MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI dyp sugiharto Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Pelatihan Applied Approach Universitas Muria Kudus tahun 2015
OPTIMALISAI KINERJA
AS Mari kita didik mahasiswa kita sesuai dengan zamannya, karena mereka akan menghadapi zaman yang berbeda dengan zaman kita si KURI- KULUM PEMBELAJARAN
AS Pendidikan = Masa Depan si Masa Depan = MEA
Kesepakatan Kawasan Negara Asean : membentuk pasar tunggal di kawasan ASEAN Diberlakukan bulan Desember tahun 2015
Negara anggota ASEAN akan mengalami aluran bebas : barang, jasa, inventasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara Terjadi integrasi yang berupa : free trade area (area perdagangan bebas) penghilangan tarif perdagangan antar negara pasar tenaga kerja dan pasar modal yang bebas
Single Market and Production Base Free Flow of Goods Free Flow of Services Free Flow of Investment Free Flow of Capital Free Flow of Professionals and Skilled Labors
Lulusan Perguruan Tinggi Indonesia DIPERTARUHKAN BERKOMPETISI dengan Lulusan Perguruan Tinggi Negara ASEAN
Bagaimana mempersiapkan mahasiswa agar menjadi lulusan yang Kompeten dan Kompetitif?
DOSEN
Praktik Profesi Keilmuan Pendidikn Keilmuan Substansi
Menguasai kaidah-kaidah keilmuan pendidikan sebagai dasar : memahami potensi dan keberagaman peserta didik mengembangkan kurikulum/silabus (dokumen dan implementasi) menyusun rencana dan strategi pembelajaran melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif memanfaatkan tegnologi pembelajaran melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yang dipersyaratkan.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan, yang mendukung mata kuliah yang diampu Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata kuliah yang diampu Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri
Mengelola Pembelajaran Puncak tanggung jawab pendidik berada pada akuntabilitas pengelolaan pembelajaran
AA
MANAJEMEN MUTU KURIKULUM KONTRAK PERKULAIAHAN REKONSTRUKSI MATA KULIAH BAHAN AJAR RANCANGAN EVALUASI PBM ETIKA DAN MORAL PEMBELAJARAN EVALUASI PEMBELAJARAN A
PEMBELAJARAN
Cara meningkatkan kinerja dalam proses pembelajaran melalui peningkatan : Produktivitas Efektifivas efisiensi
Proses pembelajaran, sebagai wujud operasional upaya pendidikan, mengandung tiga esensi tujuan pendidikan alat pendidikan alat pembelajaran Tiga esensi itu mewarnai dinamika proses pembelajaran yang berdampak langsung kepada mutu suasana belajar pada diri peserta didik.
Kewibawaan Kasih sayang dan kelembutan Keteladanan Penguatan Ketegasan yang mendidik Materi pembelajaran Metode pembelajaran Alat bantu pembelajaran Lingkungan pembelajaran Penilaian hasil pembelajaran Interaksi Pendidikan Proses Pembelajaran Alat Pendidikan Alat Pembelajaran
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi negara yang demokratis serta bertanggung jawab
kewibawaan kasih sayang kelembutan keteladanan penguatan tindakan tegas yang mendidik. membentuk suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif
materi pembelajaran metode pembelajaran alat bantu pembelajaran lingkungan pembelajaran penilaian hasil pembelajaran membentuk isi pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan
Pembelajaran Usaha untuk mengkodusifkan peserta didik belajar Kegiatan untuk membelajarkan peserta didik Kegiatan dosen yang terprogram dalam desain instruksional untuk mengkondusifkan mahasiswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK (TEACHER CENTER) Bagaimana mahasiswa bisa belajar dengan baik dan berkelanjutan (STUDENT CENTERED LEARNING) TRANSFER OF KNOWLEDGE METHOD OF INQUIRY AND DISCOVERY TAPI
MAHASISWA DOSEN SUMBER BELAJAR INTERAKSI SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY & DISCOVERY MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF (KOGNITIF, PSIKOMOTOR, AFEKTIF, YANG UTUH) MULTI DEMENSI TERANCANG DAN KONTEKTUAL
Fokus pembelajaran berpindah dari apa yang harus diajarkan dosen kepada apa yang harus dilakukan mahasiswa dalam mengikuti kuliah. Mhs aktif terlibat dlm kegiatan pembelajaran yang memotivasi mhs berpikir dan merespon informasi yang diterimanya. Pembelajaran Aktif
Mhs berbuat lebih dari hanya mendengarkan ceramah. Mereka melakukan kegiatan (menemukan, memproses dan menerapkan informasi). Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berbicara, mendengarkan, menulis, membaca dan merespon materi perkuliahan.
Asumsi Dasar Pembelajaran Aktif Hakikat belajar adalah proses yang aktif Tiap orang belajar dengan cara yang berbeda
Penerapan Pembelajaran Aktif Dapat diterapkan di hampir semua kegiatan perkuliahan, tergantung pada apakah mahasiswa terlibat aktif ataukah hanya menerima materi saja. Ceramah, yang umumnya dianggap pasif, dapat menjadi pembelajaran aktif bila kegiatan2 lain yang relevan diintegrasikan ke dalamnya.
Kendala Pembelajaran Aktif Persepsi diri dan pemahaman atas peran dosen; Ketidaknyamanan dan ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan Terbatasnya waktu di kelas; Tuntutan untuk mengcover sebanyak mungkin materi Perlu waktu persiapan lebih banyak
PRODUKTIVITAS
Produktivitas Memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal. Temuan penelitian, produktivitas dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan behaviours anggota organisasi.
Efektivitas dan Efisiensi Efektivitas (hasil guna) ditekankan pada efeknya, hasil yang diperoleh Efisiensi (daya guna), penekanannya disamping pada hasil yang ingin dicapai, juga besarnya usaha/pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut perlu diperhitungkan. Penekankan pada hasil atau efeknya dalam pencapaian tujuan, sedangkan efisiensi cenderung pada penggunaan sumber daya dalam pencapaian tujuan
Manajemen Mutu Terpadu Manajemen Mutu Terpadu-MMT : sistem nilai yang mendasar dan komperhensif dalam mengelola organisai dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan dengan tetap memperhatikan secara memadai terhadap terpenuhinya kebutuhan seluruh stakeholders organisasi yang bersangkutan.
MMT dalam Pembelajaran Salah satu pola manajemen yang berisi seperangkat prosedur yang digunakan oleh setiap orang/institusi untuk memperbaiki kinerja pembelajaran secara berkelanjutan
Manfaat MMT dalam Pembelajaran Meningkatkan kinerja proses pembelajaran untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi
Konsep Pembalajaran menurut MMT Hal yang perlu diperhatikan agar pembelajaran berlangsung sesuai kebutuhan peserta didik : Dosen : kompeten dalam bidang keilmuannya Hubungan dosen dengan mahasiswa berupa kemitraan Manajemen kelas yang baik : metodologi pembelajaran
Ciri Perkuliahan Bermutu Perencanaan yang baik : rencana perkuliahan (GBPP, SAP, Kontrak Perkuliahan) Perencanaan perkuliahan dirancang berdasarkan kebutuhan pengguna Pembelajaran untuk membangkitkan motivasi mahasiswa untuk belajar Pembelajaran yang mampu mengembangkan kecerdasan Intelektual, Emosional, dan Spiritual Pembelajaran yang mampu mengembangkan daya adaptasi
Prinsip Pembelajaran MMT 1. Manajemen kelas Dosen sebagai pengelola kelas 2. Administrasi kelas Dosen menggunakan data dan informasi yang relevan dalam pengelolaan proses pembelajaran
Kita bisa
DOSEN DOSEN DOSEN DOSEN DOSENDOSEN