perbaikan Pendidikan Guru Penyediaan Guru Baru Perbaikan Pendidikan Guru (UU 14/2005 Pasal 23 Ayat (1)): Seleksi Khusus Berasrama (untuk memperkuat kompetensi kepribadian dan sosial) Kemampuan mengampu mata pelajaran ganda (mayor-minor) Beasiswa Peningkatan Mutu Pengukuran kinerja 2,9 juta guru Pensiun 33 ribu/tahun 9

10 PENTINGA MEMAHAMI KURIKULUM
… success or failure of the education system is very determined by the developed curriculum…(Bestdone,2010) … berhasil atau gagalnya sistem pendidikan amat ditentukan oleh kurikulum yang dikembangkan …(Bestdone,2010) Kurikulum Jantung Pendidikan Dampak Kurikum (Dahsyat) Kurikulum Berfungsi Sbg Pengendali Kurikulum Kunci Reformasi Pendidikan

11 Pentingnya Memahami Kurikulum
Curriculum is, and needs to continue to be, more than ever before, dynamic.

12 REFLEKSI UTK GURU …every teacher must have the ability in curriculum development. It applies to all and every teacher, without exception, if teachers fail to master the curriculum development and he failed in his…(Bestdone, 2010) ....setiap guru harus memiliki kemampuan dalam pengembangan kurikulum, itu berlaku bagi semua dan setiap guru tanpa kecuali, jika guru gagal menguasai pengembangan kurikulum maka ia gagal dalam kerjanya...(Bestdone, 2010)

13 Lanjut,,,,, “No single definition of curriculum is accepted among practitioners of the field.” Longstreet & Shane, 1993, “Tidak ada definisi tunggal kurikulum yang dapat diterima oleh semua kalangan praktisi di lapangan.” Longstreet & Shane, 1993,

14 (Dr. Judith Irvin, Florida State University)
Lanjut,,, Kurikulum adalah keseluruhan pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa sehingga mereka dapat mencapai keterampilan dan pengetahuan di berbagai situs (kesempatan) belajar (Dr. Judith Irvin, Florida State University)

15 PENTING MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK
Pestalozzi ( ) Anak pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik Masing-masing tahap partumbuhan dan perkembangan seorang individu haruslah tercapai dengan sukses sebelum berlanjut pada tahap berikutnya Segala bentuk pendidikan adalah berdasarkan pengaruh panca indera, dan melalui pengalaman- pengalaman tersebut potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu dapat dikembangkan Tujuan pendidikan ialah memimpin anak menjadi orang yang baik dengan jalan mengembangkan semua daya yang dimiliki oleh anak

16 Pestalozzi ( ) Segala usaha yang dilakukan oleh orang dewasa harus disesuaikan dengan perkembangan anak menurut kodratnya, sebab pendidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha pemberian pertolongan agar anak dapat menolong dirinya sendiri di kemudian hari Lingkungan terutama lingkungan keluarga memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk kepribadian seorang anak pada awal kehidupannya Kecintaan yang diberikan ibu kepada anaknya akan memberikan pengaruh terhadap keluarga, serta menimbulkan rasa terima kasih dalam diri anak. Pada akhirnya, rasa terima kasih tersebut akan menimbulkan kepercayaan anak terhadap Tuhan

17 Maria Montessori ( ) Dalam perkembangan anak terdapat masa peka, suatu masa yang ditandai dengan begitu tertariknya anak terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu serta cenderung mengabaikan objek yang lainnya. Pentingnya kondisi lingkungan yang bebas dan penuh kasih agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal. Anak memiliki kemampuan untuk membangun sendiri pengetahuannya, dan hal tersebut dilakukan oleh anak mulai dari awal sekali. Gejala psikis atau kejiwaan yang memungkinkan anak membangun pengetahuannya sendiri dikenal dengan istilah jiwa penyerap (absorbent mind).

18 Friendrich Wilheim Froebel
Friendrich Wilheim August Froebel ( ) Masa anak merupakan fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu karena pada fase inilah terjadinya peluang yang cukup besar untuk pembentukan dan pengembangan pribadi seseorang. Apabila anak mendapatkan pengasuhan yang tepat, maka seperti halnya tanaman muda akan berkembang secara wajar mengikuti hukumnya sendiri. Pendidikan taman kanak-kanak harus mengikuti sifat dan karakteristik anak. Bermain dipandang sebagai metode yang tepat untuk membelajarkan anak, serta merupakan cara anak dalam meniru kehidupan orang dewasa di sekelilingnya secara wajar. Friendrich Wilheim Froebel ( )

19 Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
Konsep “kembali ke alam” dan pendekatan yang bersifat alamiah dalam pendidikan anak. Pendekatan alamiah berarti anak akan berkembang secara optimal, tanpa hambatan. Menurutnya pula bahwa pendidikan yang bersifat alamiah menghasilkan dan memacu berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan, spontanitas dan rasa ingin tahu. Walaupun kita telah melakukan kontrol terhadap pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sosial dan melalui indera, tetapi kita tetap tidak dapat mengontrol pertumbuhan yang sifatnya alami. Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi manusia yang bebas. J.J. Rousseau ( )

20 Jean Piaget dan Lev Vigotsky
Anak membangun pengetahuannya sendiri karena mereka memiliki begitu banyak gagasan yang sesungguhnya tidak pernah diajarkan kepada mereka. Pengetahuan pada dasarnya dibangun oleh anak melalui interaksi dengan lingkungannya. Pada dasarnya paham konstruktivis mempunyai asumsi bahwa anak adalah pembangun pengetahuan yang aktif. Anak mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan tersebut diperoleh anak dengan cara membangunnya sendiri secara aktif melalui interaksi yang dilakukannya dengan lingkungan. Lev Vigotsky berpandangan bahwa konteks sosial merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar seorang anak. Pengalaman interaksi sosial ini sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan berfikir anak. Interaksi antara anak dengan lingkungan sosialnya akan menciptakan bentuk-bentuk aktivitas mental yang tinggi. Lev S. Vygotsky (1896 – 1934)

21 Ki Hajar Dewantara ( ) Anak sebagai kodrat alam yang memiliki pembawaan masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri. Akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak-hak yang patut dimiliki oleh orang lain. Pamong hanya boleh memberikan bantuan apabila anak menghadapi hambatan yang cukup berat dan tidak dapat diselesaikan. Pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah lahir dan batin, serta dapat memerdekakan diri. Anak sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang, sehingga pemberian kesempatan yang luas bagi anak untuk mencari dan menemukan pengetahuan, secara tidak langsung akan memberikan peluang agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal. Ki Hajar Dewantoro ( )

22

23 Peta Jalan Pelaksanaan Kurikulum 2013 PAUD
Jenjang Satuan Umur Tahun TK 5-6 Th 4-5 Th KB/TPA s/d 4 Th Skala Sebagian Sekolah, Sebagian Kelas Seluruh Sekolah, Sebagian Kelas Seluruh Sekolah, Seluruh Kelas Evaluasi Sumatif II Evaluasi Sumatif III Dst Evaluasi Sumatif I lamp

24 REKAPAN DATA LEMBAGA,DATA SISWA PAUD DAN JUMLAH PESERTA DIDIK DARI TAHUN 2009 S/D 2013 SE PROVINSI NTT

25 CAPAIAN APK PAUD PER KAB/KOTA DI PROV NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

26 JUMLAH DESA YANG SUDAH MEMILIKI PAUD

27 Jumlah Pendidik PAUD berdasarkan tingkat pendidikan

28 Bagaimana respon Guru PAUD?
1. Guru PAUD tidak merasa sulit dalam menerapkan Kurikulum 2013 karena menggunakan sistem tematik 2. Dengan adanya sistem desentralisasi guru tidak merasa sulit dalam mengembangkan perangkat pembelajaran (Silabus, RKM, RKH) 3. Kurikulum 2013 menjadikan peserta didik, lebih produktif, kreatif, inovativ melalui sikap, pengetahuan, keterampilan yang diintegrasi

29 Masalah yang dihadapi guru PAUD
Ada hal yang menjadi permasalahan penerapan K13 di PAUD adalah terkait dengan SISTEM EVALUASI. Kualifikasi pendidikan yang sangat rendah Minimnya kemampuan terkait evaluasi Kegiatan pelatihan yang sering bersifat teoritis dan desain pelatihan guru tidak efektif Kurangnya kegiatan/pelatihan yang bersifat keberlanjutan Kurangnya pendampingan intens Masih banyak guru di daerah terpencil yang belum tersentuh dengan kegaiatan pelatihan k13 Kurangnya sarana dan prasarana (sekolah sewasta) Kesejahteraann guru ( gaji, pengangkatan menjadi tenaga PNS)

30 Bagaimana Respon Pemerintah (Dinas)
Sejak awal pelaksanaan K13, pemerintah memiliki respon positif dalam pelaksanaan k13. Hal tersebut terbukti pemenrintah (dinas terkait) bersinergi dalam melakukan pelatihan K 13, workshop, diklat, membentuk gugus, seminar sehari dll. Desain pelatihan guru tidak efektif

31 Respon Masyarakat Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap kurikulum 2013 menimbulkan kesan jika: Pelaksanaan k13 merupakan imbas dari politik (ganti menteri ganti kurikulum) K13 terkesan hanya untuk menghabiskan anggaran supaya tidak dikembalikan kepada kas Negara. Hanya untuk popularitas penentu kebijakan (Menteri).

32 SOLUSI PERMASALAHAN PELAKSANAAN K13
Perlu dilakukan sosialisasi di berbagai tingkatan secara terus- menerus dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi yang ada, dalam upaya meningkatkan pemahaman guru terkait dengan k13 Luasnya cakupan PAUD memerlukan penanganan secara profesional oleh petugas khusus di bidang layanan PAUD. Prioritas pemberian /pelartihan harus diarahkan ke daerah pedesaan hingga akhirnya menjangkau daerah-daerah tertinggal semacam ini, yang dibarengi dengan persoalan keseriusan kita untuk membangun masa depan SDM. Bekerjasama sengan berbagai lembaga yang menangani PAUD (LSM, Unicef, save the children, Wfi) dalam melakukan pendampingan guru-guru terkait dengan pelaksanaan k13 Perlu melibatkan Stakeholder dalam merancang atau mengevaluasi suatu kebijakan

33 TERIMA KASIH


Download ppt "GURU PAUD DALAM BINGKAI KURIKULUM 2013"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google