Konsep mutu dan Akreditasi
Nama : dr. C. Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH Pekerjaan: Konsultan pada divisi mutu PKMK FK UGM Direktur Utama RS Ken Saras, Ungaran Kab Semarang HP : 0811282500 Email: kuntjahjono@gmail.com
Basic Concepts: Client Centered Care Access Quality – Quality assurance/quality management Safety (pmk 1691/2011) – Risk management
Pengertian mutu Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby, 1984) Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui perbaikan sluruh proses secara berkelanjutan (Zimmerman) Donabedian: Tidak dapat dibuat satu definisi ttg mutu Donabedian mengusulkan definisi sbb: The absolutist definition: the possibility of benefit and harm to health as valued by practitioner, with no attention to cost The individualized definition: the patient’s expectations of benefit and/or harm and other undesired consequences The social definition: the cost of care, the benefit/harm continuum, distribution of health care as valued by the population in general
Mutu (Kemenkes) Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
Perspektif mutu Mutu dapat ditinjau dari berbagai perspektif: baik dari perspekstif penerima pelayanan kesehatan, profesi tenaga pelaksana pelayanan kesehatan pengelola program/sarana kesehatan, penyandang dana, pembuat dan pelaksana kebijakan pelayanan kesehatan
Manajemen mutu Manajemen Mutu (Quality Management) adalah seluruh aktivitas kegiatan fungsi manajemen dari kebijakan, tugas dan tanggung jawab yang dituangkan dalam bentuk: perencanaan mutu (quality planning), kendali mutu (quality control), jaminan mutu (quality assurance) dan peningkatan mutu (quality improvement) ,serta kendali biaya dalam satu sistem mutu.
Dimensi Mutu (WHO) Akses thd pelayanan Keefektifan Efisiensi Keamanan Kelangsungan layanan Kompetensi tehnis Kenyamanan Hub. Antar manusia
Dimensi Mutu (Maxwell) Access Relevant to need Effectiveness Equity Acceptability Efficiency & Economy
Trilogy Juran Quality planning Quality control Quality improvement
Standar mutu (Donabedian) Standar input Standar proses Standar output
14 Prinsip Deming 1. Peningkatan mutu merupakan tujuan yang secarakonsisten hendak dicapai 2. Menerapkan filosofi mutu 3. Mengurangi ketergantungan pada pengawasan 4. Hentikan pendapat bahwa “harga membawa nama” 5. Peningkatan yang berkesinambungan sistem pelayanan dan produksi 6. Pendidikan dan pelatihan karyawan 7. Kepemimpinan yang mempunyai komitmen thd mutu 8. Menghilangkan rasa takut dalam iklim kerja 9. Menghilangkan barier antar unit kerja 10. Membatasi slogan 11. Mengurangi penekanan pada angka pencapaian target 12. Menghilangkan hambatan thd kepuasan kerja 13. Merencanakan dan melaksanakan program diklat yang membangun 14. Melaksanakan proses perubahan
14 langkah Crosby 1. Komitmen manajerial 2. Pembentukan Kelompok Kerja Mutu 3. Pengukuran 4. Penetapan biaya mutu 5. Kembangkan kesadaran akan mutu 6. Lakukan tindakan koreksi 7. Perencanaan cacat nihil (zero defect) 8. Pendidikan dan pelatihan 9. Penetapan hari bebas cacat (zero defect) 10. Penetapan tujuan yang jelas 11. Hilangkan penyebab terjadinya penyimpangan 12. Penghargaan 13. Pembentukan dewan mutu 14. Lakukan sebagai kegiatan yang berkesinambungan
DOING THE RIGHT THINGS RIGHT EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN DOING THINGS CHEAPER (EFFICIENCY) DOING THE RIGHT THINGS RIGHT DOING THINGS RIGHT DOING THINGS BETTER (QUALITY IMPROVEMENT) DOING THE RIGHT THINGS (EFFECTIVENESS) 1970 1980 1990 ABAD 21
PRIMUM, NON NOCERE FIRST, DO NO HARM HIPPOCRATES’S TENET (460-335 BC)
Pengertian Patient Safety Keselamatan pasien (patient safety) : reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003)
Crisis In Health Care Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009 This figure comes from the Philadelphia Inquirer. Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009 Source – The Philadelphia Inquirer
Studi di Amerika 2004 – 2006: Medical Errors Cost U.S. $8.8 Billion, result in 238,337 potentially preventable deaths, according to HealthGrades Study Top-Performing Hospitals have 43 Percent Lower Incidence Rate Compared with Poorest Performers
Wayne Jowett, Kehilangan Nyawa Akibat Dokter Salah Suntik ..! BBC, Kamis, 02 Oktober 2003, 8:22 WIB Wayne meninggal dunia di “Queen’s Medical Center”, Nottingham, Inggris, tepat pukul 8 pagi, setelah obat kemoterapi “Vincristine” yang seharusnya disuntikkan i.v, oleh dokter disuntikkan intrathecal. Yang seharusnya disuntikkan intrathecal adalah cytosine Dr. Feda Mulhem dikenai hukuman 8 bulan penjara atas pembunuhan tak direncanakan --ditambah 10 bulan penjara atas tuduhan lainnya, menyebabkan kematian pada pasien muda, Wayne Jowett. Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Slide: Djasri, Hanevi, 2008
nursing care medical care Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan kesehatan (McCaffrey & Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100-104, 2004) Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga klinis Risiko yang mungkin dialami oleh tenaga kesehatan yang lain Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana Risiko financial Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb) McCaffrey dan Rickert membedakan beberapa risiko yang mungkin terjadi pada sarana kesehatan, kita akan fokus pada patient care related risk, antara lain….slide berikut
Safety of The Facilities of of The Patient of The Health Care Worker The Envir- onment of The Business Five for Life – Five is Life S1 : Safety for The Patient (no injury, blood-borne diseases, iatrogenic diseases, infections etc) S2 : Safety for The HCW (needle-stick injury) S3 : Safety for The Institution (preventing litigations) S4 : Safety for The Environment (green product/no pollution) S5 : Safety for The Business (sustainability- happy patient, happy HCW, happy shareholder) Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Keselamatan Pasien di Sarana Pelayanan Kesehatan: Upaya upaya yang dirancang untuk: mencegah terjadinya “adverse outcomes/events” (hasil/kejadian yang tidak diharapkan, yang disebahkan bukan oleh kondisi pasien) sebagai akibat “tindakan yang tidak aman” atau “kondisi laten”
Beberapa definisi Adverse event (Kejadian tidak diharapkan=KTD): injury caused by medical management rather than by the underlying condition of the patient Kejadian Tidak Cedera (KTC) Near miss (Kejadian nyaris cedera=KNC): suatu kejadian atau situasi yang sebenarnya dapat menimbulkan kecelakaan, trauma atau penyakit tetapi belum terjadi karena secara kebetulan diketahui atau upaya pencegahan segera dilakukan Kondisi Potensial Cedera (KPC): suatu keadaan yang mempunyai potensi menimbulkan cedera
Penyebab terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD=Adverse event) Tindakan yang tidak aman (unsafe act): Human error: Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah persepsi) Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat) Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam mengambil keputusan klinis Violation (pelanggaran) Sabotage (sabotase) (Reason, 1997)
Kondisi laten (latent condition): Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi terjadinya error Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan (Reason, 1997)
Multi-Causal Theory “Swiss Cheese” diagram (Reason, 1991)
Situasi/kondisi yang memudahkan terjadi medical error Tekanan waktu Lingkungan kerja yang tidak menentu Beban kerja yang tinggi Menghadapi situasi, alat, kasus yang belum pernah sebelumnya Kesibukan yang tinggi shg kurang istirahat Tuntutan kecepatan dlm menangani kasus setiap saat Petunjuk yang meragukan/tidak tepat Terlalu percaya diri Komunikasi yang tidak memadai Lingkungan kerja dg stress tinggi
Error dapat terjadi dalam bentuk tindakan: Melakukan yang semestinya tidak dilakukan (commission) atau Tidak melakukan yang semestinya dilakukan (omission)
Proses manajemen risiko Menetapkan lingkup Manajemen risiko Kajian risiko (risk assessment) Identifikasi risiko Komunikasi dan Konsultasi pd stakeholders Monitoring, audit dan Tinjauan (review) Dukungan internal Analisis risiko Evaluasi risiko tdk ya Tindakan/treatment terhadap risiko
8 Prinsip dasar peningkatan mutu Pusat perhatian pada pelanggan (client centered) Kepemimpinan Keterlibatan personil Pendekatan proses Pendekatan sistem untuk pengelolaan Peningkatan berkesinambungan Pembuatan keputusan berdasarkan fakta Hubungan saling menguntungkan dengan rekanan
Mutu pelayanan puskesmas SISTEM MANAJEMEN MUTU SISTEM PELAYANAN
Penyebab masalah mutu: Variasi Proses Proses tidak diukur dg baik 1 Proses tidak dimonitor dg baik 2 Proses tidak dikendalikan dg baik 3 Proses tidak dipelihara dg baik 4 Proses tidak disempurnakan 5
Sistem Manajemen Mutu Sistem Manajemen Mutu mengukur memonitor menyempurnakan mengukur memonitor mengendalikan memelihara Sistem Manajemen Mutu
Mutu pelayanan puskesmas Komitmen Leadership Mengukur Memonitor Mengendalikan Memelihara Menyempurnakan Mendokumentasikan SISTEM PELAYANAN -Struktur -Proses -Outcome SISTEM MANAJEMEN MUTU
Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin Mengukur Indikator Memonitor Mengendalikan Standar/ SPO Memelihara Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin Menyempurnakan CQI: Siklus PDCA
Quality improvement process Model Nolan Apa yang ingin kita capai? Bagaimana kita tahu bahwa perubahan yang dilakukan adalah perbaikan ? Perubahan apa yang dapat kita lakukan yang hasilnya adalah perbaikan? A P C D
Health care regulation (Nihal Hafez, 1997) Suatu aksi sosial yang dilakukan (oleh pemerintah) untuk mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung terhadap perilaku dan fungsi tenaga kesehatan dan/atau organisasi kesehatan
Mekanisme regulasi Perijinan (lisensi) Sertifikasi Akreditasi
Akreditasi (sukarela), contoh: akreditasi RS, yan med dasar Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen persyaratan Standard Akreditasi (sukarela), contoh: akreditasi RS, yan med dasar Lembaga yang diakui, biasanya LSM Organisasi atau sebagian fungsi organisasi Kepatuhan pada standar, on-site evaluation, kepatuhan tsb tidak diharuskan oleh hukum Standar maksimal yang dapat dicapai untuk memacu perbaikan mutu yang kontinyu Lisensi (wajib): lisensi tenaga kesehatan, lisensi fasilitas pelayanan Pemerintah atau konsil Individu atau organisasi Bagian dari regulasi untuk menjamin kompetensi minimum Bagian dari regulasi untuk menjamin standar minimal suatu fasilitas pelayanan Standar minimal untuk melindungi pasien, menjamin keamanan, dan meminimalkan resiko Sertifikasi (sukarela/wajib): sertifikasi ATLS, sertifikasi tehnologi kesehatan, sertifikasi berbagai pusat di RS Lembaga yang diberi kewenangan, pemerintah, atau LSM Individu/organisasi Evaluasi persyaratan yang ditetapkan, pendidikan/pelatihan tambahan, dan kompetensi di bidang tertentu Menunjukkan bahwa organisasi mempunyai pelayanan, tehnologi atau kapasitas khusus Standar lembaga (misalnya ISO) untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap spesifikasi rancangan lembaga
Akreditasi merupakan salah satu BENTUK audit eksternal untuk menilai sistem pelayanan dan sistem mutu apakah sudah sesuai dengan standar yg ditetapkan
Administrasi manajemen Akreditasi Puskesmas Pelayanan Klinis Pelayanan Yang diakreditasi Penyelenggaraan Program Puskesmas Administrasi manajemen Puskesmas
Standar: Standar akreditasi puskesmas dikembangkan dg mengacu pada EQuIP Guide standar ACHS Std akreditasi RS yang baru (JCI) Mengakomodasi standar- standar akreditasi yang sudah digunakan di Jateng, Jabar, dan Jatim
Terimakasih !