Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi PELAKSANAAN P 4 K Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi NOER BAHRY NOOR
SAMBUNGAN PART II
Peran Masyarakat/Kader/Dukun Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa binaan. Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu (Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan dan sesudah melahirkan) Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi Stiker, termasuk KB Pasca melahirkan. Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang masalah calon donor darah, transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam menghadapi kegawatdaruratan pada waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan.
Peran Masyarakat/Kader/Dukun Menganjurkan suami untuk mendampingi pada saat pemeriksaan kehamilan, persalinan, dan sesudah melahirkan Menganjurkan Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.
8. Kontak berikutnya (di fasilitas kesehatan) Bidan/ Dokter/ SpOG tetap memberikan konseling dan memantapkan kesepakatan dalam stiker dan pemakaian KB paska persalinan yang dicatat dalam amanat persalinan yang ditandatangani oleh petugas yang menolong persalinan, suami dan pihak masyarakat.
9. Bidan/Dokter/ SpOG memberikan pelayanan juga sesuai dengan standar ditambah dengan pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis malaria lakukan pemeriksaan apus darah tebal, PMTCT, dll)
Lanjutan…. 10. Setelah melayani , BdD merekap hasil pelayanan di wilayah kerja desa ke dalam pencatatan Kartu Ibu, kohort ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk kematian ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan praktek swasta di desa tsb ); dan kemudian melaporkan hasil tsb ke puskesmas setiap bulan.
11. Puskesmas tetap melakukan Pemantauan Intensif pada ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayinya melalui PWS KIA. Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca persalinan dimana ibu dan bayi yang dilahirkan aman dan selamat. Puskesmas melaporkan hasil pelayanan di wilayah kerja termasuk pelayanan swasta (BPS, Dokter Swasta, RS Swasta) ke dinas kesehatan Kab/kota
Dinas Kesehatan Kab/Kota : Merekap laporan dari seluruh PKM di wilayahnya dan laporan Yankes ibu dari RS pemerintah dan swasta. Melakukan PWS-KIA dan evaluasi. Melaporkan hasilnya ke Propinsi setiap tiga (3) bulan. Dinas Kesehatan Propinsi : Merekap laporan dari seluruh Dinkes Kab/Kota di wilayahnya. Pemantauan , fasilitasi dan evaluasi secara berkala. Melaporkan hasilnya ke tingkat pusat setiap 3 bulan.
Peran PKK/LSM dalam P4K Mendorong sasaran ikut program P4K Membantu sosialisasi program P4K ke profesi yang terkait dengan Kesehatan Ibu, khususnya pada anggota PKK/LSM Memberikan saran dan terlibat aktif dalam perencanaan (DTPS-KIBBLA), Pembinaan Teknis Pelayanan Kesehatan Ibu berkualitas di tingkat RS serta Puskesmas dan jaringannya (PONED/PONEK), sebagai mata rantai rujukan P4K.
Masyarakat, Kader, Dukun PERAN SpOG dalam Sistem Kesehatan Kabupaten 1. Memberikan pelayanan yang berkualitas 2. Memfungsikan Buku KIA 3. Menangani kasus rujukan 4. Menjadi NS dalam AMP Memberikan Advokasi kpd Pemda Bintek Puksesmas Kontribusi dalam perencanaan kegiatan Mendorong sasaran ikut P4K Rumah Sakit Kab Puskesmas Pembantu Bidan di Desa Polindes/ Poskesdes Posyandu ANC Keluarga Masyarakat, Kader, Dukun P4K ANC/PN
Indikator Pemantauan Pelaksanaan P4K : % Desa melaksanakan P4K dengan Stiker % Ibu Hamil mendapatkan stiker. % Ibu Hamil berstiker mendapat pelayanan ANC sesuai standar. % Ibu Hamil berstiker bersalin di nakes . % Ibu Hamil, bersalin , dan nifas berstiker yang mengalami komplikasi tertangani. % menggunakan KB Pasca melahirkan. % Ibu bersalin di nakes mendapatkan pelayanan nifas. 12
Komitmen Warga Siaga
Komitmen Suami Siaga
BERSAMBUNG….ke PART III TERIMA KASIH