PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

Jakarta Convention Centre, 29 Januari 2010
TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI.
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
POKOK-POKOK PIKIRAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ”SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD” DENGAN TEMA : ”MENUJU SWASEMBADA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN SERTA.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
GEOGRAFI INDUSTRI M. KHAIDIR CP.
SEKTOR PERTANIAN.
INDUSTRI PERTEMUAN KE-3.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Pemalang
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
PELATIHAN TEKNIS PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBAHAN BAKU LOKAL
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Perdagangan Internasional
Disampaikan pada: RAPAT KOORDINASI NASIONAL
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN I TAHUN 2014
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2017 DISAMPAIKAN PADA RAKER DINAS PERINDAGSU Garuda Plaza Hotel, 26 – 28 Februari 2017 UPT.
Direktur Industri Minuman Dan Tembakau
DATA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
Outline Presentasi Overview Kegiatan Tahun 2015
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Penyediaan Bahan Baku Tembakau untuk Industri Hasil Tembakau
KINERJA SEKTOR INDUSTRI TRIWULAN II TAHUN 2015
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TANAMAN KOPI, KAKAO DAN TEH INDONESIA
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017
Pusdiklat Industri PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) KEMENPERIN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI DAERAH.
Arah Kebijakan Persusuan
Dirjen Industri Agro pada
Oleh: M. Wahid Supriyadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
BAHAN RAPAT KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
RENSTRA SEKRETARIAT DIRJEN PETERNAKAN TAHUN
INDUSTRI & PERDAGANGAN
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
PERTUMBUHAN INDUSTRI AGRO SAMPAI DENGAN PERIODE TW III 2016
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan
Arah dan Kebijakan AGENDA RISET NASIONAL Lokakarya
PERAN SERTA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PPRG SDM PENGGERAK DI DAERAH
Kementerian Ketenagakerjaan RI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Arah Kebijakan Persusuan
KINERJA PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA HILIR
PROGRAM KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI TEKSTIL KULIT ALAS KAKI DAN ANEKA TAHUN 2018 Jakarta, 10 Januari 2018.
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
Kementerian Ketenagakerjaan RI
PEMBANGUNAN PERIKANAN
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN
Pangan PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2016 DAN 2017.
Agenda Riset Nasional & Laporan Pelaksanaan Fokus Tugas DRN
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
MK :Manajemen Agrobisnis SKS : 2/1 Dosen : Dr. Ir. Rini Widiati, MS
PROGRAM PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
Transcript presentasi:

PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO MARET 2014

I II III IV V VI OUTLINE PENDAHULUAN ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP KINERJA INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN IV KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN V ARAH PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015 VI PENUTUP

I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN Industri makanan merupakan industri yang mengolah bahan baku hasil pertanian/perkebunan, peternakan dan perikanan menjadi bahan setengah jadi (intermediate products) dan produk jadi yang siap dikonsumsi. Pengembangan industri makanan, hasil laut dan perikanan ke depan masih mempunyai prospek yang baik khususnya untuk memenuhi pasar dalam negeri dengan populasi jumlah penduduk Indonesia lebih dari 240 juta orang dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat dari USD 1.946 pada tahun 2007 menjadi USD 3.562,6 pada tahun 2012 (sumber BPS). Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri makanan akan mempunyai efek ganda yang luas, seperti peningkatan nilai tambah dan pendapatan masyarakat, serta perluasan lapangan kerja, peningkatan pertumbuhan sub sektor ekonomi lainnya, peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah dan mendukung ketahanan pangan nasional.

II. ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP

II. ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP A. Bagan Organisasi DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN DIREKTORAT INDUSTRI MINUMAN DAN TEMBAKAU 6

B. Tugas Pokok dan Fungsi Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan . FUNGSI : penyusunan program, evaluasi dan pelaporan di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan. penyiapan perumusan kebijakan termasuk penyusunan peta panduan pengembangan klaster industri kakao, industri pengolahan kelapa, industri gula, industri pengolahan ikan, dan pengembangan klaster industri makanan, hasil laut dan perikanan lainnya. penyiapan pelaksanaan kebijakan termasuk pengembangan klaster industri kakao, industri pengolahan kelapa, industri gula, industri pengolahan ikan, dan pengembangan klaster industri makanan, hasil laut dan perikanan lainnya . penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan . penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang industri makanan, hasil laut dan perikanan pelaksanaan urusan tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat. 8

C. Ruang Lingkup Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Industri biskuit Industri kakao dan coklat olahan Industri daging dalam kaleng Industri tepung kelapa (desiccated coconut) Industri pengolahan ikan dan udang beku Industri ikan dalam kaleng Industri kecap dan saos lainnya Industri kerupuk udang Industri margarine Industri mete olahan Industri mie instan Industri minyak goreng kelapa/minyak kelapa Industri minyak goreng lain dari minyak nabati Industri minyak goreng sawit Industri monosodium glutamat (MSG) Industri olahan rumput laut (agar-agar) Industri pakan ternak/ikan 9

III. KINERJA INDUSTI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

Produk Domestik Bruto (PDB) LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN NON-MIGAS MENURUT CABANG-CABANG INDUSTRI LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1). Makanan, Minuman & Tembakau 5,05 2,34 11,22 2,78 9,14 7,57 3,34 2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki -3,68 -3,64 0,60 1,77 7,52 4,27 6,06 3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. -1,74 3,45 -1,38 -3,47 0,35 -3,14 6,18 4). Kertas dan Barang cetakan 5,79 -1,48 6,34 1,67 1,40 -4,75 -4,45 5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 5,69 4,46 1,64 4,70 3,95 10,50 2,21 6). Semen & Brg. Galian bukan logam 3,40 -1,49 -0,51 2,18 7,19 7,80 3,00 7). Logam Dasar Besi & Baja 1,69 -2,05 -4,26 2,38 13,06 5,86 6,93 8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9,73 9,79 -2,87 10,38 6,81 6,03 10,54 9). Barang lainnya -2,82 -0,96 3,19 1,82 -1,13 -0,70 Industri Non Migas 5,15 4,05 2,56 5,12 6,74 6,42 6,10 Produk Domestik Bruto (PDB) 6,35 6,01 4,63 6,22 6,49 6,26 5,78 Sumber : BPS diolah Kemenperin; Pertumbuhan cabang industri non-migas pada tahun 2013 yang tertinggi dicapai oleh Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya sebesar 10,54%, sedangkan industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,34%, jauh dibawah pertumbuhan pada tahun 2013 yang mencapai sebesar 7,57%. 11

Kontribusi Industri Pangan Terhadap PDB Industri Non Migas

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR DI INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN

PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN Sumber : Tahun 2012- 2013 adalah data proyeksi Rencana Tenaga Kerja (RTKS) Industri 2012-2014 dengan basis data Sakernas (BPS)

PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI SEKTOR INDUSTRI PANGAN Source : BKPM

IV. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN… (1) a. Visi Mewujudkan industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan yang berdaya saing kuat dengan pemanfaatan bahan baku lokal serta mampu meningkatkan ketahanan pangan. b. Misi Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional Meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri Meningkatkan mutu, produktivitas dan efisiensi Meningkatkan akses pasar dan perluasan pasar ekspor Meningkatkan pemerataan pembangunan Industri Makanan Meningkatkan kualitas SDM dan penguasaan teknologi Menunjang ketahanan pangan melalui penyediaan pangan olahan Mengendalikan produk tertentu, yang menyangkut moral hazard dan kesehatan Mengembangkan Research & Development

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN… (2) Pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam sebagai bahan baku yang didukung oleh infrastruktur yang memadai. Pengembangan industri makanan, hasil laut dan perikanan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan subsitusi impor. Peningkatan kualitas produk industri makanan, hasil laut dan perikanan melalui Standar Nasional Indonesia (SNI), Hazard Analitical Critical Control Point (HACCP) dan Good Manufacturing Practices (GMP). Peningkatan kualitas SDM industri makanan, hasil laut dan perikanan dengan peningkatan kemampuan penguasan teknologi dan manajemen. Penguasaan pasar dalam negeri dan ekspor. Peningkatan daya saing industri melalui peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait, asosiasi, lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam rangka pengembangan industri makanan, hasil laut dan perikanan, dengan pendekatan klaster serta penanganan berbagai permasalahan yang di hadapi oleh klaster industri tersebut.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITI Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, telah ditetapkan pengembangan sepuluh Klaster Industri Inti, Pengembangan Industri Terkait dan Penunjang dari empat Industri Inti. Direktorat Industri Makanan yang dalam jangka menengah dititik beratkan pada upaya untuk memperkuat dan menumbuh klaster-klaster telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Prioritas yaitu: Klaster Industri No. Permenperin Industri Pengolahan Kakao dan Cokelat 113/M-IND/PER/10/2009 Industri Pengolahan Kelapa 114/M-IND/PER/10/2009 Industri Pengolahan Ikan 116/M-IND/PER/10/2009 Industri Pengolahan Gula 120/M-IND/PER/10/2009 SNI Wajib Produk Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan : Produk No. Permenperin Kakao Bubuk 45/M-IND/PER/5/2009 60/M-IND/PER/6/2010 Gula Rafinasi 83/M-IND/PER/11/2008 Tepung Terigu 49/M-IND/PER/7/2008 35/M-IND/PER/3/2011

DASAR PENGEMBANGAN Perpres No. 28 Tahun 2008 “Kebijakan Industri Nasional” (Industri Agro merupakan Salah Satu Industri Andalan Masa Depan) Strategi : Hilirisasi Fokus : Kebijakan Fiskal dan Penyediaan Infrastruktur (termasuk Listrik dan Gas Bumi) Jangka Panjang : - Peningkatan R & D dan SDM - Pengembangan Mesin Pengolahan TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN KLASTER MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI INDUSTRI KAKAO INDUSTRI BUAH INDUSTRI KELAPA INDUSTRI TEMBAKAU INDUSTRI KOPI INDUSTRI GULA INDUSTRI HASIL LAUT SAWIT FURNITURE INDUSTRI KARET INDUSTRI PULP KERTAS OLAHAN SUSU AGRO FOKUS RENCANA AKSI PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN 12 Klaster Industri Agro KLASTER

REVITALISASI INDUSTRI GULA PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 REVITALISASI INDUSTRI GULA 1 Bantuan Keringanan Pembiayaan Mesin/Peralatan Pabrik Gula Dalam Rangka Revitalisasi Industri Gula 2 Konsultansi Manajemen dan Monitoring Industri Gula (KMM - Industri Gula) 3 Lembaga Penilai Independen Industri Gula (LPI - Industri Gula) 4 Fasilitasi dan Koordinasi pelaksanaan Revitalisasi Industri Gula 5 Konsultasi Bimbingan Sistem Manajemen Mutu 6 Pelaksanaan Audit Teknologi Industri Gula Rafinasi 7 Evaluasi Persediaan Raw Sugar dan Pendistribusian Gula Kristal Rafinasi 8 Survey Kebutuhan Gula Rafinasi untuk Industri Makanan dan Minuman 9 Verifikasi Kontrak dan Penyaluran Gula Kristal Rafinasi

PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN 1 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Gula 2 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Kakao 3 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Pengolahan Industri Kelapa 4 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Hasil Laut 5 Penerapan dan Pembinaan Keamanan Pangan Melalui CPPOB Pada Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 6 Fasilitasi dan Koordinasi Iklim Usaha Sektor industri Tanaman Pangan 7 Pembangunan Pabrik Pakan Ternak Unggas dalam rangka P4B di Manokwari - Papua Barat 8 Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Pada Industri Pakan Ternak 9 Monitoring dan Evaluasi Bantuan Mesin dan Peralatan Dilingkungan Direktorat IMHLP

PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 STANDAR NASIONAL INDONESIA 1 Perumusan dan Revisi SNI Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 2 Pelaksanaan Pengawasan SNI Wajib Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 3 Penyusunan Peraturan Penerapan SNI Wajib Produk Makanan, Hasil Laut dan Perikanan PAMERAN DAN KERJASAMA INTERNASIONAL 1 Partisipasi dan Fasilitasi serta Penyelenggaraan Kegiatan Pameran Industri Makanan Hasil laut dan Perikanan di Dalam dan Luar Negeri 2 Partisipasi Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Dalam Rangka Fora Kerjasama dan Organisasi Internasional Lainnya 3 Partisipasi Pada Sidang Standarisasi Internasional 4 Peningkatan Konsumsi Cokelat Dalam Negeri dan Partisipasi Sidang ICCO/ACC

PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2014 KAJI TINDAK, PROGRAM PENGEMBANGAN DAN EVALUASI KINERJA 1 Kaji Tindak Pelaksanaan Kegiatan Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 2 Sinkronisasi Program Pengembangan Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 3 Penyusunan Laporan, Pendataan dan Evaluasi Kinerja Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan DIVERSIFIKASI PRODUK DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN 1 Fasilitasi Pengembangan Industri Makanan Berbasis Crude Palm Oil (CPO) 2 Kajian Tekno Ekonomi Pembuatan Vitamin A Rethinol Palmitat

LOKUS DEKONSENTRASI PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN HASIL LAUT DAN PERIKANAN ACEH Industri Kelapa Sumut Industri Kelapa Kep. Riau Kaltim Riau Sulut Maluku Utara Kalbar Industri Pakan Ternak Sumbar Gorontalo Jambi Babel Kalteng Sulteng Industri Kakao Papua Barat Bengkulu Sumsel Kalsel Maluku Industri Kakao Sulsel Sultra Lampung Papua DKI Jakarta Industri Kakao Industri Kakao Banten Jateng Industri Hasil Laut Jatim Jabar Bali DI Yogya NTB NTT Industri Gula

V. ARAH PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN 2015

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN HASIL LAUT DAN PERIKANAN 2015 - 2019 UU NO. 3/2014 Tentang Perindustrian : Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Strategi : Hilirisasi dan Diversifikasi Fokus : Kebijakan Fiskal dan Penyediaan Infrastruktur (termasuk Listrik dan Gas Bumi) Jangka Panjang : - Peningkatan R & D dan SDM - Pengembangan Mesin Pengolahan TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN MENINGKATNYA DAYA SAING INDUSTRI AGRO 1. INDUSTRI PANGAN 2. INDUSTRI BAHAN PENYEGAR 3. INDUSTRI PAKAN 4. INDUSTRI OLEOFOOD, OLEOKIMIA DAN KEMURGI 5. INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN INDUSTRI PRIORITAS BERBASIS AGRO RENCANA AKSI (Kebijakan Industri Nasional)

INDUSTRI PRIORITAS PADA DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN INDUSTRI PANGAN Industri Pengolahan Hasil Laut Industri Pengolahan Minyak Nabati Industri Tepung Industri Gula Berbasis Tebu INDUSTRI PAKAN Industri Pakan BAHAN PENYEGAR Industri Pengolahan Kakao BAHAN OLEOFOOD Industri Oleofood

Revitalisasi Permesinan Industri Gula Pengembangan Industri Pangan PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015 Revitalisasi Permesinan Industri Gula 1 Bantuan Langsung Mesin/Peralatan Industri Gula 2 Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Revitalisasi Permesinan Industri Gula Pengembangan Industri Pangan 1 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Gula 2 Evaluasi Persediaan Raw Sugar dan Pendistribusian Gula Kristal Rafinasi 3 Verifikasi Kontrak dan Penyaluran Gula Kristal Rafinasi 4 Pelaksanaan Audit Teknologi Industri Gula Rafinasi 5 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Ikan dan Hasil Laut 6 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Pengolahan Kelapa 7 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Industri Tepung Non Gandum

PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015 PENGEMBANGAN INDUSTRI PAKAN TERNAK 1 Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Pada Industri Pakan Ternak PENGEMBANGAN INDUSTRI BAHAN PENYEGAR 1 Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Pengolahan Industri Kakao 2 Peningkatan Konsumsi Cokelat Dalam Negeri dan Partisipasi Sidang ICCO/ACC 3 Pelatihan Kewirausahaan Pengolahan Cokelat PENGEMBANGAN INDUSTRI OLEOFOOD 1 Fasilitasi Pengembangan Industri Makanan Berbasis Crude Palm Oil (CPO)

PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKTORAT INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN TAHUN 2015 STANDARDISASI 1 Perumusan dan Revisi SNI Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 2 Pelaksanaan Pengawasan SNI Wajib Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan 3 Penyusunan Peraturan Penerapan SNI Wajib Produk Makanan, Hasil Laut dan Perikanan 4 Penyusunan Draft RSKKNI Industri Pengolahan Daging 5 Penyusunan Draft RSKKNI Industri Pengeolahan Ikan 6 Penerapan dan Pembinaan Sistem Keamanan Pangan melalui CPPOB pada industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan PROMOSI DAN KERJASAMA 1 Partisipasi dan Fasilitasi serta Penyelenggaraan Kegiatan Pameran Industri Makanan Hasil laut dan Perikanan di Dalam dan Luar Negeri 2 Partisipasi Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Dalam Rangka Fora Kerjasama dan Organisasi Internasional Lainnya 3 Partisipasi Pada Sidang Standarisasi Internasional

VI. PENUTUP

VI. PENUTUP Pengembangan industri makanan memerlukan komitmen dan dukungan dari seluruh pihak (stake holder) yang terlibat, baik dari instansi Pemerintah Pusat, Daerah dan Dunia Usaha. Pengembangan industri hilir makanan akan meningkatkan nilai tambah dan mempunyai multiplier effect yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Hal-hal yang masih perlu mendapat perhatian khusus : Peningkatan infrastruktur Peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan Pengembangan teknologi di bidang proses dan mesin peralatan pabrik Peningkatan SDM Pemberian insentif terhadap pengembangan industri makanan

TERIMA KASIH