Disusun Oleh: 1.Annisa Wulandari(03) 2.Feni Ardelinta(12) 3.Ramadhan Mukti W.(19) 4.Zendio Putra A.(32)
Adalah satuan jumlah partikel yang ukurannya sangat kecil yang tidak mungkin menggunakan satuan jumlah. Satu mol berarti sejumlah partikel yang tergantung di dalam suatu zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat di dalam 12,00 gram C-12 / sama dengan sejumlah 6,02 x 10²³ butir atom karbon. Bilangan Avogrado/ tetapan Avrogado diberi lambang L. MOL 1 mol zat = 6,02 x 10²³ partikel
Contonya: Pada atom karbon telah diketahui bahwa setiap 12 gram C-12 berisi 6,02 x 10²³ atom C. Jadi jika seorang ingin mengambil 3,01 x 10²³ atom karbon, maka orang tersebut harus menimbang 6 gram karbon.
Adalah hubungan massa zat yang mengandung 6,02 x 10²³ partikel zat. Kesimpulannya, massa molar adalah zat yang sama dengan massa atom atau massa rumus zat yang dinyatakan dalam gram. 1. MASSA MOLAR 1 mol A = (A A) gram
Dengan menggunakan pengertian massa molar (M) maka, jumlah mol suatu zat dapat dihitung dengan cara: n = jumlah mol zat (mol) a = massa zat dalam satuan gram (g) M = massa molar (g/mol) Perhitungan massa molar (M) dari suatu molekul atau satuan rumus kimia senyawa adalah jumlah A dari atom-atom penyusunnya.
Contoh Soal: Berapa gram massa urea {CO((NH ₂ ) ₂ )} yang mengandung 0,15 mol urea? A C = 12 ; O = 16 ; N = 14 ; H = 1 Jawaban: M urea= (1 x 12) + (1 x 16) + (2 x 14) + (4 x 1) = 60 M urea= 60 gram/mol Massa urea= n x M = 0,15 mol x 60 gram/mol = 9 gram
Adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Jika pengukuran dilakukan di suhu 0°C dan tekanan 1 atm yang merupakan keadaan standar gas yang disingkat STP maka, disebut volume molar standar. Untuk menentukan volume molar gas di keadaan standar dilakukan penimbangan sejumlah volume gas tertentu di tabung yang sudah diketahui massa kosongnya pada suhu 0°C dan tekanan 1 atm. 2. VOLUME MOLAR
Dalam keadaan standar (suhu 0°C dan tekanan 1 atm) volume 1 mol gas adalah 22,4 liter. Perhitungan volume gas pada suhu dan tekanan tertentu. Rumus: V = n mol x 22,4 L/mol
Contoh Soal: Hitunglah volume 4 gram gas SO ₃ jika diketahui A S = 32 ; O = 16? Jawab: M SO ₃ = (1 x 32) + (3 x 16) = 80 gram/mol V = 0,05 mol x 22,4 L/mol = 1, 12 L
1.Hukum Hipotesis Avogrado Menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, sejumlah volume yang sama suatu gas mengandung jumlah molekul. Untuk menentukan volume gas yang suhu dan tekanannya tidak diketahui tetapi berdasarkan keadaan tertentu dibandingkan dengan gas lain, maka berlaku perbandingan volume gas akan sama dengan perbandingan mol gas. HUKUM-HUKUM GAS
2. Hukum Gas Ideal Pada hukum gas ideal, dianggap bahwa tidak ada penyimpangan-penyimpangan hukum yang berlaku untuk gas. Misalnya bila gas dipanaskan, maka akan terjadi pemuaian volume. persamaan gas ideal : P= tekanan Atm T= suhu mutlak K » °C + 273° V= volume L N= jumlah mol Mol R= tetapan gas ideal ,082 L atm mol ˉ¹ Kˉ¹ PV = nRT
INTERKONVERSI (KONSEP MOL) KETERANGAN: n = mol unsur senyawa/senyawa N = jumlah partikel L = bilangan avogado (6,02x10 ²³ ) Ar = massa atom relatif M = massa unsur/senyawa Mr = massa molekul relatif V = volume gas (STP)
Adalah pereaksi yang membatasi hasil reaksi. Bila 2 zat direaksikan kemungkinan : -pertama, kedua pereaksi tepat habis bereaksi. -kedua, salah satu pereaksi habis sedangkan pereaksi yang lain bersisa. PERHITUNGAN KIMIA DALAM PERSAMAAN KIMIA 1. PEREAKSI PEMBATAS
Mengambil perbandingan mol zat dari reaksi setara. Pereaksi pembatas adalah zat yang pasti habis dalam reaksi tersebut. Caranya, membagi jumlah mol zat yang diketahui koefisien masing masing di bandingkan, maka yang hasih baginya kecil akan habis ( sebagai pereaksi pembatas) Menentukan pereaksi pembatas
Sebanyak 10 gram tembaga di reaksikan dengan 20 gram belerang dengan reaksi : Cu(s) + S(s) CuS(s) (A ᵣ Cu = 63,5; S = 32) Maka tentukan : a.Manakah pereaksi pembatasnya? b.Berapa gram CuS yang terbentuk? c.Manakah zat yang bersisa dan berapa gram massanya? Pembahasan: Contoh Soal:
Massa CuS = 0,157 mol X 95,5 g/mol = 14,99 mol
2. KADAR ZAT DALAM CAMPURAN PERSEN ( % ) Persen Massa ( %) Persen Volume ( % ) Bag. Per Juta (bpi)/ Part Moillion (ppm) Molaritas(M) Molalitas (m) Fraksi Mol (X)
Persen Massa ( %)
Persen Volume ( % )
Bag. Per Juta (bpi)/ Part Moillion (ppm)
Molaritas(M)
Molalitas (m)
Fraksi Mol (X)
Penmbahan zat pelarut ke dalam suatu larutan. Menyebabkan harga molaritassuatu larutan akan menjadi lebih kecil daripada sebelumnya. Saat peristiwa ini, jumlah zat terlarut tetap (n terlarut tetap), tetapi volume larutan menjadi lebih besar. 3. PENGENCERAN LARUTAN V ₁ x M₁ = V₂ x M₂
Contoh Soal ; Larutan NH ₃ 2 M yang volumenya 100 mL diencerkan dengan air sampai volumenya 500 mL. Berapakah molaritas larutan encer yang terjadi? Pembahasan : M ₁ = 2 M V₁ = 100 mL M₂ = ?V₂ = 500 mL