STUDI KASUS TERMINAL DAYA (Posisi/tata letak terminal yg tdk strategis) BY ASMIATI
Kasus: Posisi/tata letak terminal yg tdk strategis Pemindahan terminal dari panaikang ke daya dengan harapan bahwa pemanfaatan terminal terhindar dari kemacetan lalulintas akibat keluar/masuknya kendaraan dari terminal. sementara arus kendaraan pada jalur arteri urip sumoharjo,disamping terminal berada pada jalur tersebut.dgn kondisi ini maka diadakan relokasi (pemindahan) terminal ke daya dengan harapan tersebut diatas,namun setelah beberapa tahun kemudian maka hal yang sama mulai dialami dipersimpangan lampu merah daya dimana sering terjadi kemacetan.
Masalah lain adalah terminal tidak termanfaatkan secara optimal karena terbentuk terminal2 bayangan disepanjang jalan arteri (jl.perintis). Hal ini menunjukan bahwa regulasi pemanfaatan terminal tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga dengan mudah pengusaha angkutan antar wilayah mengambil penumpang bukan dalam terminal. Sementara desain terminal yang ada saat ini mempunyai fasilitas parkir,jalur keluar masuk serta fasilitas2 lainnya yg cukup memadai. Namun dampak yang muncul adalah seringnya terjadi kemacetan dieks pasar daya sebagai akibat keluar masuknya kendaraan dari dan ke terminal dan angkutan kota yg membuat kepadatan lalulintas semakin tinggi.
Solusi : Jika seandainya terminal regional berada pada wilayah perbatasan makassar maros (dekat jembatan) maka dari segi tata ruang cukup memberikan parsial ruang yang baik apa bila ditinjau dari segi pemanfaatannya. Hal ini memungkinkan karena angkutan umum antar wilayah/kabupaten tidak perlu masuk kekota makassar atau daya shingga dapat mengurangi kepadatan lalulintas dan angkutan kota mempunyai peluang yang besar menghubungkan antar terminal dgn angkutan kota, disamping itu jarak antar kendaraan angkutan kota lebih jauh/kepadatan lalulintas menjadi lebih kecil dan kemacetan bisa teratasi.