AUDITING Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak.MBA RESUME BUKU Oleh : Ersan Kusuma Atmaja Internal Auditor PT. Pamapersada Nusantara
Diskripsi Fraud “Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver” – G. Jack Bologna “Fraud is any behavior by which one person gains or intends to gain dishonest advantage over another” – Michael J. Comer Kecurangan adalah penggambaran yang salah dari fakta material dalam laporan keuangan dengan cara menutupi, menyamarkan penggelapan uang, ketidakcakapan penerapan dana yang salah atau pencurian, atau penggunaan aktiva yang tidak tepat, baik oleh pihak eksternal maupun internal CRIME FRAUD REGULATION
Tipe Fraud Eksternal Fraud : Kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap entitas. Contoh : pelanggan terhadap usaha, wajib pajak terhadap pemerintah, dll Internal Fraud : tindakan tidak legal dari karyawan, manajer, dan eksekutif terhadap perusahaan. THE COMPANY THE BOARD Officer Manager Other Employee Directors Suppliers Competitor Con Men Customers INTERNALEXTERNAL For example : False financial report Kickback, expense account Coverup theft of assets Or reduction of liabilities Manipulate share prices For example : False invoicing Espionage/profit fixing False sale of advertising or products Falses credit to reduce accounts receivable
Unsur Fraud Tindakan (Act) Penyembunyian (the concealment) Korwers (the convertion) Tindakan kecurangan biasanya adalah pencurian dana (theft), contoh mencuri dana kas kecil. Setelah selesai mencuri, pelaku akan menyembunyikan hal tersebut dengan cara memalsukan saldo dalam akun kas. Untuk lebih aman, pelaku akan merubah (konversi) dana tersebut dalam bentuk deposito, barang, atau membelanjakannya.
Tipe Concealment On Book – Fraud metode penyembunyian fraud dalam usaha dengan mengaburkan catatan regular perusahaan. Jejak audit akan mendeteksi on book fraud. Contoh pembayaran pemasok yang fiktif, dengan memeriksa alamat pemasok, dsb Off Book – Fraud Kecurangan off book fraud terjadi di luar aliran utama akuntansi, sehingga tidak ada jejak audit. Contoh : penyuapan ketika seleksi karyawan baru, dsb. Mendeteksi dengan cara perubahan harta karyawan yang signifikan tanpa ada usaha tambahan.
Fraud Triangle Motive 1. Masalah keuangan (tamak, gaya hidup, banyak hutang) 2. Penyakit mental (penjudi, peminum, pecandu narkoba) 3. Work related pressure (kurang mendapat perhatian, kondisi kerja buruk, career path yang tidak jelas) Kesempatan 1.Pengendalian intern yang lemah 2.Tidak mampu menilai kualitas kerja 3.Kewenangan & tanggung jawab tidak jelas Rasionalisasi 1.Mencontoh teman kerja atau atasan 2.Merasa sudah berbuat banyak terhadap perusahaan 3.Menganggap yang diambil tidak seberapa, dianggap meminjam, dll. MOTIVE OPORTUNITY RATIONALITAZION
Kondisi Pemicu Fraud Sistem pengendalian intern yang tidak memadai Prosedur penerimaan pegawai yang kurang mempertimbangkan kejujuran dan integritas Model managemen yang korup, kurang efisien dan kurang cakap Karyawan yang terlalu banyak problem terutama masalah keuangan
Konversi Hasil Fraud Konversi Uang Tunai Terjadi hanya apabila otoritas atau tanggung jawab diberikan pada satu orang. Konversi Piutang Hasil kecurangan dijadikan dalam bentuk pembayaran utang ke akun yang lain Konversi persediaan Mengklasifikasikan ulang persediaan ke kategori tidak ada nilai atau yang tidak terbatas (misal rusak, kadaluarsa, dsb), membuang material yang baik dan menggantikan dengan lain lebih rendah. Diversi Hutang Memproses klaim pembayaran untuk material atau jasa yang dibeli, benefit, gaji, atau pembayaran kembali jika sumbernya jarang.
Klasifikasi Kejahatan Perusahaan 1.Kejahatan menentang perusahaan Pencurian, kecurangan, penggelapan uang, atau pengkhianatan Kecurangan yang dilakukan untuk menentang perusahaan oleh penjual, pemasok, kontraktor, pelanggan, dan kompetitor perusahaan Perampikan, pembongkaran dan pencurian, pembajakan dan pemerasan oleh elemen kejahatan Kompetisi yang tidak adil 2. Kejahatan untuk perusahaan Memperlancar laba (mengubah laporan) : menaikan penjualan, memperkecil pengeluaran Neraca palsu : menaikan nilai aktiva, tidak mencatat hutang Menetapkan harga Berbuat curang pada pelanggan Menambah biaya pada kontrak pemerintah
Mencegah Fraud Menjaga Moral dan mental pegawai agar tetap jujur, disiplin, dan berdedikasi 1. Penerimaan pegawai yang jujur 2. Menciptakan suasana kerja yang kondusif 3. Penerapan aturan dan kode etik 4. Pemberian program bantuan bagi pegawai yang membutuhkan Membangun sistem pengendalian yang efektif dan efisien
Sistem Pengendalian Intern Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations) pada september 1992, pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dari suatu entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan : a. efektivitas dan efisiensi operasi, b. Keandalan pelaroran, c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Aspek penting dari pengendalian : 1. Maksud pengendalian 2. Pengendalian atas aktiva 3. Peran sasaran kinerja 4. Pengendalian merupakan suatu proses 5. Komponen pengendalian 6. Peran manajer 7. Reasonable assurance
Komponen Pengendalian Control Environment Merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur Risk Assessment identifikasi entitas dan analisis atas resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola Control Activity Kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa arahan manajemen dilakukan Information & Communication Pengidentifikasian, pemahaman, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawabnya Monitoring Proses yang menilai mutu kinerja pengendalian Control Activities Risk Assassment Control Environment Information & Communication Monitoring
Metodologi Fraud Audit Setiap pemeriksaan fraud mulai dengan dalil bahwa semua kasus akan berakhir dalam litigasi. Teori kecurangan mulai dengan asumsi, berdasarkan fakta yang diketahui, tentang apa yang mungkin terjadi. Kemudian asumsi tsb di uji untuk dapat dibuktikan. Teori kecurangan mencakup : 1. Menganalisis data yang tersedia 2. Mencipatakan suatu hipotesis 3. Menguji hipotisis 4. Memperbaiki dan mengubah hipotesis
Langkah-langkah dalam memeriksa Fraud Allegation (pendugaan) Evaluation Prediction Document Examination Investigation Plan (Fraud Theory) Interviews (Neutral Third Party) Interogations Defense Rebuttal Witness for Defense (bantahan saksi) Interviews (Corroborative & Co-conspirators)
Jenis Bukti Audit Pengujian Fisik Konfirmasi Dokumentasi Observasi Interview dengan auditi Reperformance Prosedur Analitis
Kualitas Bukti Relevansi Bukti dianggap relevan apabila merupakan salah satu bagian dari rangkaian bukti-bukti yang menggambarkan suatu proses kejadian. Materialitas Menekankan pada hubungan bukti dengan sangkaan yang diindikasikan dan tidak melihat besaran dari nilai yang dikandung dalam bukti tersebut.karena tidak seluruh bukti menunjukan nilai suatu transaksi Kompetensi Kompetensi suatu bukti tidak didasarkan pada proses pembuatannya, tetapi juga proses perolehan bukti tersebut oleh auditor. Bukti yang secara hukum bersifat rahasia umumnya tidak kompeten, kecuali didukung bukti lain yang secara hukum dapat diterima
Pelaporan Pengungkapan atas arti penting Kegunaan informasi dan ketepatan waktu Obyektifitas informasi yang disajikan Tingkat keyakinan penyajian Ringkas, sederhana, namun jelas dan lengkap