Definisi Auditing Internal: Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Auditing internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi proses manajemen resiko, pengendalian, dan pengelolaan.
Terdapat tiga kerangka kerja praktik profesional dalam auditing internal yaitu: 1. Standar Atribut, yang membahas karakteristik organisasi dan individu yang melakukan jasa audit internal. 2.Standar Kinerja, yang menguraikan sifat jasa auditing internal serta memberikan kriteria mutu untuk mengukur pelaksanaan jasa-jasa ini. 3.Standar Implementasi, yang menerapkan standar atribut dan kinerja pada jenis-jenis jasa tertentu (misalnya, audit ketaatan, investigasi kecurangan, proyek penilaian sendiri pengendalian).
Standar Praktik Institute of Internal Auditors (IIA) telah menetapkan standar praktik yang mengikat para anggotanya. Ada lima standar umum yang berkaitan dengan masalah- masalah berikut ini: Independensi Keahlian profesional Ruang lingkup pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan audit Pengelolaan departemen auditing internal
Hubungan dengan Auditor Eksternal AUDITOR INTERNALAUDITOR EKSTERNAL Pemberi kerjaPerusahaan dan unit- unit pemerintahan Kantor akuntan publik Organisasi nasionalInstitute of Internal Auditors (IIA) American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Gelar sertifikasiCertified Internal Auditor (CIA) Certified Public Accountant (CPA) Lisensi untuk praktikTidak adaAda Tanggung jawab utama Kepada dewan komisaris Kepada pihak ketiga Ruang lingkup auditSemua aktivitas dalam suatu organisasi Terutama laporan keuangan
Definisi Auditing Operasional: Auditing operasional adalah suatu proses sistematis yang mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat hasil-hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan.
Tahap-tahap Audit Operasional: 1.Memilih auditee 2.Merencanakan audit 3.Melaksanakan audit 4.Melaporkan temuan kepada manajemen 5.Melakukan tindak lanjut
Audit Laporan Keuangan Menerima klien Merencanakan audit Melaksanakan audit Melaporkan temuan kepada pemegang saham Audit Operasional Memilih auditee Merencanakan audit Melaksanakan audit Melaporkan temuan kepada manajemen Melakukan tindak lanjut Audit Laporan Keuangan lawan Audit Operasional
KETERLIBATAN DAN STANDAR AKUNTAN PUBLIK INDEPENDEN Berdasarkan keahlian dan pengalamannya, akuntan publik independen memenuhi syarat untuk melakukan audit operasional. Pada tahun 1982, AICPA menunjuk Komite Spesifik untuk Auditing Operasional dan Manajemen guna mempelajari keterlibatan akuntan independen dalam auditing operasional. Dalam melakukan audit operasional, akuntan independen harus mengikuti standar praktik untuk penugasan MCS yang ditetapkan oleh Komite Eksekutif Jasa Konsultasi Manajemen AICPA. Akuntan independen juga harus mematuhi Aturan 201, Standar Umum dari Kode Perilaku Profesional AICPA. Jika audit dilakukan untuk entitas pemerintahan harus mengikuti standar audit kinerja pemerintah yang berlaku.
Berikut ini ada beberapa jenis ketidakefisienan yang sering terjadi dan sering tidak terungkap melalui auditing operasional: JENIS KETIDAKEFISIENANCONTOH Biaya perolehan barang atau jasa sangat tinggi Penawaran untuk pembelian tidak diwajibkan Tidak tersedianya bahan baku untuk produksi ketika dibutuhkan Seluruh jalur perakitan harus dihentikan karena bahan yang diperlukan tidak disorder Terdapat duplikasi pada pekerjaan karyawan Catatan produksi yang sama disimpen oleh bagian akuntansi maupun bagian produksi, karena mereka tidak mengetahui masing-masing tugasnya satu sama lain Pekerjaan dilakukan tanpa tujuanTembusan faktur penjual dan laporan penerimaan dikirimkan ke bagiam produksi yang menyimpan dokumen itu tanpa pernah digunakan Terlalu banyak pegawaiPekerjaan kantor dapat dilakukan lebih efektif bila satu orang sekretaris dikurangi
Definisi Auditing Pemerintahan: Auditing pemerintahan (government auditing) mencakup semua audit yang dilakukan oleh badan audit pemerintah serta semua audit atas organisasi pemerintahan. Auditor pemerintah pada umumnya meninjau keuangan dan praktek lembaga-lembaga pemerintahan. Hasilnya akan dijadikan acuan dalam membuat dan mengelola beberapa kebijakan dan anggaran. Badan audit pemerintah meliputi U.S. General Accounting Office, Defense Contract Audit Agency, serta badan-badan audit negara bagian. Audit atas organisasi pemerintahan mencakup audit atas unit pemerintah negara bagian dan lokal yang dilakukan oleh para auditor pemerintah federal serta akuntan public independen. Dalam beberapa kasus, audit-audit ini mungkin mencakup atas program, aktivitas, fungsi, dan dana spesifik. Audit atas organisasi pemerintahan sebagian besar didasarkan pada konsep bahwa para pejabat dan pegawai yang mengelola dana publik harus mempertanggungjawabkannya kepada publik.
Jenis-jenis Audit Pemerintah 1.Audit Keuangan a)Audit atas laporan keuangan b)Audit terkait yang bersifat keuangan 2.Audit Kinerja a)Audit kehematan dan efisiensi b)Audit program
Standar Auditing Pemerintah yang Berlaku Umum (GAGAS) Standar Umum: Kualifikasi Independensi Kemahiran profesional Pengendalian mutu Standar Pekerjaan Lapangan untuk Audit Keuangan: Komunikasi auditor Tindak lanjut audit Ketidaktaatan yang bukan tindakan ilegal Pendokumentasian penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi yang secara signifikan tergantung pada system informasi yang terkomputerisasi. Kertas kerja
Standar Pelaporan untuk Audit Keuangan: Ketaatan pada GAGAS Ketaatan pada Hukum dan peraturan serta Pengendalian Internal Informasi Istimewa dan Rahasia Pembagian Laporan