BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat Kelompok 1 Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat Kartini Nur Wulandari Alfiah Khumaida Desi Mulyawati
Definisi Bronkitis akut merupakan proses radang akut pada mukosa bronkus berserta cabang-cabangnya yang disertai dengan gejala batuk dengan atau tanpa sputum yang dapat berlangsungsampai 3 minggu.
Epidemiologi Epidemiologi Paling banyak terjadi pada anak kurang dari 2tahun, puncak usia anak usia 9-15 tahun. Lebih banyak pada usia > 45 tahun. Sering terjadi di musim dingin (di daerah non-tropis) atau musim hujan (di daerah tropis). Frekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebih banyak terdapat pada laki-laki dibanding wanita.
Etiologi Bronkitis akut dapat disebabkan oleh : Infeksi virus 90% : adenovirus, influenza virus, parainfluenza virus, rhinovirus, danlain-lain.- Infeksi bakteri : Bordatella pertussis, Bordatella parapertussis, Haemophilusinfluenzae, Streptococcus pneumoniae, atau bakteri atipik (Mycoplasma pneumoniae,Chlamydia pneumonia, Legionella)- Jamur Noninfeksi : polusi udara, rokok, dan lain-lain.
Manifestasi Klinis Batuk yang menetap yang bertambah parah pada malam hari serta biasanya disertai sputum. Rhinorrhea sering pula menyertai batuk dan ini biasanya disebabkan oleh rhinovirus. Sesak napas bila harus melakukan gerakan eksersi (naik tangga, mengangkat beban berat) Lemah, lelah, lesu Nyeri telan (faringitis) Laringitis, biasanya bila penyebab adalah chlamydia Nyeri kepala Demam pada suhu tubuh yang rendah yang dapat disebabkan oleh virus influenza, adenovirus ataupun infeksi bakteri. Adanya ronchii Skin rash dijumpai pada sekitar 25% kasus
Patofisiologi
Diagnosis Radiologi (foto toraks) Laboratorium darah rutin (timbulnya polisitemia menunjukkan telah terjadi hipoksia kronik) Analisa gas darah Mikrobiologi sputum (diperlukan untuk pemilihan antibiotik bila terjadi eksaserbasi)
Kasus Ibu B (35 thn) seorang ibu RT. Selama 3 bulan ini mengeluhkan pilek, demam ringan dan nyeri tenggorokan serta batuk yang tak kunjung sembuh selama 3 minggu terakhir terutama memburuk saat udara dingin dan terpapar debu, polusi asap rokok atau kendaraan. Batuk berdahak berwarna putih dengan produksi sputum yang sedikit. Ibu B mengeluhkan sesak nafas jika melakukan aktivitas saat udara dingin atau saat membersihkan rumah. Hasil pemeriksaan tes fungsi paru, gas darah arteri dan rontgen dada diketahui Ibu B menderita bronchitis akut. Pertanyaan : Sebagai seorang farmasis, tunjukan terapi yang tepat untuk Ibu B beserta guideline terapinya.
Subyektive pilek demam ringan nyeri tenggorokan batuk yang tak kunjung sembuh selama 3 minggu terakhir terutama memburuk saat udara dingin dan terpapar debu, polusi asap rokok atau kendaraan. Batuk berdahak berwarna putih dengan produksi sputum yang sedikit. sesak nafas jika melakukan aktivitas saat udara dingin atau saat membersihkan rumah.
Obyektive Hasil pemeriksaan tes fungsi paru, gas darah arteri dan rontgen dada diketahui Ibu B menderita bronchitis akut.
Assasment PROBLEM MEDIK SUBJECTIVE OBJECTIVE TERAPI DRP Bronkitis akut pilek demam ringan nyeri tenggorokan batuk yang tak kunjung sembuh selama 3 minggu terakhir terutama memburuk saat udara dingin dan terpapar debu, polusi asap rokok atau kendaraan. Batuk berdahak berwarna putih dengan produksi sputum yang sedikit. sesak nafas jika melakukan aktivitas saat udara dingin atau saat membersihkan rumah. Hasil pemeriksaan tes fungsi paru, gas darah arteri dan rontgen dada diketahui Ibu B menderita bronchitis akut. - Indikasi belum diterapi
Plan Tujuan Terapi memberikan kenyamanan pasien, terapi dehidrasi dan gangguan paru yang ditimbulkannya. Sasaran Terapi menghilangkan gangguan yang ditimbulkan.
PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN, 2005
3. Strategi Terapi Terapi farmakologi : Tanpa adanya komplikasi yang berupa superinfeksi bakteri, bronkhitis akut akan sembuh dengan sendirinya, sehingga tujuan penatalaksanaan hanya memberikan kenyamanan pasien, terapi dehidrasi dan gangguan paru yang ditimbulkannya. Terapi antibiotika pada bronkhitis akut tidak dianjurkan kecuali bila disertai demam dan batuk yang menetap lebih dari 6 hari, karena dicurigai adanya keterlibatan bakteri saluran napas seperti S. pneumoniae, H. Influenzae. Untuk batuk yang menetap > 10 hari diduga adanya keterlibatan Mycobacterium pneumoniae sehingga penggunaan antibiotika disarankan. (Depkes, 2005).
Dari kasus ibu B mengalami demam ringan dan batuk yang tak kunjung sembuh selama 3 minggu maka terapi yang diberikan : Antibiotik : Amoksisilin 500 mg 3 x 1 tablet. (diberikan selama 5-14 hari) Paracetamol 500 mg untuk mengatasi demamnya (bila perlu).
Terapi non farmakologi Istirahat yang cukup. Banyak minum air putih Hindari alergen (asap rokok, debu, udara dingin) Gunakan alat pelindung seperti masker